Pages

Rabu, 06 November 2013

Review : Skulduggery Pleasant oleh Derek Landy


Judul : Skulduggery Pleasant
Judul Asli : Skulduggery Pleasant
Pengarang : Derek Landy
Penerjemah : Yohanes Nursalam
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia
Tebal : 280 halaman
Diterbitkan pertama kali :  2010
Format : Paperback
Target : Semua Umur

Genre : Fantasy
Serial : Skuldugerry Pleasant, buku ke-1
Web pengarang : Click here




Sinopsis :


Gordon, paman Stephanie, adalah penulis novel horor fiksi. Setidaknya itu yang Stephanie pikir, sampai Gordon meninggal dan mewariskan rumahnya pada Stephanie. Kemudian Stephanie menemukan bahwa buku-buku Gordon mungkin memang horor, tapi tidak benar-benar... yah, fiksi.

Terlempar masuk ke dunia vampir, penjahat, dan para Manusia Hampa yang mengerikan, Stephanie mendapatkan bantuan dari seseorang yang tidak lazim: Skulduggery Pleasant, kerangka penyihir mati yang suka melontarkan komentar-komentar sarkastis. Saat kekacauan terjadi, Stephanie beruntung karena ia bukan gadis dua belas tahun biasa---dan Skulduggery beruntung karena ia sebenarnya sudah mati.

Apakah kejahatan akan menang? Apakah Stephanie dan Skulduggery akan berhenti cekcok cukup lama untuk menyelamatkan dunia? Satu hal yang pasti: orang-orang jahat itu tidak tahu apa yang akan menimpa mereka. Karena Skulduggery dan Stephanie suka mencari masalah, terutama dengan orang-orang jahat.
 
Review



Apa yang kau lakukan jika saat mengetahui paman kesayanganmu meninggal saat kau baru berumur tiga belas tahun dan ternyata dia mewariskan rumahnya padamu? Stephanie Edgley tahu rasanya, dan dia juga menyadari kalau selama ini buku - buku horor dan fantasi karangan pamannya ternyata tidak sepenuhnya hanya khayalan belaka. Pertemuannya dengan Skulduggery Pleasant, teman lama Gordon Edgley yang berwujud tengkorak dan merangkap detektif menyeret Stephanie ke dunia sihir yang menakjubkan tapi sekaligus bisa sangat menipu. Stephanie belajar siapa yang lawan dan siapa yang kawan dalam usahanya membantu Skulduggery memburu musuh abadinya, Nefarian Serpine. Pria yang juga dicurigai Stephanie telah membunuh pamannya. Karena Skulduggery-lah, Stephanie perlahan meninggalkan dunia "normal"nya, belajar menjadi penyihir (sampai mengubah namanya menjadi Valkyrie Cain, nama yang bakal Stephanie pakai terus sepanjang seri ini) dan berusaha menghalangi ambisi Serpine untuk menguasai Tongkat Tetua. Sebuah benda ajaib yang akan membangkitkan Si Tanpa Wajah, dewa - dewa keji yang dulu pernah menguasai bumi. Berhasilkan misi Stephanie dan Skulduggery ? Atau Skulduggery harus mati dua kali di tangan pria yang dulu juga membunuhnya dan membuatnya jadi kerangka hidup?

Saya sudah lama tertarik dengan Skulduggery Pleasant. Pertama, kavernya yang unik dan berbau sarkastik. Saya merasa buku ini bakal banyak humornya. Keinginan saya baru kecapai setelah kemaren ada event sale gede - gedean di Mall Kelapa Gading, dimana saya memberi seri Skulduggery Pleasant dari no 1-3 dengan harga miring. Ya, salah satu enaknya tinggal di Jakarta memang seperti itu. Buku murah dimana - mana :P . Saya berencana baca buku ini saat Halloween kemaren. Buku apa yang paling tepat dibaca buat bikin merinding kalau ngga buku yang kavernya aja ada tengkoraknya?

Sayangnya sih, bagi saya buku ini serba nanggung. 

Entah apa karena mood saya jelek atau apa tadi malam, saya ga merasa konek dengan Skulduggery Pleasant. Bukan karena ceritanya. Oh, ceritanya emang standar aja kok. Beberapa teman yang sudah baca, menyamakannya dengan Harry Potter, dan saya amini untuk bagian tokoh utama masih 13an tahun serta tokoh jahat yang berniat menguasai dunia dengan mengincar benda magis. Masalah saya itu ada di terjemahan dan kemasan bukunya!

Saya tidak tahu, terjemahannya rasanya aneh, terlalu terburu - buru. Di sinopsis dibilang kalau Skulduggery itu sarkastik. Tapi saya ga ngerasa sarkastiknya dia. Malah yang kerasa itu Stephanie, yang bawel tapi bukan bawel nyebelin yak. Dialog antara Skulduggery dan Stephanie bagi saya kadang terasa luwes, kadang juga kaku. Agak kaget juga sebenarnya pas tahu editornya yaitu Mbak Donna, saya pikir mungkin terjemahannya bisa enak dibaca gitu. Nyatanya malah saya membaca buku ini sampai selesai dengan muka lempeng kayak teflon.

Bicara masalah kemasan, saya ga suka dengan font yang digunakan di buku ini. Kekecilan menurut standar saya, dan juga bikin mata saya agak puyeng (mungkin untuk pembaca lain ngga ngalamin hal ini). Saya bandingkan jumlah halaman antara versi asli yang ada 320 halaman, dengan versi terjemahan yang cuma 280 halaman. Membuat saya berpikir, apa ada bagian yang dihapus? Atau menekan harga produksinya, makanya terkesan ngirit abis? Saya ga keberatan kalau tulisannya dicetak gede - gede, jadi kenikmatan membaca tidak berkurang.

Bukan berarti buku ini jelek kok. Walau saya bilang ceritanya standar, saya menikmatinya. Buku ini penuh aksi, jadi alurnya juga sangat cepat. Jumlah halaman yang cuma sedikit (untuk ukuran fantasy) cocok untuk bacaan semalam. Semua tokohnya menyenangkan untuk dibaca, kecuali Serpine yang tipikal villain dua dimensi. Akal culasnya ga begitu sulit untuk ditebak, walau ada beberapa twist. Stephanie yang impulsive dan bawel melengkapi Skulduggery yang dewasa dan kadang  serius. Joke - jokenya.. sayang sekali ga begitu kerasa. Satu lagi, Derek Landy ga segan - segan membunuh karakternya. Membuat Skulduggery Pleasant ini lebih ke dark fantasy. Sayang juga sih saya ga bisa menikmati omongan sarkastis Skulduggery. Mungkin nanti perlu baca versi Inggrisnya aja kali yaa :/

Oh ya, mungkin juga karena mood saya kurang bagus, saya baru sadar kalau latar belakang cerita ini ada di Dublin, Irlandia. Dan saya juga baru tahu itu setelah chapter 4 keatas! Sepertinya Derek Landy mengukuhkan fakta kalau penulis Irlandia itu piawai dalam membuat cerita dark fantasy yang seru dan menegangkan (yang lain adalah Darren Shan dan Eoin Colfer => note : saya belum baca buku - bukunya, ini cuma asumsi :P).



Verdict?

Jika pengen bacaan dengan genre fantasy yang ga terlalu banyak tokoh serta rumit, Skulduggery Pleasant ini bisa jadi pilihan. Sayang terjemahannya menurut saya kurang bagus, mari berharap agar di buku keduanya, kualitasnya sudah membaik :)

Favorite Quote

"... sebagian orang berjalan berkeliling setiap hari, merasa bosan dengan kehidupan mereka, tanpa mengetahui bahwa ada dunia ajaib di ujung jari mereka. Dan mereka menjalani hari - hari, sama sekali tak menyadari hal itu, dan mereka akan meninggalkan dunia tanpa mengetahui bahwa mereka bisa saja menjadi penyihir hebat"
Skulduggery Pleasant

Rating Cerita



12 komentar:

  1. siapa yah tokoh yang mati? #lupa
    Sama, saya nangkepnya Steph itu lebih ke annoying alih-alih bad-ass
    Buku 2 dan 3, tahun depan aja bacanya :P #tetimbunsayang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetuanya si Skulduggery Lin (lah ini sopiler abis)

      Aku sih ga nganggap Steph itu ganggu, karena wajar anak seusia dia kayak gitu. Masalahnya Skulduggerynya ga lucu -.-

      Hapus
  2. aku baca yang englishnya Ren, bagus menurutku dan sarkasme skulduggery terasa banget. yang aslinya lumayan tebal juga loh, hampir 400 halaman, mungkin itu sebabnya yang terjemahan hurufnya kecil, buat hemat halaman kali ya.
    konfliknya juga ditiap buku makin meningkat. sekarang aku lagi siap2 mau baca buku 8-nya. skip2 buku 7 dulu buat refresh memory :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku curiga kayaknya terjemahannya ini yang ngga banget deh Ira :( . Kesan sarkasmnya Skulduggery beneran ngga dapat

      Hapus
    2. "don't judge the book by its translation" - The Awesome Me

      Hapus
    3. Wah, kalau terjemahan ya mesti dilihat kualitas terjemahannya dong. Terjemahan yang kurang bagus atau bahkan buruk bakal bikin kenikmatan membaca buku berkurang

      Hapus
  3. Keknya menarik, tapi pas tau serinya udah ampe 8, weww, harus nguat-nguatin memori, :DD

    Semoga kapan-kapan juga ketemu buku ini di rak rak sale, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh, amiin semoga ada sale. Udah lumayan lama buku ini terbitnya :)

      Hapus
  4. blum baca yg pertama kak, tapi aq baca yg ketiga n kesan sarkastiknya skulduggery aq dapet.. awalnya juga nggak ngeh klo lokasinya di Dublin, Irlandia, soalnya baca tentang sarkastiknya skulduggery jadi ngira penulisnya org amerika XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah ngira settingnya di Amerika -___-

      Hapus
  5. kalo boleh tau baca buku ke 4 - seterusnya dimana ya?

    BalasHapus
  6. kalau utk,beli seri ke-4 dan seterusnya dimana ya..di Semarang aku cari" d toko buku gk ada search pun hanya seri1-3 aja... T_T

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D