Jumat, 28 Juni 2013

Review : Slammed oleh Colleen Hoover


Judul: Slammed
Judul Terjemahan : Cinta Terlarang 
Pengarang : Colleen Hoover
Penerjemah : Shandy Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 333 halaman
Diterbitkan pertama kali : 25 April 2013
Format : Paperback
Target : Remaja
Genre : Contemporer
Bahasa : Indonesia

Seri : Slammed
Buku ke- : 1 (satu)
Kepemilikan : Punya sendiri

Web Pengarang : Click here
Order di : Gramedia , Bukukita, Bukabuku

Sinopsis

 

Layken harus kuat demi ibu dan adiknya. Kematian mendadak sang ayah, memaksa mereka untuk pindah ke kota lain. Bayangan harus menyesuaikan diri lagi dengan lingkungan baru sungguh menakutkan Layken. Namun semua berubah, begitu ia bertemu dengan Will Cooper, tetangga barunya.

Will memang menarik. Dengan ketampanan dan senyum memikat, pemuda itu menularkan kecintaannya pada slams––pertunjukan puisi. Perkenalan pertama menjadi serangkaian hubungan intens yang membuat mereka semakin dekat, hingga keduanya bertemu lagi di sekolah...

Sayangnya, hubungan mereka harus berakhir. Perasaan yang mulai tumbuh antara Will dan Layken harus dihentikan. Pertemuan rutin mereka di kelas tak membantu meniadakan perasaan itu. Dan puisi-puisi menjadi sarana untuk menyampaikan suara hati. Tentang sukacita, kecemasan, harapan, dan cinta terlarang mereka.

Review




"Kematian. Satu - satunya hal yang tidak terhindarkan dalam hidup.
Orang tidak suka membicarakan kematian karena kematian membuat mereka sedih"
(Will Cooper)


"Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi... Hanya untuk bersamanya . Lirik lagu Cinta Terlarang yang dinyanyikan oleh band The Virgin terlintas di otak saya (dan saya juga sedikit nyanyiin sih) saat saya melihat Twitter GPU yang mengumumkan kalau mereka nerjemahin buah karya Colleen Hoover dengan judul "Cinta Terlarang". Alis mata ini otomatis naik melihat judul yang "ajaib" itu, mengingat judul aslinya cuma "Slammed". Kenalan di Facebook yang kebetulan menyukai Slammed dan sudah baca versi bahasa Inggrisnya, cukup jengkel dengan judul terjemahan yang menurutnya aneh. Plus, kesangsian dia kalau puisi slams di buku ini bisa diterjemahkan dengan baik. Saya sih, menilai dulu setelah membaca tentunya ;).


"Aku terus berkata pada diriku. 
Bahwa semua akan baik - baik saja.
Kita tidak bisa membuat orang bahagia.
Sepanjang waktu.
(Lirik lagu "Paranoia In B Flat Major - The Avett Brothers)

Novel ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, dengan tiap bab diawali lirik lagu The Avett Brothers, kita diperkenalkan pada protagonis Slammed, yaitu Layken Cohen, yang akrab dipanggil Lake. Lake, adiknya Kel, dan ibunya, Julia, harus meninggalkan Texas yang panas menuju Ypsilanti, Michigan yang berhawa dingin setelah kematian ayah Lake. Sedikit mengingatkan saya sama Twilight nih, awal ceritanya Slammed. Sikap Lake yang ogah-ogahan menyambut rumah baru mereka, sedikit berubah saat dia berkenalan dengan tetangganya, lelaki tampan yang menurut Lake "hot" (bener di bukunya ditulis begitu), Will Cooper. Keduanya langsung akrab, begitu juga Kel dan adik Will, Caulder. Will bahkan mengajak Lake kencan. Pria itu mengajaknya ke slams, yaitu pertunjukan puisi.  Lewat puisi, Lake tahu kalau Will dan Caulder sekarang sebatang kara. Lewat puisi juga, Lake jatuh cinta pada Will. Ciuman mereka berdua membuat Lake tidak lagi membenci Michigan. Dia mencintai Michigan.


"Aku tak bisa bernapas
Tak bisa menang,
Dari posisi tak terelakkan yang kuhadapi
Yang mengendalikan jiwa malangku semata "
(Will Cooper)

Dan.. itu semua baru 2 bab pertama lho ;). Di saat saya mulai menganggap Slammed hanyalah novel romance untuk YA (atau remaja) yang biasa saja, kejutan terjadi di bab selanjutnya. Will ternyata guru magang di tempat Lake bersekolah, yang tentu saja membuat hubungan mereka jadi "terlarang". Lake shock melihat Will mengajar kelas puisinya, Will lebih shock lagi tahu Lake masih SMA, walau dia sekarang sedang dalam tahun terakhirnya di sekolah. Hubungan mereka bisa bikin karir Will hancur kalau ketahuan, apalagi Will harus menghidupi Caulder yang masih SD. Maka mau tidak mau hubungan yang baru saja berkembang ini harus layu. Will dan Lake sepakat untuk berusaha tidak saling mengenal di sekolah, walau itu membuat hati keduanya hancur.
 
"Menurut tesaurus
juga menurutku sendiri
ada lebih dari tiga puluh arti dan kata lain sebagai pengganti kata
kejam..."
(Layken Cohen)

Namun, hidup Lake tidak selamanya menderita karena di sekolahnya yang baru ini, dia beruntung bertemu dengan Eddie yang nyentrik tapi baik. Eddie pun jadi semacam BFFnya Lake, dan bersama pacar Eddie, Gavin, gadis itu setidaknya berhasil membuat hati Lake sedikit merasa lebih baik. Sayangnya, seolah belum cukup dengan ketidak jelasan hubungannya dengan Will, Lake merasa ibunya menyembunyikan sesuatu. Lake menduga - duga kalau sang ibunda berhubungan dengan pria lain, dan itu membuatnya marah karena baru 7 bulan ayah Lake meninggal. Tapi kebenaran yang diungkapkan Julia membuat Lake terkejut. Saat inilah bagian kedua cerita ini dimulai. Menurut Elizabeth Kubler Ross (dikutip langsung dari novel ini), ada lima tahap yang dilewati orang yang berduka. Penyangkalan, amarah, tawar - menawar, depresi dan akhirnya, penerimaan. Akankah Lake terus menyangkal akan ketidak pastian hubungannya dengan Will? Marah akan keadaannya yang sekarang? Berusaha tawar - menawar dengan ibunya setelah tahu kebenarannya? Lalu, menjadi depresi karena tak sanggup menahan beban dan duka? Atau, akankah akhirnya Lake mau menerima semua yang terjadi padanya dengan tabah?

********

Dan dari semua pertanyaan yang saya ajukan di atas, membuat saya merasa bahwa judul terjemahan Slammed, yaitu Cinta Terlarang, sesungguhnya tidak tepat. Slammed disini sebenarnya mengacu pada kata - kata Julia ke Lake yaitu :

"Jangan terlalu serius menyikapi hidup. Tonjoklah wajah kehidupan jika kehidupan memang butuh diberi tonjokan telak. Lalu tertawakan dia."

Disini, kita bisa melihat kalau kata Slammed, sebenarnya sama maknanya dengan kata "tonjok". Tapi tentu jadi aneh kan, kalau judul terjemahannya "terhantam" atau "terpukul", hehehe. Maka, menurut hemat saya, lebih baik tidak usah diterjemahkan saja judul bahasa Inggrisnya. Judulnya yang cheesy itu, lumayan bisa bikin kita jadi salah menduga akan cerita Slammed sebenarnya. Menurut saya, Slammed lebih menyoroti hubungan kekeluargaan dan pertemanan. Porsi romancenya memang banyak, tapi daya tarik Slammed sendiri adalah bagaimana pandangan sang pengarang, Colleen Hoover, terhadap kematian dan kehidupan. Baik Lake dan Will sama - sama dihadapkan pada kematian sejak usia masih muda. Saya bersyukur, sampai saat ini orang tua saya masih hidup, tapi saya juga bisa bersimpati pada Lake dan Will, betapa beratnya hidup ini ketika ditinggal oleh orang yang kita cintai, terutama kalau orang itu adalah orang yang membesarkan kita selama ini.

"satu juta lima puluh satu ribu dua ratus menit.
sebanyak itulah kau membuatku tersenyum,
sebanyak itulah kau membuatku bermimpi,
sebanyak itulah kau membuatku percaya...
(Gavin)

Daya tarik lain dari Slammed, adalah puisi - puisi di dalamnya. Saya tidak baca versi aslinya dalam bahasa Inggris. Tapi, toh, bagi saya si penerjemah sudah bisa menyadur puisi - puisi tersebut ke dalam bahasa kita dengan baik. Saya bisa merasakan kegelisahan Will akan perasaannya pada Lake, kemarahan Lake karena Will yang tidak tegas, sikap penuh cinta Gavin ke Eddie, kisah hidup Eddie yang harus pindah dari satu rumah ke rumah lain sebagai anak asuh, bahkan saat Will dan Lake saling menyatakan cinta, semuanya disampaikan dengan indah melalui puisi. Saya merasa Colleen Hoover sudah melakukan pekerjaan yang baik dalam rangka mengenalkan slams, alias pertunjukan puisi. Menarik rasanya jika di Indonesia ada kegiatan seperti slams. Bukan yang murni seni, hanya bisa dinikmati kaum elite atau yang melek sastra. Tapi orang biasa juga bisa membacakan puisi di depan khalayak ramai, untuk dinikmati bersama.


"Aku akan bersenang - senang. Aku tahu aku akan bersenang - senang
Namun, ada satu hal yang kutahu pasti.
Sebaiknya jangan sampai aku mendapat
balon merah jambu brengsek
 (Eddie)

Slammed diceritakan dari sudut pandang orang pertama, dalam hal ini yaitu Lake. Membuat saya bersyukur karena Lake ini, bukan tipikal cewek remaja annoying, TSTL (too stupid to live), mary sue, pokoknya yang bikin saya pengen nonjok deh. Lake memang kadang emosional, oh ya, tapi masih dalam tahap wajar bagi saya. Wajar Lake marah ke Will, karena saya juga akan marah kalau dihadapkan dalam kondisi yang sama. Wajar Lake merasa putus asa, dan tak tahu harus apa, karena itu justru menandakan dia cuma gadis biasa. Tapi, tokoh favorit saya disini bukan Lake, bukan juga Will, yang entah kenapa rasanya g akan muncul dalam list book boyfriend saya tahun ini. Aneh sih ya, saya sedikit ga terkoneksi aja ke Will (aih bahasanya XD). Bagi saya, Will itu agak plin plan, mellow, dan kurang manly. Mungkin karena sudah harus menanggung beban berat di usia 21, Will juga terkadang bersikap impulsive dan kurang bisa menahan emosinya.

"Nah, kau akan tersadar...
Seperti aku pun akhirnya tersadar.
bahwa semua hal menyenangkan tentang laut?
Semua keindahannya itu?
Semua tidaklah nyata.
 (Will Cooper) 

Lalu, siapa tokoh favorit saya? Mereka (yak, lebih dari satu) adalah Eddie, Julia dan Kel. Eddie adalah tipe teman yang ingin saya punya, tipe teman yang akan ada di suka dan duka. Mungkin karena bertahun - tahun sebagai anak asuh, membuat Eddie jadi lempeng, tapi dia adalah salah satu pondasi Lake saat Lake terpuruk. Julia adalah tipikal ibu yang baik, membuat saya bersyukur ada peran orang tua di Slammed, karena biasanya peran ortu cukup minim atau bahkan antagonis di novel remaja. Lalu, Kel. Wow! Saya cuma bisa terpana membaca saat adegan Kel makan lasagna dengan Lake dan Julia. Saya tidak akan membocorkan itu apa, dan percayalah itu bukan cuma adegan makan lasagna biasa. Tapi reaksi Kel membuat saya kagum. Bayangkan, usianya baru 9 tahun, tapi Kel sudah bisa menghadapi kemelut keluarganya dengan caranya sendiri.

"Aku mendapat pembelajaran tahun ini dari seorang anak angkat.
Dia mengajariku bahwa keluarga
Tidak mesti punya hubungan darah
Terkadang keluarga kita
adalah teman - teman kita."
 (Lake Cohen

Adegan favorit saya di Slammed, lucunya bukan adegan yang melibatkan Lake dan Will, atau adegan Lake dengan keluarganya. Namun saat perayaan ulang tahun Eddie. Saya sangat terharu membaca surat ayah angkat Eddie, Joel, kepada Eddie. Perasaan pria itu terhadap Eddie yang begitu tulus, padahal Eddie bukan anak kandungnya, dan Joel sendiri sebelumnya tidak pernah mengasuh anak. Adegan ulang tahun ini begitu indah, dan surat Joel terancam bikin saya nangis bombay. Saya g akan menyadurnya, karena lebih baik pembaca membaca novel ini buat tahu apa isinya kan? ;)

"... kehidupan menghadang semua jalanmu bukan karena kehidupan mau kau menyerah begitu saja dan membiarkan dia memegang kendali.
Kehidupan menghadang semua jalanmu bukan karena dia hanya menginginkan kau pasrah begitu saja dan hanyut terbawa.
Kehidupan ingin kau melawannya.
Belajar menjadikannya milikmu sendiri."
 (Will Cooper) 

 Untuk terjemahan, menurut saya sudah bagus. Sayangnya, ada beberapa kalimat dan kata - kata yang cukup bikin saya agak gatal pengen benerin. Sedikit banyak nih daftarnya :) :
- hal. 17. saat Lake pertama kali mendeskripsikan Will dengan kata "hot", saya heran, "hot" disini kenapa tidak ditulis dengan huruf italic? Bukannya itu kata asing? Namun kata "hot" selanjutnya (hal 53) justru pakai italic.
- hal 67, ada kalimat "akhirnya kami mengurai pelukan dan masuk ke mobil." Saya merasa asing dengan kata "mengurai" disini. Mungkin lebih tepat jika memakai kata "melepas".
-  hal 165, ada adegan dimana Will keluar menemui Lake, dan dia lupa memakai baju. Nah, kata yang dipakai penerjemahnya adalah "tak berbaju". Umm, kenapa g pake kata "tidak memakai baju" atau "telanjang dada" saja? Apakah terlalu vulgar?
-  Dan, bicara mengenai vulgar, pada halaman 171, saya bingung mengapa penerjemah memakai kata (maaf) penis, alih - alih "kemaluan" atau "kejantanan" (ehm, jatuhnya jadi kayak novel hisrom XD). Saya jadi bingung dengan target novel Slammed, yang menurut saya sebenarnya kan buat remaja, kenapa pakai kata yang cukup to the point.
- hal 209, adegan ini cukup spoiler, tapi yang menganggu saya disini adalah, saat Julia menjelaskan tentang sel, dia berkata "sel tidak kecil" dan "sel kecil". Kenapa tidak ditulis "sel besar" saja?
- hal 223, ada kalimat "Lampu menyala. Aku langsung menaungi mata." Saya lebih memilih kata "menutup" atau "memicingkan", ketimbang "menaungi"
- hal 301 , ada kalimat "Sebat aku memutar tubuh, berbelok keluar...". Jujur, saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan sebat ini. Saya cari padanan di KBBI pun, juga sama sekali tidak membantu :(
Ada juga sih typonya, tapi cuma satu. Selebihnya sih, terjemahannya sudah enak dibaca, terutama di bagian puisinya :). Penggunaan bahasa gaul di dalamnya juga masih dalam taraf wajar.


"Kematian. Satu - satunya hal yang tak terhindarkan dalam hidup..."
 (Will Cooper) 

Apakah masih mengira Slammed itu cheesy, hanya novel remaja biasa kalau dilihat dari cover dan judulnya? Buang jauh - jauh pikiran itu, teman :). Slammed adalah novel remaja yang penuh makna, tidak hanya berisi cinta terlarang antara Will dan Lake, tapi jauh, jauh lebih dari itu. Colleen Hoover, lewat Slammed, mengajarkan kita akan apa arti kehidupan dan kematian. Akan arti persahabatan yang sesungguhnya, akan arti keluarga bagi kita. Dan bahwa puisi, bukan hanya salah satu media untuk mengeluarkan keluh kesah, tapi juga untuk mengutarakan isi hati dan menggugah pendengarnya lewat untaian kata di dalamnya.

Trivia :
 
- Mungkin pembaca cukup penasaran, dimana kota Ypsilanti, Michigan, tempat Lake tinggal. Kenapa Lake bilang kalau udaranya dingin hampir di sepanjang tahun, kalau dibandingkan dengan Texas, kampung halamannya yang panas. Michigan adalah salah satu negara bagian Amerika, letaknya bertetangga dengan Toronto, Kanada. Michigan dikelilingi oleh empat dari lima sungai besar di Amerika. Nama Michigan sendiri berasal dari kata "mishigamaa" yang artinya "large water" atau "large lake". Kota terbesar di Michigan adalah Detroit, salah satu kota yang juga dipakai menjadi setting novel Slammed. Kota Ypsilanti, tempat Lake dan Will tinggal , dihuni sekitar 19ribu orang. Hmm, ga terlalu banyak ya. Adegan Lake pindah ke Ypsilanti, agak mirip pas Bella pindah ke Forks. Lebih ke kemiripan tempat yang sama - sama bersuhu dingin aja sih :).

- Di buku ini, Colleen Hoover menunjukkan selera musiknya yang eksentrik, dimana terlihat kalau beliau ngefans dengan The Avett Brothers. Sayang, pas lagi nulis review ini, saya g sempat dengerin lagu mereka kayak apa. Band ini berasal dari Concord, Carolina Utara, dan digawangi oleh Avett bersaudara, Scott dan Seth. Dimana salah satu elemen musik unik yang mereka pakai adalah banjo,violin, tambourine  dan cello. Mereka mengkombinasikan genre country, folk, punk, pop, rock and roll, dan beberapa genre musik yang saya kurang kenal. Lirik lagu mereka, yang dikutip di buku ini, kadang terasa kelam. Tapi beberapa juga penuh makna dan sesuai dengan isi ceritanya. Salah satu lirik lagu mereka yang jadi favorit saya adalah :

"Aku ingin punya teman.
Yang mau membiarkanku 
benar - benar sendirian ketika
yang kubutuhkan adalah kesendirian"
(The Avett Brothers - The Perfect Space)

Lagu yang cocok untuk para bookworm bukan? ;)

- Tentang slam, atau pertunjukan puisi, event ini dimulai oleh Marc Smith di Get Me High Lounge, Chicago pada bulan November 1984. Sejarahnya sudah cukup lama juga ya (dan saya baru tahu sekarang, hehehe). Slams sendiri tidak hanya populer di Amerika, tapi juga sudah menyebar ke berbagai negara, seperti Hawai, Irlandia (hmmm, bayangin Roarke mengadakan slams dengan baca puisinya Yeats, dengan suaranya yang seksi abis!), Nepal, Kanada, Jerman, Korea Selatan, Jepang, India, dst dsb. Formatnya sendiri adalah peserta akan membayar 3 dollar, membacakan puisinya di depan khalayak ramai, untuk dinilai oleh 5 juri. Nah, biar makin seru, akan ada "sacrifice" alias korban, yang akan dinilai juga puisinya untuk menyeimbangkan score dari semua peserta slams. Jadi yang nonton juga harus siap - siap bikin puisi. Tidak semua pihak menyukai slam. Ada yang menganggapnya "kematian seni". Ada juga yang tidak suka dengan ide "mencampur kompetisi dengan seni membaca puisi".

Tertarik dengan slam? Silakan berkunjung ke Poetry Slam. Inc , situs yang juga menjadi referensi dari Coollen Hoover dalam membuat novel ini :)

- Saya jarang bikin fantasy cast, tapi saat membaca Slammed, saya selalu membayangkan dua artis di bawah ini (plus satu) sebagai Lake, Will dan Eddie. Siapa mereka?




Mungkin karena hype Divergent atau The Fault in Our Stars. Mungkin karena saya suka sama wajahnya yang lembut tapi juga berkesan tomboy. Yang pasti, Shailene Woodley jadi pilihan saya untuk Lake Cohen :)


Max Irons, yang main di The Host dan Red Riding Hood, menjadi pilihan saya untuk Will. Saya merasa dengan wajahnya yang terkesan sendu dan sejuk, Max bisa memerankan Will, si guru yang suka galau! ^_^

Eddie, yang unik, sangat cocok diperankan oleh Alyson Hannigan. Tentu saat dia masih muda, era jaman Buffy dulu.

Saya masih belum kepikiran yang lain, hehehe. Tapi pengen juga nemuin artis cilik pas yang pas buat jadi Kel

- Salah satu bukti bahwa Colleen Hoover eksentrik adalah guyonan Chuck Norris yang ada di buku ini. Bikin saya ketawa terpingkal - pingkal, teringat sama teman saya yang suka (dan maniak) dengan Chuck Norris. Ini dia lelucon Chuck Norris yang ada di Slammed :
"Hari ini Chuck Norris bikin akun G-mail. Namanya gmail@chucknorris.com" XD
" Chuck Norris menghitung sampai bilangan tak terhingga. Dua kali" :))
"Mr Cooper, Anda tahu tidak bahwa kursi bisa berdiri kalau Chuck Norris berjalan masuk ke ruangan? " (si Will yang sudah marah, makin marah deh X) )

Source : Wikipedia.
Source Pic : pic 1, pic 2, pic 3, pic 4, pic 5, pic 6, pic 7

Favorite Quote

Sulit rasanya memilih kutipan favorit di buku ini. Bisa- bisa saya kutip semua, hehehe. Tapi , ini kutipan - kutipan yang berkesan bagi saya :) :

"Sejak dulu, orang membuat keputusan spontan berdasarkan bisikan hati mereka. Dalam sebuah hubungan, ada jauh lebih banyak yang diperlukan ketimbang sekadar cinta"

"Banyak - banyaklah tertawa. Jangan pernah melewati satu hari pun tanpa tertawa, sekurang - kurangnya satu kali"


Rating Cerita :


Sensualitas


Ada adegan ciuman, lebih dari satu kali. Dan juga ada adegan yang menjurus ke pemaksaan, tapi tidak terlalu eksplisit. Ada satu kata yang cukup vulgar yang sudah saya tuliskan di bagian review.

15 komentar:

  1. ala ren bgt review-nya komplitt! :)

    well..mungkin kapan2 aku baca buku ini :D

    #KilasBukuBlogWalking

    ~Dila

    BalasHapus
  2. langsung scroll ke bawah dan lihat guyonan cak noris langsung ketawa xD hmm, 4 bintang ya, cobak deh :3

    BalasHapus
  3. Nice review, Ren! Bikin jadi penasaran sama Slam - pertunjukan puisi. Masa di Jakarta belum ada ya? Biasanya kan kota ini nomer satu kalo udah urusan hype2 begitu :D btw setuju sama fantasy castnya, kayanya sesuai sama apa yg aku baca dr reviewmu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena kesannya puisi itu "sastra" banget Mbak :|. Jadi masih banyak yang males mau memperagakan puisinya. Padahal event slams ini bagus juga buat meningkatkan minat bahasa dan sastra kalangan muda

      Hapus
  4. weh.. keren nih reviewnya...
    lengkap.. serasa ikut menelanjangi bukunya..
    wkwkwkw

    BalasHapus
  5. Judulnya membuat penasaran, tp sensualitasnya cuma dua bibir ya? *penonton kecewa hihihi*
    Jadi ini novel remaja atau hisrom ya kok ada kata-kata menjurus? Bingung juga sih nerjemahin novel model beginian. Kalo di Indo masuk dewasa sementara di sono masuk YA ya? *sotoy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ih Dion ini :P. Walah, dikau ngerti arti hisrom g sih, wkwkwkwk.
      Kalau disini juga tetep masih masuk novel untuk remaja SMA atau mahasiswa. Mahasiswa itu belum tentu dewasa soalnya :))

      Hapus
  6. Kalau reviewnya lengkap kayak gini biasanya Ren suka banget atau malah ga suka banget :D

    Aku mau baca versi aslinya aja Ren..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau suka banget, mangkuknya ada 5 Mbak :V
      Tapi akhir - akhir ini memang suka kumplit kalau ngereview, hehe.

      Hapus
  7. Mirip kisah salah satu tokoh Pretty Little Liars ya (lupa yang namanya siapa, klao tidak salah huruf depannya A ...).
    Kapan hari sudah mau ambil, tapi mikir timbunan batal deh (-_-)
    -Maria-
    [ http://lemarihobbybuku.blogspot.com ]

    BalasHapus
  8. Ren benar-benar cinta mati sama Roarke. Bahkan di review buku ini pun, yang cuma nyangkut Irlandia dikiiittt (sebagai salah tempat penyebaran Slam, dan ga disebutkan dibuku), langsung bawa-bawa Mas Roarke :D
    Sebenernya, pertama denger tentang buku ini (versi ebook), sempet penasaran pengen baca. Tapi berhubung satu dan lain hal *batuk-batuk*, rada ilang minat, biarpun tetep penasaran. Heheh.. Nanti dipertimbangkan lagi, beli apa ga ;)

    BalasHapus
  9. pingin baca bukunya

    BalasHapus
  10. kalo menurut saya terjemahan buku ini udah sangat bagus, termasuk juga di bagian-bagian yang dibilang aneh. ga ada yang salah dengan penggunaan kata "mengurai", "menaungi","ber..." karena lebih terkesan puitis. kalo untuk kata "penis" juga ga ada yang salah karena itu juga bagian tubuh manusia sebagaimana tangan dan kaki. terkesan vulgar? selama tidak berkaitan dengan aktivitas seksual yang eksplisit saya rasa gapapa. kalo semua diganti dengan "alat kelamin, kemaluan" lama-lama hilang deh kosakata itu (penis, vagina). Hehehe... suka colleen hoover, versi Indonesia maupun Inggrisnya :-D

    BalasHapus
  11. Buku favorit sih ini, aku udah pernah baca. Dan ya, it's so amazing story

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...