Pages

Selasa, 31 Juli 2012

Review : Ratu Mawar Putih oleh Philippa Gregory

Judul : Ratu Mawar Putih
Judul Asli : The White Queen
Pengarang : Philippa Gregory
Penerbit : Esensi
Tebal : 578 halaman
Diterbitkan pertama kali : Februari 2012
Format : Paperback
Target : Remaja
Genre : Historical Fiction
Bahasa : Indonesia
Seri : Perang Sepupu (The Cousin's War)
Buku ke : 1 (satu)
Status : Punya sendiri (edisi Advanced Uncorrected Proof)
Website Pengarang: Philippa Gregory

Sinopsis


Elizabeth Woodville adalah seorang wanita biasa di tengah perang saudara antara klan Mawar Merah dan Mawar Putih.
Secantik apakah ia hingga sangggup membuat seorang raja tergila-gila dan mengabaikan kepentingan negara demi menikahinya?
Sehebat apakah ia hingga mampu menjadi seorang ratu negara besar seperti Inggris?
Siapakah ia hingga bisa mempengaruhi pertentangan sengit dua klan yang saling membenci?

"Ini bukan cerita perang. Ini bukan cerita tentang ksatria di tengah hutan gelap dan putri jelita di menara air yang diterangi sinar bulan purnama. Ini bukan cerita tentang janji-janji cinta yang menjadi puisi dan dinyanyikan sepanjang masa."
Ini sebuah kenyataan, bahwa sejarah kerap menelantarkan peran wanita saat membahas perang dan para pemimpin pria.
Ini cerita tentang seorang wanita yang berkuasa dan ambisius yang 'tersimpan" di balik layar kemegahan sejarah Inggris.
Ada yang bilang ia semata-mata memiliki keberuntungan.
Ada yang cemburu pada kecantikannya yang misterius.
Ada yang bilang ia licik bagai ular.
Dan, ada yang menuduhnya penyihir.

Review

Aku bukanlah segulung pita. Aku bukanlah sepotong daging. Aku tidak dijual untuk siapapun
(Elizabeth Woodville )
The White Queen atau Ratu Mawar Putih menceritakan kisah hidup Elizabeth Woodville, istri dan ratu dari Raja Edward IV dan kiprahnya dalam dunia politik dan pemerintahan Kerajaan Inggris. Dari seorang janda yang hanya rakyat jelata menjelma menjadi ratu yang penuh ambisi mematikan. Seluruh kisah di buku ini diceritakan dari sudut pandang Elizabeth, walaupun untuk beberapa bagian, seperti saat Edward berada di medan perang, diceritakan dari sudut pandang ketiga.

Pada awal membaca ini, saya tertegun. Siapa sih Elizabeth Woodville ini? Apa dia orang sama seperti si The Virgin Queen, Elizabeth I. Setelah saya cari di wikipedia, ternyata orang yang berbeda (jamannya saja sudah beda :P, Elizabeth Wodville hidup di era Plantagenet, sementara Elizabeth I adalah cicitnya). Dan nama Elizabeth adalah nama yang umum di Inggris.

Kisah Ratu Mawar Putih berawal pada Musim Semi tahun 1464. Pada saat sedang terjadi perang saudara di Inggris, atau yang lazim dikenal dengan The War of Roses (Perang Mawar), antara Keluarga Lancaster dan Keluarga York. Elizabeth Woodville yang baru berusia 27 tahun, baru saja menjanda, dan bersama dua anaknya dari suami terdahulu, Thomas dan Richard, meminta pertolongan sang Raja baru, Edward IV dari York, yang menggulingkan pemerintahan sebelumnya, Raja Henry VI dari Lancaster, untuk mengembalikan tanah milik Elizabeth sepeninggal kematian suaminya. Siapa yang menyangka bahwa Edward akan jatuh cinta pada Elizabeth? Bahkan bersedia menikahi Elizabeth, yang notabene hanyalah wanita biasa, rakyat jelata, walaupun ayahnya juga adalah bangsawan?

Tapi Elizabeth jelas bukan wanita biasa. Karena dia adalah keturunan Melusina, sang dewi air yang darahnya mengalir di bangsawan - bangsawan Burgundy, melalui sang ibu, Jacquetta, dan kini di darah Elizabeth sendiri. Elizabeth dan Edward IV akhirnya menikah diam-diam, dan setelah Edward IV memastikan kemenangan mutlak York atas Lancaster, Edward IV pun mengangkat Elizabeth menjadi Ratu. Sang Ratu Mawar Putih..

Sayangnya, banyak orang yang tidak setuju dengan pernikahan mereka berdua dan diangkatnya Elizabeth menjadi ratu. Diantaranya adalah Lord Warwick, sepupu Edward. Hal ini mengakibatkan pecahnya perang antar sepupu yang kedua, dimana Warwick membelot ke pihak Lancaster dan mengangkat senjata melawan Edward IV. Dia bahkan menuduh Elizabeth sebagai penyihir. Di bagian ini adalah salah satu tanda, bahwa sejarah, kerap kali menyalahkan pihak wanita terlebih dahulu untuk semua permasalahan yang mereka hadapi..

"Sangat mudah untuk menyalahkan sang istri. Selalu lebih mudah untuk menuduh seorang ratu memberikan pengaruh buruk daripada menyatakan diri melawan sang Raja "
(Edward IV kepada Elizabeth Woodville)

Perang pun terjadi, dan Elizabeth harus membayar mahal atas ambisinya untuk menancapkan pengaruh keluarga Rivers (keluarganya) dalam monarki Inggris. Dimulai dengan kehilangan ayahanda tercintanya dan salah satu saudara lelakinya. Beruntung Elizabeth masih memiliki sang ibunda, Jacquetta, yang juga menjadi pilar yang mendukung Elizabeth. Disaat Edward IV mulai kewalahan menghadapi serangan Warwick yang juga didukung Margaret dari Anjou, permaisuri Raja Henry VI, Edward yang ketakutan karena merasa dia akan kalah, ditenangkan oleh Elizabeth. Dari sini saya bisa melihat, bahwa dua orang ini memang benar-benar sangat mencintai, tidak hanya menikah atas dasar nafsu semata, seperti yang saya kira saat pertama kali mereka bertemu.

"Hanya orang bodoh yang tidak takut akan apapun,"kataku. "Dan seorang yang berani adalah ia yang tahu akan takut lalu keluar dan menghadapi rasa takut itu. Waktu itu kau lari tapi sekarang kau telah kembali. Apakah kau akan lari dari pertempuran besok? "

"Demi Tuhan, tidak!"

Aku tersenyum."Kalau begitu kau adalah pria yang kunikahi. Karena pria yang kunikahi adalah seorang pemuda yang berani, dan kau masihlah seorang pemberani. Pria yang kunikahi tidak mengenal rasa takut, pun tidak memiliki seorang putra, atau mengenal cinta. Tapi semua itu telah menghampiri dan merubah kita, namun kita tidak dimanjakan olehnya."
(Elizabeth Woodville dan Edward IV )

Walaupun akhirnya Edward IV sekali lagi menang atas keluarga Lancaster dan memastikan keluarga York berkuasa secara absolut, bukan berarti ancaman terhahadapnya berkurang. Apalagi saat ini ancaman datang dari dua saudara kandungnya sendiri. George, Duke of Glochester dan Richard. Anthony Woodville, saudara Elizabeth yang bijak, menjabarkan perbedaan ketiga bersaudara ini dengan sangat unik..

Edward hidup seakan-akan tidak ada hari esok. Richard hidup seakan - akan tidak menginginkan hari esok. Dan George seakan - akan berharap hari esok akan diberikan kepadanya secara cuma - cuma (Anthony Woodville)

Apalagi setelah Elizabeth melahirkan putra pertama mereka, Edward, Pangeran Wales, semakin kecil kemungkinan George menjadi pewaris raja. Dihalalkannya segala cara untuk merebut tahta. Menuduh Elizabeth penyihir (yang bukan berita baru tentunya) dan bahkan menuduh sang kakak, Edward IV, sebagai anak haram, dan tidak berhak atas tahta Inggris, George sebagai anak sah lah yang berhak. Walaupun Edward IV sangat sayang pada sang adik, dia akhirnya harus bersikap sebagai Raja dan Raja harus menyingkirkan semua ancaman di depannya, walau ancaman itu adalah adiknya sendiri. George pun harus menjemput ajal dengan cara yang memalukan dan juga mengenaskan..

Tidak ada yang abadi, begitu juga manusia. Saat Inggris mulai damai, tanpa ancaman perang, pada April 1483, Elizabeth harus menghadapi kenyataan pahit, bahwa dia harus merelakan suami terkasihnya, Edward IV, pergi ke alam baka. Di saat inilah perang kembali bergejolak. Elizabeth yang berencana untuk menahbiskan sang putra, Pangeran Edward dari Wales untuk menjadi raja, harus dikudeta oleh saudara iparnya sendiri , Richard, Duke dari Gloucester. Richard menculik Edward dari Wales, dan menyekapnya di Menara. Lalu mendesak Elizabeth, untuk mengirimkan putra kedua, yang juga bernama Richard, untuk menemani sang kakak. Elizabeth yang mencemaskan keselamatan kedua putranya, akhirnya melakukan sesuatu yang tak pernah diduga oleh adik iparnya itu...

Sekuat tenaga Elizabeth mengumpulkan sekutu, pada akhirnya Richard pun naik tahta menjadi raja, dan memiliki nama Richard III. Elizabeth telah kehilangan suaminya, kemudian kakaknya tercinta, Anthony Woodville dan putra Grey-nya,Richard Grey. Bahkan dia mendengar desas desus bahwa putranya dengan Edward IV, Edward V, dan adiknya Richard, duke dari Shrewsbury, dibunuh di dalam Menara. Putri pertamanya, Elizabeth of York, juga menjauh dari dirinya dan menuduh Elizabeth telah dibutakan oleh ambisi akan kekuasaan sehingga rela mengorbankan darah dagingnya sendiri. Apakah Elizabeth sudah kalah, ataukan dia sebenarnya masih memiliki kartu as untuk merebut kekuasaan Monarki Inggris? Jawabannya hanya ada di buku Ratu Mawar Putih ini.

Saya mendapat draft "Ratu Mawar Putih" saat Esensi menawarkan beberapa orang untuk menjadi first reader di salah satu threadnya Goodreads Indonesia . Sebenarnya ini bukanlah yang pertama kali saya jadi first reader, karena saya sudah sering melakukannya, hanya untuk buku - buku terbitan luar negeri, bukan terjemahan. Dari tiga pilihan yang ditawarkan Esensi, saya memilih buku ini. Kenapa? Karena saya suka sekali dengan sejarah. Dan walaupun bukan penggemar sejarah Inggris, tidak ada salahnya membaca buku ini, demi menambah ilmu pengetahuan.

Sang pengarang, Phillipa Gregory, yang kita kenal dengan karyanya, The Other Boleyn Girl (sayang saya belum nonton filmnya =P), menjelaskan bahwa walaupun ini fiksi, sebagian kejadian dalam buku ini adalah fakta. Dan itu memang benar adanya, apalagi saya juga sering buka Wikipedia, karena penasaran dengan peristiwa - peristiwa yang terjadi di buku ini.


Beberapa fakta menarik yang saya dapat adalah, jauh sebelum Putri Diana menikahi Pangeran Charles, atau yang masih lebih fresh lagi, Kate Middleton yang menikahi Pangeran William, pendahulu mereka, Elizabeth Woodville, seorang putri dari bangsawan rendah, menikahi Edward IV, Raja Inggris, yang seharusnya menikahi putri atau orang yang sederajat dengannya. Banyak yang mengatakan bahwa Elizabeth Woodville adalah wanita tercantik di Inggris saat itu.Walau setelah melihat gambar disamping ini, kita akan berpikir, inikah yang dinamakan cantik pada saat itu? Tapi toh, Edward IV juga bukanlah orang yang tampan sekali, walaupun dia adalah playboy kelas berat.


Selain itu, Phillipa Gregory juga mencampurkan unsur mistis di buku ini. Kita berkali - kali disodorkan fakta bahwa Elizabeth dan ibunya Jacquetta, adalah keturunan dari Melusina (atau Melusine), sang dewi Air. Banyak beberapa peristiwa dalam buku ini yang dikaitkan dengan hubungan antara Elizabeth dan Jacquetta sebagai putri Melusina. Diantaranya badai besar yang menghadang Margaret dari Anjou untuk tiba di Inggris dan memberi waktu untuk Edward IV menyiapkan pasukan, lalu banjir bandang yang menghalangi Richard III menangkap Edward V. Bahkan, di halaman - halaman awal saja sudah terasa unsur mistis, seperti Jacquetta yang menyuruh Elizabeth menarik benang, dan memastikan dirinya akan menikahi Edward IV.

Membicarakan Edward IV dan Elizabeth Woodville, saya terus terang menyukai pasangan ini. Di saat banyak pasangan pada saat itu menikah atas dasar paksaan dan perjodohan, Edward IV dan Elizabeth menikah atas dasar cinta, walaupun saya lebih melihatnya awalnya hanya nafsu semata. Beberapa bab-bab awal, kita akan membaca sang Raja meluncurkan rayuan gombalnya, yang terus terang bikin saya ketawa dan memutar mata. Elizabeth sendiri pun bertranformasi, menjadi ratu yang haus kekuasaan. Saya agak terganggu membaca Elizabeth yang baru ini, begitu penuh ambisi dan tidak mau mengalah. Tapi itu adalah tabiat yang memang harus dimiliki seorang ratu. Sulit untuk bersimpati pada Elizabeth, di lain waktu dia bisa begitu kejam dan licik, di sisi lain dia begitu rapuh, seperti saat harus kehilangan putranya yang masih belia.

Dan tidak lengkap membicarakan raja, tanpa membicarakan "selingkuhannya". Edward IV bukan orang suci, dia adalah manusia biasa, yang juga tidak bisa mengkontrol hawa nafsunya. Di buku ini juga diceritakan tentang selingkuhannya yang paling terkenal, Jane Shore, atau Elizabeth Shore. Saya kagum dengan Elizabeth Woodville, yang memaklumi kebiasaan suaminya bermain wanita. Dan juga keyakinan dirinya bahwa Edward akan selalu kembali kepadanya. Tidak banyak diceritakan tentang perselingkuhan Edward dengan Elizabeth Shore. Hanya Elizabeth bertemu dengan Elizabeth Shore, saat suaminya telah meninggal.



Adegan penghukuman Elizabeth Shore, yang didakwa telah membantu pemberontakan terhadap Richard III, seperti yang bisa kita lihat di atas ini adalah salah satu favorit saya. Karena bukannya menghinanya sebagai pelacur, rakyat justru mengelu-elukannya karena Elizabeth Shore dianggap tidak bersalah.

Anthony Woodville adalah tokoh favorit saya. Menurut saya, saudara laki - laki Elizabeth ini adalah tokoh paling "waras" dalam buku ini. Bijak layaknya seorang filsuf, dan penyayang layaknya seorang kakak laki - laki. Begitu banyak nasihat dan dukungan yang diberikannya untuk Elizabeth. Jika Jacquetta, ibu Elizabeth adalah sisi gelap yang mempengaruhi putrinya, dengan ilmu mistis dan mitos Melusina, maka Anthony adalah sisi terang, yang akan membela adiknya kapan saja, walau kadang dengan cara yang menyakitkan hati. Saya sendiri hampir menangis saat membaca adegan menjelang eksekusi Anthony. Saat dia mendengar nyanyian Melusina yang dilantunkan saat salah satu keturunannya akan mati, dan menyadari bahwa apa yang dikatakan adik dan ibunya tentang Melusina itu benar...

Buku ini juga membuat saya berspekulasi, utamanya tentang kisah Edward V dan adiknya Richard, Duke of Shrewsbury. Kisah mereka dikenal masyarakat dengan "Princes in The Tower" atau Pangeran dalam Menara. Saya pertama kali tahu tentang kisah ini saat melihat anime Black Butler karya Yana Toboso, yang mengisahkan keadaan Inggris pada era Victoria. Banyak orang mengatakan bahwa keduanya mati terbunuh, hanya tidak jelas siapa pelakunya. Apakah Richard III, paman mereka, atau Henry VII dan Duke of Buckhingham yang ingin merebut tahta dari Richard dan melihat dua putra dari Edward IV ini sebagai ancaman, tidak ada yang tahu. Kematian keduanya tetap menjadi misteri sampai saat ini. Walaupun di buku ini, Phillipa Gregory menceritakan kisahnya dari segi lain, yang mungkin akan membuat pembaca sedikit terkejut..

Hal terakhir yang bikin saya jengkel adalah betapa banyaknya nama Richard, Edward dan George di buku ini! Saya paham bahwa mereka adalah orang nyata, dan kenyataan jaman dulu orang Inggris tidak begitu canggih dalam penamaan. Semoga pada saat diterbitkan kembali, mungkin Esensi bisa menambahkan keterangan gelar mereka, seperti Richard, duke dari mana, Edward raja keberapa dan lain -lain, supaya pembaca tidak bingung.

Untuk terjemahannya, saya acungi jempol buat Esensi, karena terjemahannya mengalir lancar dan enak dibaca. Mungkin hanya pendapat saya sendiri, tapi typonya tidak terlalu banyak. Ada beberapa bagian yang butuh diubah kata-katanya agar lebih enak lagi dibaca. Typo yang agak mengganggu mungkin, penggunaan kata "saya" yang berubah jadi "aku" di paragraf akhir di bagian catatan penulisnya. Ada gambar peta Inggris di halaman depan dan silsilah keluarga Plantagenet yang terbagi jadi tiga, yaitu Keluarga Lancaster, York dan Tudor. Covernya sih sudah lumayan bagus, walaupun saya pribadi lebih suka cover aslinya.

Akhir kata.. Ratu Mawar Putih karya Phillipa Gregory ini adalah bacaan wajib bagi penggemar sejarah, utamanya sejarah Inggris. Dan mereka yang tertarik membaca tentang Era Plantagenet, sebelum digantikan Era Tudor.

Pendapat pribadi saya tentang buku ini : Sejarah, tidak peduli entah itu masa lalu, masa sekarang atau masa depan, akan selalu merendahkan wanita dan membuatnya menjadi masyarakat kelas dua. Tapi mereka juga lupa, bahwa wanita juga membuat banyak perubahan besar di dunia ini.

... bahwa bukanlah masalah jika seorang istri adalah setengah ikan, jika seorang suami adalah makhluk fana. Jika ada cukup cinta, tidak ada - alam, bahkan kematian itu sendiri - yang dapat menghalangi dua insan yang saling mencintai (Legenda Melusina)

Sumber tambahan dan gambar : Wikipedia

Rating Cerita
Sensualitas
Ada adegan intim tapi tidak diceritakan secara eksplisit dan masih aman untuk dibaca pas puasaan .

Jumat, 27 Juli 2012

Friday's Recommendation #3

Selamat datang di Friday's Recommendation edisi ke tiga! Akhirnya saya nyerah juga pake button meme yang sudah - sudah, hehehe. Sebelumnya saya ingin berterimakasih untuk blogger yang sudah setia ikut meme (walau baru dua kali). Dan saya berharap salah satu dari rekomendasi kita ada yang dilirik oleh penerbit untuk diterjemahkan :D. Oke, untuk meme kali ini, peraturannya tetap sama yaitu :

1. Pilih jenis rekomendasi buku. Ada dua jenis rekomendasi, yang pertama dan sifatnya mutlak adalah Rekomendasi Buku untuk Diterjemahkan . Jika tidak ada buku yang direkomendasikan untuk diterjemahkan, maka bisa memilih pilihan kedua, Rekomendasi Buku Pilihan. Disini rekomendasikan buku yang paling kamu suka baca dalam minggu ini.

2. Pilih hanya 1 (satu) buku untuk direkomendasikan. Tidak boleh lebih.

3. Beri sinopsis, genre buku dan alasan kenapa kamu merekomendasikan buku itu.

4. Posting button meme di bawah ini :

5. Blogger yang sudah membuat memenya, jangan lupa menaruh link ke blog di daftar linky di bagian paling bawah post ini, sehingga pembaca bisa blog walking.

6. Untuk pembaca blog yang tidak punya blog, bisa menulis rekomendasinya di kolom komen.

7. Bahasa yang dipergunakan terserah. Jika memang khusus blog yang menggunakan bahasa Inggris, dipersilakan menulis dengan bahasa Inggris. Begitu juga sebaliknya.

Untuk Friday's Recommendation kali ini, saya akan merekomendasikan buku ini untuk diterjemahkan :

Warrior by Zoe Archer
Genre : Historical Steampunk Romance
Sinopsis :

To most people, the realm of magic is the stuff of nursery rhymes and dusty libraries. But for Capt. Gabriel Huntley, it’s become quite real and quite dangerous…

IN HOT PURSUIT…
The vicious attack Capt. Gabriel Huntley witnesses in a dark alley sparks a chain of events that will take him to the ends of the Earth and beyond—where what is real and what is imagined become terribly confused. And frankly, Huntley couldn’t be more pleased. Intrigue, danger, and a beautiful woman in distress—just what he needs.

IN HOTTER WATER…
Raised thousands of miles from England, Thalia Burgess is no typical Victorian lady. A good thing, because a proper lady would have no hope of recovering the priceless magical artifact Thalia is after. Huntley’s assistance might come in handy, though she has to keep him in the dark. But this distractingly handsome soldier isn’t easy to deceive…


Alasan kenapa saya merekomendasikan buku ini untuk diterjemahkan adalah genre steampunk sekarang emang lagi in di Amrik. Bagi yang belum paham steampunk itu apa, ini semacam genre yang settingnya di Inggris pada masa pemerintahan Ratu Victoria dan dimana mesin uap sudah ditemukan. Warrior adalah buku pertama dari seri The Blades of the Rose, dimana premis dasarnya sudah umum yaitu kebaikan melawan kejahatan. Organisasi Blades of The Rose percaya bahwa sihir itu eksis dan beberapa benda mengandung kekuatan magis yang kalau jatuh di pihak yang salah bisa disalahgunakan. Tugas mereka untuk menghindari hal seperti itu. Tokoh utama buku ini yaitu Gabriel Huntley awalnya hanyalah tentara Inggris biasa sampai akhirnya bertemu dengan Thalia Burgess yang merupakan anggota organisasi. Berdua mereka berkelana dari Inggris menuju Mongolia untuk menghentikan organisasi jahat menguasai benda - benda magis.

Ketimbang dibilang genre steampunk, saya lebih kategoriin ini ke historical paranormal romance. Genre hisrompara (disingkat) udah ga asing lagi di Indonesia, tapi masih kebanyakan tentang vampir dan werewolf. Aduh, kan bosan ;D. Warrior sendiri sangat seru, elemen petualangannya mengingatkan saya sama Indiana Jones, dan settingnya sangat eksotis, yaitu di Mongolia. Tentunya juga dibumbui sama romansa, membuat buku ini makin asyik dibaca :D.

Untuk review saya di Goodreads bisa diklik disini (pakai bahasa Inggris). Oh ya, berhubung lagi puasaan, dibukanya abis tarawih aja, karena ada gambar yang seksi, hehehe.

Silakan isi link blog untuk meme Friday Recommendation di list linky di bawah ini. Dan bagi yang ga punya blog tapi ingin merekomendasikan buku untuk diterjemahkan di Indonesia, bisa menulis di kolom komen. Terimakasih sudah mengikuti meme Friday's Recommendation, dan semoga buku yang kita rekomendasikan bisa dilirik oleh penerbit untuk diterjemahkan :D

Kamis, 26 Juli 2012

Review : Vengeance Born oleh Kylie Griffin

Judul : Vengeance Born
Pengarang : Kylie Griffin
Penerbit : Berkley Trade
Tebal : 328 halaman
Diterbitkan pertama kali : 7 Februari 2012
Format : Trade Paperback
Target : Dewasa
Genre : Fantasy Romance
Bahasa : Inggris
Seri : The Light Blade
Buku ke : 1 (satu)
Website Pengarang: Kylie Griffin
Beli buku di : Bookdepository

Sinopsis


There is no mercy in the demon realm. No escape. In this place of desperation and conflict, anyone who is not pure bred is virtually powerless. Until an unlikely champion is born...

Annika, half-blood daughter of the Na'Reish King, longs for more than her tormented life among her father's people. Conceived in hatred and bred as a tool of retribution, she's gifted with a special talent that can heal as well as destroy...

With the Na'Reish vastly outnumbering them, Kalan, a Light Blade warrior, knows the future of humankind depends on him alone. Incursions into human territory and raids for blood-slaves by the Na'Reish Horde have increased. As Chosen-leader, he faces the task of stopping the demons-and convincing the Council of aging Light Blade warriors that change is necessary for survival.

When Annika learns Kalan is a prisoner in her father's dungeon, her dream of escape seems within reach. She agrees to free him in exchange for his protection once they reach human territory. Now, marked for death for helping him, Annika must learn to trust Kalan as they face not only the perilous journey to the border but enemies within the Council-and discover a shocking truth that could throw the human race into civil war...

Review

Fantasy adalah salah satu genre favorite saya, dan fantasy romance itu sangat jarang sekali. Kebanyakan genrenya lebih untuk remaja, dan kalaupun untuk dewasa, kalau ga paranormal romance , ya urban fantasy dimana keduanya bersetting di masa sekarang. Saya pengen sekali - kali baca fantasy ala Lords of The Ring tapi dengan bumbu romance. Selain seri Tairen Soul yang sayangnya ga diterjemahkan disini, saya belum nemu lagi. Sampai akhirnya saya baca Vengeance Born, buku pertama seri The Light Blade.


Di buku ini dikisahkan manusia hidup dalam kewaspadaan dan selalu berperang dengan ras iblis yang dinamakan Na'Reish. Kaum Na'Reish selain keji, mereka juga memperbudak manusia, dan mirip dengan vampir, dimana untuk memuaskan rasa laparnya mereka meminum darah. Annika adalah suatu anomali. Dia adalah Na'Chi, berdarah campuran dari ibu seorang manusia dan ayahnya adalah raja kaum Na'Reish. Sebagai Na'Chi hidup Annika sangat menyengsarakan. Ayahnya membencinya, dan berkata jika kelahiran Annika adalah salah satu balas dendamnya pada manusia yang sudah membunuh putranya. Selain itu di kaum Na'Reish sendiri, Annika dihina. Siksaan dan caci maki adalah makanan sehari - hari Annika, dan itu membuatnya tangguh namun juga rapuh. Walau ayahnya jahat, Annika sendiri diberkahi kemampuan penyembuh yang didapatnya dari dewi di dunianya, yaitu Lady of Light. Annika menggunakan kemampuannya untuk menyembuhkan tahanan manusia di benteng kaum Na'Reish. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Kalan.

Kalan adalah Light Blade atau ksatria pelindung dari kaum manusia. Annika menyembuhkan luka Kalan dan berjanji akan membebaskan Kalan, tapi Kalan harus melindunginya ketika dia berada di dunia luar. Kalan yang sudah terlanjur membenci Na'Reish dan tidak peduli Annika adalah Na'Chi yang berada di pihaknya dengan enggan menyanggupinya. Keduanya akhirnya susah payah berhasil kabur dari benteng. Di saat itu juga Annika berusaha menghapus kebencian Kalan padanya, bahwa Annika tidak bersikap kejam seperti ayahnya. Sesampainya di tempat Kalan, Annika terkejut karena Kalan adalah pemimpin para Light Blade dan kaum manusia. Walaupun Kalan sudah percaya pada Annika bahkan mulai jatuh hati, Annika masih harus menghadapi prasangka dari kaum manusia lainnya, terutama dewan mereka yang kolot dan menganggapnya musuh yang harus dibunuh. Sanggupkah Annika hidup di dalam kalangan manusia dan mendapatkan kebebasan yang diimpikannya? Dan mampukan Kalan meyakinkan kaumnya bahwa Annika juga sama seperti mereka, tidak bersalah dan berhak untuk hidup damai?

Vengeance Born adalah karya debut dari Kylie Griffin, dan menurut saya buku ini sudah bagus untuk buku pertama dari suatu seri. Baik dari segi penulisan, karakterisasi, kecepatan alur dan dunia fantasinya yang menakjubkan. Temanya sendiri sudah awam, yaitu prasangka sering mengaburkan penilaian orang terhadap orang tertentu, dan dimana orang cenderung menakuti apa yang tidak mereka pahami. Annika adalah Na'Chi, dan itu membuatnya terhimpit antara dua dunia. Kaum ayahnya Na'Reish melihatnya sebagai kelemahan dan menyiksanya, sementara kaum ibunya yang manusia biasa melihatnya sebagai ancaman dan membencinya. Keberadaannya yang bagaikan legenda akhirnya menggoyahkan pondasi kaum manusia yang ternyata menyembunyikan fakta tentang kaum Na'Chi. Walaupun tersiksa, Annika tetap tegar. Memang ada saat dimana dia menjadi rapuh, dan menangis. Tapi bagi saya tangisan bukanlah tanda Annika lemah, justru ketegarannya yang begitu kuat yang tetap menopangnya untuk tetap berjuang bersama pria yang dicintainya, Kalan.

Untuk Kalan, saya sendiri sempat ga simpatik, karena prasangka butanya pada Annika. Walau tertarik, tipikal hero macam Kalan tentunya menolak habis - habisan dong, tapi juga ga bisa berkutik di akhir. Pada akhirnya Kalan yang berhasil menghapus prasangkanya, berusaha agar Annika juga bisa diterima di kaumnya. Sampai dia rela melepas apa yang penting baginya. Selain Kalan dan Annika, banyak tokoh - tokoh pendukung yang tidak kalah menarik. Seperti Hesia, wanita tua bijaksana yang menyuruh Kalan untuk melihat Annika sesungguhnya, Arek, anak buah Kalan yang membenci Na'Reish tapi tetap patuh pada Kalan, Kymora adik Kalan yang buta tapi menjadi pendeta kaum manusia, lalu Varian, sesama kaum Na'Chi seperti Annika.

Alur ceritanya sendiri cepat di bagian awal, terutama pada saat Annika dan Kalan melarikan diri, lalu perlahan melambat, dan menjadi cepat lagi menjelang akhir cerita. Tapi tidak membuat saya jadi bosan dan ngantuk. Banyak twist - twist yang diberikan oleh pengarang, beberapa sih saya udah bisa nebak, cuma tetep aja menarik saat diungkapkan. Di buku ini juga ada semacam dewi tunggal bernama Lady of The Light atau sering hanya dipanggil "Lady". Tidak seperti entitas pada buku fantasy yang cenderung pasif, Lady ini sangat aktif bahkan sering memberikan teka - teki dan perintah yang nantinya akan berpengaruh pada cerita.

Penggemar fantasy yang juga menyukai romance akan menyukai Vengeance Born ini. Apalagi ditunjang dengan covernya yang sangat mewah dan berasa buku untuk Young Adult (YA). Tapi percayalah, ini buku ga ada aroma YAnya sama sekali, bahkan adegan intimnya sangat sensual ;D. Bagi mereka yang menggemari fantasy dibumbui romance, dengan karakterisasi menarik, plot yang mengaduk - aduk emosi dan penggambaran dunia yang menakjubkan, wajib memasukkan buku ini dalam wishlist!

Favorite Quote :

- Truth has to start somewhere

- "Hesia was right. The real test of person is whether they can see past the names and labels." His gaze was steady."I've seen you. You laugh, you fear, you cry, you love. You're as human as me, Na'Chi"


Rating Cerita :

Sensualitas
Adegan intimnya ada beberapa dan jelas cocok hanya untuk dewasa. Lalu apakah aman dibaca pada saat puasa? Saya sarankan bacalah habis tarawih saja ;D. Kalau yang ga puasa juga boleh dibaca di kantor/kampus/rumah saat siang hari. Tapi awas ke-gap bos atau lupa sama kerjaan :))

Rabu, 25 Juli 2012

Wishful Wednesday #1

Eh, benernya saya punya sendiri edisi Wishlist, dimana memang sama - sama hari Rabu, cuma judulnya "Wishlistku di Hari Rabu". Bukan meme sih, cuma postingan saat saya lagi mood dan kebelet pengen buku tertentu, ha ha, ha. Dan saya juga punya meme sendiri tiap hari Jum'at yaitu "Friday's Recommendation". Tapi kali ini saya ikut event meme yang diadakan sama blog "Books To Share" yang dibikin sama Perpus Kecil , karena ada giveawaynya. Ha ha ha, ketara banget ini alasan ikutnya :)). Tapi nih, ada tapinya, saya ikutan juga buat ngeramaiin memenya dong ;D.

Pengen ikutan juga? :D Silakan lihat syarat - syaratnya di blog Book To Share (karena kepanjangan kalau ditaruh disini).

Dan pilihan saya kali ini jatuh pada :

Sinopsis :
Anna is looking forward to her senior year in Atlanta, where she has a great job, a loyal best friend, and a crush on the verge of becoming more. Which is why she is less than thrilled about being shipped off to boarding school in Paris - until she meets Etienne St. Clair: perfect, Parisian (and English and American, which makes for a swoon-worthy accent), and utterly irresistible. The only problem is that he's taken, and Anna might be, too, if anything comes of her almost-relationship back home. As winter melts into spring, will a year of romantic near - misses end with the French kiss Anna - and readers - have long awaited?
Kenapa saya pengen buku ini? Jujur untuk genre Young Adult saya ini antara suka sama ngga. Mungkin karena bosen dengan beberapa YA yang temanya sama, kalo ga cinta segitiga macam Twilight, yah dystopia macam Hunger Games. Saya sendiri lebih suka YA drama. Seperti Perfect Chemistrynya Simone Elkeles tuh. Baca itu berasa jadi pengen balik SMA lagi, hihihi ^^. Sudah lama pengen baca Anna and The French Kiss karyanya Stephanie Perkins. Baca review sih, banyak yang suka sama buku ini, dan genrenya juga kontemporer. Lalu settingannya pun di Perancis. Aww, saya pengen ke Perancis juga >.<. Meskipun sudah denger kabar mau diterbitkan terjemahannya, berhubung ga keluar - keluar juga, saya milih baca versi aslinya deh.
BTW, berhubung ini YA, saya sempat kebat - kebit juga, ga memenuhi syarat, karena YA kan biasanya keluar hardcover dan harganya mahal. Untunglah ada versi paperbacknya yang tentunya jauh lebih mudah dijangkau sama dompet ;D.
Yang pengen ikutan giveaway meme "Wishful Wednesday" ini, segera ke blognya Perpus Kecil dan yuk, kita ramein meme yang seru ini di hari Rabu yang juga seru!

Selasa, 24 Juli 2012

Fantasy Cast : Roarke - In Death series by J.D Robb (+ giveaway!)

Disaat orang - orang pada antusias sama castingnya film Fifty Shades of Grey, berhubung saya ga menikmati buku itu, jadinya ga terlalu perhatian. Walau dalam hati kebat - kebit juga menunggu hasilnya, sampai doa kenceng supaya aktor favorit saya ga kepilih, ha ha ha. Nah daripada ngikut orang, saya bikin semacam fantasy cast sendiri, dan kali ini "korban" saya adalah Roarke dari seri In Death (Dalam Kematian) karya J.D.Robb.

Mungkin bagi yang kenal saya atau sering baca - baca di blog, ngerti kalau Roarke itu salah satu hero novel favorite saya. Bahkan sampai sekarang masih jadi nomer 1 di daftar hero favorit, dan ga tergantikan. Sebegitu hebatkan pesona Roarke di mata (dan hati) Ren? Memang terdengar klise, bahwa saya menyukai Roarke karena kepribadiannya. Mantan kriminal yang menjadi miliuner, lalu "semacam" tobat setelah bertemu cinta seumur hidupnya, yaitu letnan Eve Dallas. Nah kali ini nih, seandainya serial In Death ini jadi difilmkan (walau dulu ada pembicaraan kesana, tapi ga jadi), saya ada semacam "fantasy cast" buat aktor - aktor yang pas buat meranin Roarke.

Sebelumnya, kita kenalan dulu sama (calon suami saya) Roarke.

Lahir di Irlandia, sekitar 33 tahun lalu pada waktu cerita buku pertama, Telanjang dalam Kematian dimulai. Tidak jelas nama kecilnya, hanya nama keluarga yang tertera di pencarian data, yaitu Roarke. Tinggi sekitar 188 cm, bermata biru bagaikan batu safir, wajah tampan bagaikan dipahat, dan rambut hitam lebat yang akan menarik wanita untuk membelainya (saya ga lebeh, emang di novel kek gini :)) ). Roarke, selain tampan, juga sangat cerdas dan licik. Mantan kriminal di Irlandia, sebelum akhirnya memutuskan pergi ke Amerika demi mengubah hidupnya dari penjahat kelas rendah menjadi milliuner di New York pada tahun 2058.

Kekayaannya tak terprediksi. Roarke bisa dikatakan adalah penguasa Manhattan, New York (menurut istrinya, Eve), dan menguasai hampir semua properti di kota itu. Bukan cuma menguasai bumi, angkasa raya juga dikuasainya, terbukti dengan pembangunan resort luar angkasa, Olympus. Ga heran setiap kasus yang ditangani Eve berhubungan sama Roarke, karena biasanya korban atau tempat pembunuhan itu punyanya Roarke. Roarke juga memiliki banyak mantan pacar, tapi begitu ketemu Eve langsung klepek - klepek. Oh, oh inikah namanya cinta, begitu kali soundtrack yang tepat untuk Roarke. Eve dan Roarke menikah di buku ke tiga, Abadi Dalam Kematian, dan tinggal di mansion Roarke yang "wow" itu. Ditemani dengan kepala pelayan Summerset yang hobinya cek cok dengan Eve dan kucing bernama Galahad, Roarke menjalani hari - harinya bersama Eve dalam menuntaskan kasus pembunuhan di New York.

Kunci memilih model/aktor yang pas untuk Roarke :
- mata berwarna biru
- rambut hitam lebat
- kharisma seorang millyuner
- badan seksi, enak dilihat pokoknya
- senyum menawan
- ada darah Irlandia (karena aksen bicara Roarke adalah Irlandia)


Dan inilah kandidat saya untuk pemeran Roarke :

Christian Bale



Alasan : Salahkan saya gara - gara abis nonton The Dark Knight Rises, tapi saat melihat Christian Bale memerankan Bruce Wayne, saya langsung teriak dalam hati "Roarke!". Yup, Bale punya kharisma seorang milliuner, senyumnya juga menawan, tinggi tegap, dan aktor dari Inggris (paling ga deket Irlandia kan :P)

Henry Cavill


Alasan : Saya sih baru nonton filmnya yang Immortal, tapi ouch menurut saya Henry Cavill cocok jadi Roarke. Bisa jadi bagi saya memilihnya untuk jadi Roarke lemah banget dan subjektif banget. Tapi, lihat senyumnya yang keren ini dong. Masa ga termehek - mehek sih? :))

Michael Fassbender

Alasan : Sama kayak Henry Cavill, saya cuma sekali nonton filmnya Fassy, yaitu X-Men First Class, tapi udah kepincut. Walau belum nonton Shame, perannya di Shame membuat dia cocok kalau jadi Roarke, mengingat masa lalu Roarke dipenuhi banyak wanita cantik, dan uhuk2, Roarke kan ahli banget di ranjang :)). Selain itu Fassy ini blasteran Jerman - Irlandia, jadi darah Irlandianya membuat dia diperhitungkan dong, selain aktingnya yang keren

David Gandy


Alasan : David Gandy memang bukan aktor, dan hanya model. Tapi di benak saya dialah yang paling dekat dengan deskripsi Roarke. Tinggi badannya sama, warna matanya juga hampir sama. Dan senyumnya yang menggoda itu lho, ihik :))


Empat pria tampan di atas adalah kandidat saya untuk memerankan Roarke. Okelah memang ga ada satupun yang rambutnya hitam banget diatas, tapi kan bisa dicat. Dan mata warna biru, bisa pake lensa :P. Menurut kalian yang sudah baca seri Dalam Kematian karya J.D.Robb, siapa yang paling pantas jadi Roarke dari keempat pria itu? :D

Oh, dan karena ada kata giveaway, kali ini selain voting buat milih siapa yang pas jadi Roarke, akan ada 2 (dua) buku dari seri Dalam Kematian bagi pem-voting! :D Rulesnya mudah saja :

1. Voting dari empat pria diatas siapa yang menurut kamu paling cocok jadi Roarke. Kalaupun belum pernah baca, bisa tetep milih kok. Cuma sebutin alasannya yah kenapa.
2. Jika memilih di luar 4 (empat ) pilihan di atas, sebutkan siapa dan alasannya. Tapi tetep harus milih dulu yang empat kandidat itu :D
3. Format votingnya :

Pilih (nama aktor) karena (alasan) . Dan sudah/belum baca seri Dalam Kematian karya J.D.Robb (pilih salah satu).

Kalau milih diluar 4 pilihan itu, format tetap sama, tinggal ditambah aktor pilihan kamu dan jangan lupa alasannya .

4. Jangan lupa cantumkan nama dan email. Komen anonim ga masuk hitungan lho, kan sayang :D
5. Dua pemenang diambil secara random, satu dari mereka yang sudah pernah baca seri Dalam Kematian, berhak memilih 1 (satu) buku secara bebas dari seri ini (boleh terjemahan/eng) ; dan satu dari mereka yang belum pernah baca, hadiahnya adalah buku pertama seri ini "Telanjang dalam Kematian" .

Giveaway ini dibuka sampai tanggal 2 Agustus 2012 pukul 12 malam teng, dan pengumuman siapa pemenang kuis dan aktor yang kepilih akan diumumkan hari Jum'at tanggal 3 Agustus 2012.

Kurang kerjaan emang saya, tapi kurang kerjaan yang fun dan pastinya tetep bagi - bagi buku. Ayooo, buruan nge-vote! ;D

Senin, 23 Juli 2012

Review : Big Jack oleh J.D.Robb

Judul : Big Jack
Pengarang : J.D.RobbPenerbit : Berkley
Tebal : 309 halaman
Diterbitkan pertama kali : Maret 2010
Format : Mass Market PaperbackTarget : Dewasa
Genre : Futuristic Thriller Suspense
Bahasa : Inggris
Status : Milik sendiri
Seri : In Death
Buku ke : 17.5 (Tujuh Belas (novella))
Website Pengarang: J.D.Robb

Sinopsis
In New York City in 2059, someone is pursuing missing gems from a decades-old heist...someone who's willing to kill for them.

Sharp-witted and sexy, NYPSD Lieutenant Eve Dallas is used to travelling in the shadowy corners outside the law. And in a future where crime meets cutting-edge technology, she will attempt to track down the diamonds once and for all-and stop the danger and death that have surrounded them for years.

Review
(Note : Mengandung beberapa spoiler)

Ah, In Death. Seri yang walau sudah sampai 35 buku dan bikin keder siapapun yang mau mulai baca seri ini (yah 30an lebih gitu loh!). Dan, bikin pembaca di Indonesia gregetan karena terjemahannya yang keluar ga teratur, dimana buku terakhirnya yang baru terbit adalah Seduction in Death (tapi bocoran dari yang nerjemahin, dia udah kasih terjemahan In Death yang terbaru, Reunion in Death ke penerbit kok). Kali ini saya pengen bahas tentang Big Jack, buku yang merupakan bagian kedua dari buku Remember When. Jadi nih ceritanya, tante Nora Roberts berkolaborasi sama alter egonya (atau nama pena lainnya) J.D.Robb buat bikin 1 buku dengan 2 cerita. Cerita yang pertama judulnya Hot Rocks, ditulis sama tante Nora, berkisah tentang pencurian berlian dengan settingan masa kini. Sementara yang kedua Big Jack, tentu saja J.D.Robb yang nulis, dan karena J.D.Robb identik sama seri In Death, maka dibuatlah ceritanya sekitar 60 an tahun kedepan. Dimana terjadi kasus pembunuhan karena berlian yang ditemukan pada cerita pertama dan melibatkan Eve Dallas sebagai penyidiknya.

Saya sendiri ga baca Hot Rocks, tapi tenang, Big Jack tetep bisa dinikmati sama penggemar In Death, walau untuk penggemar awam mungkin bingung bacanya. Jadi, suatu saat Eve mendapat kasus pembunuhan seorang sosialita di apartemen. Sosialita bernama Andrea Jacobs itu ternyata adalah teman Samantha Gannons yang merupakan penulis terkenal. Samantha sendiri adalah cucu dari dua karakter utama di cerita Hot Rocks. Pembunuh Andrea rupanya mengincar Samantha karena buku yang ditulisnya menceritakan tentang pencurian berlian yang melibatkan kakek-neneknya Samantha. Dan si pembunuh mengincar berlian yang diceritakan hilang tanpa jejak.

Belum selesai dengan kasus Andrea, kali ini Eve dipusingkan dengan satu lagi kasus kematian yang ternyata berhubungan. Korbannya adalah Tina Cobbs, petugas kebersihan di apartemen Samantha. Eve menemukan sedikit titik terang, karena Tina sebelumnya berkencan dengan si pembunuh. Dengan dibantu oleh partnernya Delia Peabody, kapten departemen EDD (eh terjemahannya apa yah), Ryan Feeney, Ian McNab, dan anggota kepolisian New York . Dan duh, gimana saya bisa lupa masukin nama cowok yang ga cuma bikin hati Eve kebat kebit, tapi saya juga, yaitu Roarke? Yah pokoknya juga dibantu Roarke yang kaya raya banget dan masih aja suka ngelakuin kegiatan illegal tapi ga disangkal juga membantu Eve, Eve berusaha mencari siapa pembunuhnya, sebelum dia merebut nyawa orang tak bersalah.

Karena di awal - awal saya ada kata sedikit spoiler, jadi bagi yang ga doyan spoiler bisa diskip bagian ini :D : Berikut spoiler yang juga menceritakan perkembangan cerita seri In Death setelah buku terjemahannya yang terakhir keluar (silakan di-bold jika ingin membaca spoiler) :

- Peabody sudah bukan opsir lagi. Sekarang jabatannya naik jadi detektif tingkat tiga atau tingkat paling dasar. Hubungannya dengan Ian McNab yang suka memanggilnya She-Body sudah official jadi pacar :D
- Roarke akhirnya tahu masa lalunya yang diceritakan di Portrait in Death (buku 16). Dimana ibunya yang asli (bukan ibu yang selama ini dikenalnya) tidak membuangnya, tapi justru dibunuh oleh sang ayah. Dan keluarga ibunya masih ada.
- Bagi yang kangen sama adegan cek -coknya Summerset dan Eve, sayangnya ga akan menemuinya disini. Karena Summerset lagi liburan. Jadi kurang garam ya kalo ga ada Summerset :))


Big Jack sendiri tidak ada bedanya dengan buku In Death yang lain, tapi tetap menarik untuk dibaca. Alurnya masih sama,ada pembunuhan, Eve menyelidiki kasus, tapi juga dibumbui dengan kehidupan pribadinya bersama Roarke dan juga orang - orang sekitarnya. Cuma, apa sih yang bikin In Death punya pembaca setia bahkan bukunya masih ditunggu aja walau sudah 30 lebih? Yang pasti kasus tiap bukunya selalu beragam, pelakunya juga jarang bisa ketebak, dan kalaupun sudah ketebak, pasti nangkepnya sulit. Lalu karakter - karakternya yang menarik untuk diikuti ceritanya. Seperti Eve yang masih dihantui mimpi masa lalunya, dirinya yang masih berusaha untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan kerja. Lalu tentu ada Roarke, yang mungkin kata orang too perfect, tapi bagi saya, saya menyukai rasa cinta dan perhatiannya pada Eve. Roarke masih bossy di buku ini, tapi dia sudah bukan sekedar suami buat Eve. Mereka udah jadi partner sekarang, dan saling bantu saat ada kasus. Jika Eve adalah "the woman behind the badge", maka Roarke adalah "the man behind Eve". Dibalik wanita yang mandiri ada pria yang selalu siap menyokongnya ;D.

Ga cuma Eve dan Roarke daya tarik dari Big Jack, tapi juga tokoh -tokoh lain seperti partner polisi Eve, Peabody. Lalu polisi - polisi kepolisian New York, seperti Feeney, McNab, Baxter, Trueheart, Dr Mira,dan lain - lain. Tak lupa juga ada tokoh - tokoh dari seri pertama Remember When, Hot Rocks. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, ga perlu baca Hot Rocks untuk mengerti Big Jack. Tapi siapa tau kalo penasaran,boleh lah baca Hot Rocks dulu biar lebih paham sama kasus di Big Jack. Penggemar serial In Death sudah pasti wajib baca yang satu ini, sementara pembaca yang masih awam bisa memulai baca buku nomer 1 yang judul terjemahannya "Telanjang Dalam Kematian". Saya denger bukunya sudah langka, tapi mungkin masih ada di beberapa tokbuk. Atau mau pinjem punya saya? ;D
Tautan
Favorite Quote :


- Blood didn't tell. DNA didn't make us. We made ourselves, if we had any guts we made ourselves.

- .... a look at Roarke in the morning was as delicious a jolt to the system as the strong black coffe sweetened with honest-to-God sugar. It was hardly a wonder the lieutenant was so slim. She had to burn up the calories just looking at him. Considering that, Peabody snatch a couple extra slices of bacon and calculated she might actually lose weight during the briefing.
(Dasar Peabody, udah punya McNab masih suka ngelirik Roarke. Dan lebay banget cuma ngelirik doang bisa kurus saking deg - degannya :)))

- Do you remember the first time we made love?" He touched his lips to hers as he said it. "We rode up in the elevator like this and couldn't keep our hands off each other, couldn't get to each other quick enough. I was mad for you. I wanted you more than I wanted to keep breathing. I still do." He deepened the kiss as the elevator doors opened. "It's never going to change."

(ada fansnya Roarke yang kipas - kipas disini X) )

Rating Cerita :

Sensualitas
Cuma ada dua adegan ranjang aja, tapi itu juga yang ga eksplisit. Juga ga berbunga - bunga banget. Tapi, karena ini Roarke sama Eve, yah bikin saya tetep deg-degan. Kayaknya Roarke berdiri ma senyum doang juga sudah bikin saya deg - degan #lebay.

Aman dibaca pada saat puasa? Aman - aman aja.Saya baca ini pas puasaan kok, hehehehe.

Jumat, 20 Juli 2012

Friday's Recommendation #2

Selamat datang di Friday's Recommendation edisi ke dua. Dan saya belum bikin buttonnya, gara - gara masih recovery abis baca Fifty (alasan saja nih saya), jadi untuk button meme, bisa pakai button sementara yang akan saya post di peraturan.

Peraturan meme Friday's Recommendation :

1. Pilih jenis rekomendasi buku. Ada dua jenis rekomendasi, yang pertama dan sifatnya mutlak adalah Rekomendasi Buku untuk Diterjemahkan . Jika tidak ada buku yang direkomendasikan untuk diterjemahkan, maka bisa memilih pilihan kedua, Rekomendasi Buku Pilihan. Disini rekomendasikan buku yang paling kamu suka baca dalam minggu ini.

2. Pilih hanya 1 (satu) buku untuk direkomendasikan. Tidak boleh lebih.

3. Beri sinopsis, genre buku dan alasan kenapa kamu merekomendasikan buku itu.

4. Posting button (sementara) meme di bawah ini :

5. Blogger yang sudah membuat memenya, jangan lupa menaruh link ke blog di daftar linky di bagian paling bawah post ini, sehingga pembaca bisa blog walking.

6. Untuk pembaca blog yang tidak punya blog, bisa menulis rekomendasinya di kolom komen.

7. Bahasa yang dipergunakan terserah. Jika memang khusus blog yang menggunakan bahasa Inggris, dipersilakan menulis dengan bahasa Inggris. Begitu juga sebaliknya.

Untuk Friday's Recommendation kali ini, saya akan merekomendasikan buku ini untuk diterjemahkan :


Lord of The Fading Lands by C.L. Wilson
Genre : Fantasy Romance
Sinopsis :

Once he had scorched the world.
Once he had driven back overwhelming darkness.
Once he had loved with such passion, his name was legend...

TAIREN SOUL

Now a thousand years later, a new threat calls him from the Fading Lands, back into the world that had cost him so dearly. Now an ancient, familiar evil is regaining its strength, and a new voice beckons him--more compelling, more seductive, more maddening than any before.

As the power of his most bitter enemy grows and ancient alliances crumble, the wildness in his blood will not be denied. The tairen must claim his truemate and embrace the destiny woven for him in the mists of time.



Alasan kenapa saya merekomendasikan buku ini untuk diterjemahkan adalah, saya merasa bahwa genre fantasy romance masih jarang sekali di Indonesia. Kalaupun ada, kebanyakan ditujukan untuk kalangan remaja. Lord of The Fading Lands adalah buku pertama seri Tairen Soul, dan pertama kali saya membacanya, saya langsung terpikat. Buku ini mengingatkan saya sama Lords of The Ring. Dimana unsur fantasynya sangat kental, adanya makhluk supranatural seperti elf, hanya disini mereka bisa berubah menjadi kucing raksasa bernama Tairen. Buku ini menceritakan seorang manusia biasa bernama Elysetta Baristani yang nantinya akan jadi pasangan Rain, raja Fey dan Tairen, ras paling unggul di dunia buku ini. Kayaknya cinderrella banget yah, tapi cerita ini lebih dari itu. Karena drama dan politik di buku ini digambarkan dengan sangat rumit dan menarik. Selain itu musuh utamanya juga yang jahaaat banget, dan ga mati hanya di satu buku!

Hal menarik lainnya dari buku ini adalah puisi - puisi yang bertebaran di beberapa bab. Sangat menarik dan mistis. Penggemar fantasy yang juga menyukai romance, akan sangat menyukai buku ini. Jadi layak banget buat diterjemahin kan? :D

Untuk review saya di Goodreads bisa diklik disini (pakai bahasa Inggris)

Silakan isi link blog untuk meme Friday Recommendation di list linky di bawah ini. Dan bagi yang ga punya blog tapi ingin merekomendasikan buku untuk diterjemahkan di Indonesia, bisa menulis di kolom komen. Terimakasih sudah mengikuti meme Friday's Recommendation, dan semoga buku yang kita rekomendasikan bisa dilirik oleh penerbit untuk diterjemahkan :D


Rabu, 18 Juli 2012

Ceritaku Bersama Fifty Shades of Grey

Judul : Fifty Shades of Grey
Pengarang : E.L.James
 Penerbit : The Coffee Writer Shop
Tebal : 356 halaman
Diterbitkan pertama kali : 2011
Format : e-book
Status : Dikasih temen yang baik hati
 
Target : Dewasa (21 tahun keatas)
Genre : Kontemporer Erotika
Bahasa : Inggris

Seri : Fifty Shades
Buku ke : 1 (satu)


Sinopsis

When literature student Anastasia Steele is drafted to interview the successful young entrepreneur Christian Grey for her campus magazine, she finds him attractive, enigmatic and intimidating. Convinced their meeting went badly, she tries to put Grey out of her mind - until he happens to turn up at the out-of-town hardware store where she works part-time.

The unworldly, innocent Ana is shocked to realize she wants this man, and when he warns her to keep her distance it only makes her more desperate to get close to him. Unable to resist Ana’s quiet beauty, wit, and independent spirit, Grey admits he wants her - but on his own terms.

Shocked yet thrilled by Grey's singular erotic tastes, Ana hesitates. For all the trappings of success – his multinational businesses, his vast wealth, his loving adoptive family – Grey is a man tormented by demons and consumed by the need to control. When the couple embarks on a passionate, physical and daring affair, Ana learns more about her own dark desires, as well as the Christian Grey hidden away from public scrutiny.

Can their relationship transcend physical passion? Will Ana find it in herself to submit to the self-indulgent Master? And if she does, will she still love what she finds?

Review

Pada suatu hari di bulan Juni seorang blogger bernama Ren (yah ini saya) mendapat kabar bahwa buku kontemporer erotika yang lagi terkenal di Amerika dan menduduki peringkat satu di chart - chart penjual buku (bukan chart musik lho), yaitu Fifty Shades of Grey karya E.L.James akan diterjemahkan. Tentu saja dia terkejut, karena bagi Ren si Fifty ini hanya untuk kalangan dewasa dan itu juga terbatas, sejauh kedewasaan berpikir individu #dijitak. Daripada penasaran, akhirnya Ren mengajak beberapa teman di Twitter, yang beberapa diantaranya anggota Blogger Buku Indonesia, untuk membaca bareng buku kontroversi yang fenomenal ini. Ren ga mau menderita sendiri, soalnya dia sudah melihat betapa banyaknya orang yang menganggap Fifty itu buruknya bukan main, walau fans fanatiknya juga banyak. Ditemani dengan sang bu dokter spesialis review kacrut A.S Dewi, bekas penari latar (?) Kang "SeksiHippo" Erie, Alvina yang manis bagaikan vanilla (ciee) dan Mbak Desty yang abis ini hijrah ke Jogja, Ren memantapkan hati untuk memulai baca Fifty.

Dan tepat hampir dua minggu kemudian Ren selesai membaca buku yang melelahkan dan membuat frustasi ini. Sungguh dia bingung bagaimana menulis review, karena selain hampir lupa sama ceritanya, dia juga tidak punya inspirasi. Tapi akhirnya, dia membuat daftar mengapa dirinya begitu tega memberi rating yang sangat rendah pada buku yang dibilang oleh penyiar tivi adalah buku wajib pegangan wanita modern dan akan difilmkan segera.

50 alasan kenapa Fifty Shades of Grey tidak memenuhi ekspektasi saya (tidak sesuai urutan dalam cerita) :

1. Tokoh utama, Anastasia Steele atau Ana, mengingatkan saya sama Bella Swan dari Twilight! Hobinya menggigiti bibir, menyelipkan rambut di balik telinga, bikin saya keinget si Kristen Stewart.

2. Ana sangat ceroboh. Aneh juga umur 21 masih ceroboh, dan memuji - muji temannya Katherine Kavanagh sangat cantik, walau sedang flu. Baru tau saya orang lagi flu masih keliatan cantik #nyinyir

3. Udah umur 21, tinggal di abad 21, mahasiswa pula, tapi Ana ga punya email!! Uhuk, uhuk, tinggal di Amerika atau gua batu sih si Ana?

4. Christian hobi banget "cocked his head at one side". Ini terjemahan bebasnya "nelengin kepala ke satu sisi" kali ya. Apa ga capek coba? ._.

5. Baik Christian maupun Ana doyan banget bergumam lirih dan bisik - bisik. Ada lima puluh kali lebih mereka berdua melakukan itu (ga hitung jumlah tepatnya)

6. Ana ini berkepribadian triple. Dia punya subconcious (alam bawah sadar) ma inner goddess. Entah apa beda dua kepribadian ini

7. Menurut teori sotoy saya, alam bawah sadar Ana adalah sisi rasionalnya, sementara inner goddessnya adalah sisi pemberontaknya (atau sensualnya). Tapi kadang penulisan E.L James sangat membingungkan, jadinya saya makin ga tau beda dua kepribadian ini apa.

8. Dengan adanya alam bawah sadar dan inner goddess, karakter utama di novel ini ada 4 benernya, Ana sendiri, Christian, alam bawah sadarnya Ana dan si inner goddess.

9. Interview pertama Ana dengan Christian, dia menanyakan apakah Christian gay, dan mengutuk temannya Kate yang menanyakan hal itu. Memangnya sebelum interview, ga dibaca dulu listnya?

10. Baca buku ini rasanya seperti baca diary yang ditulis sama anak SMP. Repetitif, membosankan, menyebalkan, repetitif (lagi).

11. Christian punya kepribadian dasar sebagai penguntit (stalker). Untuk apa miliuner membeli kabel listrik dan selotip di toko biasa? Tentunya ada tujuan, karena Ana kerja di toko itu.

12. Buku ini penuh kalimat lebay. Kalimat lebay pertama "He looks lost somehow, and the Earth shifts slightly on its axis, the tectonic plates sliding into a new position." Gempa dong? .__.

13. Ana terus menyangkal Christian tertarik padanya. Padahal sudah jelas - jelas dikasih nomer telepon. Buat apa dikasih nomer telepon kalo ga tertarik? #garuk2kepala

14. Beberapa mimpi Ana tentang Christian, mengingatkan saya akan mimpi Bella tentang Edward.

15. Plot yang dibuat Fifty sangatlah basi dan bener - bener mirip Twilight. Dimana seorang cewek clumsy terpikat pada lelaki tampan, dan tak bisa menolaknya walau si cowo berbahaya (atau punya kemungkinan jadi psikopat)

16. Buku ini penuh dengan kalimat kontradiktif. Seperti " I am going to have coffee with Christian Grey... and I hate coffee" Kalo ga suka kopi, kenapa ngikutin Christian coba? Eh, saya lupa, kan mau ditraktir gitu #nyinyir

17. Kalimat lebay kedua "I’m in the street, and Christian Grey is holding my hand. No one has ever held my hand" . Umm, masa bapak/ibunya Ana ga pernah pegang tangannya dia?

18. Ana ini ga pernah dicium cowo selama masa hidupnya. Kalau di Indonesia bisa sih, tapi di Amerika?

19. Ana selalu memakai istilah "medulla oblongata" untuk mendeskripsikan otaknya. Yah, salah satu kelebaian novel ini. Mendadak jadi science fiction!

20. Selain "cocked his head to one side", Christian suka banget "smirk", kalo terjemahan bebasnya, kayak senyum menyeringai tapi meremehkan. Jujur, saya paling g suka sama hero kayak gini.

21. Christian bilang ke Ana kalau Ana bagaikan serangga tertarik pada api (Christian). Mengingatkan saya pada analogi singa dan dombanya si Bella dan Edward.

22. Christian marah karena Ana masih perawan. Ini tema yang sudah biasa dipakai, dan tentu saja basi. Kenapa marah, why, why? Tapi juga tetep dilanjutin #nyinyir

23. Christian menawarkan kontrak kepada Ana, jika Ana mau menjalani hubungan master-slave dengan Christian. Jujur, saya udah sering baca BDSM, tapi masalah kontrak ini baru bagi saya. Masalahnya? Kontrak Christian kesannya melecehkan

24. Adegan intim pertama Ana dan Christian ga masuk akal dan terlalu sering dipakai di novel lain. Ana yang masih perawan hanya merasa sakit sedikit dan selanjutnya orgasme berkali - kali. Duh ga mungkin banget sih!

25. Ana yang katanya polos, ga tau apa - apa, ga pernah tidur sama cowo sama sekali, ternyata hebat di ranjang. Yah, salah satu faktor maksa di buku ini.

26. Novel erotika biasanya tidak malu - malu dalam menggambarkan anggota tubuh yang intim. Tapi Ana selalu bilang "Christian touch me there". There itu dimana coba? ._.

27. Ana bilang kalo Christian itu termasuk kategori alpha male, atau yang cowok sekali. Tapi saya setuju sama salah satu teman saya, alpha male itu ga megap - megap (istilah bahasa inggrisnya gasp) pas liat cewenya pake celana dalam si cowok dalam rangka menggoda si cowok. Christian do it, kayak cewe aja -_-"

28. Jose, teman Ana, mengingatkan saya sama Jacob. Sama - sama lebih muda dan suka ngikutin Ana kemana saja. Persamaan lagi sama Twilight -_-"

29. Kontrak yang dibuat Christian untuk Ana, memang untuk menjamin keselamatan Ana saat nanti mereka mau memulai hubungan "master - slave", tapi sumpah bagian ini terlalu detail dan bikin saya ngantuk.

30. Christian selalu menyuruh Ana makan, makan dan makan. Kalo sekali-dua kali gapapa, ini berkali - kali lagi. Annoying banget :(

31. Yang bagus dari Christian? Hmm, cuma bodinya, kaya rayanya, yah santun lah sama ortu. Tapi diluar itu, emosi labil, suka nguntit. Ana kemana aja diikutin. Ngeri ga sih kalo dapat cowo kayak gini (atau ngga?)

32. Ana bilang kalau Christian itu anti komitmen. Nyatanya justru Christian yang ngejar - ngejar Ana dan Ananya ga mau komit sama Christian. Yang anti-komitmen siapa dong?

33. Ana sama sekali ga pernah (maaf) memuaskan diri sendiri. Uhh, masa sih? Beneran? Amerika lho :P.

34. Ana yang doyan buku sastra Tess of D'Urbervilles karya Thomas Hardy, bikin saya lagi - lagi inget sama Bella yang suka Wuthering Heights. Duh, mau sampai mana kesamaan dengan Twilight ini berlanjut?

35. Yang namanya cowok tersiksa secara batin , apa harus selalu ahli main musik yah? Si Christian hobi bener dengerin musik dan main piano. Mirip sama...

36. Ana sudah ga punya email, ga punya hape, ga punya BB, ga punya laptop. Kasian yah si Ana ini #tepokjidat

37. Ana dan Christian suka banget email - emailan. Dan Ana pake Mac yang dikasih si Christian. Beneran ga praktis banget. Walaupun akhirnya Christian beliin BB (Ih saya juga mau!).

38. Email dari Ana dan Christian asyik sih dibaca, cuma lama - lama kok jadi nyebelin ya? Mana Christian hobi banget nyelipin "title"nya sebagai miliuner. Sorry, itu terlalu arogan menurut saya.

39. Adegan BDSMnya? Ga ada yang membahayakan kok. Tapi ga bagus eksekusinya. Oke, saya pernah baca BDSM, dan saya jarang/ tidak pernah menemukan Master atau Dom yang melakukan kekerasan seksual untuk melampiaskan amarah, walaupun dalam bentuk hukuman. Mereka melakukannya justru agar Sub-nya melepaskan beban yang ada di dirinya. Hubungan Christian - Ana? Christian melakukannya untuk melampiaskan amarah, bukan melepaskan beban yang ditanggung Ana.

40. Adegan saat Christian melakukan adegan intim dengan Ana saat dia sedang dalam masa datang bulan? Adegan paling menjijikkan yang pernah saya baca.

41. Tidak ada konflik yang oke. Hanya berputar - putar disitu saja. Ini yang membuat buku ini begitu membosankan dari awal sampai akhir.

42. Udah ga jelas apa ceritanya, masih gantung pula akhirnya. Haduh, ini sih sama aja kayak nyuruh saya baca lanjutannya dong.

Dan ini adalah bukti betapa repetitifnya penggunaan kata - kata di buku ini (bisa jadi saya salah hitung, tapi ya sudahlah) :

43. Jumlah kata inner goddess : 56 kali

44. Jumlah kata subconscious :85 kali

45. Jumlah penggunaan kata - kata holy : 160 kali
dan variasinya : Holy cow, holy crap, holy sh*t, holy f*ck, holy Moses, holy mackerel.

46. Jumlah kata - kata oh my, dan oh no : 130 kali

47. Jumlah kata - kata crap, double crap, oh crap : 56

Dan masih ada Jezz, sh*t, f*ck, tapi saya sudah capek hitungnya, hehehe.

Lanjut lagi, biar genap 50 ;D :
48. Terus terang nama Christian membuat saya teringat sama temen jaman SD dengan nama sama dan juga kepribadian sama menyebalkannya, ha ha ha.

49. Ketimbang membuat wanita sadar akan seksualitasnya, buku ini lebih pas dibuat jadi buku pengantar tidur. Saya sampai ketiduran lho bacanya #beneran.

50. Sampai akhir saya tidak tahu kenapa novel ini diberi judul Fifty Shades of Grey. Grey tentunya mengarah pada Christian, Tapi Fifty Shades? Apa coba artinya? #jambakrambut #frustasi

Sebenarnya masih ada lagi faktor-faktor lain kenapa saya tega banget ngasih rating rendah ke Fifty Shades of Grey, tapi kan capek nulis lima puluh alasan ini, wkwkwk. Yang jelas buku ini emang bikin capek raga (baca 2 minggu baru selesai), capek jiwa (abis baca malah bengong), dan buang - buang waktu. Kalaupun diterjemahin, besar kemungkinan saya ga baca, karena sudah pasti sensor abis, (atau diperhalus parah), yang bisa jadi feelnya malah ga ada. Lagian, saya kasian sama yang nerjemahin, karena begitu banyak pengulangan kata - kata di buku ini (eh atau, malah gampang yah?).

Kesimpulan : Fifty layak baca atau tidak? Buat yang penasaran, baca aja. Siapa tahu kamu malah suka, atau justru sama menderitanya dengan saya :)).

Trivia : - Ada juga list 50 hal tentang Fifty Shades of Grey yang bisa diakses disini : 50 things about Fifty Shades of Grey.

- Sudah banyak parodi tentang Fifty Shades ini tapi saya lebih tertarik dengan parodinya Andrew Shaffer (alias Fanny Merkin) yang berjudul Fifty Shames of Earl Grey, dimana juga sama - sama menganut lifestyle BDSM (Bards, Dragon, Sorcery and Magick ) :)). Untung pas saya request buku ini di netgalley, mereka mengapprove. Tunggu reviewnya di blog ini yah :D

Rating Cerita :
Sensualitas
Bagi saya sendiri sebenarnya hanya 4 bibir, karena yah adegan sensualnya masih bisa ditolerir. Tapi ada adegan yang sangat offended banget, jadi hati - hati yah bacanya.

Review Bersama #FiftyUnitedBerhubung ini adalah review bersama klub baca dadakan #FiftyUnited yang sementara masih beranggotakan 4-5 orang,ini saya sediakan link untuk membaca review mereka :

1. Curhatan Pak Presiden aka Aki Seksiy Hippo aka Kang Erie
2. Fanfic Dadakan Fifty Shades of The Forest dari Bu Dokter A.s Dewi
3. Email analisa hubungan Ana-Christian dari Alvina.
4. Review yang kalem tapi ngejleb dari Mbak Desty
5. Versi simplified dan lebih lucu dari review saya ini di Goodreads :))
6. Review Dani yang sudah baca Fifty lebih dulu dari kami semua