Pages

Selasa, 19 Februari 2013

Review : The Locket oleh Stacey Jay


 Judul : The Locket
Pengarang : Stacey Jay
Penerbit : Razorbill
Tebal : 288 halaman
Diterbitkan pertama kali : 3 Februari 2011
Format : e-book
Target : Remaja
Genre : Young Adult, Mystery
Bahasa : Inggris


Web Pengarang : Click here
Order di : Bookdepository ;



Sinopsis

 

On her seventeenth birthday, Katie discovers a locket and decides to wear it for good luck. But when her boyfriend Isaac finds out she cheated on him - with their mutual best friend Mitch, no less - he dumps her, leaving her devastated.

And then a miracle happens. The locket burns on Katie's chest and she feels herself going back two weeks in time, to the night she cheated with Mitch. At first, Kate is delighted to be a better girlfriend to Isaac this time around. But as other aspects of her life become inexplicably altered, she realizes that changing the past may have had a dangerous effect on her present.

Can she make things right before the locket destroys everything - and everyone - she loves?

Review


Kalian pasti pernah bikin kesalahan kan? Baik itu yang biasa aja, ataupun yang menurut kalian itu fatal dan kalian berharap akan ada kesempatan kedua untuk memperbaikinya. Gimana kalau suatu saat kesempatan kedua itu datang dalam bentuk time-travel? Dimana kalian kembali ke masa saat kalian bikin kesalahan itu dan diberi kesempatan untuk memperbaikinya? Itulah yang terjadi pada Katie Mottola pada ulang tahun ketujuh belasnya.

Katie hanyalah cewek biasa dengan angan - angan luar biasa untuk remaja seukuran dia. Oke, mungkin ini saya agak sarkastik, tapi baru umur 17an sudah memimpikan bakalan nikah dengan pacarnya yang sekarang dan punya anak berapa , itu udah luar biasa bagi saya. Pada ulang tahunnya yang ketujuh belas sekaligus juga hari jadian Katie dengan pacarnya Isaac, Isaac mendapati Katie yang ternyata selingkuh dengan Mitch Brinbraum, tetangga dan teman masa kecil Isaac dan Katie. Saat itu Katie baru saja mendapat peran utama di drama dan Isaac yang pemain basket populer di SMA mereka tidak bisa datang. Katie yang bete, akhirnya merayakannya bersama teman - teman, mabuk dan saat berbincang - bincang dengan Mitch, mereka pun ciuman. Sayangnya ciuman mereka diketahui oleh sahabat Katie, Sarah Needles yang kemudian memberitahu adiknya, Hunter dan Hunter lalu sesumbar di sekolah. Isaac dengan teganya meninggalkan Katie di tengah jalan. Kalau saya jadi Katie, Isaac sudah pasti saya gampar duluan karena tega banget ninggalin cewek pas malam - malam, di daerah antar berantah dan hujan deras pula. Katie yang menyesali saat ciumannya dengan Mitch berharap agar bisa kembali ke masa itu dan memperbaiki semuanya. Dia tidak ingin putus dengan Isaac. Dan saat itulah, loket kepunyaan sang nenek yang Katie pakai sebelum dia dijemput oleh Isaac, mendadak menyala dengan terang hingga membuat dada Katie terbakar. Dan Katie pun kembali lagi ke dua minggu sebelumnya, saat dia berciuman dengan Mitch!

Katie kali ini berusaha sekuat tenaga agar hubungannya dengan Isaac tidak hancur. Katie yang insecure dan kepercayaan dirinya rendah ini selalu ketakutan Isaac akan pergi dari sisinya. Sementara di satu sisi, Mitch yang merupakan sahabat baik Katie, sebenarnya sudah menunjukkan ketertartikannya pada Katie dari awal. Sayangnya Katie sepertinya terlalu kekeuh untuk mempertahankan hubungannya dengan Isaac. Isaac yang kelihatan sempurna itu justru jarang berada bersama dengan Katie disaat cewek itu butuh dia. Walau begitu, loket itu memperbaiki hubungan Katie dengan Sarah yang dulunya sempat renggang. Cuma, layaknya novel remaja, ga lengkap kalau ga ada peran mean girls alias queen bee alias cewek populer yang menyebalkan dan tukang bully. Dan peran itu jatuh pada Rachel Pruitt yang terang - terangan ngincar Isaac dan suka merendahkan Katie.

Walau begitu, kesempatan kedua bagi Katie ini bukan berarti semuanya berjalan dengan baik. Loket misterius itu perlahan - lahan membuat perubahan - perubahan kecil dalam hidup Katie. Hanya perubahan kecil, tapi membuat hidup Katie kacau balau. Saat Rachel kejatuhan lampu panggung yang sehari sebelumnya dipasang Katie, Katie berharap untuk kembali ke saat sebelum dia melihat lampu itu jatuh. Dan loket itu mengabulkannya. Sayangnya, Rachel malah menuduh Katie sengaja menjatuhkan lampu, walau setelah itu Katie diterima di geng anak populer. Hubungan Katie dengan Mitch pun merenggang, karena cewek itu tidak mau mengkhianati Isaac. Padahal Isaac sendiri mulai berlaku aneh dan menjauh dari Katie. Puncaknya adalah pada tanggal 10 Oktober, saat Katie merayakan ulang tahunnya dan hari jadinya dengan Isaac. Apakah kali ini Katie sudah memperbaiki kesalahannya? Atau loket itu justru malah menghancurkan hidup Katie, alih - alih memberinya kesempatan kedua?

Isi dari novel ini sebenarnya bagus kok. Bahwa ga semua kesempatan kedua itu pantas didapatkan. Akuilah saat kita pernah bikin kesalahan fatal, kita sering pengen balik ke masa itu dan memperbaiki segalanya kan? Apa yang loket Katie kabulkan, malah mengubah hidup Katie. Dia jadi tidak tahu lagi mana yang teman, mana yang musuh. Katie juga bolak - balik mengingkari perasaannya, baik pada Isaac maupun Mitch. Demi masa depannya yang sempurna (menikah dengan Isaac dan punya anak), Katie malah menyakiti hati banyak orang. Kadang saat kita begitu mencintai seseorang (dan dalam hal ini, terlalu fanatik), kita tidak sadar ada orang lain yang lebih mencintai kita dengan tulus. Isaac emang pemain basket populer dengan masa depan cerah. Hubungannya dengan Katie juga nampaknya baik - baik saja. Tapi, kalau hati bicara lain, bukan berarti Katie juga harus mati - matian mempertahankan hubungan yang akhirnya malah bikin menderita.

Sayangnya, karena novel ini diceritakan dari sudut pandang pertama (dalam hal ini dari sudut pandang Katie), sulit bagi saya untuk bersimpati sama Katie. Memang sih sebagai remaja, Katie kerap mengambil keputusan yang salah. Dia juga jadi bergantung pada loketnya untuk mengatasi semua masalah (dengan kembali ke masa saat dia bikin salah). Selain itu keputusannya untuk tetap sama Isaac juga bikin saya bete setengah mati. Maksud saya, liat deh itu si Mitch perhatian banget, selalu ada saat Katie butuh. Masa masih g bisa liat juga? Belum lagi rasa rendah dirinya yang berlebihan, terutama saat ketemu Rachel. Duh, berani dikit dong, Katie. Saking sebelnya sama Katie, saya sering mencak - mencak pas baca ini, hehehe. Karakter lain yang ga saya suka, mungkin adalah Isaac. Isaac yang ga ngerti apa maunya Katie. Dan yap, saya ga suka dengan tindakan dia ninggalin Katie di tengah jalan saat sedang hujan di awal cerita ini. Cowok saya aja yang pernah hampir berlaku kayak gitu, langsung saya amukin habis - habisan (ups!). Saya juga g setuju sama pasangan ini, yang udah berhubungan intim di saat remaja. Oke, di Amerika memang seperti itu, tapi bukan berarti saya nerima aja untuk hal - hal yang kayak gitu.

The Locket sendiri mempunyai pesan moral, disaat kita membuat kesalahan fatal untuk orang yang dekat dengan kita, yang perlu kita lakukan bukan menyesalinya habis-habisan lalu berharap pengen balik lagi buat memperbaikinya. Melainkan, bagaimana kita belajar untuk bersikap dewasa, mengingat salah kita, dan berjanji ga mengulanginya lagi. Intinya sih, yah move on aja. So what gitu kalau si Isaac mutusin Katie pas awal dia tahu Katie selingkuh sama Mitch (walau cuma ciuman aja)? Katie masih muda, cowok masih banyak. Cari pacar lagi dong, yak! Sayang aja sih, walau pesan novel ini bagus, drama remaja yang ga perlu dan kepribadian Katie yang sangat tidak dewasa bikin saya g bisa menikmati The Locket. Atau emang saya udah ketuaan buat baca novel yang ditujuin buat remaja kali ya :))

Rating Cerita : 

Sensualitas :
 



Ada adegan ciuman dan make-out (hubungan intim), tapi tidak terlalu spesifik.

4 komentar:

  1. Setuju nih sama Kak Ren. Katie bikin gemes deh, udah jelas-jelas juga si Isaac kelakuanny aneh dan nggak berperasaan, masih juga mau mempertahankan hubunganny. Mitch yg perhatian malah dicuekin ><
    Aku setuju juga kalau novel ini isi pesan yang sangat bagus. Tapi, ngga seperti Kak Ren, aku bisa menikmati novel ini :p

    BalasHapus
  2. Aku baca reviewmu aja udah gregetan sama kelakuan Katie, Ren. Ya ampuuuun, korban bad boy syndrome lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kasian juga sih benernya :/.. I mean, masih 17 tahun mikir mau nikah itu kok keknya entah masuk naif atau bego bener, hehehe

      Hapus
  3. eh, ada curcolnya, hhehehe..
    bener tuh, bagian isaac ninggalin cewek malem2. kalo ampe kejadian, gampar dulu pake tas isi buku.. *bete baca cowok ga bertanggungjawab*
    *lho, ini komen buku, kan? heheheh*

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D