Pages

Senin, 13 Februari 2012

Review : Fantasy Fiesta 2011( Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2011)

Judul : Fantasy Fiesta 2011
Pengarang : Various
Penerbit : Adhika Pustaka
Tebal : 325 halaman
Diterbitkan pertama kali : Desember 2011
Format : Paperback
Target : Remaja
Genre : Fantasy
Bahasa : Indonesia

Status : Pemberian dari Penerbit
Web Pengarang Order di :Toko buku kesayangan anda
Review di Goodreads : click here



Sinopsis
Mungkinkah kucing kesayanganmu sesungguhnya datang dari dunia lain?

Sampaikah cinta Pungguk kepada Sang Gadis Bintang?

Apa jadinya jika Sang Raja menghukum mati para pengucap kata “aku”?

Apa yang kau perbuat, andai maut memberi waktu enam belas menit bersama orang yang kau sayangi?

Dan apakah beda dusta dan nyata, jika yang manapun menghasilkan keajaiban?

Fantasy Fiesta 2011 kembali mengajak Indonesia untuk berani menuangkan mimpi. Dua puluh cerita terbaik dari para penulis fiksi fantasi Indonesia, dipersembahkan kepada mereka yang selalu merindui tanah angan.


Review

21 cerita, 21 pengarang, 21 dunia, satu buku, imajinasi tak terbatas...

Yah, saya ga pinter bikin kalimat berbunga - bunga atau penuh makna sastra. Secara saya ini lulusan teknik, yang kerjanya di kantor berbasis teknik pula, hehehe. Tapi kegemaran membaca dan karena fantasy adalah salah satu genre favorit saya, saat salah satu anggota BBI (Blogger Buku Indonesia), Melody, nawarin buku ini, saya langsung tunjuk tangan (tepatnya sih cepet-cepetan komen ;D). Sayangnya sempet ada kendala yang membuat saya nyaris tidak bisa mendapatkan buku ini. Syukurlah kendala itu terpecahkan. Fantasy Fiesta terkirim dengan mulus ke kantor, dan saya pun mulai membacanya (yang juga rata - rata saya bacanya di kantor). Dari judulnya saja saya udah penasaran benernya. Kumpulan cerita Fantasy terbaik tahun 2011. Oleh pengarang Indonesia. Jujur saya agak skeptis pas mau baca, takut kalo karya anak bangsa ga sanggup menggetarkan hati saya (cieee!). Tapi ya sudahlah, udah dikasih masa ga dibaca :P.

Baiklah, tanpa basa basi lagi, berikut ini sedikit review dan opini saya untuk masing - masing cerita yang ada di Fantasy Fiesta 2011 :

Bentala Imaji - Fredrik Nael
2 Mangkuk Mie

Sebagai pembuka dari kumpulan cerita ini, saya bisa bilang ide dari Fredrik bagus. Sayang eksekusinya kurang memuaskan. Diceritakan dengan sudut pandang orang pertama dan ketiga, saya bingung pas bacanya. Kenapa? Karena Bentala Imaji seperti dua cerita berbeda tapi kayak dipaksa jadi satu. Akhirnya setelah beberapa halaman, saya baru sadar ini cerpen dalam cerpen. Saran saya, ada baiknya dibedakan saat bagian cerpen yang asli dan "cerpen" yang didalam cerpen. Biar pembaca ga bingung.


Bhupendra Gagan - Salvirius Sandy
Empat Mangkuk Mie

Mengambil ide dari mitologi Hindu, seorang raja bernama Bhupendra Gagan mempunyai satu perintah yang aneh. Mulai detik itu juga, semua rakyatnya dilarang menggunakan kata "aku", dan harus mengganti dengan kata "brahman". Yang melanggar akan dihukum mati. Bayangkan saja berapa banyak yang dihukum mati, hanya gara - gara kepeleset lidah mengucapkan "aku". Seorang perwira bernama Mehal, dendam pada sang raja, karena namanya yang mengandung kata "aku", membuat orang - orang di sekitarnya dibunuh. Saat dia ingin membalaskan dendamnya, betapa terkejutnya Mehal dengan akibat dari peraturan raja yang baru ini.

Saya suka sama cerita ini, walaupun agak berkening kerut. Terutama dengan nama Mehal. Dalam bahasanya Mehal berarti awan, tapi kata "Me" memang berarti aku. Saya bingung, kenapa mencampurkan mitologi Hindu dengan kata bahasa Inggris? Menurut saya disini salah satu titik lemahnya, selain penulisan yang saya rasa kurang enak dibaca untuk beberapa bagian. Moral ceritanya bagus sekali, bahwa apa yang dirasa buruk atau jelek bisa jadi berbuah manis. Dan saya bersyukur ga hidup di jamannya Bhupendra ini ;D

Dongeng Kanvas - Luz Balthasaar
Empat Setengah Mangkuk Mie

Una hanya bisa melihat warna hitam, tapi dia bercita - cita menjadi pelukis yang kelak akan melampaui kakeknya yang dijuluki Peadar Sang Kekasih Peri. Orang - orang menertawakannya, sang Ratu pun bahkan ragu Una bisa melewati sang kakek. Tapi Una tidak menyerah, dan Kakek pun membantunya dengan mengutus seorang peri yang membawanya ke dunia yang baru, dunia para peri...

Aih, indahnya dunia Una. Indahnya gaya menulis Luz Balthasaar, hehehe. Diceritakan dengan sudut pandang ketiga, Luz mampu menjabarkan apa yang dirasakan oleh Una saat dia dipandu oleh sang peri untuk menggambarkan lingkungan di sekitarnya. Dan endingnya, saya hanya bisa bilang satu kata : Indah...


E(epsilon) - Klaudiani

Empat Mangkuk Mie

Zeta dan Sigma ditugasi untuk mengawasi Bara. Atau Epsilon, nama lain anak yang memiliki kemampuan unik. Epsilon mempunyai kemampuan pengendalian api tapi emosi dan umurnya yang masih belia, membuat kekuatannya tak terkontrol. Di saat itu Zeta yang dirayu oleh Sigma untuk kencan dengannya, menyadari ada yang aneh dengan sikap Epsilon. Sesuatu yang berhubungan dengan agenda rahasia Sigma.

Lebih tepat disebut science fiction daripada fantasy. Dan berasa genre young adult, mungkin karena penulisannya dari sudut pandang orang pertama. Banyak istilah aneh yang ga ada penjelasannya, seperti bahasa Albania yang digunakan oleh Sigma. Mungkin terhambat oleh batas halaman ya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa gaul dan sepertinya si pengarang Klaudiani ini doyan sama K-Pop :P. BTW, endingnya, watdepuk!!


Enam Belas Menit - Shao An

Empat Setengah Mangkuk Mie

Spoiler dikit, cerita enam belas menit ini seperti campuran antara Source Codenya si ganteng Jake Gyllenhall itu sama Final Destination. Tokoh "aku" sedang naik mobil bersama istrinya. Sayang saat itu keadaan sedang macet. Si "aku" ini kehausan, dan istrinya berinisiatif membelikan minuman. Sayang di tengah jalan, istrinya meninggal karena serangan jantung. Disaat "aku" tidak sanggup menerima kenyataan, dia kembali lagi ke masa lalu, tepatnya enam belas menit yang lalu...

Ngeri, itulah pikiran saya pas baca ini. Gimana rasanya mengulangi 16 menit waktu terakhir kita berulang - ulang seperti yang dialami tokoh "aku". Dan hasil akhir yang selalu berbeda - beda, tergantung keputusan yang diambil "aku". Pada akhirnya ending dibuat mengambang. Moral cerita ini adalah hargai hidupmu dengan sebaik - baiknya, karena siapa yang tau kapan kita mati, dan bahwa segala keputusan yang kita ambil, itu ada konsekuensinya.

Hari Terakhir Ishan - Cloverwitch
Tiga Setengah Mangkuk Mie

Pas saya baca ini, terlintas di pikiran saya. Judulnya kayak sinetron! Dan juga pemilihan nama Ishan, yang bolak balik saya salah ucap jadi Ihsan! Sudut pandang cerita dari orang pertama, yang membuat cerpen ini berasa seperti novel - novel young adult yang ada pada saat ini. Mulai dari pemilihan nama dan juga temanya. BTW, saya kurangin mangkuknya, karena tidak ada penjelasan kalau Ishan ini penyihir pada awalnya. Hanya Ishan akan "dikorbankan" ke kuil dewanya , dan bagaimana dia menjalani hari - hari terakhirnya. Kisah kasih tak sampainya dengan sang pengawal Kiernan, saya acungi jempol. Karena memang sudah seharusnya seperti itu. Ga lucu kan, kalo judulnya "hari terakhir", malah jadian dua orang ini :P.


Hikayat Pungguk Merindukan Bulan - F.A. Purawan
Empat Mangkuk Mie
Bacalah cerpen ini sambil dengerin E.T nya Katy Perry. Karena memang kisah si Pungguk ini tentang Alien. Bertema fantasy dewasa (ya iyalah, ada kata bercintanya :P), menceritakan si Pungguk yang bertemu dengan gadis cantik yang keluar dari Kumambang-langit bernama Ulayn. Sayangnya perbedaan kepentingan membuat kaum si Pungguk harus berperang dengan kaum Ulayn. Dan bagaimana akhirnya kisah mereka berdua yang bagaikan Romeo - Juliet ini?

Kesan pertama pas baca ini, saya berasa kayak baca kisah - kisah di koran. Habis beberapa kata saya kurang familiar sih. Walaupun pendek, F.A.Purawan bisa menceritakan kisah si Pungguk dan Ulayn dengan singkat, padat, tapi enak dibaca dan dikuti (walau memang ada beberapa bagian yang saya ga paham itu). Ga heran kalau kisah ini jadi juara pertamanya Kontes Fantasy Fiesta ya.


Kembali ke Morova - R.D.Villam
Empat Setengah Mangkuk Mie

Spoiler dikit. Baca kisah ini bikin saya jadi inget salah satu filmnya Bruce Willis. Judul yang mana, ga enak ah kalo saya ngomong dimari, malah jadi spoiler super berat nanti. Niko dan Alex baru saja kembali dari medan perang di Sarajevo dan mereka menaiki kereta menuju Morova. Sesuatu yang aneh terjadi dan Niko mendapati dirinya terdampar di Morova, dan bertemu dengan cinta masa lalunya Lejla. Anehnya Morova serasa asing baginya, dan kenapa dia hanya bertemu dengan Lejla?

Saya sempat khawatir cerita ini adalah semacam cerita pendek sampingan dari bukunya R.D.Villam, yang judulnya Akkadia itu. Saya kan belum baca! BTW, penamaan tokohnya sempat bikin saya salah kira gender. Kirain Alex teman Niko itu cowok, ternyata cewek ya. Saya sudah bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi sama Niko di pertengahan ceritanya, tapi saya suka sama endingnya.

Kisah Sang Kerudung Merah - Serpentwitch
Tiga Setengah Mangkuk Mie

Milly Anne tidak mengindahkan larangan neneknya untuk pergi ke hutan Elderoot. Karena Anney yakin hanya di hutan itulah ada satu-satunya obat yang bisa menyembuhkan neneknya. Sayang di tengah perjalanan dia diserang serigala. Bukan serigala biasa ternyata, tapi serigala pemakan memori manusia. Terkejutlah Anney, saat tahu orang yang menolongnya ternyata memiliki hubungan dengannya. Dan bahwa dia memiliki kemampuan unik yang akan membantunya menghadapi serigala jahat.
Ada Cloverwitch, ada Serpentwitch. Berhubungan kah dua pengarang ini atau hanya kebetulan? Hehe, ga penting. Kisah Sang Kerudung Merah ini adalah penceritaan ulang dari dongeng berjudul sama , dengan twist yang saya akui cukup bagus. Sayang penggunaan tanda serunya cukup banyak, dan beberapa bagian agak ga pas buat saya. Ada juga kata yang saya ga ngerti macam "menjeblak". Tanda - tanda saya harus buka KBBI. Cerita si Kerudung Merah ini punya dasar yang kuat dan potensi untuk dibuat menjadi novel utuh. Saya ga sabar buat membaca kisah selanjutnya tentang Anney dan kemampuan yang dimilikinya.

Leyl ~ Hasrat Bebas - El Bintang
Dua Setengah Mangkuk Mie

Terus terang saya ga ngerti sama ceritanya. Banyak kata - kata yang saya juga baru kali ini tahu, seperti "bersicepat", "membokong" dan "jeri". Saran saya sih , nantinya bisa digunakan kata - kata yang gampang dicerna kalangan luas, karena yang baca buku ini kan bukan hanya mereka yang mengerti sastra, tapi juga mereka yang awam masalah sastra. Ide ceritanya sendiri walau biasa saja (tentang kaum perubah wujud), dieksekusi dan diceritakan dengan baik. Tapi sayang kan kalau kenikmatan membaca jadi berkurang, hanya karena pembaca mengernyit saat mereka menjumpai kata - kata yang kurang "umum".


Menuju Akhir Masa - Shienny M.S

Empat Mangkuk Mie

Seorang pemuda bernama Ray baru saja mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya. Di saat itu seorang iblis wanita menemuinya dan memberinya kesempatan untuk hidup lagi. Dengan syarat dia harus mencabut benang yang melilit tubuh seorang malaikat. Terjadilah perang batin di hati Ray. Disaat dendam dan rasa sakit meliputi hati Ray, dia pun mengambil keputusan. Keputusan yang nantinya malah mengubah hidup Ray untuk selamanya.

Baca kisah ini berasa baca komik, mungkin karena Shienny yang notabene dulu adalah pengarang komik dan saya tau komiknya dengan nama Callista (hey saya baca lho!). Kisah antara perang batin antara iblis dan malaikat sudah tidak umum, hanya gimana cara menyampaikannya dengan baik dan enak dibaca. Dan Shienny berhasil melakukannya. Membuat saya mikir, jangan - jangan ide tentang iblis wanita yang dibuat salah satu pengarang Indo dan ditolak penerbit lokal sini, cuma akal - akalan aja. Karena yah, apa bedanya dengan ini gitu lho.

Misteri Pulau Goudian - Rickman Roedavan
Empat Setengah Mangkuk Mie

Empat jempol! Lima, pinjem tetangga, karena Rickman bisa menuangkan ide ceritanya tentang pulau yang terkutuk hanya dalam cerpen yang emang singkat. Berkisah tentang seorang kapten bernama Dmitri yang menelusuri keberadaan pulau Goudian yang misterius. Berbekal petunjuk dari mentornya yang gila sekembalinya dari Pulau Goudian, Dmitri akhirnya menemukan pulau itu. Sayang, sepertinya pulau itu tidak seperti yang diharapkan oleh Dmitri, karena dia menghadapi "neraka" disana.

Jangan serakah! Itulah pesan moral dari cerita ini. Pesan sederhana, kaya makna, disampaikan dengan sempurna oleh Rickman melalui Dmitri dan pencarian Pulau Goudian. Ending yang menceritakan nasib Dmitri jadi bikin saya mikir, itu pulau beneran terkutuk! *merinding*

Neil | Lien - Magdalena M. Amanda
Empat Mangkuk Mie

Kepribadian Ganda, atau Doppelganger. Itulah yang mendasari kisah Neil karya Magdalena. Neil mempunyai kembaran perempuan dalam dirinya, yaitu Lien. Neil bisa mendengar apa yang Lien katakan, tapi tidak sebaliknya. Betapa kesalnya Neil akan keberadaan Lien yang bagaikan malapetaka buatnya, apalagi orang - orang menganggapnya aneh. Hanya ayah angkatnya, Sir Geoffrey, yang berpendapat sebaliknya. Tapi saat museum tempat Neil tinggal di obrak - abrik orang tak dikenal, justru Lein-lah yang menolong Neil, dengan bantuan cermin...

Tema yang sebenarnya biasa ya, ada kembaran dalam diri kita sendiri, tapi kembaran itu juga aktif dan membuat kita jadi aneh di pandangan orang - orang. Tapi saya melihat ada potensi cerita Neil ini bisa dikembangkan, karena endingnya yang watdepuk, alias ngambang. Dan siapa tau identitas Neil dan kenapa dia punya kembaran yang terperangkap dalam dirinya itu bisa dijelaskan nantinya.

Noel - Feby Anggra
Tiga Mangkuk Mie

Kisahnya sangat young adult dan urban fantasy sekaliii. Itulah yang saya pikirkan pas baca Noel. Dengan tambahan unsur science fiction tentunya. Bersetting di Amerika, Noel mencari tahu alasan kenapa kekasihnya Darius dibunuh dan harus menghadapi makhluk - mahkluk aneh yang berwajah seperti kekasihnya itu. Dibuka dengan tanpa basa - basi, sehingga penjelasan tentang inti ceritanya baru setelah beberapa paragraf. Meskipun begitu, mungkin karena keterbatasan halaman , jadinya penjelasannya terlalu cepat. Seperti beberapa cerita di buku ini, endingnya lagi - lagi mengambang. Membuat saya yakin, pasti ada lanjutannya (awas ya kalo ga ada ;p)


Oris - I.B.G. Wiraga
Tiga Mangkuk Mie

Oris adalah dongeng untuk anak - anak. Begitulah pikir saya saat membaca kalimat pertama Oris. Windi yang kehilangan orangtuanya di usia yang masih belia, harus hidup bersama paman dan bibinya, sementara di dalam benaknya, dia ingin tinggal dengan neneknya. Apa boleh buat, karena itu keinginan terakhir sang ayah. Saat itu seekor kucing yang dia namai Oris selalu setia menemaninya, dan tanpa Windi sangka, Oris mengajaknya ke dunia asal Oris, dan memberinya satu keajaiban karena Windi telah menyelamatkannya.

Layaknya dongeng anak - anak, bahasa dan penulisan yang digunakan untuk Oris juga simpel. Ada sedikit unsur menjelajah waktu di kisah ini, dan temanya sendiri adalah tentang kesempatan kedua.

Petra - Bonmedo Tambunan
Dua Mangkuk Mie

Di awal kisah, ada tulisan "sebuah cerita kompanyon untuk buku seri Xar & Vichattan". Dalam hati saya langsung "mati gw! Belum baca kisah aslinya, gimana bisa ngerti!" Dan yah, sayang banget buat Bonmedo Tambunan, karena saya beneran ga ngerti sama ceritanya. Secara garis besar , sedikit paham sih. Tapi penamaan tokohnya (kayaknya kok doyan huruf X yah?), setting dunianya, bikin saya makin kliyeng - kliyeng bacanya. Mungkin saya harus baca seri Xar & Vichattan dulu, baru bisa tau tentang Petra ini.

Selamanya Bersamamu - Fachrul R.U.N Tiga Mangkuk Mie

Cerita tersadis di buku ini! Tapi sadisnya masih bisa ditolerir lah, ga sampe yang bikin kita bergidik :D. Uniknya cerita ini adalah diceritakan dari campuran sudut pandang orang pertama dan kedua! Sesuatu yang amat sangat jarang saya jumpai, bahkan bisa jadi ini yang pertamanya. Kisah antara Margarita dan Richter, emang nyeleneh. Cinta sama benci emang tipis. Cinta Margarita pada Richter sudah ga wajar, twisted. Saya mau saja memberi rating lebih tinggi, tapi agak eneg juga sama gaya bicara Margarita yang lebay dan terlalu gaul itu. Seperti "YAY!", "kyaaa". Kayaknya sih ga perlu deh ya. Saya pengennya Margarita walau centil, ga centil - centil amat. Sadisnya jadi berkurang karena kecentilannya yang kurang pada tempatnya itu.

Selamat Datang di Wonderland - Kristy S. Tjong
Tiga Setengah Mangkuk Mie

Bradley Knox terperangkap dalam Wonderland. Lebih tepatnya neraka bernama Wonderland. Karena untuk bisa keluar dari tempat aneh itu, Bradley harus mengumpulkan point - point dari permainan yang membuatnya bertaruh nyawa. Bradley yang dulunya preman dan sering membully temannya, sepertinya menyadari bahwa saat ini posisinya terbalik. Disaat kesempatan untuk kabur datang, Bradley justru sadar. Mungkin dia tidak akan pernah bisa keluar dari Wonderland...

Ide yang unik berdasarkan cerita Alice in Wonderland. Hanya saja ini Wonderland versi "sakit" dan "sadis". Saya suka sama ceritanya, hanya istilah di kisah ini terlalu banyak yang kebarat- baratan. Ngga apa - apa sih kalo nama tokohnya pake nama bule, tapi lebih bagus lagi kalo nama permainan atau istilah di dalamnya di buat pake bahasa Indonesia saja. Dan kisah ini juga punya potensi untuk dilanjutkan lagi menjadi novel yang utuh.

Tukang Sapu - Erwin Adriansyah
Satu Setengah Mangkuk Mie

Bisa jadi kisah yang paling saya ga ngerti dan juga saya ga suka. Maaf saja, filsafat dan analisa psikologi bukan favorit saya. Dan untuk kisah ini dibilang fantasy, yah ga tepat benernya. Karena lebih seperti cerita - cerita filsafat, dan penuh makna. Yang mana bacanya ga bisa santai. Buat saya, ini adalah kisah terlemah di buku ini, dan juga bukan fantasy :(

Wanita Pembisik - Xeno
Empat Mangkuk Mie
Sebagai kisah pamungkas dalam buku ini, syukurlah Xeno mampu membawakannya dengan baik (atau syukurlah yang bagian penata buku ini bisa melakukannya dengan baik :P). Menurut saya kisah Wanita Pembisik ini seperti layaknya game, dan endingnya yang lagi - lagi watdepuk itu, membuka potensi untuk kisah Nahra sebagai Pembisik di waktu yang mendatang.

Overall, saya suka dengan antologi ini. Keraguan saya di awal sudah hilang, penulis Indonesia juga mampu kok menulis fantasy yang ga kalah sama penulis dari luar, walaupun pendek. Tentu saja ada kekurangan disana-sini, seperti adanya typo (kayaknya tiap cerita selalu ada typo, penyakit buku terbitan Indonesia nih), kurang jelasnya penjabaran cerita dan beberapa pace cerita yang terlalu cepat. Favorit saya sendiri yang saya kasih rating empat setengah bintang. Bukannya yang lain biasa saja atau jelek ya. Tidak ada yang jelek, semua cerita menarik dengan caranya sendiri. Bahkan Petra karya Bonmedo Tambunan yang saya cuma bisa ha he ho bacanya, membuat saya pengen baca bukunya yang Xar dan Vichattan itu.
Fantasy adalah salah satu genre yang sedang menggeliat di tanah air kita. Di saat saya lagi bosen baca romance (yah, ada kalanya saya bosen juga), buku ini menjadi alternatif yang sangat menyegarkan. Semoga saja nantinya semua pengarang di buku ini tetap aktif berkarya. Bahkan beberapa cerita yang endingnya watdepuk alias ngambang, saya akan tunggu lanjutannya, ha ha ha (ketawa setan). Tidak perlu susah - susah menerbitkan buku di luar negeri (sepertinya tak sengaja menyinggung seseorang :P), fantasy dalam negeri sudah menancapkan taji dan menunjukkan taring di dunia perbukuan Indonesia, karena Fantasy Fiesta 2011 ini adalah salah satunya!

Ngaku penggemar fantasy? Buktikan setelah baca buku yang satu ini ;).


Ekstra :

Saya suka sama illustrasi covernya. Menggambarkan hampir semua tokoh yang ada di antologi ini. Kenalan dong sama illustratornya ;D


Rating Cerita

Rating cerita beragam dari satu setengah mangkuk sampai yang paling tinggi , empat setengah mangkuk. Ga ada yang saya kasih lima, karena saya ga puas sama pendeknya cerita. So, overall ratingnya adalah empat mangkuk mie.

8 komentar:

  1. Makasih repiunya ya Mbak Ren... komplit per cerita lagi!

    Senang dikau menikmati cerita saia. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama - sama :D
      Kalo antologi memang wajib dikupas semua, soalnya beda - beda ceritanya
      Terus menulis yaaa ^^

      Hapus
  2. Yay! Tengss. Tiga setengah mangkuk mie-nya dikirim ke rumah saya ya. :D

    BalasHapus
  3. *glek*
    Baru kali ini saya ditagih lanjutan Noel. DX
    heheh...

    Makasih buat repiunya ^^/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama - sama :D
      Ayo dilanjutin Noelnya, endingnya gantung banget tuh

      Hapus
  4. Terima kasih, mba Ren... :)

    *Duduk di pojokan, kekenyangan makan empat mangkuk mie mantab*

    BalasHapus
  5. Terima kasih reviewnya, mbak Ren...

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D