Pages

Jumat, 30 Januari 2015

Review: Stolen Songbird oleh Danielle L. Jensen



Judul : Negeri Troll Yang Hilang
Judul Asli : Stolen Songbird
Pengarang : Danielle L. Jensen
Penerjemah : Nadya Andwiani
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Fantasious

Tebal :  493  halaman
Diterbitkan pertama kali : Oktober 2014

Format : Paperback
Target Pembaca:Remaja

Serial : The Malediction Trilogy, buku ke-1
Genre : Misteri
Web Pengarang : Click Here
Beli di : Bukukita


Sinopsis :


Apa troll merasakan hal yang sama dengan manusia? Apa troll mengenal kesedihan, kemarahan, atau kebahagiaan? Bisakah troll mencintai troll lain? Atau apakah batin mereka sedingin batu yang mengubur mereka di bawahnya?

Cécile de Troyes mengira masa depannya ada di panggung-panggung megah di Trianon. Ia yakin kariernya sebagai penyanyi bersuara merdu akan cemerlang begitu ia meninggalkan Goshawk’s Hollow. Namun, hal tak terduga menyergapnya, menyeretnya ke sebuah negeri yang selama ini hanya pernah didengarnya dari dongeng lama. Tak ada mimpi seburuk membuka mata dan menyadari bahwa ia diculik ke sebuah kota yang terkubur di bawah reruntuhan gunung. Kota yang dipenuhi oleh makhluk… troll.

Kaum troll mengira Cécile bisa menjadi salah satu kunci melenyapkan kutukan penyihir yang melingkupi Kota Trollus selama lima abad. Kutukan yang membuat mereka tak mampu keluar dari kungkungan Gunung Terlupakan. Kutukan yang membuatnya terikat dengan pangeran troll angkuh bernama Tristan. Ia pikir hidupnya lebih baik berakhir, sampai ketika ia mulai menyadari rahasia-rahasia terselubung yang ada di kota itu. Ia sadar, jika ia melibatkan diri lebih jauh dengan segala intrik kaum troll, semua tak akan pernah sama lagi. Namun, terkadang, harus ada yang melakukan hal yang tak terbayangkan.

Mampukah Cécile bertahan dan menguak rahasia negeri troll? Kau pikir kau sudah tahu tentang kaum troll? Tunggu sampai kau menyelesaikan petualangan ini

 Review



Tepat sebelum tengah hari, seluruh Trollus diperingatkan tentang bencana yang akan datang oleh gelegar guntur yang bergema. Ketika berton - ton batu yang tak terhitung banyaknya meluruhi lembang, puluhan ribu troll mengangkat tangan dan sihir untuk melindungi diri mereka, dan dengan melakukannya, menciptakan perisai kolektif yang melindungi kota saat batu itu menghalangi langit.

Menjelang akhir 2014 kemarin, linimasa Twitter dan newsfeed Facebook saya diramaikan dengan buku terbitan Fantasious yang baru berjudul Stolen Songbird. Saya sih sudah tahu buku ini sejak lama dan bahkan pernah ikutan giveawaynya di Goodreads walau sayang kurang beruntung. Covernya yang berwarna hijau terlihat mewah dan blurbnya bikin saya penasaran. Karena...troll. Yes, troll menjadi unsur utama di buku ini dan juga love interest dari sang tokoh utama. Penasaran kan? Apalagi promosi Fantasious yang cukup besar, membuat saya pun menaruh buku dengan judul terjemahan Negeri Troll yang Hilang ini di daftar wishlist saya untuk event Secret Santa. Seneng juga saat Santa memilih buku ini :D, berharap apakah ekspektasi saya akhirnya terbayar, apa buku ini emang beneran bagus seperti yang dibilang teman - teman saya.

Dan, setelah saya menutup halaman terakhir buku ini, agak kecewa rasanya karena ekspektasi saya ga terbayar :(.
Stolen Songbird aslinya memiliki tema yang cukup umum, yaitu kutukan dan bagaimana caranya memusnahkan kutukan itu. Adegan pertamanya sudah dibuka dengan kekerasan yang bikin saya mengernyit, yaitu saat sang tokoh utama Cecile de Troyes diculik oleh temannya, Luc dan dibawa menuju Trollus yang dianggap sudah lama hancur. Berita buruknya, Trollus masih ada, dan Cecile dibawa untuk dijodohkan secara paksa dengan pangeran Trollus, Tristan de Montigny. Berita baiknya...Tristan ga keliatan seperti ini:





Tapi malah seperti ini:



(sumber: FB Fantasious)

Jadi, troll di dunianya Mbak Jensen ini ngga semuanya
jelek, banyak yang rupawan, ganteng kayak Tristan atau juga cantik mempesona. Beberapa emang ada yang jelek sih, seperti ayahnya Tristan, Raja Thibault yang gendut dan sang Ratu yang kembar siam dengan Duchesse Sylvie, bibinya Tristan. Rupanya, Cecile di "nikah"kan (atau diikatkan, menurut buku ini) dengan Tristan karena ramalan yang mengatakan jika Tristan dan Cecile bersatu, mereka akan meruntuhkan kutukan sang penyihir Anushka yang dulu mengubur Trollus dengan sihirnya. Bunyi ramalan itu seperti ini:

Mata biru dan rambut merah
Kunci dari gairah.
Suara bak malaikat dan tekad kukuh
Dan penyihir gelap akan bersimpuh.
Kematian mengikat dan ikatan mematahkan
Mentari dan rembulan bersatu demi keselamatan.
Pangeran kegelapan, putri terang,
Ikatan membawa ajal penyihir menjelang.
Tarikan napas pertama mereka,
Kala pertama sang penyihir terjerumus nestapa.
Persatukan dua nama dalam syair
Dan kutukan pun berakhir.
 
Seperti yang sudah saya duga, kutukannya gagal dipatahkan dan mulai saat itulah Cecile harus tinggal di Trollus, menjadi istri Tristan yang ogah-ogahan dengan gadis itu. Terikat dengan Tristan membuat Cecile merasakan emosi Tristan dan juga sebaliknya. Ternyata Tristan ga benci sama Cecile dan malah melibatkan gadis itu ke intrik politiknya Trollus. Tristan berencana menggulingkan ayahnya yang tiran dan ingin menyelamatkan troll darah campuran yaitu mereka yang merupakan keturunan troll dan manusia dari penindasan. Cecile mesti berhati - hati, karena selain dia juga ingin melarikan diri, gadis itu juga sudah terjebak cukup dalam di jaring - jaring penuh intrik Trollus.

Saya emang sudah bilang sebelumnya sih, kalau ekspektasi saya tidak terbayar dan saya emang kurang menikmati buku ini. Yang pertama, unsur kekerasan di awal buku dimana Cecile sudah dipukulin supaya nurut untuk pergi ke Trollus. Entahlah, dalam hati saya cukup mengecam awal yang seperti ini, karena tidak perlu menunjukkan kekuatan seorang wanita lewat jalan kekerasan, malah bikin saya merasa tidak nyaman. Lalu, tema perjodohan paksanya. Karena saya baruuuu aja baca The Ghost Bride yang juga punya tema sama, makanya agak kurang sreg juga, walau ini bukan alasan utama sih, hahaha. Alasan utamanya? Cecile.

Buku ini POVnya semua dari Cecile dengan beberapa dari Tristan. Cecile itu...heroine yang sangat YA sekaleeee. Saya mengira dia akan jadi gadis yang kuat, dan cukup bersyukur tidak ada insta-lust ataupun insta-love antara dia sama Tristan. Tapi, tendensi bikin drama dia yang saya kurang suka. Impulsif, suka nge-judge yang lain dan juga kadang suka ngga mikir panjang. Sebenarnya ini mungkin terasa wajar untuk novel YA, karena emang tokohnya yang masih remaja. Cuma ya, karena pake POV pertama, jadi lebih terasa menjengkelkannya. Inilah kenapa saya kurang suka POV pertama. Kalau saya sudah tidak simpati sama naratornya, sulit untuk menikmati ceritanya. POV Tristan sendiri...kok ya ga ada bedanya sama Cecile, sampai saya mengira mereka orang yang sama. Saya menyayangkan porsi POV Tristan yang cukup sedikit dan juga tidak terdengar berbeda dengan Cecile. Bandingkan dengan Perfect Chemistry yang balance antara Alex dan Brittany, dimana Alex terdengar seperti cowok. Tristan tidak terdengar seperti lelaki dan saya lebih sering baca frustasinya dia, menyadari kalau dia benar - benar masih muda. Sifatnya sendiri sebenarya tipikal bad boy, cowo dingin, sok cool dll tapi tidak sampai berlebihan dan ngga sampai bikin kya, kyaa. Mungkin saya emang ga bisa ber-kyaa kyaa ke heronya novel YA :P.

Ceritanya sendiri cukup banyak plot holes. Yang paling saya ingat adalah adegan saat Cecile bertemu pertama kalinya dengan Anais. Mungkin saya kurang konsen atau kelewatan, tapi Anais ini seinget saya sih baru diperkenalkan di POV Tristan yang pertama kali dan saat POV berganti ke Cecile, entah kenapa Cecile tahu aja kalau cewek yang diperkenalkan Tristan itu Anais. Bingung kan saya -_-" (and yes, saya emang kelewatan pas baca bagian itu. Makasih buat bu dok Dewi yang sudah mengingatkan, hahaha). Lalu ada juga tentang Angouleme yang tahu - tahu dibilang jahat, bikin saya rada pusing, dan masih banyak lagi sebenarnya. Seperti kenapa beberapa troll ada yang seperti monster tapi beberapa juga rupawan, apa yang membuat troll itu terlihat jadi seperti monster? (Penjelasan tentang masalah genetik, entah kenapa agak ga sreg buat saya) Yang cukup bikin saya keki lagi, ini PETANYA MANA???? Saya tahu kalau Stolen ini settingnya di bumi, tapi dimana tepatnya Trianon itu? Dimana Isle de Lumiere alias Pulau Cahaya itu? Trollus itu mananya Trianon? Apa ini semua settingnya di Perancis karena semua tokohnya pake nama Perancis? Kalau iya, kejadiannya pas tahun berapa? Ini emang detail kecil sih, tapi fatal banget menurut saya, karena justru menimbulkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Peta akan sangat membantu saya dalam mengimajinasikan pulau cahaya, Trollus dll. Sayang sih, penulis fantasy sekarang kayaknya punya kecenderungan tidak mau repot - repot bikin peta ataupun glossarium.

Saya cukup merasa kalau chemistry antara Cecile dan Tristan kurang nendang dan juga kurang banyak dieksplore. Yang awalnya musuhan, lalu pura - pura musuhan untuk mengelabui ayah Tristan dan penduduk Trollus, yang kemudian langsung mendeklarasikan cinta satu sama lain. Aiiiih, anak mudaaa :v. Karena saya kurang bisa terhubung dengan kedua tokoh utamanya, saya justru menyukai figurannya. Seperti teman Tristan, Marc yang perhatian pada Cecile dan menderita karena kehilangan istrinya. Duh Marc ini mah tipe saya banget, tipe tortured hero, lol, dan menurut saya lebih keren ketimbang Tristan. Lalu ada si kembar troll, Victoria dan Vincent yang lucu dan jadi teman Cecile. Bahkan saya pun menyukai Anais! Bagian saat Cecile cemburu sama Anais dan membandingkan dirinya yang menurutnya jelek dibanding Anais yang cantik bikin saya memutar mata. Khas YA banget lagi sih ini! Bikin tema dimana tokoh utama cewenya dibikin yang biasa aja tapi dapat cintanya sang pangeran, sementara yang cantik mesti menderita dan akhirnya mengalami tragedi #tepokjidat.

Yang bikin saya jadi teringat, kenapa kok tokoh - tokoh di Stolen Songbird ini berasa Twilight? Memang sih Cecile ga kayak Bella Soang, walau menjengkelkannya juga sama aja. Tapiii...Tristan dengan kulit pucatnya dan sikap sok cool, mau tapi berlagak ga maunya itu terasa seperti Edward (tapi ini emang arketipe sih). Marc sendiri bagaikan Jasper yang bersikap dewasa, lalu si kembar Victoria dan Vincent mengingatkan saya akan Alice dan Emmett, karena Victoria adalah troll wanita pertama yang menganggap Cecile itu teman, sama seperti Bella dan Alice. Yang paling kentara adalah Anais, karena personifikasinya nyaris mirip Rosalie! Sama - sama sangat cantik hingga bikin heroinenya minder, dan sama - sama punya penyakit yang bikin mereka hilang harapan untuk berkeluarga. Duh, saya ga akan heran seandainya Danielle bilang buku favenya Twilight. Atau terinspirasi Twilight. Bukannya saya benci Twilight (saya baca semua lho!) tapi saya kurang suka kalau se-jelas ini persamaannya.

Ceritanya sendiri emang sedikit berbelit - belit dan saya menyayangkan tebalnya buku ini karena beberapa bagian sebenarnya bisa diringkas. Lucunya, saya malah suka sama Raja Thibault, karena dibalik sikap tirannya tersembunyi kelicikan dan juga perhatian pada Tristan sebagai ahli waris. Ini dia villain yang menurut saya tidak 2 dimensional, tidak cetek dan punya motif. Walau saya emang menjabarkan banyak kekurangan dari buku ini, sebenarnya ada kelebihannya juga kok. Kayak perjuangan Tristan dan Cecile membela darah campuran, lalu juga saat Tristan memberitahukan sejarah Troll yang membuat saya menduga apa sebenarnya para troll ini...beware for the spoilers!

Tristan menjelaskan asal - usul troll, dimana troll sejatinya adalah panggilan dari manusia untuk kaum Tristan yang berabad - abad lalu datang ke Pulau Cahaya. Jadi..troll di Stolen ini bukan troll sungguhan yang macam trollnya eyang Tolkien, tapi mereka adalah kaum Fae! Dugaan saya dikuatkan dengan Tristan yang mengatakan kalau kaumnya yang lain tinggal di tempat lain dan paman buyutnya adalah Raja Musim Panas. Para troll takut pada musuh alami mereka, sluag yang dikirimkan Ratu Musim Dingin. Yang akrab dengan mitos tentang Fae, akan tahu paman buyut Tristan itu Oberon, sementara Ratu Musim Dingin adalah Mab. Kaum Tristan adalah Fae Seelie, Fae cahaya, menjelaskan kenapa di awal troll tercipta rupawan. Yang agak aneh mungkin karena resistensi mereka terhadap besi. Bisa jadi kaum Tristan memang bisa menoleransi besi, dan karenanya mereka jadi tidak bisa kembali karena semua Fae itu tidak tahan dengan besi.

Saya cukup kagum juga dengan bagian Fae as troll ini. Walau akhirnya mbak Jensen juga tetap mengambil mitos - mitos lama, hanya menyamarkan Fae dengan troll untuk membuat bukunya lebih menarik.

Nilai plusnya juga ada di kaver yang walau sebenarnya masih bagusan kaver asli, yang terjemahan ini juga cukup bagus. Menggambarkan Trollus yang berada di bawah gunung dan dikelilingi pilar - pilar yang menyangga batu gunung agar tidak menimpa Trollus. Terjemahannya cukup enak dibaca, agak sedikit kaku bagi saya sebenarnya dan ada beberapa typo. Yang saya acungi jempol adalah adanya profil pengarang dan juga penerjemahnya! Salut untuk Fantasious yang memberikan profil penerjemah di buku terbitan mereka, karena penerjemah juga harus dihargai hasil usahanya kan ;). Penerbit lain mesti niru Fantasious niiih :D

Kesimpulannya...buku ini ga bagus, tapi juga ga jelek banget. Banyaknya plot holes dan world building yang kurang kuat saya maklumi karena ini buku pertama dan juga debut Danielle L Jensen. Usahanya untuk membuat mitos trollnya sendiri cukup saya appresiasi dan juga memberi warna bagi dunia fantasy. Semoga sih, di buku keduanya yaitu Hidden Huntress, Cecile bisa lebih dewasa, drama queennya dikurangin, POV Tristannya dibikin balance, apalagi setelah endingnya yang cukup mengambang, dan settingnya lebih diperkuat. Yah, saya ga terlalu antusias buat baca lanjutannya, tapi kalau review banyak yang bilang bagus, mungkin saya mesti merendahkan ekspektasi, hehehe :P. Kalau kamu fans novel YA, fantasy yang dibumbui romance dengan mitos troll yang lain daripada yang lain, Stolen Songbird ini boleh dicoba.

"...ketika pertama kali datang, kupikir kaum troll tidak merasakan hal - hal seperti kami. Dukacita. Kepedihan. Rasa kehilangan." Kutelan air mata itu ke bibirku, mencicipi rasa asinnya yang manis dan memikirkan betapa seringnya bangsa troll membuktikan bahwa anggapan itu keliru. "Tapi aku keliru."



Favorite Quote

Landak menandak yang galak membuat sesak dengan bau apak yang meruak semerbak




Story & Sensuality  Rate

Saya memberi Stolen Songbird  ini:


Dan untuk sensualitasnya:

Ada adegan ciuman dan hampir menjurus ke adegan sex tapi tidak eksplisit

 Guess the Santa!!!


Karena posting bareng ini bagian dari event Secret Santa, maka sekarang saatnya menebak siapa santa saya :D. Riddle pernah saya posting di Riddle Secret Santa, dimana Santa yang baik hati selain memberi buku di wishlist saya juga memberi pembatas buku dengan gambar akang Benedict Cumberbatch! *_* Membuat saya jadi bertanya - tanya apakah santa adalah fans Benedict Cumberbatch seperti saya. Jadi list "tersangka" pertama saya adalah mereka yang juga ngefans Benny atau yang ngefans Sherlock yaitu:
- Melisa
- B-Zee
- Ika
- Mide
- Listra
- Kang Opan
- Essy
(yang ga kesebut, maapkaaan *__*)

Karena Listra ga ikutan SS, maka namanya dicoret. Usut punya usut, ternyata ada sistem circle di SS ini, dimana peserta SS yang ada dibagi dalam beberapa kelompok di bawah divisi event, dan ternyata hadiahnya muter - muter hahaha. Jadi, kemungkinan Santa saya kalau ga Melisa ya B-Zee (pede banget XD). 

Cuma, saya tahu Santa pasti pengen saya mecahin riddlenya kan? :). Jadi, ini saya salin lagi riddlenya:

"When you're searching for one thing in common between Tennyson's Mariana and Browning's Pauline then you may find me. But you must know , it is not a question of name but of number"

Riddlenya mengarah ke angka, bukan nama. Dan ga tau kenapa saya kok ngerti model - model riddle ini mengarah sama siapa, wkwkwk. Tapi, mari mengeluarkan kemampuan deduksi saya, 'kay? ;)

Keduanya adalah puisi klasik. Mariana adalah karya Lord Alfred Tennyson, dipublikasikan pada tahun 1830. Isinya adalah seorang wanita yang merasa terasing dan mengatakan kalau ingin mati saja di setiap bagian puisinya. Kasian amat Mariana ini ya :v. Puisinya terdiri dari 7 bagian dan 84 baris

Puisi kedua yaitu Pauline, lengkapnya adalah Pauline, a Fragment of Confession merupakan karya Robert Browning. Dipublikasikan pertama pada bulan Maret 1833.Tidak seperti Mariana yang pendek dan cukup simple, puisi Pauline sangat panjaaaaaang dan bikin saya capek bacanya x_x. Jadi saya tidak hitung berapa baris dan bagian hehehe.

Persamaan kedua puisi ini adalah sama - sama dipublikasikan di abad 19. Jadi saya mikir apa yang no membernya 19 di akhir - akhir. Tapi setelah saya cek si empunya no 19 yaitu Mbak Maria Hobby Buku ga ikutan SS :|. Akhirnya saya kepikiran kalau ada selisih tahun antara publikasi Mariana dan Pauline, dan itu adalah 3 tahun. Saya jadi keingat tahun kemaren ada yang kasih riddle no 3. Jadi tebakan saya....

Wahai Santaku yang baik hati, apakah dirimu bernama Melisa Mariani? XD Apalagi puisi Mariana itu namanya berima dengan namamu, hihihi. Semoga tebakan saya benar dan terimakasih banyak buat bukunya yaaaa :D


48 komentar:

  1. Ren, kayaknya kamu kelewat bacanya. Cecile pertama ketemu Anais waktu dia dikenalin sama Tristan. Waktu itu kan Tristan lagi bareng sama Anais terus Anais marah liat Cecile. Dia bilang : "Gadis kayak gini yg kalian pilih?" Ato yg mirip gitulah. Jadi Raja marah dan usir dia sambil sebut namanya.
    Terus udah dijelasin juga kenapa ada troll cacat dan nggak. Yg cacat karena pernikahan galur murni antar troll. Kan jadi mereka nikah sama kerabat sendiri jadi mutasi genetis.

    Tapi aku juga nebak kalo Troll aslinya fae sih. Dan iyaaa....emang berasa Twilight banget yaa. Terutama di bagian ngeyelnya Cecile untuk milih Tristan dan Tristan yg nyuruh cecile pergi karena dia ngerasa itu buat kebahagiaan Cecile. Blah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa ampuuunn Ren, aku baru ngeh kalo kamu punya project baca buku cetak. Duh...temen apa sih gwww? X)) jadi pengen ikutan.

      Soal setting, aku juga penasaran. Dan hasil ngepoin blognya Jensen, ini high fantasy, settingnya khayalan. Padahal aku mikirnya prancis abad 1700an gt waktu jaman witch hunting. Salah tebak juga

      Hapus
    2. Udah direvisi di atas, wkwkwkw :v. Tapi yang bagian genetis itu...aku merasa ada sedikit miss deh. Sebelum datang ke Pulau Cahaya, harusnya mereka juga nikah sama sesamanya kan. Kalau menilik asal usul mereka yang asli, mereka itu menjunjung tinggi kemurnian (kayaknya). Mungkin ada unsur kutukannya juga ya

      Ikutan yuuuk bu dok baca buku cetaknya :D

      Hapus
  2. Riddlenya nyastraaa sekaleee.

    Aku sendiri masih ragu baca buku ini. Semakin ga pengen baca abis baca review mba Ren wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, ga jelek2 amat kok buku ini..tapi ya ada yang kurang buatku :v

      Hapus
  3. Mel kasi Riddle no 3 tuh dimana Ren? kenapa sampe mikir ke Riddle no 3 itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mel kasih riddle no 3 tahun lalu Essy :P...aku masih ingat, whoakaka

      Hapus
  4. sama, Ren. Aku juga kurang suka first POV. Nggak bisa liat gambaran besarnya dan klo tokohnya nyebelin langsung ilfil. Err... Aku nggak mudeng sama riddle no 3.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya POV 1 sangat terbatas geraknya dan ga semua pengarang bisa pake POV 1 dari banyak orang, apalagi yang ganti2

      Hapus
  5. ahhh dugaanku juga melisa :) padahal nggak ngerti riddlenya LOL. cuman nebak dari salah satu twitnya hihiy.. Btw kayaknya aku bakal kurang suka Stolen Songbird karna aku cukup sebel sama Twilight XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ih, mbak Astrid kok bisa bener feelingnya? Padahal... tweet itu kan bisa buat siapa aja. :/

      Hapus
    2. Keren Mba Astrid bisa nebak tweet Mel, apa kalian destiny? :v

      Hehehe, ga mirip2 banget sama Twilight sih Mba...cuma ini perasaan aja kalau personifikasi beberapa karakternya berasa kayak keluarga Cullen itu

      Hapus
  6. wah ini juga ada multiple 1st person POV ya? aku plg ga suka multiple POV dgn sudut pandang org pertama, krn suka jadi bumerang membuat karakter yg 1 dgn yg lain mirip. Apalagi kalau overall karakter mereka memang ga beda jauh. Bbrp penulis sukses sih mengeksekusinya macam Perfect Chemistry atau Flipped

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya multiple...dan aku merasa Tristan kurang manly enuf POVnya :v. Tapi coba dirimu baca deh, siapa tahu bisa menikmati :)

      Hapus
  7. Waduh kalo udah nggak sreg sama tokoh utama kayaknya jadi kurang bisa menikmati pengalaman bacanya ya. Btw nggak kebayang troll bisa ganteng :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada alasannya kenapa trollnya ganteng sih...tapi yang ganteng cuma 1 :P. Iya nih YA banyakan first POV sih, kenapa ya....

      Hapus
  8. Nah, kalau sastra gitu juga aku cenderungnya ke Melisa.
    Tapi, itu keren ya profil penerjemah di masukkan. Mau juga dongggg. Kasihan penerjemah lo, udah ga dpt royalti pula kalo cetull *ikut curhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya di buku2 Fantasious setahuku penerjemah dimasukkan profilnya. Keren ya :)

      Minta juga dong ke Diva, Dion :P

      Hapus
  9. as usual, review Ren malah bikin aku jadi pengen baca Stolen Bird malahan... hahaha...
    Melisaaa... where are you?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di hatiku juga kan Mel :* #halah :))

      Boleh Teh...mau pinjem kah ini?

      Hapus
  10. Loh, ini Mbak Melisa kok belum nongol?? Ditungguin nih..
    hahahaaa

    BalasHapus
  11. Aku juga kurang suka buku ini :(. Tapi Riddlenya bagus ,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh...Mba Andrea udah baca ya? Udah direview? Cek juga ah :c

      Hapus
  12. Tennyson lahir tahun 1809, Mariana dipublikasikan tahun 1830.
    Browning lahir tahun 1812, Pauline dipublikasikan tahun 1833.
    Jadi persamaannya adalah.... Mariana dan Pauline sama-sama dipublikasikan saat pengarangnya berusia 21 tahun. Cari member dengan nomor urut 21 --- IYAAAAAA REEEEEEN AKU SANTAMUUUUUUU!!!! XD

    Haishhh, ternyata gampang banget ketebaknya ya, dari bookmarks bergambar Ben sama puisinya, juga unsur angkanya. Aku gak kepikiran lho bahwa baik selisih tahun terbit kedua puisi itu dan selisih tahun lahir pengarangnya 3 tahun. Entah kenapa kalo bikin riddle gak jauh2 dari angka, apa karena setiap hari aku berkutatnya dengan angka? :| Tahun depan nggak bikin riddle dengan unsur angka lagi, deh.

    Aku udah nongol ya sodara sodaraaaaaaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haiiii... Melisa santakuuuu, fellow Cumbercollectiveee :*
      Makasih banyak buat bookmarknya yaaa, aku elus2 kalau lagi kangen, wkwkwk *sounds wrong :v*

      Aku ga kepikiran di usia pengarangnya Mel, cuma kepikiran selisihnya aja, hahaha. Eniwei, suka puisi yang Mariana lho, mikir ini cewe kenapa galau mulu hihihi

      Makasih banyak Melisa buat bukunya ^.^

      Hapus
  13. Quote-nya juaraaa!! Hehe..jadi penasaran sama buku ini. Pinjam dong Ren... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke Mba Des...nanti terserah mau Mba Desty atau Teh Peni yang duluan pinjem, hihihi

      Hapus
  14. Sata lagi yang tak perlu dimasukin ke wishlist, hahah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pinjem aja...atau nunggu diskonan gede :P

      Hapus
  15. Merombak gambaran troll dalam imajinansi yang biasanya jelek^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, idenya bagus untuk menarik perhatian pembaca. Cuma kurang mateng di settingnya.

      Hapus
  16. Wuih, amann... Riddlenyaaaa, ga mampir di aku. Kalo aku yg dapat riddle ini, nyeraaahhh... Sempat penasaran sama buku ini, Etapi setelah baca review ini jadi mundur... 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masa nyerah Mba Lilaaa...kan gampang ini #alah :v

      Iya pinjem Mba Cin aja bukunya, dia punya tuh, hihihi

      Hapus
  17. whoa, baru ngeeeeh hubungan troll ini dengan fae. ingatanku pada midsomer night's dream n iron's king sudah memudar ini #halah

    riddlenya keren... yang bisa nebak juga kereeeeen!! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kan aku awesome :v #eh

      Akhirnya pertanyaan kenapa troll ada yang cakep terpecahkan ya...

      Hapus
  18. Aku malah ga nyangka kalo Melisa lho, too obvious kayanya, hahaaa... kupikir bookmark Ben itu treat buatmu XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya jangan kasih yang bookmark Benny :v. Coba kasih Luke Evans, atau Lee Pace, atau Richard Armitage, pasti aku bakal nebaknya ya...tetep ke Mel :))

      Hapus
  19. Mwahahhaha. Diinget inget kalau gitu mah. Yg berhubungan ama angka 21 dan 3 berarti melisa XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. PR buat Melisa...bikin riddlenya jangan angka lagi, hahaha

      Hapus
  20. Hooo, sebenernya kepo banget sma buku ini, tapi karena ragu-ragu berkali2 ditambah baca reviewnya Ren ini, akhirnya saya memutuskan untuk pinjam saja ya... #colek2yangbisadipinjem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu Mba Cindy punya Dan...bisa dipinjem :P

      Hapus
  21. Setuju sama Mbak Dani. Pinjem ada deh, kayaknya bukunya terlalu fantasy buatku :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya dirimu malah suka fantasy ya Nin?

      Hapus
  22. Ini riddle-nya keren.. Walaupun tafsirnya beda tapi hasil akhirnya tetep sama.. Haha, koq bisaaa :D Tahun lalu mbak mel selfie dengan angka 3.. Tahun ini ayo selfie lagiii ^^

    BalasHapus
  23. lhoo tadinya pengen baca tapi kok jadi males hahaha

    BalasHapus
  24. Kalau deskripsi novelnya apakah bagus (detail) atau tetap biasa saja?

    BalasHapus
  25. mau dong kalo ada yang jual hidden huntress, dah lama baca stolen songbird and im still in love with cecile and tristan but ga dapet hidden huntress T.T For me, setting sih ga terlalu penting asal chemistrynya nyampe ke reader <3

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D