Pages

Jumat, 19 Agustus 2016

Buku Yang Dibaca Selama Mid 2016 - Quick Review (Part 2)

Selamat siang teman - teman :D

Well, TGIF juga bagi yang merayakan kalau ini hari Jumat, hehe (oke ini garing :v). Setelah sebelumnya saya bikin Quick Review Part 1, karena hari ini saya lumayan lowong (alias kerjaan ga banyak) jadi saya lanjutkan ke Part 2. Nah, di Part 1 ada yang menarik perhatian kalian kah? Terus apakah format reviewnya sudah oke atau ada saran untuk format review yang lain? Silakan diusulkan di kolom komen ya :D

Untuk Part 2 kali ini, kebanyakan memang judul bahasa Inggris dan beberapa bagian dari serial. Tapi semoga ada yang menarik perhatian teman - teman. Yuk, lets cekidot! :D


Quick Review:
Buku ini saya baca saat Valentine's Day. Biar berasa romantis pake bingits gitu. Saya sendiri tahu judulnya dari postingan Smex Sunday di blog Smexy Books. Yang belum cukup umur, tolong jangan dicek. Yang sudah, pastikan saat baca postingannya kamu lagi sendirian biar ga diganggu sama yang lain :P. Shiloh Walker sendiri bukan pengarang baru bagi saya dan di awal karirnya dia memang penulis cerita erotica. Kebanyakan temanya selalu cewek yang dikhianati pacar/tunangannya terus dianggap ga worthy gitu. Ya hampir sama - sama lah. Terus entar dihibur sama entah itu sahabatnya sendiri, adik mantannya, adik sahabatnya, teman mantan, dll dst. Dari cerita ya simple abis. Adegan ena - enanya sih juara, lol! Baca ini kalau lagi mood pengen baca genre erotica ya temans :3

Rating:
Recommended?:  Donlod aja ebooknya boleh kakak:v



Quick Review:
Saya milih buku ini karena suka sama covernya yang cartoonish dan berharap sih ceritanya bagus. Apalagi settingnya di kota kecil dimana makhluk paranormal dan supranatural hidup berdampingan dengan manusia biasa. Minimal ada humornya yang bisa bikin saya ketawa deh. Sayang seribu sayang, ceritanya berasa TWILIGHT abis. Saya ga tahu deh, kayaknya Twilight kan dah so yesterday ya, tapi kenapa masih aja dipake tema - temanya. Beberapa unsur pararom di buku ini juga super cliche, terutama bagian damsel in distressnya. Walau begitu, bagian misterinya lumayan dieksplor dengan baik. Saya sendiri cukup penasaran dengan warga kotanya yang lain.

Rating:

Recommended?: Engga terlalu. Kecuali kamu fans berat genre pararom dan terutama Twilight.
 

Quick Review:
Ini judul yang bikin saya jadi ingat masa - masa dulu suka baca Black Dagger Brotherhoodnya J.R.Ward, Immortal After Darknya Kresley Cole dan Lords of the Underworldnya Gena Showalter. Dari semua seri itu, cuma IAD saja yang saya masih ngikutin, sementara yang lain agak malas (lupa juga ceritanya). Buku ini juga punya elemen yang sama, yaitu band of warriors gather to defeat evil force #halah. Konsep yang umum di genre pararom yaitu "fated mate" alias " pasangan yang sudah ditakdirkan" juga ada, tapi ga yang bikin saya jengkel bacanya (macam insta-lust atau apalah). Yang bikin saya suka adalah heroinenya sangat badass, tapi jadinya malah bikin heronya semacam tokoh latar belakang. Saya suka juga sama mitologi Norse dan aspek biokimia di buku ini. Sayangnya, tidak ada penampakan Loki :(.

Rating: 
 
Recommended?: Boleh dicoba bacanya :D.


Quick Review:
Gara - gara Elantris yang bikin saya jatuh cinta, saya jadi ngikutin semua karya Brandon Sanderson! Saya sudah baca Mistborn yang cukup bikin saya merasa nyesek. Kenapa tidak saya bahas di quick review? Karena saya niat mau ngereview trilogy Mistborn dalam satu postingan (walau entar jadi panjang :D). Nah, kebetulan novella om Brandon, yaitu Perfect State ini masuk nominasi Hugo dan didiskon e-booknya jadi tinggal 0,99$. Murah kaaan? Sayang nih, om Brandon kalau bikin novella kurang cespleng :(. Ide Perfect State sebenarnya bagus lho, karena berasa kayak baca The Matrix dan ada unsur - unsur utopia campur dystopia. Tapiii....banyak banget pertanyaan di novella ini yang ga kejawab. Panjang ceritanya emang bikin blunder sih. Soalnya bagi saya Perfect State ini bakalan bagus kalau dijadiin novel yang panjang

Rating:
Recommended?: Di Goodreads sih banyak yang suka. Saya tetep bakal rekomendasiin ini walau saya kasih ratingnya jelek :P.


Quick Review:
Ini novella dalam seri Demonica karya Larissa Ione yang ide ceritanya secara keseluruhan ngingetin saya sama manga Angel Sanctuarynya Yuki Kaori yang kontroversial itu. Jadi memang novella ini ga bisa dibaca secara terpisah sih, mesti ngikuti semua serialnya (dengan total 10 buku lebih) buat tahu ini siapa dan itu siapa. Secara pribadi, bagi saya novella ini ga terlalu memuaskan dibandingkan novella Demonica yang lain. Cerita dan karakternya simply unforgettable.



Rating:
Recommended? : Yang sudah ngikutin serial Demonica sih, minimal baca juga. Tapi novella ini dilewati juga ga masalah, hihihi


Quick Review:

Buku ini adalah buku ketiga seri Twelve Kingdoms, dan ya, ga bisa dibaca terpisah. Mesti baca dua buku pendahulunya. Buku pertama, Mark of the Tala pernah saya review di blog, sementara buku kedua, Tears of the Rose bikin saya rada keki. Genre fantasy romance sepertinya lagi naik daun di Amrik sono, mungkin karena Game of Thrones sukses ya. Gaya penceritaannya sendiri pake gaya orang pertama, yang menurut saya sih rada kurang umum. Ceritanya sendiri juga sangat kompleks dan emosional. Kalau yang suka fantasy dengan latar belakang kerajaan plus intrik politik dan dibumbui romance yang kental, seri Twelve Kingdoms ini pas banget buat dicoba :D.

Rating:
Recommended?: Very much yes!


Quick Review:
Di postingan Quick Review Part 1, saya sudah kasihtahu kalau suka banget sama Discount Armageddon, jadi ga butuh waktu lama buat nerusin ke buku keduanya. Ceritanya tetap asyik seperti biasa dan juga jadi jauh lebih emosional. Di buku ini, pembaca ga cuma ngerti cerita dari sudut pandang tokoh utamanya, Verity, tapi juga dari sepupunya Sarah yang di buku sebelumnya termasuk orang yang "semau gue". Makhluk cryptidnya sendiri ga terlalu banyak yang baru, tapi saya lupa bilang di quick review kemaren kalau saya suka BANGET sama salah satu cryptid yaitu Aeslin mice. Iya, mereka itu tikus dan mereka lucuuu pake banget. Tikus Aeslin ini hidup di tempatnya Verity, mereka sangat fanatik dengan kepercayaan mereka dan setiap hari bersejarah akan dibuat semacam perayaan. Meskipun hari itu tidak penting, seperti hari makan kue atau apalah. Bayangkan aja mereka hamster yang bisa bicara dan punya tingkah laku menggemaskan!


Rating:

Recommended?: Ya! Baca buku pertamanya dulu ya.
Part dua pun selesai!! Ada judul yang menarik perhatian teman - teman? Yuk share di kolom komen :D


5 komentar:

  1. Bacaan Ren Enggres semuaaaaa


    *sebagai mantan sarjana bahasa Inggris, saya merasa hening*

    BalasHapus
  2. Selalu suka dengan gaya dan cara ngereviewnya kak Ren. Mau singkat atau panjang selalu bikin betah :)

    BalasHapus
  3. Mbak Ren, bikin Romance Books Starter Pack gitu dong, buat yang pengen menyelam ke romens tapi nggak mau gambling. X'D *salah satunya saya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idenya bagus tuh :D tapi jd kepikiran kalo selera romens kan beda-beda, selera penulis jg beragam, ada yg suka ada yg nggak. Mungkin harus dibikin per genre gitu buat recommended book?

      Hapus
  4. Bah, baru mau baca Kristen Painter :| *tutup kindlenya*

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D