Pages

Senin, 14 September 2015

Review Film: The Maze Runner - The Scorch Trials

Judul : The Maze Runner - The Scorch Trials
Adaptasi dari : The Maze Runner karya James Dashner
Durasi film : 131 menit
Pemain :Dylan O'Brien, Kaya Scodelario, Thomas Brodie-Sangster, Ki Hong Lee, Rosa Salazar, Giancarlo Esposito, Aidan Gillen, Jacob Lofland
Sutradara : Wes Ball
Genre : Post Apocalypse
Rating : Remaja


Review:

Note: Mengandung sedikit spoiler dari film pertama The Maze Runner

Tahun lalu, tepat di bulan September ini juga, saya menonton adaptasi novel The Maze Runner karya James Dashner dan memuji ide ceritanya yang walau aslinya sih ga original amat, tapi terasa fresh di tengah gempuran banyak film YA dystopia-post apocalypse sejenis. Full aksi, zero romance dan juga banyak misteri. Jadi, wajar dong saat tahu di tahun ini lanjutannya yaitu The Scorch Trials (TST) ditayangkan, saya juga langsung capcus ke bioskop. Penonton Indonesia beruntung karena TST ditayangkan lebih cepat seminggu. Mungkin untuk menghindari pembajakan, tapi saya yakin, beberapa penonton pasti lebih milih nonton bajakannya :v

So, Sabtu kemaren saya bela - belain nonton di Pejaten Village ketimbang di mall tongkrongan saya, Kalibata, walau keduanya sama - sama memutar TST. Yah, jalan - jalan dikit gitu ceritanya :P. Kaget juga saya saat menunggu TST tayang, di sebelah saya ada anak SD. Atau SMP. Entahlah, anak SD ma SMP jaman sekarang nyaris ngga ada bedanya :)). Amazed karena nguping pembicaraan mereka yang terdengar bak bahasa alien di telinga saya, tampaknya anak - anak ini tidak nonton TMR sebelumnya. Terbukti dengan saat mereka melihat poster TST dan bilang "kayaknya ini menegangkan" (ini beneran anak SD yang ngomongggg :))) ) lalu temannya menimpali "ini petualangan gitu deh". Hmmm, awas ya dek kalau ntar jerit - jerit liat "penampakan" di film ini =)).

Oke, enough with the introduction. Sekarang, mari disimak review saya tentang film ini :D



Adegan dibuka dengan sedikit flashback dari tokoh utama, Thomas (Dylan O'Brien) saat dia pertama kali masuk ke WICKED. Untuk kemudian langsung dilanjutkan dengan adegan Thomas dkk yang berhasil kabur dari The Maze dan ditolong oleh beberapa kelompok yang awalnya terlihat berniat baik. Ya, sang pemimpin, Janson (Aidan Gillen) memang tampak berkharisma, memiliki niat baik dan terlihat sungguh - sungguh ingin menolong Thomas dkk keluar dari penderitaan mereka, apalagi setelah Thomas tahu niat jahat dari organisasi WICKED. Namun, saat Thomas bertemu dengan Aris (Jacob Lofland) yang juga sama - sama Glader -hanya Aris ini ada di team B yang isinya cewe semua sementara Thomas di team A yang isinya cowo semua-, Thomas mendapati kenyataan yang mengejutkan. Ternyata Janson dan fasilitas yang dipimpinnya adalah bagian dari WICKED, dan selama ini Janson hanya berbohong saat berkata ingin menyelamatkan Thomas.

Maka tak butuh waktu lama bagi Thomas untuk melarikan diri, lagi. Ditemani dengan sohibnya, Newt (Thomas Brodie-Sangster), Minho (Ki Hong Lee), Frypan (Dexter Darden), Winston (Alexander Flores) dan juga Aris, mereka berusaha kabur sembari Thomas mencari Teresa (Kaya Scodelario) rekannya yang entah kenapa mendapat perlakuan khusus di fasilitas. Mendengar gosip jika ada pasukan pembelot Right Arm yang berlokasi di pegunungan, tanpa ada bekal ataupun rencana, Thomas dkk pun pergi kesana. Tentu saja di tengah perjalanan mereka terus berlari kabur dari kejaran Janson (mentang - mentang ada judul runner ya XD) sambil menghindari bahaya, terutama dari kejaran makhluk seperti zombie yang dinamakan Crank. Sayangnya di tengah perjalanan Winston terinfeksi Crank, dan dengan berat hati mereka meninggalkan cowo itu. 

Lelah, putus asa dan tak tahu arah, Thomas dkk beruntung menemukan sebuah bangunan tak terpakai dan disana mereka bertemu penyintas dari fenomena Scorch yang menjadi alasan kenapa Thomas dkk diburu WICKED. Sebelumnya, Thomas dan yang lain ini ternyata immune terhadap pengaruh Scorch, sehingga mereka jadi aset yang berharga karena darah mereka bisa digunakan untuk obat. Namun karena itu juga mereka tidak disukai para penyintas, sehingga pemimpin mereka, Jorge (Giancarlo Esposito) menggantung mereka. Sayangnya, Janson dan pasukannya kembali mengetahui tempat Thomas berada dan menghancurkan gedung. Dibantu dengan Jorge yang berubah pikiran dan juga Brenda (Rosa Salazar), Thomas dkk kembali pergi mencari Right Arm. Apakah mereka berhasil pergi ke tempat Right Arm dan mendapatkan kebebasan yang mereka impikan? Thomas nantinya akan mengetahui kenyataan mengerikan yang menunggunya dan bahwa kebebasan masih sangat jauh.


Masih beratmosfer sama dengan pendahulunya dan jauh lebih intens, The Scorch Trials bakalan bikin penonton terkaget - kaget. Beberapa adegan emang mengingatkan saya sama World War Z, walau Crank di film ini tidak seganas zombie yang di WWZ meskipun kalau terinfeksi,maka jalan satu - satunya hanya kematian. Yang saya suka di TST sih, tokohnya lebih banyak dan bervariasi. Tidak cuma ABG tanggung (yang ngga bisa dibilang ABG juga, karena beberapa tokoh emang usianya bukan usia ABG), tapi juga ada peran orang dewasa disini dalam peran Janson, Jorge, pemimpin Right Arm dan juga WICKED. Tentu saja, sama seperti TMR, begitu banyak pertanyaan muncul di film TST yang nyebelinnya sih, jawabannya ga ada atau kurang jelas. Seperti fenomena scorch, crank, dll. Apalagi, setelah ngecek sinopsis buku di wikipedia (sama seperti TMR, saya juga belum baca TST), ternyata ceritanya cukup berbeda juga.

Di film ini...hhhh, saya kzlllll banget sama Thomas! Masih sama seperti TMR, Thomas masih punya tendensi sok heroik. Saya menganulir pendapat saya di film sebelumnya dimana Thomas punya bakat jadi pemimpin, karena di film ini yang terjadi justru sebaliknya. Bagaimana tidak? Thomas begitu impulsif, terlalu termakan emosi sampai kadang membahayakan sahabatnya sendiri. Memang sih, ada sisi baiknya dimana Thomas sangat setia kawan dan rela melakukan apa aja demi sahabat - sahabatnya. Tapi ada beberapa adegan yang saat saya tonton, saya berpikir "ini kan penyelesaiannya gampang banget, oii!" Alhasil, saya jadi gregetan banget nonton film ini. Gregetan in a good way sih :)).

Dari segi karakterisasi dan akting, semuanya sih memberikan yang terbaik. Hanya saja, saya berharap agar ekspresi Thomas tidak "cengo", atau  Dylan O'Brien emang muka cengo :v. Sayangnya Newt disini dikit, ga sedominan film pertama :'(. Jadi ga bisa menikmati keimutan muka Brodie-Sangster deh. Tapi yang suka Minho, di film ini Minho lebih banyak perannya dan apa yang kejadian sama Minho di akhir cerita akan menjadi kunci untuk film berikutnya. Yang mana membuat saya jadi teringat sama...Teresa!! This girl is a beyoootch!! Emang sih ada alasan kenapa Teresa bertindak seperti yang dia lakukan menjelang ending (ga mau spoiler saya :P), tapi alasan Teresa itu benar dari segi Teresa sendiri. Saya emang udah menduga dia bakal seperti itu sih, cuma tetap aja kesel XD. Dan ini bikin saya jadi suka Brenda, yang awalnya saya kira dia bakal jadi saingan cinta Thomas-Teresa, tapi setelah apa yang dilakukan Teresa saya jadi condong ke #TeamBrenda, lol. Plus, saya suka sama gaya rambut Brenda, manis deh :">. Kaget juga saat tahu pemeran Brenda ternyata lebih tua dari saya. Aktor yang saya acungin jempol sih..si Aidan Gillen yang jadi Janson. Omongannya santun, lembut, tapi semuanya ternyata cuma akting aja di depan Thomas. Keren banget si Aidan ini, keren ngeselinnya :)).

Apakah ada romancenya? Dibilang romance...ngga juga sih. Menurut saya sih cuma sedikit dan perasaan Thomas ke Teresa itu entah emang Thomas beneran suka Teresa atau hanya care saja. Apalagi adegan Thomas yang ciuman dengan Brenda itu juga aslinya dilakukan dalam keadaan tidak sadar. Jadi, segi aksinya emang masih banyak. Plus bromance, walau Newt dikit (dibahas lagi :)) ), sehingga TST emang cocok dinikmati semua kalangan, baik cewe maupun cowo.

Yang pasti, jika sudah nonton TMR, maka wajib hukumnya nonton TST. Kapan saya baca bukunya? Yah, kapan - kapan aja, jika ada waktu XD. Film terakhir trilogi serial ini, yaitu The Death Cure akan ditayangkan tahun 2017 dan syukurlah tidak ikut - ikutan trend yang ada dengan membagi film jadi dua. Mending saya nonton satu film aja walau durasi hampir tiga jam, ketimbang nonton satu film dibagi dua dan malah jadi kebanyakan filler :v (Breaking Dawn, uhuk uhuk)




Movie Rate 

8 komentar:

  1. Yang belum baca buku trilogi The Maze Runner, ngacung!
    *mengacungkan jari*
    *ngumpet di bawah meja*
    :v

    Aku termasuk yang nungguin bajakannya aja mbak, soalnya nda ada waktu buat ke bioskop...hihihi. *sok sibuk*

    BalasHapus
  2. aku nonton sama temen, pas muncul zombie temenku senang banget, scr dia fans film zombie.
    Tapi di sisi lain berasa idenya makin klise, karena awalnya mikir dystopia atau post apocalyse apa? dan ternyata "o zombie toh".

    BalasHapus
    Balasan
    1. btw adegan mana ren, yg penyelesaiannya harusnya gampang?

      Hapus
  3. Aku udah baca sampai buku tiga (cetakan awal yang diobral @Rp.20rb soalnya), dan belum kepikiran beli buku keempatnya (buku #0,5-nya sih sebenarnya).

    Belum nonton versi film pertama (padahal udah punya file-nya), dan untuk film keduanya juga mungkin bakal nunggu ada yang unggah rip dari BR-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wajib beli buku keempatnya! Keren banget, dan (saya sendiri) overwhelming feels banget karena keinget sama para Glader pas baca Kill Order

      Hapus
  4. Tentu saja, sama seperti TMR, begitu banyak pertanyaan muncul di film TST yang nyebelinnya sih, jawabannya ga ada atau kurang jelas. Seperti fenomena scorch, crank, dll.

    Well untung saya udah baca novelnya, jadi tau itu tuh apa kkk. Filmnya emang bagus, tapi kurang dapet feelnya, sependapat nggak? LOH BELUM BACA BUKUNYA? :( Wajib banget dibaca! Novelnya tuh kayak skripsi yang udah disidang sehingga ga ada lagi pertanyaan, kecuali emang dibuat digantung buat dijelaskan di buku selanjutnya hoho. Review nya bagus, saya sependapat banget!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hey aku udah baca yg kill order.. pre quel kan.. btw katanya ada buku ke 5 the frozen apa gitu..

      Hapus
  5. Jujur aja, di film ini gue malah pengen liat tato masing2 gladers kayak yang gue baca di wikia. Tapi ternyata cuma ada tato info gladers doang. Sedi aku:'D. Perannya teresa yang jadi betrayer kayak asdfghjkl banget.

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D