Judul: Size 12 and Ready to Rock
Judul Terjemahan: Berukuran 12 dan Siap Mengguncang Dunia
Pengarang: Meg Cabot
Penerjemah: Barokah Ruziati
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 352 halaman
Diterbitkan pertama kali : 9 Oktober 2014
Format : Paperback
Target Pembaca : Dewasa
Genre : Cozy Mystery, Amateur Sleuth
Pengarang: Meg Cabot
Penerjemah: Barokah Ruziati
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 352 halaman
Diterbitkan pertama kali : 9 Oktober 2014
Format : Paperback
Target Pembaca : Dewasa
Genre : Cozy Mystery, Amateur Sleuth
Series: Heather Wells, buku 4
Review buku pertama: Ukuran 12 Tidak Gemuk
Review buku kedua : Ukuran 14 Pun Tidak Gemuk
Review buku ketiga : Bertulang BesarNote: Buku dibaca April 2021
Review
Sinopsis :
Hanya karena musim panas dan gedung tinggal sepi
dari kehadiran para mahasiswa, tidak berarti Asisten Direktur Gedung
Tinggal Heather Wells bisa bersantai-santai. Fischer Hall lebih sibuk
dari biasanya, dipenuhi remaja-remaja cewek yang histeris menghadiri
Tania Trace Teen Rock Camp untuk pertama kali. Acara yang dipandu
sendiri oleh bintang pop sensasional Tania Trace—yang kebetulan baru
saja menikah dan hamil muda dengan mantan pacar Heather, Jordan
Cartwright yang jadi pujaan.
Tapi masalah yang sebenarnya baru dimulai ketika produser reality show ini tewas di hari pertama. Padahal jelas, Tania-lah sasaran sebenarnya.
Grant Cartwright, pemilik Carwright Records menginginkan menantu sekaligus tambang emasnya tetap hidup. Disewalah Cooper Cartwright, anak sulung, si pemberontak dalam keluarga, dan detektif swasta— sekaligus tunangan terbaru Heather. Mestinya Heather membiarkan semuanya menjadi urusan Cooper. Namun dengan gedung yang dipenuhi jeritan calon bintang remaja, ia tak tahan untuk terlibat. Setelah Tania mengungkapkan rahasia yang mengejutkan, acara ini menjadi lebih berbahaya daripada yang pernah dibayangkan.
Tapi masalah yang sebenarnya baru dimulai ketika produser reality show ini tewas di hari pertama. Padahal jelas, Tania-lah sasaran sebenarnya.
Grant Cartwright, pemilik Carwright Records menginginkan menantu sekaligus tambang emasnya tetap hidup. Disewalah Cooper Cartwright, anak sulung, si pemberontak dalam keluarga, dan detektif swasta— sekaligus tunangan terbaru Heather. Mestinya Heather membiarkan semuanya menjadi urusan Cooper. Namun dengan gedung yang dipenuhi jeritan calon bintang remaja, ia tak tahan untuk terlibat. Setelah Tania mengungkapkan rahasia yang mengejutkan, acara ini menjadi lebih berbahaya daripada yang pernah dibayangkan.
Review
Aku sampai pada kesimpulan bahwa, selain Nazi, Taliban, dan mungkin
luwak madu, tak seorang pun di planet ini yang lebih kejam dibandingkan
seorang gadis remaja begitu dia memutuskan untuk tidak menyukaimu
Heather Wells is back...atau sepertinya setelah Big Boned, tante Meg
memutuskan buat melanjutkan kisah Heather meskipun di Big Boned
sebenarnya Heather udah pacaran sama Cooper (intinya hidup ini indah lah 😍). Settingan waktunya ga begitu banyak dari buku 3, dimana saat
ini sudah memasuki musim panas (Big Boned settingnya di musim semi).
Heather masih jadi asisten direktur asrama, eh gedung tinggal. Kisah
kasihnya dengan Cooper sangat so sweet unyu banget tanpa bikin harus
muntah. Yah, Cooper emang idaman, dan nanti akan sangat terlihat cowok
ini MEMANG IDAMAN. Walau Cooper niatnya mau nikah tamasya dan
merahasiakan hubungannya dengan Heather, endingnya sih bocor juga. Walau
ini bukan salah Heather, ya ini salahnya Cooper. Karena dia yang ember
duluan :)).
Dibandingkan buku 1-3 yang bertema whodunnit, buku 4
ini lebih ke arah suspense. Apakah Fischer Hall masih jadi Asrama
Kematian? Masih dong, walau sekarang yang diincar bukan mahasiswa atau
teman kerja Heather, tapi justru Tania Trace. Sedikit kilas balik, Tania
ini kayak Beyonce-nya Meg Cabot, bertalenta dengan suara jauh lebih
bagus dari Mariah Carey, yang "kebetulan" merebut Jordan, mantannya
Heather. Dari buku 1-3 terkesan kalau Tania itu (mungkin) bitchy dan
diva banget. Tapi di buku ini anggapan tentang Tania hancur total.
Karena Tania sebenarnya juga punya kepribadian yang kompleks dan rasanya
Jordan ini terlalu baik buat dapatin Tania (Jordan emang kesannya loser
banget sih, 😂). Yang bikin saya kagum juga, hati besarnya Heather
itu masih ada. Dia bahkan memaafkan Tania, ga dendam, bahkan sangat
mendukung Tania saat kasus kematian di Fischer Hall ternyata berhubungan
dengan Tania dan masa lalunya. Saya suka sekali cara Heather menguatkan
Tania buat fight back. Saya agak merindukan "ajaib"nya Heather dan komen
sarkasnya cukup berkurang, tapi mungkin pacaran dengan Cooper bikin
Heather belajar bijak dan untuk tidak melihat orang dari sisi luarnya
aja.
Salah satu yang bikin saya merasa ini buku terbaik dari seri Heather Wells adalah, pesan terkait anak dan orang tua yang disampaikan tante Meg (via Cooper) di buku ini tanpa terkesan menggurui. Bagi saya dengan kondisi childless (not by choice), terharu banget bacanya. Kayak nyess banget :'). Saya sudah banyak baca romansa yang kalau ga epiloguenya berakhir sama kehamilan, ya punya anak, atau anak itu jadi end goal yang berujung kebahagiaan. Buku ini tuh ditulisnya di 2012 dan ini jauh sebelum di Indonesia marak tips - tips parenthood, perlunya punya anak dan bahkan pilihan untuk bebas-anak (yang tentunya masih merupakan konsep "alien"), tante Meg udah membahasnya lebih dulu (mungkin ada juga pengarang2 lain, tapi kan saya baca bukunya Meg). Memang mengejutkan sih buku 4 ini. Banyak hal - hal yang cukup meaningful di dalamnya dan bisa menjadi diskusi yang cukup apik, di luar hingar bingar dunia selebritas atau kehidupan para mahasiswa asrama...eh gedung tinggal Fischer Hall.
Kurangnya mungkin, karena ini jedanya 5 tahun sendiri antara penulisan Big Boned sama Size 12 and Ready to Rock untuk edisi aslinya walau yang terjemahan beda terbitnya hanya dua tahun, jadinya banyak istilah modern yang agak salah tempat 😓 . Kayak tahu-tahu nyebut Kate Middleton, atau pembahasan issue yang lagi hot pas tahun buku ini ditulis. Selain itu interaksi Heather sama teman kerjanya ga terlalu banyak, kecuali mungkin sama Sarah atau Tom dan pacarnya, Steven. Sarah ini gimana ya...saya serius kagum sama Heather yang masih sabar banget menghadapi Sarah yang lebay, dramatis dan suka menghakimi. Kayak Jordan, Sarah juga ga berhak jadi temannya Heather benernya, soalnya Heather terlalu baik 😆. Di sisi lain, Heather akhirnya dapat bos baru yang syukurlah sampe buku ini berakhir, nasibnya masih aman - aman saja, 😂 Di sisi lain, pembaca bakal dikenalin sama keluarganya Cooper, yang semuanya ya "ajaib". Sepertinya cuma Cooper aja yang normal alias mikirnya agak bener dikit.
Size 12 and Ready to Rock bagi saya adalah buku TERBAIK dari seri Heather Wells, meskipun segi misterinya agak kurang (haha), simply karena pembahasan yang ada didalamnya yang terkoneksi ma kondisi saya saat ini (ya mungkin bagi orang lain biasa aja). Sisa satu buku lagi, dimana Heather dan Cooper bener - bener siap buat "tied the knot", dan ya jangan - jangan nasib buruk (atau baik?) Heather menjadi amateur sleuth dadakan masih berlaku.
Salah satu yang bikin saya merasa ini buku terbaik dari seri Heather Wells adalah, pesan terkait anak dan orang tua yang disampaikan tante Meg (via Cooper) di buku ini tanpa terkesan menggurui. Bagi saya dengan kondisi childless (not by choice), terharu banget bacanya. Kayak nyess banget :'). Saya sudah banyak baca romansa yang kalau ga epiloguenya berakhir sama kehamilan, ya punya anak, atau anak itu jadi end goal yang berujung kebahagiaan. Buku ini tuh ditulisnya di 2012 dan ini jauh sebelum di Indonesia marak tips - tips parenthood, perlunya punya anak dan bahkan pilihan untuk bebas-anak (yang tentunya masih merupakan konsep "alien"), tante Meg udah membahasnya lebih dulu (mungkin ada juga pengarang2 lain, tapi kan saya baca bukunya Meg). Memang mengejutkan sih buku 4 ini. Banyak hal - hal yang cukup meaningful di dalamnya dan bisa menjadi diskusi yang cukup apik, di luar hingar bingar dunia selebritas atau kehidupan para mahasiswa asrama...eh gedung tinggal Fischer Hall.
Kurangnya mungkin, karena ini jedanya 5 tahun sendiri antara penulisan Big Boned sama Size 12 and Ready to Rock untuk edisi aslinya walau yang terjemahan beda terbitnya hanya dua tahun, jadinya banyak istilah modern yang agak salah tempat 😓 . Kayak tahu-tahu nyebut Kate Middleton, atau pembahasan issue yang lagi hot pas tahun buku ini ditulis. Selain itu interaksi Heather sama teman kerjanya ga terlalu banyak, kecuali mungkin sama Sarah atau Tom dan pacarnya, Steven. Sarah ini gimana ya...saya serius kagum sama Heather yang masih sabar banget menghadapi Sarah yang lebay, dramatis dan suka menghakimi. Kayak Jordan, Sarah juga ga berhak jadi temannya Heather benernya, soalnya Heather terlalu baik 😆. Di sisi lain, Heather akhirnya dapat bos baru yang syukurlah sampe buku ini berakhir, nasibnya masih aman - aman saja, 😂 Di sisi lain, pembaca bakal dikenalin sama keluarganya Cooper, yang semuanya ya "ajaib". Sepertinya cuma Cooper aja yang normal alias mikirnya agak bener dikit.
Size 12 and Ready to Rock bagi saya adalah buku TERBAIK dari seri Heather Wells, meskipun segi misterinya agak kurang (haha), simply karena pembahasan yang ada didalamnya yang terkoneksi ma kondisi saya saat ini (ya mungkin bagi orang lain biasa aja). Sisa satu buku lagi, dimana Heather dan Cooper bener - bener siap buat "tied the knot", dan ya jangan - jangan nasib buruk (atau baik?) Heather menjadi amateur sleuth dadakan masih berlaku.
"Heather, tak seorang pun boleh punya anak dengan tujuan agar ada
yang membiayai mereka di hari tua. Itu salah satu alasan terburuk di
dunia untuk punya bayi...hampir sama buruknya dengan punya bayi untuk
menyelamatkan pernikahan. Orang seharusnya membiayai diri mereka
sendiri. Apakah kau dan aku berencana membiayai orang tua kita di hari
tua mereka?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)
Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).
Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.
Terimakasih sudah mau berkunjung! :D