Pages

Kamis, 31 Januari 2013

Review : Time of Death oleh J.D.Robb

Judul : Time of Death
Pengarang : J.D. Robb
Penerbit :Jove
Tebal : 304 halaman
Diterbitkan pertama kali : 27 November 2012
Format : Mass Market Paperback
Target : Dewasa
Genre : Romantic Suspense
Seri : In Death
Buku ke : Anthology (novella ke 4, 5, dan 6)
Bahasa : Inggris

Status : Hadiah dari Secret Santa
Web Pengarang : Click here
Review di Goodreads : Click here
Beli di : Bookdepository
Baca juga:
Review Treachery in Death 
Review Big Jack
Review New York to Dallas 

Sinopsis

J. D. Robb’s In Death novels have been praised as “Law &Order: SVU—in the future” (Entertainment Weekly). Now, together in one volume, three stories that spotlight Lieutenant Eve Dallas doing what she does best: solving crime with skill, integrity, and passion… 

“Eternity in Death” 
 A seductive killer is luring in victims with a promise of the impossible—immortality. Eve Dallas must strip away the fantasy to catch the coldhearted madman.

“Ritual in Death” 
Eve is plunged into the violent aftermath of a ritualistic murder—and into the mind of an alleged witness who can’t remember a thing to save his life.

“Missing in Death”
 When a woman disappears from aboard a New York City ferry, it’s a case that only Eve Dallas can solve—because the woman didn’t jump and yet she’s not on board…

Review

Saya ini penggemar berat J.D.Robb. Dan saya pikir sebagian blogger BBI juga sudah tahu itu :)). Beberapa pengunjung blogger ini juga paling cuma geleng - geleng kepala kalau saya mulai memuja - muja Roarke X). Kali ini, saya akan mereview kumpulan cerita pendek di seri In Death. Time of Death memuat tiga cerpen In Death yang sebelumnya sudah pernah dimuat, baik di kumcernya J.D.Robb yang gabung sama penulis lain, maupun diterbitkan terpisah dalam bentuk e-book dan audio book. Karena ada tiga cerita, maka saya akan mereviewnya secara terpisah :)

Eternity in Death

Sebelumnya dipublikasikan di kumcer : Dead of Night
Setting waktu cerita : Setelah Innocent in Death (buku ke -24)

Seorang sosialita harus menemui ajalnya setelah dijanjikan keabadian oleh laki - laki yang dipujanya. Eve Dallas, dan rekannya Detektif Delia Peabody, menginvestigasi kasus tersebut. Peabody yang melihat luka bekas gigitan di leher korban, percaya kalau pelakunya vampir. Eve tentu saja ga percaya. Mana ada vampire di dunia nyata, apalagi di masa depan. Tapi Eve mulai mempertanyakan kewarasannya saat dia menyelidiki klub tempat korban terakhir terlihat, Bloodbath. Disana Eve bertemu Dorian Vadim, pemilik Bloodbath yang penampakannya mirip vampire dan tatapan matanya sangat menghipnotis. Eve terganggu karena Dorian mengingatkannya pada ayahnya yang psikopat. Sedangkan Roarke kesal, karena berani - beraninya Dorian menggoda Eve di depan matanya :)) (yang berujung pada adegan olahraga tempat tidur, karena Roarke cemburu X) ). Masalah semakin rumit saat salah satu bartender Bloodbath terbunuh. Eve yakin, Dorian lah pelakunya. Apakah Dorian asli drakula atau hanya akal - akalan pria itu saja? Eve mendapati bahwa kali ini dia harus membawa pasak kayu selain stunner yang biasa dibawanya, untuk menggiring Dorian ke penjara...

Favorite scene/quote :

As she bent to check her clutch piece, Baxter tapped her shoulder.
"What"
"Got something for you." He held it out as she straightened.
"You're a laugh a minute, Baxter."
"Yeah, you gotta admit." He gave the wooden stake an agile toss.
Because she was amused despite herself, she caught the stake in one hand. then stuck in her belt."Thanks."
He blinked, then roared with laughter. "Eve Dallas, Vampire Slayer. One for the books."

Ritual in Death

Sebelumnya dipublikasian di kumcer : Suite 606
Setting waktu cerita : Setelah Salvation in Death (buku ke-27)

Eve dan Roarke menghadiri pesta dengan Eve yang bolak - balik menggerutu karena sepatu hak tinggi yang dia pakai dan berharap tidak ada kasus pembunuhan. Sayang, doa Eve ga terkabul karena seorang pria telanjang yang berlumuran darah dan memegang pisau mendadak muncul dan membuat keributan dalam pesta. Pria bernama Jackson Pike itu tidak tahu kenapa dia bisa ada disitu dan kenapa dia berlumuran darah. Eve lalu pergi ke suite 606, tempat Jackson berada, dan mendapati pemandangan yang membuatnya mual. Seorang wanita yang dikorbankan dalam ritual satanis dengan luka iris di sekujur tubuhnya dan lehernya digorok. Ava Marsterson, sang korban, juga diperkosa. Ritual ini mengantarkan Eve ke sebuah klinik tempat Jackson dan Ava bekerja, dimana dia mencurigai beberapa karyawan disana adalah pelaku ritual keji itu . Sementara itu, di lain sisi Roarke merasa berhak untuk ikut menyelidiki kasus ini, karena pembunuhan itu terjadi di hotel miliknya. Apalagi satu dari karyawannya jadi korban. Disini juga nantinya pembaca akan bertemu kembali dengan Isis, penyihir Wicca yang pernah muncul di Ceremony in Death (Ritual Dalam Kematian), buku ke-5 seri ini. Eve sempat menemui jalan buntu, karena semua tersangkanya punya alibi. Tapi dengan bantuan Isis, dia akhirnya menemukan siapa pelakunya. Dan ternyata, tidak hanya satu orang...

Favorite scene/quote :

- He caught Eve's chin in his hand, skimmed his thumb down the dent, then kissed her. He handed her a mini memo cube. "Code's on it. Take care, Lieutenant. Good night, Peabody."

Peabody watched him walk away. "Boy, sometimes you just want to slurp him up without a straw." She wheeled her eyes to Eve. "Did I say that out loud?"

- Her feet were killing her. And it made her imagine traveling back in time, hunting down whoever had invented stiletto heels, and beating the crap out of him


Missing in Death

Sebelumnya dipublikasikan di kumcer : The Lost
Setting waktu cerita : Setelah Kindred in Death (buku ke-29)

Eve menyelidiki sebuah kasus orang hilang di kapal pesiar yang mengitari Manhattan, dan mendapati kalau Carolee Grogan (yang dikiranya meninggal karena di toilet tempat Carolee menghilang terdapat banyak darah) masih hidup. Lalu, siapa yang terbunuh? Bagaimana mayatnya bisa tidak ada dan cara apa yang digunakan pembunuhnya untuk melenyapkan mayat itu dari kapal pesiar yang notabene banyak penumpangnya. Peabody percaya kalau sang pembunuh menggunakan vortex atau semacam portal. Eve tentu saja mendengus tak percaya. Parahnya Carolee kehilangan ingatan temporer sehingga dia tidak bisa mengingat kenapa dirinya hilang, dan kalaupun ada kemungkinan kalau dia melihat mayat serta pembunuhnya, Carolee tentu saja lupa. Setelah diselidiki, darah itu adalah milik Dana Buckley, yang ternyata seorang corporate assassin, atau pembunuh bayaran. Siapa yang membunuh Dana, dan apa motifnya? Dengan dibantu Roarke, Eve mendapati bahwa Dana bertanggung jawab atas kematian keluarga seorang agen HSO (Homeland Security Organization). Roarke yang tahu apa yang dilakukan HSO pada Eve (spoiler : HSO dulu tahu saat ayah Eve memperkosanya, tapi mereka diam saja. Roarke sempat akan membocorkan masalah ini ke publik, tapi Eve melarangnya), geram tapi mereka berdua tak bisa apa - apa. Sang pelaku meninggalkan beberapa clue untuk Eve dan Roarke. Dan betapa terkejutnya mereka berdua saat tahu identitas sang pelaku, dimana Eve mengalami dilema. Melaporkan sang pelaku yang adalah pembunuh, atau membiarkannya karena apa yang dilakukannya atas nama balas dendam, sebenarnya adalah hal yang benar...

Favorite quote/scene :

She spotted Roarke before she parked, standing outside the drab edifice that housed the busy hive of the lab and forensics. The dark charcoal suit fit the lean length  of him perfectly, and showed a subtle flare with a tie nearly as bold a blue as his eyes. Black hair fell in a mane that around that striking face, shades shielded those stunning eyes as he slipped the PPC he'd been working on into a pocked and started toward her.

She thought he looked like some elegantly urban vid star with just hint of edge
.
.
. She watched Roarke's lips curve as they walked toward each other. She didn't need to see his eyes to know they mirrored that smile. And her heart gave a quick, giddy jump. She had to admit Peabody was right. It was nice to have a guy.


Overall

Saya menyukai semua cerita pendek di kumcer Time of Death ini :). Yang saya lihat, di semua cerpen In Death (kecuali Interlude in Death dan Midnight in Death) selalu ada unsur paranormalnya. Di Eternity ada vampir (walau jadi-jadian), di Ritual ada ritual satanis (yang ternyata dibikin orang fanatik) dan di Missing, ada teori Peabody tentang portal ke dimensi lain (yang sebenarnya sih, pelakunya emang pintar nge-blend dengan lingkungan dan perhitungan waktu yang tepat saja). Disinilah kita melihat, di balik semua unsur mistisnya, Eve dengan akal sehat dan logikanya bisa membuktikan bahwa manusia itu jauh lebih bahaya daripada setan, iblis dan makhluk mistis lainnya. Bahwa selalu ada penjelasan yang jelas di balik semua kasus yang kesannya ada campur tangan dari dunia lain.

Walaupun semuanya cerita pendek, J.D.Robb tetap memberikan kualitas tulisan yang baik. Kasusnya pun tetap rumit dan penyelidikannya tetap asyik dibaca serta diikuti. Dengan pengecualian untuk Missing in Death, pelaku dari dua cerpen pendahulunya sudah ketahuan sejak awal (untuk Ritual di tengah cerita). Hanya tetap saja dijabarkan bagaimana Eve menangkap pelakunya. J.D.Robb juga tak lupa melibatkan orang - orang divisi Pembunuhan seperti Peabody, detektif Ian McNab, kapten Ryan Feeney, Dokter Charlotte Mira, penyelidik forensik Li Morris, Detektif Baxter, Officer Trueheart, dan kepala lab Dick Berenski. Penggemar In Death bakalan nostalgia deh dengan munculnya karakter - karakter ini. Apalagi Peabody yang lucu banget, selalu menghubungkan semua kasus dengan unsur mistis :)). 

Bicara tentang dua tokoh sentral seri ini, Eve dan Roarke, mereka tetap memberikan dinamika yang sekali lagi membuat saya kagum. Ga salah kalau bagi saya, mereka ini pasangan nomer satu di dunia literatur (versi saya dong yak :)) ). Di kumcer ini, mereka sudah dua tahun menikah, jadinya sudah lumayan settle, walau masalah juga masih tetap ada. Terutama di Eternity, saat Roarke cemburu, dan di Ritual saat Eve mendapati Roarke melanggar wewenangnya dengan masuk ke tempat terjadinya pembunuhan. Mereka berdua juga saling bahu membahu dalam memecahkan kasus, dan porsi keduanya pun pas. Ga ada yang mengungguli satu sama lain. Bagi saya, mereka inilah pasangan paling ideal. Bukan karena sempurna banget, tapi karena sama - sama mengakui kekurangan masing - masing dan bagaimana cara mereka menerima kekurangan pasangan tersebut. Apalagi Roarke, yang bagi saya hero ideal. Saya tentunya pengen pasangan kayak Roarke. Bukan, bukan karena dia kaya raya, gantengnya ga karuan sampai bikin saya mimisan tiap baca adegan yang ada Roarke (mulai lebay deh :))), tapi karena dia mengerti Eve. Dan setia. Itu saja sudah cukup :').

Bagi penggemar seri In Death, kumcer ini jelas adalah bacaan wajib. Apalagi kemungkinan diterbitkan di Indonesia kecil banget yah. Bagi yang masih baru kenal, jangan keder lihat cerpen - cerpennya yang rata - rata seri nomer 20-an keatas. Tetap bisa dibaca terpisah dan dinikmati kok ;).

GUESS THE SANTA!!

Oke, sebelumnya saya pernah memposting tentang event Secret Santa di postingan Secret Santa 2012 . Dimana sang Santa memberikan buku ini dan clue tentang identitas dirinya yang misterius ini. Mau tahu apa riddlenya? Ini dia :





Dan, berkat bantuan salah seorang pengunjung blog yang ga sengaja kasih tau nama si Santa :)) (walau saya sih asli sudah tahu sebelum itu) inilah identitas Santa saya :

OKY SEPTYA

Hihihi, makasih ya Oky, buat bukunya. Tau aja sih kalau saya fans berat serial ini ;). (I wonder, kamu pasti ngikik - ngikik pas PM saya. Buat kasih tau siapa X saya :)) ).   Biar kamu (dan pengunjung blog ini) seneng, saya kasih salah satu aktor versi saya yang pas buat peranin Roarke deh X):



Yup, David Gandy emang cocok banget jadi Roarke. Apalagi kalau pakai coat gini. Elegan gitu kesannya ;)

Note : Saya ada board di Pinterest yang isinya semua cast for Roarke. Silakan cek disini ya :))
Pinterest


Rating Cerita :


Sensualitas :


Untuk adegan olahraga tempat tidur, tetap ada di semua cerpennya. Cuma sekali kok, dan seperti ciri khasnya J.D.Robb, ga eksplisit banget. Walau favorit saya sih di Ritual in Death, dimana Eve dan Roarke melakukannya di kamar mandi NYPD. Gimana coba kalau ketahuan? :)) Dan tetep deh adegan shower di In Death itu juara semua X). Sementara adegan Roarke yang saya suka adalah di Missing in Death, dimana ada adegan dia shirtless dan cuma pakai celana.. yang menggantung rendah di pinggang (tisu, mana tisu? X) )

18 komentar:

  1. bwakaka, tragedi komentar di riddle post yg membongkar semuanya, hahaha

    BalasHapus
  2. gyahahahaha, dulu santaku juga oky tapi aku g berhasil nebak, padahal udah dikasih kode berulang kali sama oky *tepok jidat*

    BalasHapus
  3. hahaha, Oky mana nih? bener nggak? (walau kayaknya emang Oky) #kabur

    BalasHapus
  4. Ow ini ya yg rame diomongin di blognya Ren hihihi aku liat kertas warna-warninya juga bisa nebak tuh siapa SSnya

    BalasHapus
  5. Aku tahunya pas lagi bungkus2 kaos Oky bilang kalo dia deg-degan buku pesanan untuk X-nya belum nyampe. Aku tanya buku apa? Kata Oky, semua wishlistnya bahasa Inggris.
    Siapa lagi yang bikin wishlist seperti itu kalau bukan Ren :D

    BalasHapus
  6. yeaay.. kalo ini sih jelas banget *ngukur pake penggaris biar linier :))

    BalasHapus
  7. Aduh aku ngakak kejer waktu baca tragedi komentar itu.. sumpah rasanya apes banget =))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya pas sebelum itu juga sudah bisa nebak kok, Ky. Berkat bantuan dia yang doyan mecahin riddle (hayoloh siapa ini? :)))

      Hapus
  8. ha? ada tragedi komentar? mana linknyaaaa? #ketinggalanberita

    BalasHapus
  9. jyaaaaah hwahahahahaha baru liat yg tragedi hwahahahaha
    #ngakakgugulingan...

    BalasHapus
  10. Ya ampun, kasian si Oky #eh ...jadinya ini kisah tragedi si Oky
    JD Robb ada antalogi juga ya, berkaitan dengan serialnya tdk ? blm pernah baca soalnya.
    Eh, ada adegan kamar mandi di ritual in death ??? blm sampai sana *buru-buru cari bukunya* -- halaman berapa Ren ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan anthology sih ini sebenarnya, lebih ke semacam omnibus. Anthologynya bareng2 sama pengarang lain . Yang pasti berkaitan kok, cuma baca terpisah juga gapapa.

      Hahaha, lupa halaman berapa X). Tapi adegan kamar mandi itu sih sudah lumayan sering :))

      Hapus
  11. Hwahahahahaha.....emang paling epik itu tragedi di komentar blognya Ren

    BalasHapus
  12. blom pernah baca satu pun buku J.D Robb. Di rumah ada satu yang terjemahan terbitan Gramedia. itu pun belinya dapat diskon. X)

    BalasHapus
  13. aduh aduuuh... mupeng sama yang ini Kak Ren :) Kak Ren bahasnya lengkap banget sih. dan poin yang kusuka itu sensualitas :p

    BalasHapus
  14. Salam kenal kak.. Aq jg suka banget sm in death series, apalagi sm kehidupannya roarke n eve... Mupeng booo... Baru punya 3 ini d rmh. Skarang udh terbit sampe yg k berapa sihh???

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D