Pages

Senin, 07 September 2015

Review: The Dragon Next Door oleh Cho (Jung Sol)



Judul : The Dragon Next Door
Illustrator : Cho (Jung Sol)
Penerjemah: Silvanissa
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Penerbit Haru

Tebal : 328 halaman
Diterbitkan pertama kali : September 2015

Format : Paperback
Target : Remaja Dewasa

Genre : Fantasy, Comedy, Slice of Life


Beli di : Bukukita ; Bukabuku


Sinopsis :



Walaupun hanya bisa menyewa sebuah apartemen sempit, akhirnya kehidupan bebas Choi Woo Hyuk dimulai.

Namun, saat dia berniat membagikan kue tteok pada tetangga sebelahnya, ia melihat seekor naga sedang bermain game.

Ternyata, tetangga barunya adalah seekor naga!

 Review

Saya lupa kapan tepatnya, saat membaca chat grup WA Jabodetabek, saya inget kalau Bang Yuliyono yang akrab disapa Ijul ini pernah ngebahas hasil proofreadnya di Penerbit Haru yaitu, The Dragon Next Door. Jujur, saya belum terlalu tertarik K-Lit atau J-Lit, meskipun judul berunsur "naga" itu cukup bikin saya "weh??". Maklum, saya penyuka naga :P.

Nah, waktu main ke International Indonesia Book Fair (IIBF) yang diadakan di JCC hari Sabtu kemaren (dengan nuansa Korea yang kuentaaal :v), booth pertama yang saya lihat adalah booth Penerbit Haru. Saat itulah nongol buku ini, dan....ternyata The Dragon Next Door ini webtoon alias graphic novel alias komik or anything you name it :o. (ketahuan pas itu ga nyimak obrolan XD). Harganya sendiri cukup bikin alis saya berkerut, karena cukup mahal juga untuk ukuran sebuah komik, yaitu sekitar 76000 rupiah. Walau dengan diskon 20 persen pun, masih ngebatin "mihil" :v. Tapi dasarnya saya penasaran, apalagi setelah intip - intip kok kayaknya oke, jadi beli deh.

Dan, worth kok harga sama bukunya :D



Ceritanya sendiri cukup "khayal" walau settingnya adalah Korea Modern. Choi Woo Hyuk adalah seorang freelancer yang akhirnya bisa nyewa apartemen sendiri, ngurus hidupnya sendiri, pokoknya " I Feel FREEEEE". Sebagai tetangga yang baik, Woo Hyuk membeli kue tteok untuk dibagikan ke tetangga sebelah (saya aja ga kayak gini :v). Yah, apa yang dia temui di kamar sebelah bikin dia kaget dong:

(foto dari kamera saya sendiri, jadi kualitas rendah :P)
Ya, tetangga baru Woo Hyuk adalah seekor naga. NAGA BENERAN. Sang Naga ternyata bisa berubah jadi manusia, dan mengenalan dirinya sebagai Kim Yong, dimana Yong artinya ya...naga. Praktis banget ya teman - teman :)). Kim Yong sendiri punya tiga wujud, wujud aslinya yang seekor naga raksasa (wujud paling nyaman), lalu wujud naga seukuran manusia atau naga cebol (wujud yang lumayan nyaman) dan wujud manusia (sangat tidak nyaman) yang diibaratkan Yong seperti kata kakaknya "memakai full make up di wajah dan berdiri selama dua jam pake high heels terus - terusan". Yong sendiri memilih hidup di tengah kaum manusia karena suka dengan teknologi mereka, terutama game. Ya, Yong adalah gamer kelas berat, utamanya game DOTA, Warcraft, King of Fighters, dll. Saya ngga akan heran kalau Yong main Summoners War (SW) yang notabene adalah game favorit saya saat ini dan juga dikeluarkan oleh Korea. Sayang, sepertinya SW kurang menarik buat Yong, atau si illustrator belum sempat main aja :v.

Maka dimulailah hari - hari Woo Hyuk yang tidak biasa bersama tetangga nyentriknya sang naga Yong (jadi naga naga ya kalau diterjemahkan XD). The Dragon Next Door emang semacam komik gag yang juga jadi mengingatkan saya sama komik fave saya Gekkan Shoujo Nozaki-kun.  Anyway, Woo Hyuk dan saya sempat bertanya - tanya darimana Yong membiayai hidupnya yang cukup hedon untuk ukuran seorang gamer itu, dan ini jawabannya:

Wajar sih Yong itu nulis fantasy, karena dia naga, umurnya udah ratusan tahun dan tentunya banyak kisah naga yang bisa dia ceritakan. Lucunya, semua keluarga Yong adalah penulis! Mulai dari kakaknya, Kim Wook Bun yang seorang penulis webtoon (alias komikus) sampai emaknya Yong yang sampai buku ini diterbitkan tidak diketahui namanya yang juga penulis dongeng. Sepertinya keluarga Yong adalah keluarga seniman dan master storyteller sejati ya!

Tentunya The Dragon Next Door ga cuma tentang Yong dan Woo Hyuk saja. Ada si Wook Bun, kakak Yong yang cewe super kasar plus hobi nyiksa Yong yang tinggal di satu apartemen dengan mereka. Ada ibunda Yong dan Wok Bun yang imuuuut banget dan takut sama manusia. Lalu ada Gwak Min Joon yang seorang editor Yong dan kerap meneror Yong yang pemalas ini untuk segera cepat - cepat mengirim naskahnya. Lalu orang - orang disekitar apartemen, mulai dari ibu - ibu arisan sampai anak SMP yang memergoki wujud asli Yong.

Ada 30 chapter di buku ini dan masing - masing chapter ada sekitar 12-13 halaman. Gambarnya sendiri simpel, dan panel - panelnya pun juga sederhana. Semua gambarnya berwarna, layaknya ciri khas webtoon (yang sering baca webtoon mungkin paham ya, haha). Jadi, emang mahalnya buku ini karena semua berwarna lho, guys XD. Plus cukup tebal juga, yaitu 328 halaman, dimana tebalnya bisa kira - kira 2-3 kali komik dengan genre sejenis. Ceritanya semua sederhana, bertabur humor slapstick yang mengundang senyum dan tawa jadi cocok bener dibaca kalau lagi suntuk. Ada beberapa referensi pop culture, terutama tentang game dan otaku life. Yang jarang atau ngga ngegame mungkin susah ngerti. Kalau saya sih, nyambung aja, karena juga ngalamin, haha. Walau ga semaniak Yong.

Kelemahannya...hmm, cetakan Haru apa emang sering gini ya, dimana tintanya suka tembus atau mungkin dari jenis kertasnya. Jadi ada bayangan halaman setelahnya dibalik halaman yang sedang dibaca. Cukup mengganggu juga sih benernya. Mungkin untuk jenis kertasnya bisa dibagusin lagi, cuma pasti ntar ngaruh ke harga produksi ya? Jadi bingung deh gimana XD *halah*. Eniwei, terjemahnnya enak dan renyah dibaca. Ngga terlalu baku dan juga ngga gaoel banget. Pokoknya enak dibaca dah :D. Oh ya, harusnya komik ini dikasih keterangan remaja atau dewasa, soalnya ada adegan yang ngga child-friendly, seperti saat Woo Hyuk dan Wook Bun mabuk - mabukan atau kebiasaan gamer Yong.

The Dragon Next Door sendiri diserialisasikan di NAVER dan belum tamat sampai sekarang. Mengingat saya buta aksara Hangul, kalau saya klik link di serialisasi webtoon ini sepertinya ceritanya udah jauh banget dan memasuki season 2. Kalau yang ngga sabaran dan bisa baca Hangul, bisa sih membaca serialisasinya di NAVER. Atau kalau ngga paham, ada edisi Englishnya di manga scans. Saya sendiri sih, sabar menunggu wujud cetaknya jika ada buku yang kedua. Iya, walau saya suka baca manga scans, kalau ada komik yang saya suka pasti nunggu wujud cetaknya kok :v. Semoga sang illustrator Cho (Jung Sol) ngga lama nerbitin yang vol 2 dan Haru juga nerjemahin kelanjutannya untuk dinikmati kalangan pembaca Indonesia.

Yuk, jangan lupa masukin The Dragon Next Door di rak buku kamu ya. Lucu banget lho ceritanya :D

 Story  Rate

Rating untuk The Dragon Next Door ini adalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D