Pages

Rabu, 15 Januari 2014

Review : Kecantikan Mengundang Maut oleh Kate White


Judul : Kecantikan Mengundang Maut
Judul Asli : A Body to Die For
Pengarang : Kate White
Penerjemah : Gita Yuliani K
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal :  448  halaman
Diterbitkan pertama kali : 3 November 2011

Format : Paperback
Target : Dewasa

Seri : Bailey Weggins Mystery, buku ke-2
Genre : Cozy Mystery, Thriller Suspense
Beli di : Grazera, Bukabuku


Sinopsis :


Bailey Weggins, jurnalis lajang cerdas yang tak segan turun tangan menyelidiki segala permasalahan dan masih bisa terlihat mengagumkan. Bailey berpikir menukar Manhattan dengan akhir pekan yang diisi dengan kegiatan memanjakan diri di resor spa berlokasi di pinggiran kota Massachusetts adalah tawaran yang tak bisa ditolak. Tetapi ketika dia menemukan sesosok mayat yang dibungkus seperti mumi di dalam salah satu ruangan perawatan spa, waktu rehatnya berubah sepenuhnya menjadi penyelidikan pembunuhan. Ketimbang berusaha menghilangkan selulit dengan shea butter, dia mengungkapkan beberapa tersangka, dari kekasih yang terluka, sampai suami yang tidak bisa dipercaya, dan karyawan yang tidak jujur. Bersama seorang polisi bagian pembunuhan yang seksi dan sulit untuk dilupakan bekerja di sisinya, Bailey dengan cepat mengejar petunjuk-petunjuk di sepanjang perbatasan Manhattan––dan bergerak masuk ke wilayah si pembunuh yang berusaha menyembunyikan segala sesuatu untuk selamanya. Kali ini, mayat terbungkus itu bisa jadi Bailey.
  
Review

Jika melihat kavernya, pasti banyak pembaca akan membatin "wah, ada chiclit baru", dan pendapat mereka akan berubah saat membaca sinopsisnya. Walau sebenernya sih, dari judulnya sudah jelas kalau A Body to Die For yang diterjemahkan jadi "Kecantikan Mengundang Maut" ini adalah cerita misteri. Layaknya genre cozy mystery (silakan dibaca tentang genre yang saya ulas sekilas di review Ukuran 12 Tidak Gemuk) , maka misterinya tidak terlalu yang "wah" dan berbelit - belit, tapi lumayan butuh pemikiran juga. Digabungkan dengan POV orang pertama, yaitu dari sudut pandang si tokoh utama, Bailey, kita diajak menelusuri pembunuhan yang terjadi di sebuah hotel yang menyediakan layanan spa.

Bailey Weggins ini adalah jurnalis yang juga menulis cerita kriminal. Karena lagi bete dengan kehidupan cintanya yang nyebelin banget (plus dia juga baru aja cerai), Bailey pergi ke Willow Creek untuk memanjakan diri di hotel milik Danny, teman ibunya. Dan entah ini kebetulan atau Bailey dikutuk, terjadi pembunuhan disana. Terapis Bailey, yaitu Anna Cole ditemukan tewas dan terbungkus kertas Mylar (ini dipakai untuk spa) bagai kepompong. Demi memenuhi janjinya pada ibunya , bahwa Bailey akan menjaga Danny, dia pun mulai menyelidiki siapa yang tega membunuh Anna. Mulai dari George, suami Danny, lalu Josh, manager spa, Eric, terapis yang dulunya mantan Anna, Rich, si pelatih tenis yang sombong, Cordelia , terapis yang menganggap Anna saingan karena dia juga suka Eric dan Piper, teman sejawat Anna.

Dalam penyelidikannya, Bailey ketemu Jeffrey Beck, detektif polisi yang ganteng, dan bikin hati Bailey dag dig dug ngga karuan. Padahal di sisi lain Bailey lagi menjalin hubungan dengan seorang psikolog bernama Jack, walau Bailey tahu Jack itu selingkuh. Penyelidikan Bailey sendiri ngga berjalan lancar, karena semua alibi orang - orang dan juga bukti- bukti yang dikumpulkan Bailey campur aduk dengan ruwetnya bagaikan benang kusut. Belum lagi dia harus mengambil resiko dibenci banyak orang, karena dianggap ikut campur. Puncaknya adalah saat Bailey diancam. Pertama dengan kiriman tikus yang dibungkus kertas Mylar, agar dia berhenti ikut campur tentunya. Dan yang kedua, saat dia melakukan perawatan dengan kertas Mylar, kepala Bailey ditutupi handuk hingga dia nyaris tewas! Tapi, bukan Bailey kalau dia menyerah begitu aja untuk menemukan pembunuh Anna. Semua demi memenuhi janjinya pada Danny untuk menjaga bisnisnya tetap jalan tentunya.

Buku ini saya beli di obralan Gramedia Plaza Semanggi, dengan harga yang cukup murah yaitu 15000 rupiah. Karena saya menyukai mistery, dan pengen baca yang ringan - ringan, maka saya ga pikir panjang saat tahu buku ini diobral :P.  Sebenarnya buku ini menarik ceritanya kok, kalau saja alurnya ga lambat banget. Saya bahkan sampai berhenti di bab 4 dan ganti baca buku lain buat meningkatkan mood membaca. Butuh waktu yang agak lama juga untuk menyelesaikan buku ini. Misterinya sendiri aslinya cukup bagus dan lumayan ruwet. Saya bener - bener ngga bisa nebak siapa pembunuh Anna, sampai akhir cerita. Dan, klimaksnya, saat siapa pembunuh Anna terungkap bikin mulut saya menganga. Karena sama kayak Bailey, bukti - bukti yang mengarah ke pelaku itu mental semua. Dengan kata lain, ngga mungkin banget gitu dia yang melakukannya. Tapi, kayak kata Sherlock Holmes :

"When you have eliminated all which is impossible, then whatever remains, however improbable, must be the truth"

Dan itulah yang dieksekusi pengarangnya dengan sangat baik :D

Mungkin yang bikin saya agak males adalah Bailey yang kebanyakan ngeluh masalah cintanya. Yaelah, chin up dong Bailey. Tahu Jack selingkuh, ya ngga usah dikasih kesempatan lagi. Tapi mungkin juga karena lagi rapuh, akhirnya diterima aja sama Bailey #tepokjidat. Di sisi lain, Bailey juga deket sama Beck, ehm mungkin karena merasa single dan gaya hidup orang sono juga sih ya :D (emang disini ngga? :P ). Yang bikin saya ngikik, tiap kali baca review pembaca yang sudah baca buku ini di Goodreads, banyak yang bilang kalau "romancenya dikit banget!" . Yah, saya sih udah ngeduga dari genrenya dan ngga berharap ada romance. Apalagi kalau kamu orang yang ngga suka sama tema selingkuh, mungkin bakal antipati ke Bailey. Walau bagi saya sih, yang penting di buku ini sih misteri sama ceritanya. Kehidupan cinta Bailey sih cuma sampingan :D

Satu lagi yang bikin males, yaitu terjemahannya! Saya ngga bisa jabarin banyak disini sih, takutnya terlalu teknis, hehehe. Dan ini juga perasaan saya aja, terjemahannya agak ngga enak dibaca dan kadang terlalu kaku. Kaget juga melihat siapa penerjemahnya, yaitu ibu Gita Yuliani yang juga menerjemahkan Lords of the Rings. Saya jadi mikir, apa karena versi Inggrisnya atau karena editornya atau karena waktu nerjemahin ini lagi tidak konsen, dsb. Sayang juga sih, karena terjemahan itu juga nentuin bagus ngganya suatu buku.

Oh ya, saya juga heran kenapa kok Gramedia tidak menerbitkan buku ini dengan urut. Setelah saya browsing, ternyata buku Kate White yang sudah diterjemahkan ada dua. Yang pertama diterjemahkan justru buku ke-3 dari seri ini, yaitu Till Death Do Us Apart (dengan judul terjemahan "Sampai Maut Memisahkan Kita". yang saya yakin sih, banyak diobral juga XD). Baru kemudian "A Body to Die For". Itu juga di kaver buku ini ditulis "Penulis terlaris New York Times untuk karyanya If Looks Could Kill. Lah, buku itu aja belum diterjemahin -_-". Saya tahu sih, beberapa pembaca mungkin biasa aja, tapi saya kan punya "series OCD", dimana saya punya kecenderungan untuk baca buku yang bagian dari serial itu secara urut. Kalau gini kan, saya jadi tidak tahu sejarah awal Bailey sampai jadi detektif amatiran itu kayak apa. Semoga sih, Gramedia ada rencana menerjemahkan "If Looks Could Kill" ini. Satu lagi, tidak ada keterangan "novel dewasa", padahal bagi saya cukup dewasa juga isinya (walau ga vulgar kok :D) .
  
Verdict?

Jika menyukai cerita misteri, tapi yang ngga terlalu berat, boleh banget baca "A Body to Die For". Jika menyukai romance, mungkin akan sedikit kecewa. Tapi jika mau mengabaikan sedikitnya aspek romance di buku ini, bisa jadi bacaan yang mengasyikkan. Apalagi saat tahu siapa pelaku yang sebenarnya :D.


Rating Cerita





Sensualitas 




Ada adegan intim, tapi tidak eksplisit. Ada adegan ciuman juga

3 komentar:

  1. Balasan
    1. Iya Mbak Desty :(

      Sama ini ga banyak romancenya sih. Ngikik tau ada kenalanku yang misuh2 pas tau g ada romancenya :))

      Hapus
  2. ahhh aku lumayan suka genre cozy mystery ren, selama tokoh utamanya nggak terlalu tipikal cewek agak culun yang selalu beruntung XD boleh juga nih nyari aslinya...

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D