Pages

Jumat, 25 November 2011

Review : Count to Ten by Karen Rose

Judul : Count to Ten
Pengarang : Karen Rose
Penerbit : Dastanbooks Indonesia
Tebal : 636 halaman
Diterbitkan pertama kali : 2009
Format : Paperback
Target : Dewasa
Genre : Romantic Thriller Suspense
Bahasa : Indonesia
Status : Pinjam teman



Web Pengarang
Order di : Dastanbooks


Sinopsis :


Sebuah kebakaran besar di Chicago menghanguskan rumah keluarga Dougherty hingga rata dengan tanah. Kebakaran itu menewaskan Caitlin Burnette, putri seorang polisi. Hari berikutnya, kebakaran besar juga menewaskan Penny Hill, pensiunan pekerja layanan sosial. Kedua korban sama-sama diperkosa, disiksa, dan dipatahkan kakinya sebelum dibakar hidup-hidup!

Satu demi satu korban lain dengan penyiksaan yang lebih parah pun mulai berjatuhan. Letnan Reed Solliday, petugas Departemen Penyelidik Kebakaran, harus bekerja sama dengan Detektif Mia Mitchell dari Divisi Pembunuhan untuk mengungkap identitas si pembunuh dan misteri angka sepuluhnya. Penyelidikan mereka mengarah ke sebuah kasus lama penyiksaan dan pelecehan seksual. Di samping itu, kebersamaan Reed yang lembut dan Mia yang kasar selama penyelidikan juga memunculkan benih-benih cinta di antara keduanya. Namun, mereka harus berusaha keras untuk segera menangkap si pembunuh, karena ternyata Mia-lah yang menjadi sasaran si pembunuh selanjutnya..


Review :

Menceritakan tentang kasus pembunuhan yang digabung dengan pembakaran rumah yang dihuni korban. Dengan clue dari salah satu korban : " Hitung sampai sepuluh, dan pergilah ke neraka"

Letnan Reed Solliday adalah seorang penyelidik kasus kebakaran dari unit OFI, unit pemadam kebakaran Amerika. Suatu hari dalam suatu tugas, dia menemukan adanya mayat yang terbunuh dalam rumah yang telah terbakar. Belakangan diketahui, korban adalah seorang putri polisi. Karena itu Reed harus bekerja sama dengan kepolisian, dan dia berpartner dengan Detektif Mia Mitchell.

Mia Mitchell sendiri baru saja aktif bertugas setelah sebelumnya tertembak oleh genk punk. Mia merasa bersalah karena selain tertembak, dia juga menyebabkan rekannya Abe Reagan tertembak. Rasa bersalah itulah yang membuat Mia awalnya enggan berpartner dengan Reed. Namun the case still go on, the identification must be done, karena jumlah korban bertambah. Kasus yang awalnya terlihat acak, mulai terlihat titik terangnya setelah beberapa korban berjatuhan. Modus operandinya sendiri, si pelaku mengikat korban, memperkosa mereka (yang kebanyakan adalah wanita), mematahkan kakinya, lalu menyiram korban dengan semacam pemicu kebakaran. Terakhir dia membakar rumah korban, setelah hitungan ke sepuluh.

Mia dan Reed lalu menemukan kaitan dari kasus ini dengan pusat rehabilitasi anak2 nakal Hope Center. Apalagi setelah ada staf disana dan seorang anak yang terbunuh Juga kaitannya dengan sistem Layanan Sosial, yang bertugas mengambil anak2 terlantar dan memberikan mereka orang tua asuh. Sang pembunuh pun terungkap identitasnya, namun dia masih belum berhenti. Mia dan Reed harus berpacu dengan waktu untuk mencegah korban selanjutnya, sebelum akhirnya Mia sadar, bahwa korban terakhir bisa jadi adalah dirinya sendiri....



Agak sulit memberi rating buku ini karena, selain bukunya tebal (lebih dari 600 halaman!), ceritanya juga berpindah - pindah setting. Di awal cerita, saya masih harus menerka2 - nerka plotnya seperti apa, dan kasusnya yang seperti benang ruwet. Bikin saya hampir bosan bacanya. Tapi cerita mulai menarik setelah pertengahan cerita.Dan walaupun si pembunuh sudah terungkap, bukan berarti ceritanya sudah selesai. Karena Mia dan Reed masih harus menangkap si pelaku yang ternyata sangat cerdik ini...

Selain menceritakan tentang kasus yang mereka tangani, buku ini juga menceritakan tentang hubungan Mia dan Reed. Mia yang ternyata mememiliki masa lalu yang pahit, mengetahui rahasia kelam keluarganya dan berseteru dengan media massa, harus melawan perasaannya sendiri yang mulai peduli pada Reed. Reed sendiri juga masih belum mengakui bahwa dia membutuhkan Mia, karena masih merindukan almarhumah istrinya. Ada juga saat dia tidak setuju dengan ahli psikologi kepolisian, tentang psikologi manusia, lalu juga masalahnya dengan Beth, putri semata wayangnya yang beranjak remaja. Namun Mia dan Reed sama2 peduli dan sama2 membutuhkan, dan akhirnya sama2 mengerti kalau mereka sebenarnya saling mencintai...

Buku ini cukup emosional, dan kasusnya sendiri cukup unik, mengungkap kebobrokan sistem di Amerika dan penyimpangan perilaku manusia. Bagi penggemar thriller suspense pada umumnya dan penggemar Karen Rose, Count to Ten wajib masuk dalam daftar baca.

Rating Cerita:


Sensualitas :


Buku yang Baru Datang

Setelah sebulan mengalami masa "paceklik" dengan tidak adanya buku - buku baru, seengganya bulan ini saya sudah bisa bernafas lega, karena beberapa buku mulai "mengalir" ke lemari buku saya (yang sebenarnya belum ada karena saya baru saja pindah ke Jakarta dan masih cari kos - kosan)

Without further ado, ini adalah buku - buku yang barusan datang untuk periode bulan November (saya ingin ke Pekan Buku Jakarta minggu depan, tanggal 27 November, tapi memutuskan untuk memposting buku - buku yang mungkin nanti saya beli di bulan Desember)


Menang dari Blog/Website/Author



ENEMY LOVER & ENEMY MINE by KARIN HARLOW
IT HAPPENED ONE BITE by LYDIA DARE


Buku Bahasa Inggris yang Dibeli

HEART OF FIRE & SHADES OF TWILIGHT
by LINDA HOWARD



Buku Terjemahan yang Dibeli

13 REASON WHY by JAY ASHER (terjemahannya Mery nih ;) )
BESPELLING JANE AUSTEN (DARAH, PRASANGKA, dan MANTRA) by VARIOUS AUTHOR

Dari Penerbit untuk Direview


HOTEL ON THE CORNER OF BITTER AND SWEET by JAMIE FORD
(Thanks to Penerbit MATAHATI)

Bulan ini saya akhirnya bahagia juga karena dapat buku banyak :)).
Jadi, buku baru apa yang sekarang ada di lemarimu?




Senin, 07 November 2011

Festival NaNoWriMo : Snippet bagian 1

Kucing ini ingin tahu apa yang telah aku tulis! o_O

Postingan sebelum hiatus benar - benar dimulai
Snippet dari Novel "Never Walk Alone". Enjoy!

Bab 1 :

Aku tidak sadar bahwa malam ini adalah malam terakhir aku bisa bersama-sama keluargaku. Otakku sebagai anak kecil tidak bisa mengerti akan konsep hidup sendiri di usia yang sangat belia. Apa yang sebenarnya disembunyikan ayah dan ibu , hingga mereka memutuskan diriku harus hidup sendiri? Apakah aku harus berpisah dengan mereka… selamanya? Tidak, aku tidak mau! Mereka satu – satunya keluarga yang kumiliki. Yang aku tahu baik ayah maupun ibu sama – sama yatim piatu dan walaupun mereka memiliki sepupu atau saudara jauh, mereka tidak pernah mengatakannya.

Pertanyaan yang terus terulang – ulang dalam pikiranku. Kenapa harus hari ini mereka mengatakan aku harus hidup sendiri? Lalu, kemana aku harus pergi?

Sementara itu, angin di luar jendela semakin keras dan bunyinya menderu-deru. Mengerikan. Roman muka ayah menegang, Ibu berhenti menangis, tapi dia memelukku erat sekali. Aku hanya terdiam. Bulu kudukku merinding, aku merasa sesuatu yang jahat akan tiba di rumah ini. Sesuatu yang jahat yang membuat ayah dan ibu mendadak menyuruhku hidup sendiri.

Sedetik kemudian, jendela di semua rumahku pecah. Aku merasakan angin berhembus sangat keras dan dinginnya malam yang menusuk menerpa wajahku. Listrik di rumahku mati, tapi syukurlah masih ada secercah cahaya dari luar rumah yang masuk ke dalam rumah, jadi aku masih bisa melihat dimana ayah dan ibuku berada. Kami hanya terdiam, menunggu sesuatu terjadi. Menunggu sesuatu yang mengancam keselamatan kami.

Lalu, sosok-sosok yang tak kukenal masuk ke dalam rumah kami.


The end ...

Bercanda :P.

Penasaran kah? Nantikan snippet berikutnya tetap dari novel yang sama. =D

Note : Untuk post tentang novel "Never Walk Alone" akan saya posting setelah aktif kembali.

Hiatus??

Kemana si empunya blog?


Sebelumnya postingan ini cuma bersifat "announcement" aja. Saya akan pergi ke Jakarta dalam rangka job interview. Kemungkinan sih 2- 3 hari lagi bakal balik, tapi bisa jadi seminggu. Siapa tahu saya dipanggil buat tes selanjutnya (doakan saja yah!)
Jadi kalau blog ini sepi tidak ada kabar, bukan berarti saya mangkir loh.
Cuma karena kemungkinan ga ada internet di rumah saudara, saya jadi ga bisa update *sad*

Nantikan postingan - postingan menarik dari saya setelah saya aktif kembali *cheers*

Jumat, 04 November 2011

Festival NaNoWriMo : Apa itu NaNoWriMo?

bukan permen nano - nano

Bagi yang kenal saya di Facebook atau follow di Twitter, pasti sering heran sama saya yang sering banget ngomongin NaNoWriMo, atau ngetweet dengan hashtag #NaNoWriMo. Kadang juga hashtag #1k1hr . Bingung dengan saya yang tiba - tiba pake bahasa Alien? (kalau ga juga gapapa sih, hmpfh). Penasaran sama NaNoWriMo itu apa?

Silakan cek di Q & A di bawah ini ya. Saya akan menjawab pertanyaan tentang NaNoWriMo ini sesuai dengan apa yang saya tahu

Q : Jadi, NaNoWriMo itu apaan?
A : NaNoWriMo adalah singkatan dari National Novel Writing Month, atau Bulan Menulis Novel Nasional. Diselenggarakan setahun sekali, dimulai setiap tanggal 1 November. Event ini berasal dari Amerika Serikat, dan walau namanya "Nasional" sebenarnya pesertanya boleh dari belahan dunia di mana saja. Termasuk Indonesia tentunya.

Q : Kalo gitu harusnya "National" diganti "International" aja dong
A : ....
Saya sih kurang tahu masalah ini -_-"

Q : Terus si Nano Nano ini ngapain?
A : NaNoWriMo yah, jangan samakan dengan nama permen itu *elus - elus dada*. NaNoWriMo mengharuskan pesertanya untuk menulis minimal 50 ribu kata hanya dalam waktu sebulan. Karena itu event ini akan berakhir di tanggal 30.

Q : Waaaaks? 50 ribu kata?
A : Yup, 50 ribu kata. Jumlah yang tidak sedikit tentunya. Karena itu minimal para Wrimos ini harus menulis 1667 kata per harinya.

Q : Terus, kalo udah selesai nulis diapaain?
A : Peserta atau Wrimos akan memvalidasi novelnya di kotak "word count" yang ada di website NaNoWriMo. Jika mereka berhasil menulis 50 ribu kata, mereka akan dinyatakan sebagai pemenangnya.

Q : Yang menang dapat apa?
A : Pemenang akan dapat sertifikat kalau dia pemenang NaNoWriMos, dan bisa dipajang di mana saja. Mau dishare di FBnya atau di web, atau di blog.

Q : Aih, ga dapet duit? Di mana asyiknya??
A : NaNoWriMo memang hanya untuk fun. Untuk penulis amatir, ini digunakan untuk menyalurkan bakat menulis mereka atau menuangkan ide - ide yang lama terpendam di otak. Untuk penulis profesional, tentu saja untuk membuat karya baru yang nantinya akan diajukan ke penerbit.

Q : Wow, penulis profesional juga? Waduh kayaknya susah ya?
A : Ha, ha, ha. Ga juga. NaNo ini bukan saingan cerita siapa yang lebih bagus atau lebih menarik. NaNo lebih sebagai tantangan bagi para Wrimos untuk menulis 50 ribu kata sebelum tenggat waktu saja. Dan jangan salah lho, NaNoWriMo juga bisa jadi ajang penulis amatir buat mengajukan karya mereka ke penerbit. Banyak novel - novel bikinan para Wrimos yang nantinya sukses di pasaran. Contohnya di Amerika Serikat sana adalah Erin Morgensten dengan The Night Circus nya yang ditulis saat beliau mengikuti NaNoWriMo ini. (kalau yang dari Indonesia, saya belum tahu *malu*)

Q : Wah, aku jadi lumayan tertarik sama si Nano ini. Aku jadi pengen daftar juga. Gimana caranya?
A : Seneng nih saya bisa bikin kamu tertarik. Caranya gampang kok. Kamu tinggal klik ke webnya NaNoWriMo di sini. Bikin akunnya, setelah divalidasi, tinggal diisi info tentang kamu, novel yang kamu bikin apa, sinopsis dan cuplikannya. Jangan lupa untuk mengatur region kamu ke Asia- Indonesia, ya. Karena banyak juga orang Indonesia yang ikut NaNo ini. Lalu, main - main ke forum mereka di sini . Siapa tahu ketemu teman baru dan di sana juga banyak para Wrimos yang berbagi pengalaman.

Q : Tapi aku bingung nih mau nulis apa? =(
A : Ha ha ha, awalnya saya juga sama kok. Tapi yang namanya ide itu selalu ada. Di forum NaNo saya sering ketemu sama mereka yang suka nulis fan fiction. Kalau kamu suka nulis fan fiksi, itu juga bisa dicoba. Untuk saya sendiri, saya menulis ulang novel yang dulu di bikin pas SMA.

Q : Curang dong!
A : Ya, ngga dong :p. Karena novel saya dulu itu hanya 10000 kata, dan acak - acakan. Jadi NaNoWriMo ini bisa dijadikan ajang buat nulis itu lagi. Dan percaya saja kalo namanya ide itu selalu ada. Saya juga menemukan ide - ide baru buat mengembangkan novel saya ini. Ga bisa dibilang curang, karena saya nulis lagi dari awal! Untuk lebih lengkapnya tentang novel saya, silakan cek pos selanjutnya yang saya bikin untuk jelasin novel saya ya.

Q : Aku pengen ikut, tapi sudah telat.
A : Iya nih sayang sekali. Tapi kamu bisa ikut kok tahun depan, karena event ini selalu ada tiap tahun, sejak dimulai tahun 1999 lalu. Dan kamu bisa lebih mempersiapkan diri untuk ikut NaNo selanjutnya.

Q : Oke deh, semoga tahun depan aku bisa ikutan. Betewe, ini event NaNo kamu yang keberapa sih?
A : Ini event saya yang pertama. Yah, awalnya ikut NaNo karena melihat tweet dari beberapa author luar negeri yang saya follow dan penasaran. Lalu saya menghubungi salah seorang teman di FB, Christian Simamora. Pada kenal Christian ga? Dia ini penulis yang beberapa bukunya sudah diterbitkan oleh penerbit Gagas Media (walaupun saya ga pernah baca bukunya, maaf ya, hmpfh). Setelah berbincang - bincang di wall FBnya Christian, saya pun memantapkan hati buat ikut NaNo. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, just for fun dan untuk menuangkan ide yang lama terpendam saja :) .

Q : Terus ada rencana buat nerbitin novel kamu?
A : Saya sih belum ada rencana kesana, karena jujur saja berusaha konsisten untuk nulis setiap hari dan itu susahnya bukan main. Kadang ada rajinnya, kadang malesnya minta ampun. Dan berhubung saya nulis hanya untuk memenuhi kuota harian (1667 kata/ hari), jadinya bener - bener ga pernah ngedit novel saya. Saya bisa melakukannya setelah NaNo ini selesai.

Q: Apa sih yang kamu dapat dari event NaNo ini?
Terlalu dini yah untuk itu. Sementara ini hal yang saya pelajari dari NaNo adalah tentang disiplin dan konsistensi. Disiplin untuk memenuhi target harian kamu dan konsistensi untuk terus menulis tiap hari.

Q : *terpana* Waks, ya udah. Good luck ya buat event NaNo ini!
A : Yup, sama - sama. Semoga kamu bisa ikut tahun depan =).


Bagaimana? Setelah membaca Q & A di atas, apa rasa penasaran kamu tentang NaNoWriMo terjawab? Atau masih ada yang pengen kamu tanyakan? Jangan segan tanya sama saya di kotak komen di bawah ini ya =) .Dan bagi Wrimos yang baca pos ini, ayo semangat menulisnya!!

Tips - tips yang berkaitan dengan NaNoWriMo :

http://www.mediabistro.com/galleycat/category/nanowrimo
http://nicolehumphrey.net/10-quick-tips-for-first-time-nanowrimo-participants/
http://wrimosftw.blogspot.com/

Bagi yang menyukai tantangan saat menulis :
http://writeordie.com/

Dan bingung memberi nama buat karakternya , apalagi kalo karakter dari luar negeri :
http://www.20000-names.com


Review : Kisah di Balik Layar oleh Meggin Cabot



Judul Asli : She Went All That Way
Judul Terjemahan : Kisah di Balik Layar
Pengarang : Meggin Cabot
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 448 Halaman
Diterbitkan pertama kali : 2004
Target : Dewasa
Genre : Contemporer, chicklit
Status : Punya sendiri =)

Sinopsis :

Beberapa film yang ditulis Lou Calabrese sukses, bahkan ia mendapat penghargaan sebagai penulis skenario terbaik untuk film terakhirnya. Namun kesuksesan belum memanjakannya, hanya membuatnya akrab dengan kemewahan, dan membawanya ke dalam situasi berbahaya...

Ia terjebak dalam helikopter bersama aktor sekaligus "musuhnya", Jack Townsend, dalam perjalanan ke lokasi syuting di Alaska. Aktris mantan kekasih Jack tiba-tiba menikah dengan aktor mantan kekasih Lou, yang meninggalkannya begitu saja setelah sekian lama. Lou telah bersumpah takkan mau terlibat dengan aktor lain.

Namun sialnya, helikopter itu terjatuh di gunung bersalju, setelah si pilot yang ternyata pembunuh bayaran gagal menghabisi Jack. Dan sialnya lagi, Lou terpaksa berjuang mempertahankan nyawanya, dan nyawa Jack tentu saja, dari gerombolan pembunuh yang mengejar mereka berdua di antara hutan belantara Kutub Utara. Dan itu semua hanya gara-gara Jack... seorang aktor lain dalam hidupnya

Review :


Review pertama untuk blog ini, yey! *tepuk tangan, tebar - tebar konfetti =)).
Daripada saya kebanyakan nyerocos di awal, lebih baik saya mulai deh ceritanya buku ini.

"Kisah di Balik Layar" berlatar belakang hiruk pikuk dunia perfilman di Hollywood. Lou Calabrese, seorang penulis naskah skenario yang baru saja mendapat Academy Award, berkat film Hindenburg yang menggambarkan kemenangan semangat manusia (ini apaan sih? :)) ), harus menerima kenyataan pahit kalau mantan pacarnya Bruno di Blase (alias Barry Kimnel) telah menikah dengan lawan mainnya Greta Wolston. Si aktris yang bersangkutan diketahui baru saja pisah dengan mantan kekasihnya, Jack Townsend ,beberapa hari lalu

Seolah nasib tidak mungkin lebih buruk lagi, Lou harus satu pesawat (baca : helikopter) dengan si musuh bebuyutannya, yaitu Jack Townsend sendiri. Jack tak tahu kenapa Lou membencinya, tapi Lou punya alasannya sendiri. Jack dianggap telah mengganti kalimat dalam naskah Lou di film Copkiller. Dari kalimat yang awalnya "
Its always funny until someone get hurts , diubah Jack menjadi " I need a bigger gun , yang malah jadi quote favorite dari sang aktor. Selain itu Jack dulunya adalah mantan pacar dari sahabat Lou, Vicky Lord, istri dari sutradara Tim Lord. Orang yang menyutradai Copkiller IV, film yang lokasi syutingnya adalah tujuan Lou dan Jack yang sekarang berada dalam satu helikopter.

Sayangnya ditengah perjalanan, Jack dan Lou (yang saling menghindar, tapi juga curi-curi pandang :)). tipikal cerita seperti ini memang. ) mendapati diri mereka dalam bahaya, karena sang pilot menodongkan pistol ke arah Jack. Ada seseorang yang ingin Jack mati. Saat berusaha mengorek keterangan dari sang pilot, helikopter itu terjatuh. Dan praktis saat ini Jack dan Lou tersesat di La La Land, ngg, maksudnya belantara Alaska =))

Masalah tidak berhenti begitu saja, karena masih ada ancaman pembunuhan yang ditujukan untuk Jack. Jack dan Lou bekejar- kejaran dengan pembunuh yang mengincar mereka, menemukan kabin, keesokan harinya dikejar lagi, sampai akhirnya menemukan rumah pemburu yang layak untuk mereka huni. Sepanjang itu pula Lou dan Jack selalu bertengkar, tapi juga kelihatan kalau mereka saling tertarik satu sama lain, sampai pada puncaknya setelah acara makan malam di dapur (ehem-ehem ;)) )

Tiga hari telah berlalu, setelah kecelakaan helikopter, dan Jack serta Lou tetap berusaha melarikan diri dari pengejar mereka, sampai akhirnya mereka berdua menemukan bar, dan meminta pertolongan.

Masalah selesai??

Tidak juga, karena rupanya ancaman pembunuhan terhadap Jack masih berlanjut, dan parahnya saat itu Jack sadar bahwa mungkin selama ini Loulah yang selalu dia cari2 sebagai pendamping hidupnya nanti...

Sebenarnya saya baca buku ini sudah lama, sekitar akhir tahun 2010 lalu. Saya dapat pinjeman dari teman saya Retno Adhisty yang akrab dipanggil Kimbab, dan membacanya pas perjalanan pulang ke Malang. Pas itu saya baru saja balik dari rumah kakek kalau ga salah ingat.

Buku "Kisah di Balik Layar" ini adalah buku pertama dari Meg Cabot yang saya baca. Selama ini saya mengasumsikan si Meg Cabot ini terkenal dengan "Princess Diaries"nya. Saya ga pernah baca bukunya, tapi jelas nonton filmnya. Siapa sih yang ga kepincut liat si cantik Anne Hathaway? Makanya saat teman saya si Kimbab ini punya bukunya Kisah di Balik Layar, terus terang saya cukup penasaran juga. Penulis remaja menulis cerita untuk pembaca dewasa? Hmmm.

Dan, berterimakasihlah saya sama si Kimbab ini, ternyata saya kasih buku ini 5 bintang. Walaupun saya ini cukup dermawan dalam memberi rating, tapi untuk genre kontemporer dan chicklit mendapat 5 bintang? Itu sudah luar biasa. Saya bener - bener terpesona sama ceritanya. Gaya menulis Meg Cabot atau Meggin Cabot disini berjalan mulus layaknya jalan tol dan tidak membosankan untuk dibaca. Membuat saya masuk ke dalam ceritanya dan tidak bisa berhenti membaca.


Dari yang awalnya hate at the first sight, dan lama - lama jadi saling jatuh cinta, walaupun juga sama - sama menyangkal. Lou tidak mau terluka lagi hatinya gara2 aktor, dan Jack, seperti halnya pria bule kebanyakan, anti komitmen. Mungkin Jack berniat menjadi George Clooney yang juga betah jadi bujangan itu :)). Menyenangnkan melihat mereka beradu mulut, karena Lou bukan tipe yang bisa terintimidasi, dan Jack tahu bahwa Lou adalah satu2nya wanita yang kebal pesonanya (setidaknya begitu).

Selain Jack dan Lou, tokoh2 lain juga tak kalah seru ceritanya, tapi yang paling berkesan adalah cerita Eleanor Townsend (ibu Jack) dan Frank Calabrese (ayah Lou). Rupanya tidak hanya anak mereka berdua yang kena panah cupid, walau sudah tua, cinta pun bisa datang kapan saja... :)). Dan juga ada si Bruno di Blase alias Barry yang masih aja mengejar2 Lou, walau harus menerima kenyataan kalo dirinya kebanting sama si Jack.

Untuk Chicklit, buku ini tergolong cukup "steamy" (bukannya saya protes, hohoho), cukup kaget juga waktu tau , tapi akhirnya yah lanjut terus bacanya [hmpfh]. Yang pasti untuk fansnya Meg Cabot, baik lama maupun baru, "Kisah di Balik Layar" adalah bacaan wajib.

Note : Walaupun saya pinjam punya teman, syukurlah saya nemu buku ini di Gramedia Malang. Sudah tinggal 1 biji, dan saya beli sekitar awal tahun 2011 ini. Buku ini diterbitkan tahun 2004, dan saat ini keberadaannya sudah sangat langka sekali. Kebanyakan yang beredar adalah versi "used" atau sekennya. Saya cukup beruntung dapat versi masih baru, walau sudah dibungkus dengan plastik cukup kumal :)).


Rating :

Cerita :


Sensualitas :

Selamat Datang!!


Welcome!!!

Selamat datang di Ren's Little Corner. Atau terjemahan bebasnya sudut kecil Ren =)). Disini saya sebagai blogger akan berusaha menghibur anda semua yang sudi mampir kesini.
Jangan lupa jadi follower juga ya, fufufufu.
Isi blog ini macam - macam, mulai dari review buku, film, gambar - gambar cowo ganteng (hmpfh), pengalaman menulis dan lain -lain.
Semua dalam bahasa Indonesia, karena blog ini memang dikhususkan untuk teman - teman saya yang dari Indonesia.
Akhir kata, silakan menikmati!