Pages

Selasa, 08 November 2022

Review: Real Face oleh Chinen Mikito

 

Judul: Real Face
Pengarang: Chinen Mikito
Penerjemah: Lina Budiarti
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Haru

Tebal : 388 halaman
Diterbitkan pertama kali : 1 Maret 2021

Format : Paperback
Target Pembaca : Dewasa

Genre : Misteri, Thriller
 
 Sinopsis :

Karena butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang.

Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa Hiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhanpembunuhan empat tahun lalu.

Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu?
Apa benar Hiragi terlibat?
Satu per satu rahasia Hiragi pun terungkap...

 Review

" Kebenaran di dunia ini tidak ada artinya. Keadilan yang cuma ditentukan oleh suara mayoritas penonton itu tidak lebih berharga dari kotoran anjing."

Untuk ukuran buku dengan genre crime/thriller, tidak menduga akan ada unsur humornya (dan bukan dark humor!), terutama dari si dokter nyeleneh, Hiiragi Takayuki. Interaksi Asuka, seorang dokter anestesi yang naif, idealis dan berpegang teguh pada prinsip kedokteran dihadapkan dengan Hiiragi, dokter ahli bedah plastik yang lumayan sosiopat, mata duitan, amoral dan narsis. Tapi apa benar Hiiragi memang seperti itu? 
 
 
Plot twistnya lumayan dapat walau kalau sebenarnya jeli, petunjuknya sudah mulai nampak di beberapa bagian awal. Banyak istilah kedokteran (ya iya, Chinen Mikito ini aslinya dokter 😂), tapi tenang saja ada istilah kaki yang akan membantu tanpa harus buka Google. Penjabaran adegan bedahnya cukup taktis tanpa membuat ngilu. Jauh dari kata gore malah. Bahkan adegan pembunuhannya cukup bisa dibaca tanpa harus merasa mual. Eniwei, chapter di buku ini mengesankan sepertinya bukunya diterbitkan di majalah baru kemudian dikumpulkan jadi buku. Ya seperti laiknya skema penerbitan di Jepang. Menariknya walau seperti bab-bab terpisah, tidak ada pengulangan info dan penulisannya pun cukup rapi tertata dari awal sampai akhir.

Ending ceritanya memang seperti come to full circle. Asuka yang naif dan keras kepala mungkin bisa membuat agak jengkel ya, karena dunia nyata itu kan ga semuanya hitam dan putih. Apalagi Asuka ini demen banget ngejudge orang yang minta bedah plastik ke Hiiragi dengan beragam alasan. Walau tindakan Hiiragi bisa dibilang beberapa cukup amoral tapi sebenarnya bisa masuk dalam ranah abu-abu. Hubungan antara Hiiragi dan "murid"nya, Kagura Seiichirou yang menjadi tersangka di buku ini cukup kompleks juga. Dan menurut saya walau plot twistnya memang dapat, tapi cara penyajiannya saya merasa agak kurang mulus. Satu lagi, ada apa antara penulis cerita crime Jepang dengan Sherlock Holmes? Ini kedua kalinya saya baca interaksi ala Holmes-Watson di buku ini, setelah Tokyo Zodiac Murdernya Shoji Shimada, 😝. Yang satu nyeleneh, yang satu naifnya ga ketulungan.

Sayang sekali tapi masih ada salah ketik dan mungkin terjemahannya agak kaku di beberapa bagian. Walau begitu ada juga terjemahan lepas, macam "ngajak gelut", yang di pikiran saya "wkwk apa ini kok sangat random sekali 😂". Real Face pada akhirnya adalah sebuat cerita thriller/crime dengan sedikit humor dan pertanyaan mengenai apa itu moralitas, terutama dalam dunia kedokteran dan utamanya, dunia bedah kecantikan. Buku yang cocok dibaca dalam sekali duduk..mungkin juga sampai begadang seperti yang saya lakukan saking pengen tahu twist apa yang tersembunyi di dalam ceritanya.
 
"Tidak apa - apa. Kau dan aku, kita memang seharusnya merasa ragu. Karena, di dunia ini tidak ada kebenaran yang mutlak. Kita harus ragu, dan terus ragu, dan akhirnya yang bisa kita lakukan adalah menemukan kebenaran kita sendiri."
   

Story  Rate

Rating untuk Real Face ini adalah: 
  


2 komentar:

  1. Buku ini masih di timbunanku...wkwkwk.
    Aku penasaran karena ada tentang operasi plastik itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ga salah inget dulu ada juga dijelasin prosedural oplasnya, Mba Desty. Tapi ga banyak. Lebih ke pandangan apakah oplas itu dibolehkan secara moral atau ga lewat PoVnya Asuka (yang mayan judgemental xixixi)

      Hapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D