Pages

Senin, 23 Juli 2012

Review : Big Jack oleh J.D.Robb

Judul : Big Jack
Pengarang : J.D.RobbPenerbit : Berkley
Tebal : 309 halaman
Diterbitkan pertama kali : Maret 2010
Format : Mass Market PaperbackTarget : Dewasa
Genre : Futuristic Thriller Suspense
Bahasa : Inggris
Status : Milik sendiri
Seri : In Death
Buku ke : 17.5 (Tujuh Belas (novella))
Website Pengarang: J.D.Robb

Sinopsis
In New York City in 2059, someone is pursuing missing gems from a decades-old heist...someone who's willing to kill for them.

Sharp-witted and sexy, NYPSD Lieutenant Eve Dallas is used to travelling in the shadowy corners outside the law. And in a future where crime meets cutting-edge technology, she will attempt to track down the diamonds once and for all-and stop the danger and death that have surrounded them for years.

Review
(Note : Mengandung beberapa spoiler)

Ah, In Death. Seri yang walau sudah sampai 35 buku dan bikin keder siapapun yang mau mulai baca seri ini (yah 30an lebih gitu loh!). Dan, bikin pembaca di Indonesia gregetan karena terjemahannya yang keluar ga teratur, dimana buku terakhirnya yang baru terbit adalah Seduction in Death (tapi bocoran dari yang nerjemahin, dia udah kasih terjemahan In Death yang terbaru, Reunion in Death ke penerbit kok). Kali ini saya pengen bahas tentang Big Jack, buku yang merupakan bagian kedua dari buku Remember When. Jadi nih ceritanya, tante Nora Roberts berkolaborasi sama alter egonya (atau nama pena lainnya) J.D.Robb buat bikin 1 buku dengan 2 cerita. Cerita yang pertama judulnya Hot Rocks, ditulis sama tante Nora, berkisah tentang pencurian berlian dengan settingan masa kini. Sementara yang kedua Big Jack, tentu saja J.D.Robb yang nulis, dan karena J.D.Robb identik sama seri In Death, maka dibuatlah ceritanya sekitar 60 an tahun kedepan. Dimana terjadi kasus pembunuhan karena berlian yang ditemukan pada cerita pertama dan melibatkan Eve Dallas sebagai penyidiknya.

Saya sendiri ga baca Hot Rocks, tapi tenang, Big Jack tetep bisa dinikmati sama penggemar In Death, walau untuk penggemar awam mungkin bingung bacanya. Jadi, suatu saat Eve mendapat kasus pembunuhan seorang sosialita di apartemen. Sosialita bernama Andrea Jacobs itu ternyata adalah teman Samantha Gannons yang merupakan penulis terkenal. Samantha sendiri adalah cucu dari dua karakter utama di cerita Hot Rocks. Pembunuh Andrea rupanya mengincar Samantha karena buku yang ditulisnya menceritakan tentang pencurian berlian yang melibatkan kakek-neneknya Samantha. Dan si pembunuh mengincar berlian yang diceritakan hilang tanpa jejak.

Belum selesai dengan kasus Andrea, kali ini Eve dipusingkan dengan satu lagi kasus kematian yang ternyata berhubungan. Korbannya adalah Tina Cobbs, petugas kebersihan di apartemen Samantha. Eve menemukan sedikit titik terang, karena Tina sebelumnya berkencan dengan si pembunuh. Dengan dibantu oleh partnernya Delia Peabody, kapten departemen EDD (eh terjemahannya apa yah), Ryan Feeney, Ian McNab, dan anggota kepolisian New York . Dan duh, gimana saya bisa lupa masukin nama cowok yang ga cuma bikin hati Eve kebat kebit, tapi saya juga, yaitu Roarke? Yah pokoknya juga dibantu Roarke yang kaya raya banget dan masih aja suka ngelakuin kegiatan illegal tapi ga disangkal juga membantu Eve, Eve berusaha mencari siapa pembunuhnya, sebelum dia merebut nyawa orang tak bersalah.

Karena di awal - awal saya ada kata sedikit spoiler, jadi bagi yang ga doyan spoiler bisa diskip bagian ini :D : Berikut spoiler yang juga menceritakan perkembangan cerita seri In Death setelah buku terjemahannya yang terakhir keluar (silakan di-bold jika ingin membaca spoiler) :

- Peabody sudah bukan opsir lagi. Sekarang jabatannya naik jadi detektif tingkat tiga atau tingkat paling dasar. Hubungannya dengan Ian McNab yang suka memanggilnya She-Body sudah official jadi pacar :D
- Roarke akhirnya tahu masa lalunya yang diceritakan di Portrait in Death (buku 16). Dimana ibunya yang asli (bukan ibu yang selama ini dikenalnya) tidak membuangnya, tapi justru dibunuh oleh sang ayah. Dan keluarga ibunya masih ada.
- Bagi yang kangen sama adegan cek -coknya Summerset dan Eve, sayangnya ga akan menemuinya disini. Karena Summerset lagi liburan. Jadi kurang garam ya kalo ga ada Summerset :))


Big Jack sendiri tidak ada bedanya dengan buku In Death yang lain, tapi tetap menarik untuk dibaca. Alurnya masih sama,ada pembunuhan, Eve menyelidiki kasus, tapi juga dibumbui dengan kehidupan pribadinya bersama Roarke dan juga orang - orang sekitarnya. Cuma, apa sih yang bikin In Death punya pembaca setia bahkan bukunya masih ditunggu aja walau sudah 30 lebih? Yang pasti kasus tiap bukunya selalu beragam, pelakunya juga jarang bisa ketebak, dan kalaupun sudah ketebak, pasti nangkepnya sulit. Lalu karakter - karakternya yang menarik untuk diikuti ceritanya. Seperti Eve yang masih dihantui mimpi masa lalunya, dirinya yang masih berusaha untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan kerja. Lalu tentu ada Roarke, yang mungkin kata orang too perfect, tapi bagi saya, saya menyukai rasa cinta dan perhatiannya pada Eve. Roarke masih bossy di buku ini, tapi dia sudah bukan sekedar suami buat Eve. Mereka udah jadi partner sekarang, dan saling bantu saat ada kasus. Jika Eve adalah "the woman behind the badge", maka Roarke adalah "the man behind Eve". Dibalik wanita yang mandiri ada pria yang selalu siap menyokongnya ;D.

Ga cuma Eve dan Roarke daya tarik dari Big Jack, tapi juga tokoh -tokoh lain seperti partner polisi Eve, Peabody. Lalu polisi - polisi kepolisian New York, seperti Feeney, McNab, Baxter, Trueheart, Dr Mira,dan lain - lain. Tak lupa juga ada tokoh - tokoh dari seri pertama Remember When, Hot Rocks. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, ga perlu baca Hot Rocks untuk mengerti Big Jack. Tapi siapa tau kalo penasaran,boleh lah baca Hot Rocks dulu biar lebih paham sama kasus di Big Jack. Penggemar serial In Death sudah pasti wajib baca yang satu ini, sementara pembaca yang masih awam bisa memulai baca buku nomer 1 yang judul terjemahannya "Telanjang Dalam Kematian". Saya denger bukunya sudah langka, tapi mungkin masih ada di beberapa tokbuk. Atau mau pinjem punya saya? ;D
Tautan
Favorite Quote :


- Blood didn't tell. DNA didn't make us. We made ourselves, if we had any guts we made ourselves.

- .... a look at Roarke in the morning was as delicious a jolt to the system as the strong black coffe sweetened with honest-to-God sugar. It was hardly a wonder the lieutenant was so slim. She had to burn up the calories just looking at him. Considering that, Peabody snatch a couple extra slices of bacon and calculated she might actually lose weight during the briefing.
(Dasar Peabody, udah punya McNab masih suka ngelirik Roarke. Dan lebay banget cuma ngelirik doang bisa kurus saking deg - degannya :)))

- Do you remember the first time we made love?" He touched his lips to hers as he said it. "We rode up in the elevator like this and couldn't keep our hands off each other, couldn't get to each other quick enough. I was mad for you. I wanted you more than I wanted to keep breathing. I still do." He deepened the kiss as the elevator doors opened. "It's never going to change."

(ada fansnya Roarke yang kipas - kipas disini X) )

Rating Cerita :

Sensualitas
Cuma ada dua adegan ranjang aja, tapi itu juga yang ga eksplisit. Juga ga berbunga - bunga banget. Tapi, karena ini Roarke sama Eve, yah bikin saya tetep deg-degan. Kayaknya Roarke berdiri ma senyum doang juga sudah bikin saya deg - degan #lebay.

Aman dibaca pada saat puasa? Aman - aman aja.Saya baca ini pas puasaan kok, hehehehe.

7 komentar:

  1. Roarke.... duh... emang yah tu cowok... Jadi pengen baca bukunya....

    BalasHapus
  2. Mbak Putri, cepatlah baca novelnya.. Bagus.. Bikin klepek-klepek si Roarke ini..
    So sweet abis deh pria satu ini, bahkan masih tetep bikin aku blushing, padahal dia ngomongnya ke Eve, bukan ke aku >,<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kirian si Putri udah baca, kok keknya udah ya :O

      Phie, ada kuisnya (yayangku) Roarke tuh. Ga ikutan? :))

      Hapus
  3. barusan lagi walking2 blog..
    eh ga taunya nemu blog yang ngereview JD.ROBB penulis favorite gw..
    dan Roarke Suami fiksi gw..hahaahahah.. #dibunuhEve..

    udah mupeng ileran baca review ni buku.
    yaa ampunnn,roarke..
    >,<

    BalasHapus
  4. sayang bgt ya Roarke cuman ada d fiksi doang :'(

    BalasHapus
  5. Aku nyari yg naked in death disemua toko buku g ada. online jg gak ada. ada yg tau dimana masih tersedia ini buku? udah hampir baca semua seri yg setelah seri 1, tp berasa ada yg kurang kalau belum baca seri 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku coba cariin di teman aku yaa. Kalau emang minat, email ke aku. Nanti kalau ada, tinggal dikirim aja :)

      Hapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D