Pages

Senin, 19 Mei 2014

Opini : PLAGIARISM is a BIG NO NO!!



  plagiat : 
1. pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri, msl menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan - KBBI
2. tindakan pengecut dan ngga mau susah - susah mencari ide - opini pribadi

Plagiarism atau plagiat. Sebuah kata yang akhir - akhir ini marak beredar di semua kalangan. Mulai dari kasus plagiat sinetron, plagiat lagu, plagiat karya tulis, plagiat novel bahkan yang baru - baru ini saya tahu, plagiat review buku! Wow, yang terakhir ini bikin saya geleng - geleng kepala, karena review buku itu kan semacam pendapat pribadi. Tapi ada aja yah orang yang kopas review orang lain lalu ngaku - ngaku itu reviewnya sendiri.

Sebenarnya, apa yang mendasari tindakan plagiat ini? Mungkin, yang pertama adalah sudah kehabisan ide, sehingga ide orang lain dipakai. Lalu, ada pula yang ngga punya ide atau inspirasi, lalu punya orang pun diaku - aku jadi miliknya. Alasan kedua ini sebenarnya cukup tricky, terutama menyangkut inspirasi. Saya pernah membaca buku dimana saya merasa kok kayaknya buku si pengarang X ini mirip - mirip sama pengarang Y ya? Lalu saya berpikir, oh mungkin terinspirasi. Tapiiiii, kalau terinspirasi, kok ya mirip banget? Ini pernah dibahas di blog Gemblin Jules yaitu Stop Plagiarism, dimana awalnya beliau membahas kasus plagiat novel "Amsterdam Ik Hou Van Je" karya Arumi E (yang entah kenapa, ga ada update terbaru terkait dengan buku ini). Dan lalu ada pembaca yang bilang jika novel 2060 karya Yuli Pritania menjiplak mentah - mentah seri In Death karya J.D.Robb (serial favorit saya!). Cuma dia mengganti setting tempat dan juga kebangsaan orangnya (dimana dia menamai karakternya dengan nama anggota boyband Korea). Beberapa pembaca bilang "mungkin si Yuli terinspirasi", beberapa ada yang ngga terima (termasuk saya, hahaha!). 

Dan ini membuat saya cukup khawatir, bahwa beberapa tindakan plagiat yang tampak nyata malah diabaikan. Ia berlindung di balik tembok yang bernama "inspirasi". Ironic, right? Kemaren juga saat saya email-emailan dengan seorang kenalan, dia mengatakan jika Fifty Shades of Grey karya E.L. James plagiat karya Tara Sue Me. Kalau FSoG, saya memang sudah tahu kalau beberapa adegannya  mirip sama Twilight (namanya juga mantan fanfic, hehehe), hanya si Meyer tidak pernah menuntut si James. Cuma, ya ironis masalah plagiat kayak gini dikesampingkan, apa mungkin karena keduanya juga udah pengarang yang besar? Who's know.

Kembali ke masalah plagiat review. Saya sudah dua kali menemui kejadian seperti ini. Yang pertama adalah review kenalan saya, Annie dari blog Under the Covers. Dia bilang kalau salah satu reviewer di Goodreads menjiplak review City of Bones miliknya. Membuat saya cukup khawatir juga, karena di Goodreads itu termasuk yang kontrolnya kurang ketat. Lalu, yang kedua, salah satu kenalan saya -yang saya ga mau sebut nama-, dimana review dia juga dikopas dan diaku jadi review milik orang lain. Parahnya, ada media yang juga kopas review dia tanpa memberikan kredit. Baiklah, mungkin itu yang mengkopi reviewnya suka banget sama review teman - teman saya ini, sampai saking ngefansnya reviewnya diaku - aku jadi milik sendiri. Dan tentu saja bikin saya tepok jidat. Emang ngga malu ya mereka - mereka yang plagiat review orang itu?

Q: Tapi Kak, aku ngga tahu caranya ngereview buku. Padahal aku suka banget sama buku ini
A: :Lalu apa itu jadi alasan buat kamu untuk mengopi review orang lain untuk dimasukkan ke reviewmu?

Saya tahu, tidak semua orang bisa mereview. Tapi apa lantas itu menjadi pembenaran bagi kita untuk plagiat review orang? Saya sendiri awalnya juga jarang mereview buku yang saya baca. Awal mereview juga bisa dibilang semacam "kebetulan", dimana review menjadi sarana bagi saya untuk meluapkan rasa frustasi yang melanda gara - gara sebuah penerbit bikin cover buku favorit saya jadi cover kacrut (mungkin beberapa ada yang tahu buku apa yang saya maksud, wkwkwkwk). Dan apakah setelah itu saya jadi jago ngereview? Ngga juga. Bahkan sampai sekarang saya tidak menganggap diri saya ahli mereview. Tapi tidak pernah terbersit dalam benak saya untuk mengambil review orang lain dan mengakuinya menjadi milik sendiri. Sama dengan saat saya menulis di Wattpad. Jujur saya memang banyak terinspirasi dari novel - novel yang saya baca, sehingga mungkin beberapa tema dan bagian mirip novel lain. Tapi nyontek mentah - mentah dialog dari novel lain? It's a Big No No!!

Plagiat memang bukan kejahatan serius atau kriminal , tapi tetap saja tidak sesuai dengan etika dan norma yang berlaku di masyarakat. Lalu, gimana caranya menghindari yang namanya tindakan "plagiat" ini? Baik dalam mereview buku, atau bahkan dalam konten blog, apalagi konten blog, karena there's nothing new under the sun. Tema - tema isi blog banyakan yang sudah basi dan direcycle terus menerus. Tapi, ogah juga kan kalau suatu saat ada orang yang nuduh isi blog/ review kamu hasil plagiat? Nah, ini beberapa tips dari saya:

ISI BLOG (selain review, seperti meme, intermezzo, tips, artikel, dll)

#1 Banyaklah membaca. 

"Loh, kan blog aku ngereview buku, Ren. Pastilah aku banyak baca"

Maksud saya disini adalah, membaca konten dari blog - blog lain. Tanpa mengecilkan peran blog - blog dalam negeri sendiri, saya sarankan untuk banyak blogwalking ke  blog - blog luar negeri. Mereka - mereka ini saya akui banyak yang kreatif, terutama blog - blog yang membahas buku - buku Young Adult. Baca dengan seksama, amati apa yang membuat konten blog mereka menarik

#2 Ambil aspek - aspek yang kecil dan jarang diperhatikan orang, tapi menarik untuk dibahas

Salah seorang kenalan blogger pernah mengomentari artikel yang saya buat di blog teman, dimana "wah Kak Ren kepikiran aja hal - hal aneh kayak gitu". Yep, I'm  weird sometimes, and I'm very proud about it #mendadakNgenggres. Sama seperti tips #1, kuncinya adalah "amati". Be observant. Jika blogmu adalah blog buku, amati hal - hal kecil dari suatu buku yang bisa diangkat menjadi sebuah topik bahasan di blog. Misalnya, apakah itu covernya, atau kepribadian karakternya, cliche - cliche yang ada di sebuah novel dll. Rubrik "Opini", "Friday's Recommendation" dan juga "Random Thought" di blog saya semuanya berawal dari ini. Mengamati dan memperhatikan hal - hal yang unik. Kadang saya dapat ide ini dari lini masa di Twitter, kadang juga newsfeed di Facebook.

#3 Jika sudah mentok, boleh saja ambil tema/bahasan dari blog lain, but give them credit!

Ini loh yang penting. Kadang kita lupa ngasih semacam kredit/penghargaan ke blog yang bahasannya kita comot ke blog kita. Contohnya begini, kamu bikin Meme "A" yang sebelumnya ada di blog "B". Tapi kamu ngaku itu meme buatan kamu sendiri. Yee, tindakan kamu sama aja dong dengan plagiat. Selalu kasih kredit ke blog yang jadi inspirasi kamu ya. Bisa dengan link back, dan jangan lupa juga minta ijin sama yang empunya. Ga sempat minta ijin? Minimal link back. Tunjukkan bahwa kita menghargai karya orang lain

REVIEW

#1 Banyaklah membaca

Lah, kok sama aja kayak tips di atas? Ya iya dong, kita kan pembaca :P. Maksud saya disini adalah membaca review - review dari blogger/reviewer lain. Bacalah review mereka, amati apa yang mereka bahas dan juga kenapa kok review mereka enak ya dibaca. Lalu, cobalah aplikasikan itu ke reviewmu. Aplikasi disini bukan kopas ya, tapi lebih ke proses yang kamu lakukan dalam mereview.

#2 Cari panduan dalam mereview buku 

Ada banyaak sekali panduan dalam mereview buku. Saya sendiri tidak pernah mengaplikasikan panduan mereview buku yang banyak beredar dalam internet, tapi saya membacanya untuk menambah pengetahuan. Ga ada salahnya kamu mengikuti panduan dalam mereview buku itu sampai kamu menemukan style reviewmu sendiri

#3 Buatlah catatan

Setiap membaca buku, catatlah beberapa hal yang sekiranya akan kamu masukkan dalam mereview. Seperti karakterisasi, alur, tema, kutipan - kutipan menarik, dan lain sebagainya. Saya sendiri tidak pakai catatan, dan hanya mengandalkan ingatan, kadang juga mendog-ear halaman buku yang ada kutipan yang ingin saya masukkan dalam review (jangan ditiru ya!). Dengan mencatat, setidaknya kamu punya pegangan saat ingin menulis review.


#4 Berkreasilah!

Yep, review itu ga ada pakem. Namanya juga pendapat pribadi kita tentang buku yang kita baca kan? Jadi terserah kita mau mereview buku itu seperti apa. Apakah review yang bagus itu harus panjang? Oh, ngga juga. Saya tahu blogger yang reviewnya pendek - pendek dan toh tetep enak dibaca.

#5 Be Yourself

Review, bagi saya adalah identitas. Kadang dari review juga kita bisa ngelihat kepribadian yang ngereview lho. Saran saya, saat kamu menulis review, menulislah dari hati. Jatuhnya jadi curhat? Ah, gapapa. Selama bukan buat untuk lomba resensi/review, bebaskan dirimu dalam mereview. Saya malah suka lho baca review yang juga jadi ajang curhat ;)

Tentu saja masih banyak lagi tips - tips dalam mereview buku atau membuat konten blog yang menarik, tapi bebas dari tindakan plagiat. Semoga apa yang saya bagi di atas bisa membantu teman - teman yaa. Oh ya, kalau ada tips tambahan juga silakan share di kolom komentar :). Dan ingatlah, bahwa tindakan plagiat, sekecil apapun, adalah tindakan orang pengecut.

Be creative, be original, be yourself and be honest

Pic Source:Pic 1, Pic 2

14 komentar:

  1. Tadi barusan masang tulisan copyright di sidebar blogku, hehe. tapi pengennya tulisan di blogku ga bisa diklik kanan. itu caranya gimana ya? tau tak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba aja cari di google caranya. aku pernah nyoba tapi lupa ._.

      Hapus
    2. Seingatku bisa pake copyscape atau apa gitu Tih. Blog yang ga bisa dikopas itu blognya Mbak Maria (Hobby Buku) tuh, coba tanya ke dia aja caranya gimana :P

      Hapus
    3. Tapi sayang juga kalo blog ga bisa di-kopas, kalo ada orang yang mau pake artikerl blog buat referensi jadi repot (sementara kalo mau ngejiplak asal rajin tetap bisa ngetik ulang.) :)

      Hapus
  2. Eh, aku dulu waktu sering tuh copas gitu kalo ngerjain PR ._. tapi sekarang aku mencoba untuk kerja sendiri, soalnya kalo copas sering samaan sama temen --" Tobat deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, aku juga kok :)). Biar ga keterusan, makanya mulai sekarang dimulai dari hal yang kecil2 dulu, berusaha untuk original dalam ngeblog dan ngereview :)

      Hapus
  3. Jadi kepikiran drama korea yang diplagiat mentah-mentah *hemmm

    Seneng banget artikel ini Ren..
    kayanya emang banyak orang masih kurang ngeh tentang plagiarism (atau kurang peduli?). Sahabatku hampir bermasalah sama thesisnya lho... TESIS! karena accidental plagiarism. mungkin baiknya dari SMP kita udah dibiasain jgn copas... apalagi skrg internet aksesnya gampang banget. aku inget dulu waktu masih sekolah di luar, guru-guru cerewet n galak mampus kalo udah mulai ngebahas cara ngambil info dari buku/internet/sumber lain.

    BalasHapus
  4. Ada salah satu dosenku yang bilang hal yang pertama bakal dia lihat dari esai kita adalah referensi-nya. Kalau referensi-nya rapi, baru diliat yang lain. Waktu SMA pernah juga ada guruku yang suruh bikin tulisan, terus tulisan itu harus diceritakan lisan tanpa bawa bahannya, berdasar dari ingatan aja, sehingga ketahuan mana yang copas dan mana yang nulis sendiri. Banyak yang kena tuh dengan cara itu.

    Kalau soal cerita fiksi, aku sih nggak ada masalah sama sekali dengan orang yang "recycling" cerita lama jadi cerita yang mirip dengan sentuhan baru. Everybody does that. Dari zaman entah kapan cerita vampir yang cinta manusia udah ditulis ulang berkali-kali menjadi Twilight dan Hotel Transilvania. Romeo and Juliet itu bukan ceritanya Shakespeare, dan bahkan cerita aslinya pun 'nyontek' legenda Pyramus and Thisbe. Dalam fiksi, 'word by word' tanpa kredit itu yang salah. Soal apakah terlalu mirip atau nggak itu balik ke pembaca sih. Dalam kasus Shakespeare, tentu saja, kekuatan dia ada di kata-kata, jadi dia akhirnya lebih terkenal daripada orang yang bikin cerita aslinya. :p

    Jadi inget saya kadang malas naruh referensi di blog. Hehe, terutama kalo udah berhubungan ama gambar yang bukan lukisan pelukis favorit. (dasar bias)

    BalasHapus
  5. Artikel yang sangat membantu..trims. Lg belajar riview buku nih..

    BalasHapus
  6. Hari itu juga smpt heboh 1 blog buku yg reviewnya copas dr thebookielooker ( kalo ga salah ya). Cuma, kreatifnya, reviewnya ga mentah2 di plagiat, diedit dikit. Jadi deh.... -_-
    Post terakhir si pengcopas di blognya dibully2 di kolom komennya. Sampe kasihan -_- skrg ud ga negblog kayaknya

    BalasHapus
  7. Saya setuju banget. Kalo boleh tau, nama Wattpad-nya apa ya? Maaf private.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama user di wattpad? Narisa13

      Tapi itu juga aku udah ga pernah nulis lagi :))))

      Hapus
  8. Sampai di sini karena cari info kenapa di watpdd kok bnyak novel yg rasanya gak ori.sy trbiasa bc nvl trjmhn krya bule2 gtu.jd wkt nemu bnyk crt diwtpdd kok ky bc novel krya pnulis barat y.sm skli ga trasa lokalny hehehe jd suka curiga.tp yaa sbtas it aj.krn kan mau nduh jg msti ad bkti2.gk boleh smbrgn.brhrpny pnulis2 bs lbh prcya dri dgn hsil kry sndri dr pd njiplak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm. Bisa jadi terinspirasi sih. Tapi emang batas terinspirasi sama plagiat itu tipis, lol. Karena sebenarnya ada ungkapan "there's nothing new under the sun", atau ga ada ide yang bener2 orisinil di dunia ini. Yang jadi pembeda adalah bagaimana mengolah ide yang tampak sama itu menjadi sesuatu yang unik.

      Masalahnya kalau novel Wattpad emang tidak ada sistem kontrolnya sih ya. Plagiat atau tidak orang kadang suka ga nyadar. Kalaupun bisa dibuktikan, kadang tidak ada hukuman untuk plagiaristnya, jadi mereka bisa saja mengulang lagi kedepannya.

      Hapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D