Rabu, 18 Januari 2012

Review : Immortal Rider oleh Larissa Ione


Judul : Immortal Rider
Pengarang : Larissa Ione
Penerbit : Grand Central Publishing
Tebal : 414 halaman
Diterbitkan pertama kali : 22 November 2011
Format : Mass Market Paperback
Target : Dewasa
Genre : Paranormal Romance
Bahasa : Inggris
Seri : Lords of Deliverance
Buku ke- : 2 (dua)
Status : Hadiah dari blog Wicked Scribes

Web Pengarang
Order di : Bookdepository
English Review at Goodreads : click here




Sinopsis

The signs are everywhere...disastrous world events. Evil rising up, unleashed upon the innocent. The prophecies were there...but no one listened. Until now. The time has come for those who can either usher in Doomsday...or prevent it.
They are here. They ride.
The Four Horsemen of the Apocalypse.

Arik Wagner, a soldier with the U.S. Army's paranormal unit, the R-XR, kissed a girl and liked it. And then he went to hell as punishment. Where he's spent weeks being tortured...and plotting revenge. Limos, Horsewoman of the Apocalypse, isn't your average girl. She's immortal, dangerous, and her fiancé is Satan himself. In a moment of weakness, she gave in to her desire and kissed Arik, triggering her fiancé's wrath - and his claim on her. In order to save Arik, and the world, Limos must make a dangerous pact with her recently turned evil brother, Pestilence. A deal that might just cost her her soul...and her heart.

Review

Beware! Membaca buku - buku Larissa Ione, harus dengan open mind, dan sadar bahwa ini hanyalah fiksi belaka. Kenapa? Karena emang isinya yang cukup "berat" dan "sensitif" serta menyinggung Alkitab (dalam hal ini adalah Injil). Jadi read at your own risk, kalau ga keberatan ya baca aja, kalo keberatan jangan mencak -mencak :P

Immortal Rider adalah buku ke 2(dua) dari seri Lords of Deliverance, yang merupakan spin - off seri Larissa Ione yang booming di Amerika sana. Kemungkinan diterbitkannya sih kecil sekali, tidak hanya isunya sensitif, banyaknya kata - kata makian dan adegan intim, mungkin membuat beberapa pembaca jengah. Tapi berhubung saya sudah mengikuti Demonica sejak awal, dan jatuh cinta setengah hidup sama seri ini, jadi oke - oke saja. Pembaca yang membaca buku pertama seri Lords of Deliverance (LoD), Eternal Rider, mungkin akan bingung, apalagi langsung baca Immortal Rider. Saran saya, untuk membaca seri Demonica yang hanya terdiri dari 5 buku (ga banyak kan), yang judulnya bisa dilihat di webnya tante Larissa. Atau kalau mau langsung baca seri LoD ini ya, fine - fine aja =)

Alkisah, 5000 tahun yang lalu, seorang malaikat bernama Yenrieth digoda ole
h iblis cantik Lilith, dan mereka mempunyai 4 anak, Reseph, Ares, Limos dan Thanatos. Empat anak ini dikirim ke permukaan bumi, kecuali Limos yang tetap bersama ibunya. Suatu saat Limos melarikan diri ke bumi dan menemukan kakak-kakaknya. Demon lalu menyerang mereka dan membunuh orang yang mereka cintai. Keempat kakak beradik ini lalu berperang dengan para demon, dan Surga marah melihat kekacauan yang mereka buat. Surga lalu mengutuk keempat orang ini, menjadi Four Horsemen of Apocalyse dan selamanya berjalan antara kebaikan dan kejahatan. Jika Seal (segel) dan agimortus (event/benda/orang yang berhubungan dengan Seal) yang mereka punya pecah, maka mereka akan menjadi Four Horsemen yang sesungguhnya (Pestilence, War, Famine dan Death) dan memulai Armageddon.

Dan lalu kemudian (habis ceritanya panjang juga sih), di buku pertama, segel Reseph, anak pertama rusak, dan dia menjadi Pestilence. Sebagai Pestilence dia menimbulkan kekacauan di bumi. Targetnya adalah Ares dan mencari malaikat yang merupakan agimortusnya. Singkat kata (spoiler juga :p) Ares berhasil menjaga Sealnya tetap utuh dan agimortusnya sekarang adalah Cara, manusia biasa yang berubah jadi immortal dan menjadi tunangan Ares serta ratu dari para Anjing Neraka (hellhound). Di buku ini target Pestilence adalah Limos, adik perempuan
satu-satunya, Horseman yang ketiga, dengan agimortus suatu wadah.

Pada pesta perkawinan Ares - Cara, Limos bertemu dengan Arik Wagner. Pembaca yang sudah baca Demonica (asumsi deh) akan mengenal Arik ini di buku dua. Desire Unchained. Arik adalah anggota RX-R, militer yang bekerja sama dengan Guardian, pelindung manusia dari para demon. Walau sekarang Guardian dan petinggi mereka, Aegis sudah mulai bekerja sama dengan para demon, karena ga semua demon itu jahat. Arik yang terpikat dengan Limos yang cantik, seksi namun juga tangguh, tak kuasa menahan diri untuk mencium Limos. Sialnya, saat itu juga Arik ditarik ke neraka. Neraka sungguhan, karena Limos ternyata adalah tunangan Satan, iblis tertinggi di Neraka.

Cerita selanjutnya berkisar antara Limos dan Kynan, teman Arik, yang dibantu dengan Ares dan Thanatos mencari keberadaan Arik. Sementara Arik mengalami penyiksaan yang sadis dan
penderitaan yang tak tertahankan. Belum lagi Pestilence lalu memblack-mail Limos, karena tahu rahasia besar gadis itu. Dalam keadaan serba kalut, akhirnya mereka berhasil menemukan Arik, sayangnya Arik keburu trauma, dan nyawanya berada di tangan Pestilence. Masalah menjadi makin rumit, saat Limos mau tak mau harus membeberkan semua kebohongan dan pengkhianatannya pada kedua kakaknya, Ares dan Thanatos. Belum lagi dia harus mencari agimortusnya, suatu wadah yang tak diketahui dimana tempatnya, sebelum didahului Pestilence. Tunangan Limos, Satan, juga terus mengejarnya dan mengancam hidup Arik. Lalu beberapa agenda rahasia dari Aegis untuk menghindari Armageddon yang melibatkan Thanatos. Pengkhianatan, kebohongan, kebencian, masalah yang tiada henti. Walau Arik dan Limos akhirnya saling mencintai, tapi masih banyak masalah yang mereka hadapi sebelum akhirnya bisa benar- benar bersatu.

SERU!! Itulah pikiran saya saat membaca Immortal Rider. Setelah Eternal Rider yang biasa saja itu, kali ini seolah Larissa Ione ingin menebus kesalahannya. Memang saa
t - saat Arik dipenjara di neraka dan usaha untuk menemukannya, cerita berjalan agak lambat. Tapi setelah itu pembaca dibuat tidak bisa menghela nafas, karena begitu banyak aksi yang diberikan. Ada begitu banyak fakta dibeberkan yang mungkin membuat pembaca terkejut dan akan antipati pada Limos. Sebenarnya wajar, karena Limos dibesarkan oleh iblis, jadi awalnya dia masih jahat. Tapi setelah bertemu kakak-kakaknya, dia sadar, walau masih sering berbohong. Arik-lah yang membuatnya tidak ingin berbohong lagi, walaupun godaan itu sangat besar. Lebih baik bagi mereka untuk hidup dengan kebenaran walau itu menyiksa daripada hidup dalam kebohongan dan pengkhianatan yang tiada akhir.

Salah satu poin plus dari buku Larissa Ione adalah, betapa handalnya beliau dalam menulis kisah tentang keluarga dan persahabatan. Persaudaraan antara para Horsemen, mengingatkan saya pada demon Seminus di seri Demonica. Saat ada saudara mereka yang salah, walau kesalahan mereka sangat fatal, toh akhirnya mereka saling memaafkan dan menguatkan. Dan bahwa tidak semua yang jahat itu jahat, baik itu baik. Larissa Ione mendeskripsikan begitu banyak area abu - abu di seri LoD ini. Untuk adegan intimnya sendiri, tidak se"panas" Demonica sih, walau ada yang melibatkan angka "6" dan "9" (haha :)) ), bahkan yang doyan SAM (sex after marriage) dan MOC (married of convenience) mungkin bakalan suka. Walau memang, banyak juga sih adegan intimnya, tapi diskip juga ga masalah =
).

Overall, Immortal Rider dan seri Lords of Deliverance sangat menarik untuk dibaca, dan wajib masuk dalam wishlist fans paranormal romance. Lalu buat fans hardcore Larissa Ione, buku ini bagaikan pemuas dahaga sembari menunggu buku tentang Horseman ke empat, Thanatos yang berjudul Lethal Rider. (yang model covernya Paul Marron, ah
eeeey!! :)) )


Oh ya, daripada yang versi USA ini, entah kenapa saya lebih suka sama cover versi UK yang saya letakkan di sisi kanan ini. Lebih mirip sama deskripsi Limos, walau dalam bayangan saya, Limos itu kayak Megan Fox (dan Arik mirip Channing Tatum)






F
avorite Quote :

“There's no sense drawing attention to yourself, Li." "Hellooooo. I'm a Horseman of the Apocalypse, and I'm betrothed to the most infamous, most powerful demon in existence. I couldn't draw more attention to myself i I wore Lady Gaga's meat dress to a PETA convention.”

Rating Cerita


Lebih ke 4.5 mangkuk mi, karena saya merasa endingnya terlalu gampang. Penyelesaiannya kurang memuaskan.

Sensualitas



Walau adegan intim yang beneran antara kedua karakternya cuma sekali (pertamanya sih oh so unromantic) tapi tetep aja banyak adegan sensual bertebaran =)) )

8 komentar:

  1. Buku ini ada menyinggung ttg alkitab ato apa yaa, nga papa sih, toh aku jg bukan kristen, asal nga ada yg namanya baca ayat apa, kayanya aku bisa menikmati deh...^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Four Horsemen emang asalnya dari Injil, Filia =). Terus emang banyak karakter angel dan demon disini. Kalo ayat2 sih yah ngga ada kok

      Hapus
  2. bgs critanya, tp mengingatkan lg klo bk ini hrsnya menang giveaway tp g di claim akhirnya tgl say "goodbye" ;(

    BalasHapus
    Balasan
    1. loh kok bisa ga diclaim? Kalau ada batas 72 jam, kan harus diklaim secepatnya...

      Hapus
  3. mmhhhhhh..... its okay lahhh... tak masalah, selama bisa membedakan mana yang fiksi dan mana yang gak, muahahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi tetep saja ada orang yang ngga bisa bedain fiksi dan non fiksi =))

      Hapus
  4. berdoa semoga seri demonica terbit di indo.. *sigh* mungkin ga ya?
    aku suka nama Lilith, mirip ke Liis ga, siiiih?? hahaha..

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...