Judul: The Storied Life of A.J. Fikry
Judul Terjemahan: Kisah Hidup A.J. Fikry
Pengarang: Gabrielle Zevin
Penerjemah: Eka Budiarti
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 280 halaman
Diterbitkan pertama kali : 16 Oktober 2017
Format : Paperback
Target Pembaca : Dewasa
Genre : Slice of Life
Pengarang: Gabrielle Zevin
Penerjemah: Eka Budiarti
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 280 halaman
Diterbitkan pertama kali : 16 Oktober 2017
Format : Paperback
Target Pembaca : Dewasa
Genre : Slice of Life
Sinopsis :
"Manusia tidak bisa hidup sendiri; setiap buku membuka jendela dunia."
Hidup A.J. Fikry jauh dari yang diharapkannya. Istrinya meninggal, penjualan di toko bukunya merosot tajam, dan hartanya yang paling berharga, koleksi puisi Poe yang langka, baru saja hilang dicuri. Pelan tapi pasti, A.J. menjauhkan diri dari semua orang di Pulau Alice. Bahkan ia tak lagi menemukan kegembiraan dari buku-buku di tokonya. Ia malah menganggap buku-buku itu sekadar penanda bahwa dunia telah berubah begitu cepat. Tetapi kemudian sebuah paket misterius muncul di tokonya. Paket itu kecil, meski bobotnya lumayan. Kemunculannya memberi A.J. kesempatan untuk membuat hidupnya lebih baik dan melihat semua hal dengan perspektif berbeda. Tak butuh waktu lama bagi orang-orang di sekitar A.J. untuk menyadari perubahan dalam dirinya. Ia tak lagi pahit, buku kembali menjadi dunianya, dan semua hal berubah menjadi sesuatu yang tak ia duga akan terjadi dalam hidupnya.
Hidup A.J. Fikry jauh dari yang diharapkannya. Istrinya meninggal, penjualan di toko bukunya merosot tajam, dan hartanya yang paling berharga, koleksi puisi Poe yang langka, baru saja hilang dicuri. Pelan tapi pasti, A.J. menjauhkan diri dari semua orang di Pulau Alice. Bahkan ia tak lagi menemukan kegembiraan dari buku-buku di tokonya. Ia malah menganggap buku-buku itu sekadar penanda bahwa dunia telah berubah begitu cepat. Tetapi kemudian sebuah paket misterius muncul di tokonya. Paket itu kecil, meski bobotnya lumayan. Kemunculannya memberi A.J. kesempatan untuk membuat hidupnya lebih baik dan melihat semua hal dengan perspektif berbeda. Tak butuh waktu lama bagi orang-orang di sekitar A.J. untuk menyadari perubahan dalam dirinya. Ia tak lagi pahit, buku kembali menjadi dunianya, dan semua hal berubah menjadi sesuatu yang tak ia duga akan terjadi dalam hidupnya.
Review
"Terkadang buku-buku tidak menemukan kita hingga saat yang tepat"
Sama seperti A.J yang baru baca The Late Bloomer -buku underrated
tapi sangat direkomendasikan oleh Amelia- setelah 4 tahun dia
mendapatkan bukunya, saya juga baru baca buku ini 4,5 tahun setelah beli 😆.
Apa yang lebih menarik dari buku tentang buku? Tentu saja buku yang menceritakan tentang buku, atau dalam hal ini...toko buku.
Apa yang lebih menarik dari buku tentang buku? Tentu saja buku yang menceritakan tentang buku, atau dalam hal ini...toko buku.
Kesan
pertama waktu membaca adalah...wow A.J.Fikry ini sangat SNOBBISH. Tapi,
yah bagi saya semua pembaca buku itu snob dan kadar snobnya berbeda -
beda. Dan itu termasuk saya juga 😋. Walau judul terjemahannya "Kisah Hidup
A.J. Fikry", kenyataannya isi buku ini tidak melulu tentang A.J. Buku
ini menceritakan orang - orang di sekitar A.J, baik yang sudah dia kenal
maupun yang nantinya akan terhubung dengannya dalam suatu ikatan
kebetulan bak kebetulan yang sebenarnya bisa dinamakan takdir.
Membaca buku ini memang seperti membaca surat cinta terhadap buku dan toko buku. Saya bukan penggemar klasik dan buku paling klasik yang pernah saya baca hanya "The Hobbit" saja. Tapi itu tidak mengurangi kenikmatan buku ini. Setting bukunya sendiri juga membuat buku ini terasa bagai magical realism walau ya, tentunya tidak ada unsur - unsur magis di dalamnya. Saya memang menyukai kisah di kota terpencil atau pulau kecil, karena aura kekeluargaan yang cukup kental, hal yang ga akan saya dapat dari buku dengan setting kota besar.
Selain tentang A.J, buku ini menceritakan orang - orang lain di sekitar A.J. Mulai dari putri angkatnya, Maya, "paket kecil dengan berat lumayan" yang membawa perubahan besar ke hidup A.J. Lalu ada pak polisi, Lambiase yang awalnya jarang baca malah jadi doyan baca dan bikin klub buku di toko A.J. Kemudian ada Ismay Parrish, kakak dari istri A.J yang pertama , serta suaminya, Daniel yang hobi selingkuh. Tentunya tak lupa menyebutkan Amelia Loman, sales yang awal pertemuan dengan A.J membuat kesan pertama yang buruk, tapi endingnya malah jadi dekat dengan si pemilik toko buku. Selain itu ada juga tokoh - tokoh lain yang cukup minor perannya tapi bagi saya tidak ada yang sia - sia perannya. Semuanya berkonstribusi dan secara tidak langsung juga berpengaruh pada kehidupan A.J dan toko bukunya.
Membaca dinamika toko buku, judul - judul buku sastra yang dibahas tanpa kesan prestigius, bahkan penyebutan budaya populer seperti True Blood (mungkin kalau buku ini ditulis saat Game of Thrones sedang marak - maraknya, yang dibahas pasti GoT) membuat buku ini menyenangkan untuk dibaca. Membaca kisah hidup A.J dan orang sekitarnya terasa seperti membaca kisah teman lama. Beberapa bagian emang agak dragging, tapi buku ini memang tidak untuk dibaca cepat dalam sekali duduk namun untuk dinikmati dengan perlahan. Review - review dari buku yang dibaca A.J cukup membuat saya tersenyum simpul. Kritis tapi tanpa tedeng aling - aling, persis seperti diri A.J. Bahkan twist dalam ceritanya pun dieksekusi dengan cukup baik. Membawa cerita ini menjadi satu lingkaran penuh yang utuh.
Kelemahannya mungkin terjemahannya agak kurang luwes. Sebenarnya masih enak dibaca, namun ada beberapa bagian yang diterjemahkan TERLALU harafiah. Pun beberapa istilah asing dibiarkan apa adanya, dan ya ini kecenderungan selingkung dari GPU. Menariknya, typonya tidak ada, at least selama saya baca tidak ada. Walau bisa dibilang sedikit kaku, tidak perlu juga membandingkan dengan versi bahasa aslinya. Terjemahannya masih oke walau dengan sedikit catatan.
Baca buku ini, mau ga mau saya keingat kalau jarang sekali ada toko buku kecil yang bukan bagian dari jaringan toko buku besar di kota gue di Depok. Yang saya tahu selama ini so far ya Post Santa, cuma saya kan ga terlalu banyak baca buku sastra ya, hehehe. Plus Post Santa itu jauuuuuh (dari rumah). Tentunya akan agak sulit mencari toko buku yang seleranya sama dengan saya dan bahkan Gabrielle Zevin sendiri bilang kalau selera bukunya dia ga sama dengan selera A.J yang penyuka sastra banget. Tapi meskipun akan sulit mencari toko buku kayak gitu, saya akan selalu mencari toko buku kecil yang mengena di hati. Bukannya Gramed terus jadi jelek ya, saya masih suka ke Gramed kok hahaha XD. Sebuah buku tentang toko buku yang tentunya wajib banget dibaca kalau kamu ngakunya pecinta buku 😍.
Membaca buku ini memang seperti membaca surat cinta terhadap buku dan toko buku. Saya bukan penggemar klasik dan buku paling klasik yang pernah saya baca hanya "The Hobbit" saja. Tapi itu tidak mengurangi kenikmatan buku ini. Setting bukunya sendiri juga membuat buku ini terasa bagai magical realism walau ya, tentunya tidak ada unsur - unsur magis di dalamnya. Saya memang menyukai kisah di kota terpencil atau pulau kecil, karena aura kekeluargaan yang cukup kental, hal yang ga akan saya dapat dari buku dengan setting kota besar.
Selain tentang A.J, buku ini menceritakan orang - orang lain di sekitar A.J. Mulai dari putri angkatnya, Maya, "paket kecil dengan berat lumayan" yang membawa perubahan besar ke hidup A.J. Lalu ada pak polisi, Lambiase yang awalnya jarang baca malah jadi doyan baca dan bikin klub buku di toko A.J. Kemudian ada Ismay Parrish, kakak dari istri A.J yang pertama , serta suaminya, Daniel yang hobi selingkuh. Tentunya tak lupa menyebutkan Amelia Loman, sales yang awal pertemuan dengan A.J membuat kesan pertama yang buruk, tapi endingnya malah jadi dekat dengan si pemilik toko buku. Selain itu ada juga tokoh - tokoh lain yang cukup minor perannya tapi bagi saya tidak ada yang sia - sia perannya. Semuanya berkonstribusi dan secara tidak langsung juga berpengaruh pada kehidupan A.J dan toko bukunya.
Membaca dinamika toko buku, judul - judul buku sastra yang dibahas tanpa kesan prestigius, bahkan penyebutan budaya populer seperti True Blood (mungkin kalau buku ini ditulis saat Game of Thrones sedang marak - maraknya, yang dibahas pasti GoT) membuat buku ini menyenangkan untuk dibaca. Membaca kisah hidup A.J dan orang sekitarnya terasa seperti membaca kisah teman lama. Beberapa bagian emang agak dragging, tapi buku ini memang tidak untuk dibaca cepat dalam sekali duduk namun untuk dinikmati dengan perlahan. Review - review dari buku yang dibaca A.J cukup membuat saya tersenyum simpul. Kritis tapi tanpa tedeng aling - aling, persis seperti diri A.J. Bahkan twist dalam ceritanya pun dieksekusi dengan cukup baik. Membawa cerita ini menjadi satu lingkaran penuh yang utuh.
Kelemahannya mungkin terjemahannya agak kurang luwes. Sebenarnya masih enak dibaca, namun ada beberapa bagian yang diterjemahkan TERLALU harafiah. Pun beberapa istilah asing dibiarkan apa adanya, dan ya ini kecenderungan selingkung dari GPU. Menariknya, typonya tidak ada, at least selama saya baca tidak ada. Walau bisa dibilang sedikit kaku, tidak perlu juga membandingkan dengan versi bahasa aslinya. Terjemahannya masih oke walau dengan sedikit catatan.
Baca buku ini, mau ga mau saya keingat kalau jarang sekali ada toko buku kecil yang bukan bagian dari jaringan toko buku besar di kota gue di Depok. Yang saya tahu selama ini so far ya Post Santa, cuma saya kan ga terlalu banyak baca buku sastra ya, hehehe. Plus Post Santa itu jauuuuuh (dari rumah). Tentunya akan agak sulit mencari toko buku yang seleranya sama dengan saya dan bahkan Gabrielle Zevin sendiri bilang kalau selera bukunya dia ga sama dengan selera A.J yang penyuka sastra banget. Tapi meskipun akan sulit mencari toko buku kayak gitu, saya akan selalu mencari toko buku kecil yang mengena di hati. Bukannya Gramed terus jadi jelek ya, saya masih suka ke Gramed kok hahaha XD. Sebuah buku tentang toko buku yang tentunya wajib banget dibaca kalau kamu ngakunya pecinta buku 😍.
A.J berpikir betapa serupanya semua terlihat di bagian genre
kriminalitas. Mengapa satu buku berbeda dari buku lainnya? A.J
memutuskan, mereka berbeda karena memang berbeda. Kita harus melihat isi
banyak buku. Kita harus percaya. Kita setuju untuk kecewa sesekali,
agar bisa antusias dari waktu ke waktu.
Intermezzo
The Storied Life of A.J Fikry juga telah dibuat versi filmnya lho! Diperankan oleh Kunal Nayyar sebagai titular karakter, alias Pak A.J; Lucy Hale sebagai Amelia Loman dan Christina Hendricks sebagai Ismay Parish (yang, Christina ini kayaknya terlalu bohay untuk jadi Ismay, wkwkwk). Selain itu ada David Arquette sebagai pak polisi Lambiase dan Scott Folley sebagai Daniel Parish, suaminya Ismay yang hobi selingkuh. Saya cek wiki, belum ada tanggal rilisnya untuk film ini, dan hanya ada review singkat yang kayaknya sih kecewa sama versi filmnya.
Mengingat versi terjemahannya sudah lama banget terbitnya, dengan keluarnya versi film ini, siapa tahu GPU mau cetul (dengan cover film, ya mau gimana lagi xixixi) dan banyak pembaca baru yang jadi ikutan baca.
Story Rate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)
Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).
Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.
Terimakasih sudah mau berkunjung! :D