Pages

Selasa, 23 Oktober 2012

Review : Thief of Shadows oleh Elizabeth Hoyt

Judul : Thief of Shadows
Pengarang : Elizabeth Hoyt
Penerbit : Grand Central Publishing
Tebal : 360 halaman
Diterbitkan pertama kali : 26 Juni 2012
Format : e-book
Target : Dewasa
Genre : Historical Romance
Bahasa : Inggris
Seri : Maiden Lane
Buku ke- : 4 (empat)
Status : Penerbit via Netgalley

Web Pengarang
  Order di : Bookdepository
English Review at Goodreads :
click here


Sinopsis


A MASKED MAN . . . 

Winter Makepeace lives a double life. By day he's the stoic headmaster of a home for foundling children. But the night brings out a darker side of Winter. As the moon rises, so does the Ghost of St. Giles-protector, judge, fugitive. When the Ghost, beaten and wounded, is rescued by a beautiful aristocrat, Winter has no idea that his two worlds are about to collide.

A DANGEROUS WOMAN . . .

Lady Isabel Beckinhall enjoys nothing more than a challenge. Yet when she's asked to tutor the Home's dour manager in the ways of society-flirtation, double-entendres, and scandalous liaisons-Isabel can't help wondering why his eyes seem so familiar-and his lips so tempting.

A PASSION NEITHER COULD DENY

During the day Isabel and Winter engage in a battle of wills. At night their passions are revealed . . . But when little girls start disappearing from St. Giles, Winter must avenge them. For that he might have to sacrifice everything-the Home, Isabel . . . and his life.

Review



Oke, kayaknya dulu saya dengar kabar bukunya Elizabeth Hoyt yang judulnya The Raven Prince (aka Pangeran Gagak) mau diterbitkan disini. Bahkan saya sudah berniat mau ngadain giveaway yang hadiahnya buku itu. Sayang, masih belum ada kabar beritanya :(. BTW, untuk karya Elizabeth Hoyt sendiri, saya baru baca serial dia yang relatif baru, yaitu seri Maiden Lane. Seri ini menceritakan tentang keluarga Makepeace dan orang - orang disekitarnya. Berbeda dengan Hisrom kebanyakan yang menceritakan keluarga bangsawan, keluarga Makepeace adalah rakyat biasa. Ayah kakak beradik Makepeace adalah pembuat bir yang memiliki rumah yatim piatu yang menampung anak - anak terlantar di jalan St Giles. Buku pertama menceritakan Temperance, anak kedua keluarga Makepeace, buku kedua menceritakan bangsawan lain yaitu Lady Hero Batten, buku ketiga menceritakan Silence, adik Temperance. Dan di buku keempat ini, menceritakan Winter Makepeace, putra bungsu keluarga Makepeace, yang memiliki dua kehidupan.

Tidak ada yang mengira Winter Makepeace yang pendiam, serius, dan membosankan, serta menjadi pengurus rumah yatim piatu di siang hari, adalah sang legenda Ghost of St Giles. Ghost of St Giles dianggap sebagai pembela kebenaran yang membasmi penjahat di St Giles yang memang merupakan daerah kumuh. Pada suatu waktu Winter yang sedang menjadi Ghost terluka parah, pahanya tertusuk oleh pedang ketika dia berusaha menyelamatkan saudara perempuannya Silence (ini terjadi di buku tiga, dan saya belum baca). Saat dia terkapar di jalanan, Winter diselamatkan oleh Lady Isabel Beckinhall. Isabel yang tidak tahu kalau identitas Ghost adalah Winter (walau sebelumnya dia pernah bertemu dengan Winter) membawanya ke rumahnya dan merawat sang Ghost. Isabel yang seorang janda, tentunya lebih berjiwa "petualang" dibandingkan wanita London pada abad 18an, dia merasa tertarik pada sang Ghost, terutama setelah membuka seluruh bajunya. Reaksi yang wajar sebenarnya #ehm ;). Sayangnya pada saat dia membuka topeng Ghost (yang seperti topeng Harlequin), di baliknya Ghost memakai kain untuk menutup matanya. Setelah sang Ghost sembuh, dia pun meninggalkan Isabel yang jengkel dan juga penasaran.

Di lain waktu, Lady Isabel yang tergabung dalam perkumpulan yang membiayai rumah yatim piatu milik Winter, mendapati Lady Penelope, salah satu temannya berniat mengganti Winter sebagai pengurus, karena merasa Winter kurang sociable di lingkungan bangsawan. Wajar sebenarnya, karena Winter memang orang biasa, dan kesibukannya dalam mengurus para yatim piatu membuatnya tak sempat belajar aturan para bangsawan. Isabel lalu menyanggupi untuk mengajari Winter bagaimana cara berbaur dengan kalangan bangsawan, mulai dari table manners, cara berdansa, cara menyapa orang dan lain - lain. Bayangkan betapa bosannya Winter! Tapi demi anak - anak asuhnya, dia pun menyanggupi, walau di lain sisi dia mengira bahwa ini hanya permainan Isabel. Isabel yang lebih tua 6 tahun darinya dan lebih berpengalaman dalam segi olahraga tempat tidur. Yup, Winter ini selain kaku, juga masih perjaka rupanya :p.

Winter mendapati berita yang tidak mengenakkan saat menolong anak terlantar di St Giles. Seorang kelompok bernama "lassie snatcher" menculik anak - anak, terutama anak perempuan, untuk kemudian memaksa mereka bekerja menjahit stocking yang akan dijual pada para bangsawan. Salah satu anak yang ditemukannya, menggenggam sepucuk kertas dengan segel bangsawan milik Lord D'Arque. Kebetulan pada salah satu pesta dansa Winter bertemu dengan Lord D'Arque, dan Winter ditantang sang Lord untuk menunjukkan bahwa dia juga bisa berlaku sebagai bangsawan. Jika Winter kalah, maka posisi pengurus rumah yatim piatu itu akan diambil oleh Lord D'Arque. Esoknya pada saat Isabel dan Winter pergi ke theater untuk menonton opera, Isabel merasa jengkel dengan Winter yang tidak terlihat dimanapun. Saat itulah dia bertemu dengan Ghost of St Giles! Isabel yang tak bisa menahan hasratnya (haduh bahasanya X) ) mencium sang Ghost (dan juga melakukan hal lain, yang... lebih detilnya baca review saya di Goodreads deh). Dan akhirnya Isabel mengetahui kalau identitas Ghost tak lain adalah Winter, lelaki yang menyita perhatiannya selama ini. 

Namun, pada saat yang bersamaan terjadi pembunuhan salah satu bangsawan, dan sang Ghost menjadi yang tertuduh. Isabel yakin Ghost atau Winter bukan pelakunya, karena saat itu Winter sedang bersama dengan dirinya. Winter pun melarikan diri dari kejaran inspekstur polisi, dan melihat kereta kuda Isabel, dia masuk ke dalam. Disana, tanpa bisa menahan diri, Isabel dan Winter memulai hubungan seksual mereka yang pertama. Bagi saya sih, ini kurang romantis, karena selain dilakukan di dalam kereta (walau adegan seperti ini jamak ada di novel hisrom), kesannya juga terburu - buru. Namun, setelah itu Winter pun pergi ke rumah Isabel, memintanya untuk mengajarinya menjadi pria yang sejati :)). Winter sebenarnya takut, Isabel akan membangunkan "binatang buas" dan kegelapan dalam dirinya yang sudah ditahan Winter selama ini. Tapi Winter sudah tidak mau menahan perasaannya, apalagi dia menyadari bahwa sebenarnya dia mencintai wanita itu. Sayangnya, Isabel berusaha menolak, karena status mereka yang berbeda. Belum lagi jika Winter ingin menikahi Isabel, dia harus berhenti menjadi Ghost of St Giles, sementara banyak orang yang membutuhkan pertolongan Ghost. Manakah yang akan dipilih Winter?

Saya sendiri membaca Thief of Shadows sebagai bagian dari group challenge dengan tema "virgin hero". Hihihi, jujur kalau baca novel, saya lebih suka baca yang heronya belum pengalaman sama sekali. Kan asyik aja gitu, atau mungkin saya bosen baca cowo playboy yang doyannya ganti pasangan walau akhirnya tobat dan komit sama satu orang, hehehe. Di luar itu, Elizabeth Hoyt adalah salah satu pengarang historical romance yang saya suka baca bukunya. Beliau memasukkan aspek psikologis dan misteri dalam bukunya. Biasanya di novel, yang mengalami konflik batin hanya satu pihak (biasanya tokoh pria) dan akan diselamatkan oleh pasangannya. Tapi dalam novel - novel Hoyt, kedua tokohnya sama - sama memiliki konflik batin yang pelik, dan dia menunjukkan bahwa cinta dan hubungan antara dua orang bisa menyembuhkan konflik itu.

Winter adalah lelaki yang membosankan, kaku, merasa bahwa tanggung jawabnya sangat besar, bahkan tidak sanggup memeluk saudaranya sendiri atau anak asuhnya. Kekakuannya ini karena Winter berusaha menahan kegelapan dalam dirinya, dan menjalani kewajiban sebagai Ghost of St Giles dengan patuh. Kesibukannya di rumah yatim piatu membuatnya tidak sempat bersenang - senang. Walau begitu, Winter adalah pria yang sebenarnya romantis. Dia hanya ingin mencintai satu wanita selama hidupnya, bercinta dengan satu wanita dan menikah untuk seumur hidupnya. Saya suka sama tipikal hero yang seperti ini :). Apalagi setelah bertemu Isabel, Winter akhirnya perlahan - lahan melepas beban hidupnya, bahkan pada akhirnya dia sanggup tertawa, hal yang tak pernah diduga oleh Isabel.

Saya juga menyukai Isabel, dia adalah tokoh wanita yang kuat dan percaya diri. Saya tidak keberatan membaca tentang janda. Saya justru menyukai Isabel yang tidak malu - malu dan penuh sensualitas. Walaupun begitu, Hoyt membuat Isabel terlihat seimbang dengan membuat Isabel tokoh yang rapuh di dalam. Isabel tidak mencintai suami terdahulunya yang berusia 60an, tapi juga tidak membencinya. Isabel tahu bahwa pernikahan mereka hanya berdasarkan pertemanan dan bukan cinta. Tapi hatinya hancur, ketika mengetahui suaminya memiliki anak lain dengan gundiknya, sementara disisi lain Isabel mandul. Hal yang juga membuat Isabel sempat menolak lamaran Winter. Walau terluka secara batin, Isabel tetap mengangkat anak simpanan suaminya, Christopher dan menyayanginya layaknya putranya sendiri. Berkat Winter juga lah, Isabel akhirnya mampu menerima Christopher dengan hati tulus.

Misteri di buku ini terjalin cukup rapi. Kita dibuat menebak -nebak siapakah pelaku di balik kelompok "lassie snatcher". Apakah benar Lord D'Arque pelakunya atau yang lain. Sayang, tidak dibahas siapa pembunuhan salah seorang bangsawan di buku ini. Mungkin akan dibahas lebih lanjut di buku selanjutnya, Lord of Darkness. Walaupun Thief of Shadows adalah buku keempat seri Maiden Lane, tapi buku ini bisa dibaca sendiri. Meski begitu, saya sarankan untuk membaca buku - buku sebelumnya (Wicked Intentions, Notorious Pleasure dan Scandalous Desire) supaya lebih mendapat gambaran. Semoga saja seri Maiden Lane ini diterbitkan di Indonesia (walau saya kurang yakin, karena adegannya banyak yang lumayan erotis soalnya :)) )


Trivia

Disamping ini adalah stepback dari cover Thief of Shadows. Diambil dari adegan di theater, dan disampingnya ada topeng ala harlequin yang dipakai oleh Ghost of St Giles. Seksi kan ya? ;)





 Favorite Quote :

“Wear you social mask at your balls and parties and when you visit your friends out there, but when we are alone, just the two of us in here, promise me this: that you'll show me only your real face, no matter how ugly you might think it. That's our true intimacy, not sex, but the ability to be ourselves when we are together"

Rating Cerita :



Sensualitas

 Elizabeth Hoyt dikenal dengan adegan intimnya yang menurut saya cukup intens (baik dari jumlah maupun sensualitasnya :)) ) Tidak terkecuali dengan buku ini, walau menurut saya kalau dibandingkan dengan novel hisrom lain karya Lisa Kleypas, sebenarnya masih bisa ditolerir.

3 komentar:

  1. heh? buku ke-4??
    serius deh, ren.. waktu baca review buku ini pertama kali, kupikir buku ini buku pertama lho.. ternyata udah buku ke-4!
    suka ceritanya, suka jg dengan hero yg masih perjaka *blushing*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, buku ke empat Liz :). Dulu Mbak Lely kalau ga salah pernah bikin reviewnya yah? Buku pertama aku baca udah setahun yang lalu, jadi agak lupa sama ceritanya :)

      Aku udah bosan sama cewek yang virgin, jadilah mending baca yang cowoknya aja :P

      Hapus
    2. buku pertama udah baca setahun lalu? berarti udah lama dong, ya..
      minta rekomen buku yg heronya virgin, dong, ren :p

      Hapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D