Passion - Lisa Valdez
Book #1 of Passion Quartet
311 halaman
Erotic Historical Romance
Ehm, ini mungkin jadinya ngga kayak review saya yang biasanya, karena saya hanya pengen cerita tentang suatu buku yang dulu pas jaman saya masih kuliahan , baru kenal internet dan baru merambah buku - buku romance dalam bahasa Inggris, yaitu Passion karya Lisa Valdez . Buku ini adalah satu buku yang sering dibicarakan oleh teman - teman. Ceritanya sih , saya juga rada - rada lupa ingat, tapi Passion ini adalah salah satu buku yang "memorable" sepanjang pengalaman saya dalam membaca buku romance pada umumnya, dan erotika pada khususnya :P. Apalagi akhir - akhir ini liat feed Goodreads, dimana salah satu teman yaitu Phie dari Harlequin Romance nyari ebooknya, dan Lhieea dari Bookish Roomie ngereview Passion. Hedew, jadi nostalgia deh :D. Sebenarnya bahasan untuk Passion ini lebih cocok untuk blog satunya, tapi saya taruh disini aja dulu :).
Semuanya bermula
"Mbak Dharma (momod milis saat itu) terjemahin Passion karya Lisa Valdez dong"
Yang lalu dibalas sama Mbak Dharma, bahwa kalau buku itu bakalan disensor habis - habisan. Dan, tahu sendirilah isi milis itu semuanya cewek - cewek gila romance, maka banyaklah yang penasaran dan minta ebooknya. Saya juga kebagian pas itu (atau kayaknya sih cari sendiri. Udah dibilang juga, dah lupa XD). Ga cukup cuma di milis, di forum Lautan Indonesia (LI) pun juga pada rame membahas Passion. Tentunya dengan nada ngikik membicarakan sesuatu "yang hot-hot". Yah begitulah, jaman sebelum saya bikin blog Cakrawala Gelinjang (alias CG), saya emang udah rada "mesum" X)).
Akhirnya di bulan Juli 2010, saya beranikan diri ini untuk baca Passion :P.
Dan... saya baru nyadar kalau Passion itu sih, sebenarnya kayak Fifty Shades of Grey, sebuah buku yang either you hate it or love it, a book that is soo baaad but make you feel so good #halahopoiki :P . Bedanya sih, saya ga suka FSoG karena alasan yang udah saya sebutkan di review saya lah ya. Tapi, saya malah suka sama Passion ini, karena walau adegan erotisnya sangat meksyimel dan bikin #kipasrontok (pinjem istilah Teh Peni disini), ternyata ada ceritanya dan lumayan bikin saya mewek. Absurd? Ya iya. Mungkin kalau saya baca Passion setelah baca FSoG, bisa jadi saya ga suka Passion. Jadi ini salah siapa? Ya salahnya si E.L.James #kepruk X)
Crystal Palace |
Dengan awal yang full dengan adegan erotis, maka saya beranggapan kalau "ah, Passion mah buku cetek. Apa sih yang disukai teman - teman dari buku ini?". Dan... dugaan saya salah. Karena konflik baru dimulai pas pertengahan cerita, dimana Mark ternyata harus menikah sama sepupu Passion, yaitu Charlotte. Mark terpaksa melakukan itu karena di-blackmail sama ibunya Charlotte karena masa lalunya yang pahit. Nah, disinilah banyak banget adegan yang mengancam air mata ini netes - netes. Apalagi setelahnya sama sekali tidak ada adegan erotis. Beneran bersih, sih, sih, kalaupun ada adegan ranjang hanya pas di epilog, karena fokusnya lebih ke hubungan Mark dan Passion, gimana mereka berusaha menghadapi rintangan yang ada demi meraih yang namanya "hepi ending. :P. Tentunya ada twist - twist biar ngga boring ceritanya :D.
Yah, Passion memang adalah buku yang unik, dengan dua sisi yang berbeda bagaikan mata uang. Bagian pertama yang sangat erotis dan bagian kedua yang bikin mengharu biru. Campuran dua bagian inilah yang akhirnya bikin saya angguk - angguk paham, kenapa walau ceritanya awalnya sangat "hot", akhirnya malah banyak yang suka. Lisa Valdez beneran mainin emosi pembacanya di paruh kedua buku ini. Apalagi gaya menulis dia itu enak dibaca loh, dan adegan erotis yang dia tuangkan dalam Passion juga diriset sama beliau. Walau jatuhnya memang jadi ngga masuk akal, tapi saya bisa bilang bahwa Passion itu "not just an ordinary historical romance" .
Sayangnya sih, sampai sekarang tidak ada kabar kalau Passion bakalan diterjemahin di Indonesia. Ada cerita yang cukup lucu (dan sedikit miris) masalah ini sebenarnya. Dimana pada tahun 2012 pertengahan lagi pada heboh kabar FSoG mau diterjemahkan. Banyak yang membahas ini di milis, ada yang setuju dan ada yang ngga. Lalu saya pun nanya, "kalau FSoG diterjemahkan, berarti Passionnya Lisa Valdez bisa dong?" Yang dibalas oleh salah satu editor pas itu dengan jawaban yang intinya sih ngga bisa. Saya sih ngebatin "oh ya sudah kalau begitu". Tapi endingnya rada bikin nyesek, karena kayaknya sih saya dianggap munafik , gara - gara dianggap kurang setuju FSoG diterjemahkan, tapi malah ngajuin Passion. Yaelah, orang cuma nanya aja, neeeek. -____-".
*uhuk - uhuk, malah jatuhnya curcol :P*
.. dan ternyata sekarang GPU malah nerbitin bukunya Sylvia Day yang Bared to You X)). Hayuh semua yang sudah pernah baca Passion, mari kita kampanye #TerbitkanPassion ke GPU! :))
Ada yang bikin saya geli lagi kalau ingat - ingat pas baca Passion ini , karena saya jadi dimintain ebooknya mulu, hahaha. Dan, ada semacam bittersweet memory, dimana saya teringat teman - teman jaman forum LI, yang sekarang sih, karena suatu sebab sudah tidak dekat lagi #curcolagaindetected . Rasanya saya masih ingat , saat itu ketawa-ketiwi ngebahas Passion, geleng - geleng ngga percaya sama ceritanya. Sekarang sih, bahkan ngobrol saja sudah tidak pernah, say hi aja ngga. Oh, I wish I can turn the time and back to that memory, when we discuss and giggle about books we had read on LI forum :') #apainimendadaksayajadiNgenggres :P #abaikangrammarnyah
Akhir kata, saya cukup rekomendasi buat baca Passion ini, dengan catatan anda sudah cukup umur #yaiyalah. Saran saya sih, baca bagian pertamanya cukup di-skip-skip saja, karena "permata"nya ada di bagian kedua. Setelah Passion sendiri, adalah kisah si adik, yaitu Patience. Yang karakter utama prianya adalah adiknya si Mark, yaitu Matt Hawthorne. Hahaha, muter - muter disitu aja pokoknya X) . Dan walau sama "panas"nya dengan Passion, bagi saya sih cerita Patience ga sebagus Passion :P. Trus, tante Valdez ini juga lemot pisan kalau nulis, karena buku ketiga yang nyeritain saudara Passion dan Patience, yaitu Primrose ga selesai - selesai sampai sekarang. Tapi ciri khasnya masih ada sih, adegan pertama yang udah "hot" aja (hedew :V). Lalu adanya karakter yang "nyumpahin" si tokoh utama prianya, yang nantinya ada hubungannya sama cerita dan bikin si pria dan wanita ada masalah gitu deh :P.
Dan, rating saya untuk Passion adalah :
dimana bagian pertamanya saya rate dua mangkok, sementara yang bagian akhir adalah lima mangkok, hehehe. Untuk sensualitasnya sendiri sih sudah jelas yaitu :
Jadi, sudah cukup penasaran belum buat mulai baca Passion? Apalagi kalau kamu udah punya ebooknya di e-reader atau laptop, tunggu apa lagi? :P
Note : Jika ingin meminta ebooknya, via email aja yah (bisa dilihat di bagian "Connect with Me di sidebar sebelah kanan), jangan di kolom komentar. Terimakasih ;).
Click website pengarangnya : Lisa Valdez (warning : 21++!)
Ahahahaha aku cukup baca review mba Ren aja. Belum cukup umur baca Passion..
BalasHapusBaca reviewnya udah bikin terhibur kok xD
hahaha pasti abis ini ren kebanjiran email yang minta ebook nya passion XD
BalasHapusYang email so far baru 1 orang aja, Mbak Astrid :D
Hapusratingnya #kipasrontok, ren? wow! aku harus baca kalo gitu! :))
BalasHapusYupzzz... bener banget kak Ren.. aku trenyuh banget waktu baca part keduanya.. nggak nyangka juga si Mark yang di awal aja udah bilang "f*ck me" (buset dah bahasanya..), bisa so sweet banget sewaktu bilang "i love you.." ke Passion..
BalasHapusbhahhaha. sampe sekarang masih kebayang adegan sepuluh inci XD
BalasHapusLagi baca ini. Itu deskripsi yang sepuluh inchi rada absurd ya... masak sampai nyentuh organ dalam lainnya X))
HapusMungkin kalau orang normal udah jerit - jerit deh :))
Hapuskalo kipasnya rontok, berarti yg baca buku ini harus siap cadangan kipas dong... tapi jadi kepengen baca nih
BalasHapus