Berbeda dari review - review buku yang saya baca, kali ini saya mau ngereview manga yang pernah saya baca dan bakal saya rekomendasikan ke banyak pihak, apalagi mereka yang nyari shoujo/josei manga BERKUALITAS. Review ini juga bakalan panjang banget dan penuh spoiler, karena saya kopas review saya di Goodreads dengan sedikit editing. Kalau ga keberatan dengan spoiler silakan dibaca, or read at your own risk 😉.
Manga yang saya baca adalah 7 Seeds karya Yumi Tamura. Review ini akan membahas manga jilid 1 sampai 35 dan akan ada review untuk manga tambahannya aka 7 Seeds Gaiden. Again, so many spoilers, you've been warned! 😈😁
Disclaimer first, saya baca manga ini via scanlation. Karena Elex ga nerbitin 7 Seeds sampai habis, alias berhenti sampai volume 27 saja di tahun 2016. Apakah
Elex bakal terbit ulang, who knows? Saya mikirnya 7 SEEDS ini mestinya
diterbitin saja sama Level Comics kayak Basara, karena konten nudity,
violence dan tema ceritanya sangat dewasa bahkan melebihi Basara. Saya
inget baca 7 SEEDS dulu waktu kuliahan di tahun 2005 dan inget juga
pernah koleksi sampai no 8 sekian. Kenapa saya terus berhenti koleksi dan baca? Karena ga
sanggup sama kekerasannya dan kokoro saya yang bolak balik sakit ngelihat
nasib - nasib orang di dunia 7 SEEDS, 😂. Walau gitu, saya malah baca
Basara yang bagi saya salah satu masterpiece Yumi Tamura (tapi ga direview menyeluruh, padahal saya baca udah sering kayaknya wkwkwk). Entah kenapa,
pas saya lihat ada temen Goodreads yang mereview 7 SEEDS, saya
iseng juga coba cari scanlationnya (mengingat ya komiknya sudah susah
dicari, pun sensornya pasti berlimpah). Dan taraaa....ternyata scanlationnya sudah lengkap. Serialnya
ternyata tamat di vol 35 dan bahkan ditambah 1 volume tambahan untuk
epilog yaitu 7 SEEDS Gaiden. Untuk Gaiden akan direview di bagian paling bawah yah.
Secara tema, 7 SEEDS berhasil bikin tema survival dan battle royale (dalam bentuk Team Summer A) dengan sangat bagus dan humanis. Jangan terkecoh sama style gambarnya yang bisa sangat berantakan, walau Tamura-sensei kalau bikin cowo ganteng ma cewe cantiknya detail banget 😂, atau genrenya yang masuk josei. Karena sebenarnya cerita 7 SEEDS ini bisa untuk semua orang. Dari segi romance, tidak terlalu banyak sebenarnya malah lebih menonjolkan segi survival dan interaksi antar karakternya. Asyiknya lagi, tidak ada karakter yang SAMA SEKALI TIDAK PENTING. Semuanya PENTING, bahkan untuk karakter sampingan. Alurnya sendiri bisa dibilang sebenarnya sangat lambat, dan saya merasa dunia 7 SEEDS ini sejatinya sempit alias muter - muter disitu doang. Tapi disinilah hebatnya Tamura-sensei. Karena kondisi alam yang tidak memungkinkan, walau misalnya jarak antara tim Summer dan Spring sangat dekat misalnya, tapi mereka bisa aja cuma berpapasan jalan 😆. Ini juga yang bikin kayak banyak banget "kebetulan" di dunia 7 SEEDS. Emang beberapa terasa "kebetulan", tapi sebenarnya itu disengaja oleh Tamura-sensei. Bahwa sebenarnya semua kejadian di dunia 7 SEEDS itu berkesinambungan bahkan sampai dengan pemilihan anggota tim.
Eniwei, secara garis besar cerita 7 SEEDS itu berlatar belakang post apocalypse aka habis kiamat. Tokoh utama, Natsu mendapati dirinya bangun tahu - tahu sudah di tengah laut dengan badai dahsyat. Ternyata Natsu dan 6 orang lainnya ini adalah orang - orang terpilih yang diharapkan akan melanjutkan kehidupan dan beranak pinak setelah dunia kiamat. Natsu yang akhirnya kenalan dengan enam orang bernasib sama plus tambahan satu orang guide yaitu Botan, akhirnya mendengar penjelasan Botan. Mereka itu masuk di Team Summer aka Musim Panas dari mereka ini dipilih menjadi orang - orang Project 7 Seeds. Siapa yang milih? Ya pemrakarsa 7 Seeds. Terus gimana dengan ortu, kerabat atau teman - teman mereka? Tentunya sudah pada meninggal karena kiamat. Akhirnya Natsu dan semua team B ga punya pilihan selain harus bertahan hidup di tengah permukaan bumi yang kembali lagi ke masa purba akibat kiamat. Banyak hewan mutant, tanaman mutant, cuaca yang ga bisa ditebak, daratan tenggelam dimana - mana. Belum lagi 7 orang yang saling tak kenal harus kerja sama hanya untuk bertahan hidup.
Secara arc cerita, 7 SEEDS bisa dibagi jadi beberapa bagian yaitu:
- Perkenalan team Summer B (Natsu, Arashi, Semimaru, dkk)
- Perkenalan team Spring (Hana, yang ternyata ceweknya Arashi, dkk)
- Perkenalan team Autumn, yang ditemui sama Arashi, Natsu, dan Semimaru dari team Summer B
- Perkenalan team Winter (Aramaki). Yang kalau kamu ga nangis, ada yang salah berarti 😖😭
- Pertemuan team Spring sama satu-satunya survivor Team Winter, yaitu Aramaki
- Perkenalan team Summer A (Ango, Ryou, Gengorou, Ayu, dkk), dimana menurut saya bagian ini sumpah KURANG AJAR banget 😡. Disini Tamura-sensei udah mulai ngajak pembacanya untuk berpikir apakah yang dilakukan ke team Summer A itu benar secara moralitas. The battle royale setting do wonder. Peringatan, ada adegan yang ga boleh dibaca pas makan.
- Pertemuan team Spring sama team Autumn yang akhirnya nemu salah satu shelter yaitu Ryugu shelter. Disini Tamura-sensei nunjukin kalau counter measure buat apocalypse itu ternyata ga cuma proyek 7 SEEDS tapi juga ada bikin shelter untuk masyarakat umum. Seperti biasa endingnya tentu saja berakhir tragedi (disini kokoro saya udah bukan sakit lagi, tapi udah tercabik-cabik, 😂😭)
- Pertemuan team Spring, Autumn dan Summer A. Saya cuma bisa bilang, Ango dan Ryou beneran sakit jiwa pada awalnya. The story is not for the faint heart. Saya nyadar Hana emang rada mary sue-ish, tapi apa yang terjadi sama Hana dan perlakuan Ango itu ga bener. Dosa ortu ga lantas harus ditanggung sama anaknya.
- Pertemuan team Summer B dengan Ango dan Ryou yang diusir gara-gara perlakuan Ango ke Hana. Disini mulai bisa dilihat kalau Ango ma Ryou benernya ga jahat - jahat banget. Menurut saya kondisi mereka itu gara - gara didikan waktu mereka dibentuk jadi Summer A. Tapi ya tetep, ga lantas Ango-Ryou terus jadi orang baik. Apalagi si Ryou yang ga bisa ditebak jalan pikirannya.
- Pertemuan Hana dengan sisa team Spring dan Aramaki. Jujur di bagian ini ada bagian yang SUPER DUPER NYESEK. Entar saya jabarin di bagian2 yang bikin sedih, haha
- Semua team bergerak ke pulau Sado, dimana akhirnya mereka semua ketemu juga dan saling bahu membahu buat bisa keluar dari Sado. Ini arc cerita yang paling panjang, sekaligus endingnya. And surprise...sekali lagi counter measurenya kiamat ga cuma orang-orang tim 7 SEEDS saja!
Yumi Tamura nulis 7 SEEDS ini dalam jangka waktu 16 tahun, bukan waktu yang sebentar tentunya. Tapi dari hasil saya baca scanlationnya selama 3-4 hari sampai kepala spaneng dan baca-baca curi waktu di kantor, it's worth it. Karakter yang menurut saya cukup signifikan (karena ga mungkin bahas semua juga):
- Aramaki Takahiro: My numero uno 7 SEEDS heroes. Aramaki sekilas ngingetin saya sama Ageha di Basara, mengingat penderitaan mereka juga hampir sama. Tapi saya sukaan Aramaki. Bayangin, 15 tahun sendirian berusaha survive, ditinggal dua member teamnya (Fubuki & Mitsuru), bertahan cuma ditemani sama anjing-anjingnya, kemudian ditinggal lagi. And despite of all that, he survived! Emang karakternya kadang berasa "white knight in a shining armor", apalagi kalau dah menyangkut Hana. Tapi, in the end, like all Tamura's character, he has flaws. Aramaki boleh saja salah satu yang paling tua walau pas dibekuin dia seumuran sama Hana dkk, tapi di dalam hatinya dia sebenarnya masih berkutat saja sama masa lalunya yang pahit.
- Ango: Ango itu kinda like Joker with the "orang jahat itu sebenarnya orang baik yang tersakiti". Tapi bagi gue juga Ango itu juga aslinya ngga jahat. Apa yang dia lakuin ke Hana (hampir memerkosa) itu emang secara moral ngga dibenarkan walau Ango ngga bermaksud seperti itu. Tapi jika ada salah satu perkembangan karakter yang oke, salah satunya ya Ango ini. Mungkin jadi agak tipikal karena like Aramaki, Ango can't forgive himself. Tapi pertemuannya dengan Natsu lah yang kembali bikin Ango balik ke common sensesnya. Bahwa apa yang dilakukan sama orang-orang yang dulu membentuk team Summer A tidak mendefinisikan pribadi dia secara keseluruhan. Arashi bahkan pernah nanya kenapa Ango dan team A ngga lari aja dulu dari test jadi tim Summer. Tentu saja Arashi gampang ngomong gitu, karena apa yang terjadi sama Ango dan teamnya adalah contoh dari abusive relationship. Tentu butuh effort lebih untuk Ango dan team bisa keluar dari masa lalu.
- Ryou: Hampir sama kayak Ango, tapi bagi saya Ryou lebih gila ketimbang Ango. Despite his rivalry with Ango at the first time, ternyata Ryou ini aslinya peduli sama Ango. Menurut saya, tanpa Ryou, bisa jadi Ango ga akan survive in the first place.
- Natsu: Saya awalnya ngga suka sama Natsu karena dia like the bigger loser ever. Tapi, saya lantas sadar kalau sedikit banyak saya sama Natsu itu hampir sama sifatnya. Hence why I don't like her at the first place, because she remind me of myself. Walau ya Natsu lebih parah lagi sikap pemalunya. Perkembangan karakter Natsu juga adalah yang terbaik. Dia masih suka kagok kalau ngomong sama orang, dan bahkan suka ragu ambil keputusan penting. But at least she's trying. Menurut saya, Semimaru juga punya andil buat perkembangan karakter Natsu.
- Hana: Saya ngerasa Hana agak - agak mirip Sarasa, bahkan hubungannya sama Arashi ngingetin saya ma Sarasa-Shuri dari Basara (apalagi desain karakter mereka rada mirip). Hana ini jelas antitesisnya Natsu, dan kadang saya merasa Hana ini agak - agak Mary Sue, dimana kemampuan survivalnya hebat bener (hampir setara team Summer A) dan banyak orang yang kagum sama Hana (Aramaki paling kelihatan). Untungnya Tamura sensei bikin beberapa flaws buat Hana, plus ga semua juga suka Hana (yang paling kentara tentu saja Ango, 😂)
Sebenarnya banyak karakter lain yang juga menarik, tapi saya sudahin sampai sini aja dulu, hahaha. Sekarang saya mau ngebahas kapal..alias shipping hehe
- Hana & Arashi: Ga perlu terlalu dibahas, karena hubungan mereka dari awal sampai akhir adalah kunci dari serial ini. Tapi saya suka pas akhirnya mereka ketemu (dan butuh 35 vol buat mereka bertemu lagi, luar biasa memang), karena Tamura Sensei ngegambarinnya sangat on point.
- Hana & Aramaki: Saya mikir apakah akhirnya Hana akan nyerah ke Arashi (lalu Arashi akhirnya ke Natsu, 😆). Tapi toh ternyata Aramaki hanya nganggap Hana itu lebih ke orang yang mesti dilindungi, walau endingnya ternyata ga seperti itu. Kapal yang satu ini pun memilih karam ketimbang berlayar.
- Ayu & Aramaki: Opposite attract. Ga jadi sama Hana, maka ya dibikin jadi sama Ayu aja. Tapi tenang, Ayu-Aramaki ga tiba-tiba kok. Mereka ada proses kesananya. Dan menurut saya, ketimbang sama Hana, Aramaki emang lebih baik sama Ayu. Karena Aramaki yang sifatnya baik dan mengayomi cocok sama Ayu yang practical.
- Natsu -Arashi: Cuma sepihak aja di Natsu, dan sampai akhir pun Natsu ga ngomong kalau dia suka sama Arashi, 😂 . Disini Natsu kayak yang udah seneng kalau Arashi masih mikirin Hana, betapa besarnya hati Natsu emang (or not, lol).
- Natsu - Semimaru: Another opposite attract. Lucunya, Semimaru duluan yang sadar kalau dia suka sama Natsu. Saya setuju sih sama pasangan ini, Natsu yang gloomy dan Semimaru yang preman abis. Apalagi Semimaru juga yang secara ga langsung bikin Natsu mulai berani ambil inisiatif
- Matsuri - Ryou: Lagi - lagi opposite attract. Saya takjub sama Ryou yang sama sekali ga keberatan digelayutin Matsuri, lol. Kalau orang biasa mungkin udah eneg, tapi Ryou memang bukan orang biasa hahaha.
- Ango -Ryou/Ango-Arashi: Yang pertama cuma pertemanan (dan rivalitas aja) walau perhatian Ryou ke Ango emang agak- agak gimana gitu :)). Yang kedua cuma di impian2 para fujoshi 😆
dan masih banyak lagi pokoknya tapi ya menurut saya akan jadi lebih panjang kalau dibahas, padahal ini juga udah panjang dan penuh spoiler 😅.
Sekarang momen - momen "tears stream down your face" alias yang bikin pengen nangis:
- Saat anjing Aramaki, Fubuki dan Mitsuru (dinamakan sama dengan anggota tim Winter yang gugur) mengorbankan diri mereka yang sudah kena jamur . One of moment that will surely punch you in your heart. Saya ngga sanggup lihat ekspresinya Aramaki pas itu T___T. Pengen peluk Aramaki, hiks
- Adegan Kurumi melahirkan dan disitu cuma ada Ryusei. Sebelumnya pun Kurumi ngebentak Ryusei biar jadi cowo bertanggung jawab. Saya lebih ke terharu baca adegan ini, mengingat saya belum punya anak (and deep inside, I still want a kid). Cara Tamura Sensei menggambarkan adegan ini mau ga mau bikin saya nyaris mewek. Dia seakan ingin menunjukkan kalau bahkan dalam keadaan genting sekalipun selalu ada harapan.
Sama seperti Basara, 7 SEEDS sejatinya juga mengajarkan kalau "memaafkan" itu salah satu tindakan yang paling baik karena bisa bikin hati lega, lol. Entah itu memaafkan orang lain atau memaafkan diri sendiri (nanti akan saya bahas lebih lanjut di yang Gaiden). Juga, mungkin beberapa karakternya melakukan hal yang morally ambiguous. Tapi Tamura sensei sekali lagi menyerahkan pada kita pembaca, apakah tindakan mereka itu bisa dibenarkan mengingat hukum sudah ga berlaku saat itu, atau tetap berpijak pada norma yang ada. Eniwei, saya suka sama cover vol 35 yang isinya semua heroine di 7 SEEDS, dan dimana vol 1 menampakkan Natsu, di vol terakhir ini juga fokus utamanya ada di Natsu. Again, not that I hate Hana, hahaha. Saya cuma berharap dia ga terlalu mary sue, tapi ya sudahlah.
- Perkenalan team Summer B (Natsu, Arashi, Semimaru, dkk)
- Perkenalan team Spring (Hana, yang ternyata ceweknya Arashi, dkk)
- Perkenalan team Autumn, yang ditemui sama Arashi, Natsu, dan Semimaru dari team Summer B
- Perkenalan team Winter (Aramaki). Yang kalau kamu ga nangis, ada yang salah berarti 😖😭
- Pertemuan team Spring sama satu-satunya survivor Team Winter, yaitu Aramaki
- Perkenalan team Summer A (Ango, Ryou, Gengorou, Ayu, dkk), dimana menurut saya bagian ini sumpah KURANG AJAR banget 😡. Disini Tamura-sensei udah mulai ngajak pembacanya untuk berpikir apakah yang dilakukan ke team Summer A itu benar secara moralitas. The battle royale setting do wonder. Peringatan, ada adegan yang ga boleh dibaca pas makan.
- Pertemuan team Spring sama team Autumn yang akhirnya nemu salah satu shelter yaitu Ryugu shelter. Disini Tamura-sensei nunjukin kalau counter measure buat apocalypse itu ternyata ga cuma proyek 7 SEEDS tapi juga ada bikin shelter untuk masyarakat umum. Seperti biasa endingnya tentu saja berakhir tragedi (disini kokoro saya udah bukan sakit lagi, tapi udah tercabik-cabik, 😂😭)
- Pertemuan team Spring, Autumn dan Summer A. Saya cuma bisa bilang, Ango dan Ryou beneran sakit jiwa pada awalnya. The story is not for the faint heart. Saya nyadar Hana emang rada mary sue-ish, tapi apa yang terjadi sama Hana dan perlakuan Ango itu ga bener. Dosa ortu ga lantas harus ditanggung sama anaknya.
- Pertemuan team Summer B dengan Ango dan Ryou yang diusir gara-gara perlakuan Ango ke Hana. Disini mulai bisa dilihat kalau Ango ma Ryou benernya ga jahat - jahat banget. Menurut saya kondisi mereka itu gara - gara didikan waktu mereka dibentuk jadi Summer A. Tapi ya tetep, ga lantas Ango-Ryou terus jadi orang baik. Apalagi si Ryou yang ga bisa ditebak jalan pikirannya.
- Pertemuan Hana dengan sisa team Spring dan Aramaki. Jujur di bagian ini ada bagian yang SUPER DUPER NYESEK. Entar saya jabarin di bagian2 yang bikin sedih, haha
- Semua team bergerak ke pulau Sado, dimana akhirnya mereka semua ketemu juga dan saling bahu membahu buat bisa keluar dari Sado. Ini arc cerita yang paling panjang, sekaligus endingnya. And surprise...sekali lagi counter measurenya kiamat ga cuma orang-orang tim 7 SEEDS saja!
Yumi Tamura nulis 7 SEEDS ini dalam jangka waktu 16 tahun, bukan waktu yang sebentar tentunya. Tapi dari hasil saya baca scanlationnya selama 3-4 hari sampai kepala spaneng dan baca-baca curi waktu di kantor, it's worth it. Karakter yang menurut saya cukup signifikan (karena ga mungkin bahas semua juga):
- Aramaki Takahiro: My numero uno 7 SEEDS heroes. Aramaki sekilas ngingetin saya sama Ageha di Basara, mengingat penderitaan mereka juga hampir sama. Tapi saya sukaan Aramaki. Bayangin, 15 tahun sendirian berusaha survive, ditinggal dua member teamnya (Fubuki & Mitsuru), bertahan cuma ditemani sama anjing-anjingnya, kemudian ditinggal lagi. And despite of all that, he survived! Emang karakternya kadang berasa "white knight in a shining armor", apalagi kalau dah menyangkut Hana. Tapi, in the end, like all Tamura's character, he has flaws. Aramaki boleh saja salah satu yang paling tua walau pas dibekuin dia seumuran sama Hana dkk, tapi di dalam hatinya dia sebenarnya masih berkutat saja sama masa lalunya yang pahit.
- Ango: Ango itu kinda like Joker with the "orang jahat itu sebenarnya orang baik yang tersakiti". Tapi bagi gue juga Ango itu juga aslinya ngga jahat. Apa yang dia lakuin ke Hana (hampir memerkosa) itu emang secara moral ngga dibenarkan walau Ango ngga bermaksud seperti itu. Tapi jika ada salah satu perkembangan karakter yang oke, salah satunya ya Ango ini. Mungkin jadi agak tipikal karena like Aramaki, Ango can't forgive himself. Tapi pertemuannya dengan Natsu lah yang kembali bikin Ango balik ke common sensesnya. Bahwa apa yang dilakukan sama orang-orang yang dulu membentuk team Summer A tidak mendefinisikan pribadi dia secara keseluruhan. Arashi bahkan pernah nanya kenapa Ango dan team A ngga lari aja dulu dari test jadi tim Summer. Tentu saja Arashi gampang ngomong gitu, karena apa yang terjadi sama Ango dan teamnya adalah contoh dari abusive relationship. Tentu butuh effort lebih untuk Ango dan team bisa keluar dari masa lalu.
- Ryou: Hampir sama kayak Ango, tapi bagi saya Ryou lebih gila ketimbang Ango. Despite his rivalry with Ango at the first time, ternyata Ryou ini aslinya peduli sama Ango. Menurut saya, tanpa Ryou, bisa jadi Ango ga akan survive in the first place.
- Natsu: Saya awalnya ngga suka sama Natsu karena dia like the bigger loser ever. Tapi, saya lantas sadar kalau sedikit banyak saya sama Natsu itu hampir sama sifatnya. Hence why I don't like her at the first place, because she remind me of myself. Walau ya Natsu lebih parah lagi sikap pemalunya. Perkembangan karakter Natsu juga adalah yang terbaik. Dia masih suka kagok kalau ngomong sama orang, dan bahkan suka ragu ambil keputusan penting. But at least she's trying. Menurut saya, Semimaru juga punya andil buat perkembangan karakter Natsu.
- Hana: Saya ngerasa Hana agak - agak mirip Sarasa, bahkan hubungannya sama Arashi ngingetin saya ma Sarasa-Shuri dari Basara (apalagi desain karakter mereka rada mirip). Hana ini jelas antitesisnya Natsu, dan kadang saya merasa Hana ini agak - agak Mary Sue, dimana kemampuan survivalnya hebat bener (hampir setara team Summer A) dan banyak orang yang kagum sama Hana (Aramaki paling kelihatan). Untungnya Tamura sensei bikin beberapa flaws buat Hana, plus ga semua juga suka Hana (yang paling kentara tentu saja Ango, 😂)
Sebenarnya banyak karakter lain yang juga menarik, tapi saya sudahin sampai sini aja dulu, hahaha. Sekarang saya mau ngebahas kapal..alias shipping hehe
- Hana & Arashi: Ga perlu terlalu dibahas, karena hubungan mereka dari awal sampai akhir adalah kunci dari serial ini. Tapi saya suka pas akhirnya mereka ketemu (dan butuh 35 vol buat mereka bertemu lagi, luar biasa memang), karena Tamura Sensei ngegambarinnya sangat on point.
- Hana & Aramaki: Saya mikir apakah akhirnya Hana akan nyerah ke Arashi (lalu Arashi akhirnya ke Natsu, 😆). Tapi toh ternyata Aramaki hanya nganggap Hana itu lebih ke orang yang mesti dilindungi, walau endingnya ternyata ga seperti itu. Kapal yang satu ini pun memilih karam ketimbang berlayar.
- Ayu & Aramaki: Opposite attract. Ga jadi sama Hana, maka ya dibikin jadi sama Ayu aja. Tapi tenang, Ayu-Aramaki ga tiba-tiba kok. Mereka ada proses kesananya. Dan menurut saya, ketimbang sama Hana, Aramaki emang lebih baik sama Ayu. Karena Aramaki yang sifatnya baik dan mengayomi cocok sama Ayu yang practical.
- Natsu -Arashi: Cuma sepihak aja di Natsu, dan sampai akhir pun Natsu ga ngomong kalau dia suka sama Arashi, 😂 . Disini Natsu kayak yang udah seneng kalau Arashi masih mikirin Hana, betapa besarnya hati Natsu emang (or not, lol).
- Natsu - Semimaru: Another opposite attract. Lucunya, Semimaru duluan yang sadar kalau dia suka sama Natsu. Saya setuju sih sama pasangan ini, Natsu yang gloomy dan Semimaru yang preman abis. Apalagi Semimaru juga yang secara ga langsung bikin Natsu mulai berani ambil inisiatif
- Matsuri - Ryou: Lagi - lagi opposite attract. Saya takjub sama Ryou yang sama sekali ga keberatan digelayutin Matsuri, lol. Kalau orang biasa mungkin udah eneg, tapi Ryou memang bukan orang biasa hahaha.
- Ango -Ryou/Ango-Arashi: Yang pertama cuma pertemanan (dan rivalitas aja) walau perhatian Ryou ke Ango emang agak- agak gimana gitu :)). Yang kedua cuma di impian2 para fujoshi 😆
dan masih banyak lagi pokoknya tapi ya menurut saya akan jadi lebih panjang kalau dibahas, padahal ini juga udah panjang dan penuh spoiler 😅.
Sekarang momen - momen "tears stream down your face" alias yang bikin pengen nangis:
- Saat anjing Aramaki, Fubuki dan Mitsuru (dinamakan sama dengan anggota tim Winter yang gugur) mengorbankan diri mereka yang sudah kena jamur . One of moment that will surely punch you in your heart. Saya ngga sanggup lihat ekspresinya Aramaki pas itu T___T. Pengen peluk Aramaki, hiks
- Adegan Kurumi melahirkan dan disitu cuma ada Ryusei. Sebelumnya pun Kurumi ngebentak Ryusei biar jadi cowo bertanggung jawab. Saya lebih ke terharu baca adegan ini, mengingat saya belum punya anak (and deep inside, I still want a kid). Cara Tamura Sensei menggambarkan adegan ini mau ga mau bikin saya nyaris mewek. Dia seakan ingin menunjukkan kalau bahkan dalam keadaan genting sekalipun selalu ada harapan.
Sama seperti Basara, 7 SEEDS sejatinya juga mengajarkan kalau "memaafkan" itu salah satu tindakan yang paling baik karena bisa bikin hati lega, lol. Entah itu memaafkan orang lain atau memaafkan diri sendiri (nanti akan saya bahas lebih lanjut di yang Gaiden). Juga, mungkin beberapa karakternya melakukan hal yang morally ambiguous. Tapi Tamura sensei sekali lagi menyerahkan pada kita pembaca, apakah tindakan mereka itu bisa dibenarkan mengingat hukum sudah ga berlaku saat itu, atau tetap berpijak pada norma yang ada. Eniwei, saya suka sama cover vol 35 yang isinya semua heroine di 7 SEEDS, dan dimana vol 1 menampakkan Natsu, di vol terakhir ini juga fokus utamanya ada di Natsu. Again, not that I hate Hana, hahaha. Saya cuma berharap dia ga terlalu mary sue, tapi ya sudahlah.
-.-.-.-.-.-
Nah, sama seperti BASARA, Tamura-sensei juga bikin 1 volume lagi buat
nyeritain apa yang terjadi sama orang2 7 SEEDS setelah mereka sukses
menetap di Sado. Bedanya, kalau BASARA aja sampai ada 2 volume buat
nyeritain semua epilog, prolog, happy ending tokoh-tokohnya dll, maka 7 SEEDS cukup
dikasih 1 volume saja. Mungkin Tamura-senseinya udah capek kali ya, secara
nulisnya udah 16 tahun lebih buat 7 SEEDS ini 😂.
7 Seed Gaiden ini bisa disebut cerita "tobatnya" Ango, emang dari 3 chapter yang ada fokusnya di Ango. Eniwei, ga lantas ceritanya cuma tentang Ango. Jadi, semua tim 7 SEEDS akhirnya kan berhasil keluar dari Sado's underground dan ternyata lingkungan Sado ini bisa ditempatin alias ga ada dino2 mutan, jamur mutan, anything mutan-like atau perubahan cuaca ekstrim. Mereka juga mutusin untuk ngga make nama spring, summer, winter, etc, dan bikin tim sesuai keahlian masing - masing. Surprisely, their leader is Gengorou, salah satu member Summer A yang rupanya paling rasional dan dewasa. Ironi sebenarnya, karena dulu yang disiapin jadi pemimpin itu Ango dan Ryou, tapi endingnya dua orang ini malah yang paling fucked up. Keputusan Gengorou jadi leader ini disetujui semua pihak, bahkan oleh Akio dari tim Autumn yang dulunya adalah CEO. Mungkin Akio udah tobat...but well I will discuss about him later.
Walau dibilang ini komik epilog, apakah semuanya saling memaafkan dan berpegangan tangan sambil nyanyi dan nari yodel?
Jawabannya, TIDAK SEMUDAH ITU ANAK MUDA.
Ango dan Ryou nyatanya masih dianggap kriminal gara - gara tindakan Ango dan Ryou yang ga bisa ditolerir. Tamura sensei sepertinya juga tahu, walau memaafkan itu penting, endingnya tidak semua orang bisa iklas. Disini Tamura-sensei ngelihatin kalau Hana pun masih kena PTSD. Like, "yes I will forgive you, but I can't forget what you've done". Hana sampai bilang kalau dia "takut" lihat wajah Ango. Saya baca diskusi di Reddit tentang 7 Seeds yang bilang Hana lebay karena sampai demam abis ketemu Ango dan bikin semua orang pada mikirin Hana. Padahal, kalau saya jadi Hana, saya juga bakal trauma abis. Disini lah momen mary sue Hana agak berkurang walau dikit, 😂.
Untuk ukuran epilog, 7 SEEDS epilognya masih lebih realistis ketimbang BASARA yang terasa kental happily ever afternya. Endingnya memang Ango dimaafkan, apalagi Ango dan Ryou juga udah usaha buat tobat. Plus daripada mereka sakit hati sendiri diperlakukan kayak kriminal dan ngga bisa hidup bersama - sama, mereka akhirnya milih buat berkelana ke negara lain buat nemuin survivor - survivor yang lain. Ternyata ya project 7 SEEDS kan ngga cuma Jepang doang yang punya, tapi negara lain juga ada. Menurut saya, ini udah yang terbaik sih, walau saya sejatinya juga kurang puas, karena kayak kurang nampol closurenya hehehe.
Terkait "tobat", sebenarnya ada hal yang menarik dan ini juga saya tahu dari bahasan di reddit. Tamura-sensei dirasa terlalu fokus sama tobatnya Ango dan Ryou, sehingga jadi melupakan "kejahatan" tokohnya yang lain. Yang paling kerasa itu Ran dan Akio dari tim Autumn. Di awal - awal dilihatkan kalau Ran dan Akio ini tiran banget sama timnya bahkan guidenya aja ngga dianggap. Bahkan pas awal chapter Ryugu Shelter, Akio dan Ran malah musuhan dengan sisa member tim dengan dalih karena Kurumi hamil, padahal sejak awal mereka udah ngelarang member mereka buat having sex (tapi mereka sendiri ngelakuin, ckckck 😒). Saya sendiri merasa Ran dan Akio bersikap tiran karena keadaan dan mereka aslinya ga fucked up dari awal kayak Ango/ dan Ryou. Mereka tegas menuju tiran karena mereka yang paling mampu buat bertahan hidup. Untuk Akio emang ngga dilihatkan tobatnya, kayak yang "ya udahlah. Gue ga jahat2 amat kok! Kan gue aslinya mikirin kalian semua", 😏. Tapi saya bisa ngerasain gimana perubahan Ran dan alasan kenapa dia keras banget. Ran ngerasa kalau dia itu anggota cewe tertua sehingga mau ngga mau dia jadi merasa terbebani. Hence why, setelah ketemu Botan (guidenya Summer B), semua beban dia pun terangkat. Inilah kenapa saya ga terlalu masalahin kenapa Ran dan Akio ga "dihakimi" sama tim2 lain. Soalnya ya tindakan mereka sebenarnya tidak "sejahat" apa yang dilakukan Ango (ngebunuh guide tim Autumn, hampir memerkosa Hana) dan juga Ryou. Ada juga yang masalahin kenapa si Ayu ga terlalu dihakimi, padahal dia bikin Momota jadi kelinci percobaan buat testing makanan beracun. Saya juga ngebatin ini sih, tapi toh Ayu juga yang awalnya nyelamatin Momota. Mungkin Tamura-sensei ga sempat buat nulis interaksi dua orang ini.
Satu chapter yang tersisa lebih ke prolog, dimana menceritakan awal mula dibentuknya patung Buddha di setiap shelter yang memuat bahan survival untuk tim 7 SEEDS. It's kinda like come to full circle, and in Tamura-sensei style, tragic.
7 Seed Gaiden ini bisa disebut cerita "tobatnya" Ango, emang dari 3 chapter yang ada fokusnya di Ango. Eniwei, ga lantas ceritanya cuma tentang Ango. Jadi, semua tim 7 SEEDS akhirnya kan berhasil keluar dari Sado's underground dan ternyata lingkungan Sado ini bisa ditempatin alias ga ada dino2 mutan, jamur mutan, anything mutan-like atau perubahan cuaca ekstrim. Mereka juga mutusin untuk ngga make nama spring, summer, winter, etc, dan bikin tim sesuai keahlian masing - masing. Surprisely, their leader is Gengorou, salah satu member Summer A yang rupanya paling rasional dan dewasa. Ironi sebenarnya, karena dulu yang disiapin jadi pemimpin itu Ango dan Ryou, tapi endingnya dua orang ini malah yang paling fucked up. Keputusan Gengorou jadi leader ini disetujui semua pihak, bahkan oleh Akio dari tim Autumn yang dulunya adalah CEO. Mungkin Akio udah tobat...but well I will discuss about him later.
Walau dibilang ini komik epilog, apakah semuanya saling memaafkan dan berpegangan tangan sambil nyanyi dan nari yodel?
Jawabannya, TIDAK SEMUDAH ITU ANAK MUDA.
Ango dan Ryou nyatanya masih dianggap kriminal gara - gara tindakan Ango dan Ryou yang ga bisa ditolerir. Tamura sensei sepertinya juga tahu, walau memaafkan itu penting, endingnya tidak semua orang bisa iklas. Disini Tamura-sensei ngelihatin kalau Hana pun masih kena PTSD. Like, "yes I will forgive you, but I can't forget what you've done". Hana sampai bilang kalau dia "takut" lihat wajah Ango. Saya baca diskusi di Reddit tentang 7 Seeds yang bilang Hana lebay karena sampai demam abis ketemu Ango dan bikin semua orang pada mikirin Hana. Padahal, kalau saya jadi Hana, saya juga bakal trauma abis. Disini lah momen mary sue Hana agak berkurang walau dikit, 😂.
Untuk ukuran epilog, 7 SEEDS epilognya masih lebih realistis ketimbang BASARA yang terasa kental happily ever afternya. Endingnya memang Ango dimaafkan, apalagi Ango dan Ryou juga udah usaha buat tobat. Plus daripada mereka sakit hati sendiri diperlakukan kayak kriminal dan ngga bisa hidup bersama - sama, mereka akhirnya milih buat berkelana ke negara lain buat nemuin survivor - survivor yang lain. Ternyata ya project 7 SEEDS kan ngga cuma Jepang doang yang punya, tapi negara lain juga ada. Menurut saya, ini udah yang terbaik sih, walau saya sejatinya juga kurang puas, karena kayak kurang nampol closurenya hehehe.
Terkait "tobat", sebenarnya ada hal yang menarik dan ini juga saya tahu dari bahasan di reddit. Tamura-sensei dirasa terlalu fokus sama tobatnya Ango dan Ryou, sehingga jadi melupakan "kejahatan" tokohnya yang lain. Yang paling kerasa itu Ran dan Akio dari tim Autumn. Di awal - awal dilihatkan kalau Ran dan Akio ini tiran banget sama timnya bahkan guidenya aja ngga dianggap. Bahkan pas awal chapter Ryugu Shelter, Akio dan Ran malah musuhan dengan sisa member tim dengan dalih karena Kurumi hamil, padahal sejak awal mereka udah ngelarang member mereka buat having sex (tapi mereka sendiri ngelakuin, ckckck 😒). Saya sendiri merasa Ran dan Akio bersikap tiran karena keadaan dan mereka aslinya ga fucked up dari awal kayak Ango/ dan Ryou. Mereka tegas menuju tiran karena mereka yang paling mampu buat bertahan hidup. Untuk Akio emang ngga dilihatkan tobatnya, kayak yang "ya udahlah. Gue ga jahat2 amat kok! Kan gue aslinya mikirin kalian semua", 😏. Tapi saya bisa ngerasain gimana perubahan Ran dan alasan kenapa dia keras banget. Ran ngerasa kalau dia itu anggota cewe tertua sehingga mau ngga mau dia jadi merasa terbebani. Hence why, setelah ketemu Botan (guidenya Summer B), semua beban dia pun terangkat. Inilah kenapa saya ga terlalu masalahin kenapa Ran dan Akio ga "dihakimi" sama tim2 lain. Soalnya ya tindakan mereka sebenarnya tidak "sejahat" apa yang dilakukan Ango (ngebunuh guide tim Autumn, hampir memerkosa Hana) dan juga Ryou. Ada juga yang masalahin kenapa si Ayu ga terlalu dihakimi, padahal dia bikin Momota jadi kelinci percobaan buat testing makanan beracun. Saya juga ngebatin ini sih, tapi toh Ayu juga yang awalnya nyelamatin Momota. Mungkin Tamura-sensei ga sempat buat nulis interaksi dua orang ini.
Satu chapter yang tersisa lebih ke prolog, dimana menceritakan awal mula dibentuknya patung Buddha di setiap shelter yang memuat bahan survival untuk tim 7 SEEDS. It's kinda like come to full circle, and in Tamura-sensei style, tragic.
Saya bersyukur banget bisa baca dua karya masterpiece Yumi Tamura, yaitu
Basara dan 7 SEEDS. I hope she will make another masterpiece. Apakah nantinya Elex atau Level akan menerbitkan ulang 7 SEEDS? Sepertinya sih kecil kemungkinan ya, meskipun beberapa tahun lalu ada adaptasi anime 7 Seeds di Netflix yang sayangnya ceritanya banyak melenceng dari manganya. Yang jelas, ga bakal rugi kok baca 7 SEEDS. Sama
seperti BASARA, saya rekomen banget 7 SEEDS. Ga usah terlalu musingin
artnya, nikmatin aja ceritanya. You will not be disappointed ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)
Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).
Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.
Terimakasih sudah mau berkunjung! :D