Senin, 31 Oktober 2022

Review: Berukuran 12 dan Siap Mengguncang Dunia oleh Meg Cabot

 

Judul: Size 12 and Ready to Rock
Judul Terjemahan: Berukuran 12 dan Siap Mengguncang Dunia
Pengarang: Meg Cabot
Penerjemah: Barokah Ruziati
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 352 halaman
Diterbitkan pertama kali : 9 Oktober 2014

Format : Paperback
Target Pembaca : Dewasa

Genre : Cozy Mystery, Amateur Sleuth
Series: Heather Wells, buku 4
Review buku pertama: Ukuran 12 Tidak Gemuk
Review buku kedua : Ukuran 14 Pun Tidak Gemuk
Review buku ketiga : Bertulang Besar
Note: Buku dibaca April 2021
 
 Sinopsis :

Hanya karena musim panas dan gedung tinggal sepi dari kehadiran para mahasiswa, tidak berarti Asisten Direktur Gedung Tinggal Heather Wells bisa bersantai-santai. Fischer Hall lebih sibuk dari biasanya, dipenuhi remaja-remaja cewek yang histeris menghadiri Tania Trace Teen Rock Camp untuk pertama kali. Acara yang dipandu sendiri oleh bintang pop sensasional Tania Trace—yang kebetulan baru saja menikah dan hamil muda dengan mantan pacar Heather, Jordan Cartwright yang jadi pujaan.

Tapi masalah yang sebenarnya baru dimulai ketika produser reality show ini tewas di hari pertama. Padahal jelas, Tania-lah sasaran sebenarnya.

Grant Cartwright, pemilik Carwright Records menginginkan menantu sekaligus tambang emasnya tetap hidup. Disewalah Cooper Cartwright, anak sulung, si pemberontak dalam keluarga, dan detektif swasta— sekaligus tunangan terbaru Heather. Mestinya Heather membiarkan semuanya menjadi urusan Cooper. Namun dengan gedung yang dipenuhi jeritan calon bintang remaja, ia tak tahan untuk terlibat. Setelah Tania mengungkapkan rahasia yang mengejutkan, acara ini menjadi lebih berbahaya daripada yang pernah dibayangkan.

 Review

Aku sampai pada kesimpulan bahwa, selain Nazi, Taliban, dan mungkin luwak madu, tak seorang pun di planet ini yang lebih kejam dibandingkan seorang gadis remaja begitu dia memutuskan untuk tidak menyukaimu

Heather Wells is back...atau sepertinya setelah Big Boned, tante Meg memutuskan buat melanjutkan kisah Heather meskipun di Big Boned sebenarnya Heather udah pacaran sama Cooper (intinya hidup ini indah lah ๐Ÿ˜). Settingan waktunya ga begitu banyak dari buku 3, dimana saat ini sudah memasuki musim panas (Big Boned settingnya di musim semi). Heather masih jadi asisten direktur asrama, eh gedung tinggal. Kisah kasihnya dengan Cooper sangat so sweet unyu banget tanpa bikin harus muntah. Yah, Cooper emang idaman, dan nanti akan sangat terlihat cowok ini MEMANG IDAMAN. Walau Cooper niatnya mau nikah tamasya dan merahasiakan hubungannya dengan Heather, endingnya sih bocor juga. Walau ini bukan salah Heather, ya ini salahnya Cooper. Karena dia yang ember duluan :)).
 
Dibandingkan buku 1-3 yang bertema whodunnit, buku 4 ini lebih ke arah suspense. Apakah Fischer Hall masih jadi Asrama Kematian? Masih dong, walau sekarang yang diincar bukan mahasiswa atau teman kerja Heather, tapi justru Tania Trace. Sedikit kilas balik, Tania ini kayak Beyonce-nya Meg Cabot, bertalenta dengan suara jauh lebih bagus dari Mariah Carey, yang "kebetulan" merebut Jordan, mantannya Heather. Dari buku 1-3 terkesan kalau Tania itu (mungkin) bitchy dan diva banget. Tapi di buku ini anggapan tentang Tania hancur total. Karena Tania sebenarnya juga punya kepribadian yang kompleks dan rasanya Jordan ini terlalu baik buat dapatin Tania (Jordan emang kesannya loser banget sih, ๐Ÿ˜‚). Yang bikin saya kagum juga, hati besarnya Heather itu masih ada. Dia bahkan memaafkan Tania, ga dendam, bahkan sangat mendukung Tania saat kasus kematian di Fischer Hall ternyata berhubungan dengan Tania dan masa lalunya. Saya suka sekali cara Heather menguatkan Tania buat fight back. Saya agak merindukan "ajaib"nya Heather dan komen sarkasnya cukup berkurang, tapi mungkin pacaran dengan Cooper bikin Heather belajar bijak dan untuk tidak melihat orang dari sisi luarnya aja.

Salah satu yang bikin saya merasa ini buku terbaik dari seri Heather Wells adalah, pesan terkait anak dan orang tua yang disampaikan tante Meg (via Cooper) di buku ini tanpa terkesan menggurui. Bagi saya dengan kondisi childless (not by choice), terharu banget bacanya. Kayak nyess banget :'). Saya sudah banyak baca romansa yang kalau ga epiloguenya berakhir sama kehamilan, ya punya anak, atau anak itu jadi end goal yang berujung kebahagiaan. Buku ini tuh ditulisnya di 2012 dan ini jauh sebelum di Indonesia marak tips - tips parenthood, perlunya punya anak dan bahkan pilihan untuk bebas-anak (yang tentunya masih merupakan konsep "alien"), tante Meg udah membahasnya lebih dulu (mungkin ada juga pengarang2 lain, tapi kan saya baca bukunya Meg). Memang mengejutkan sih buku 4 ini. Banyak hal - hal yang cukup meaningful di dalamnya dan bisa menjadi diskusi yang cukup apik, di luar hingar bingar dunia selebritas atau kehidupan para mahasiswa asrama...eh gedung tinggal Fischer Hall.

Kurangnya mungkin, karena ini jedanya 5 tahun sendiri antara penulisan Big Boned sama Size 12 and Ready to Rock untuk edisi aslinya walau yang terjemahan beda terbitnya hanya dua tahun, jadinya banyak istilah modern yang agak salah tempat ๐Ÿ˜“ . Kayak tahu-tahu nyebut Kate Middleton, atau pembahasan issue yang lagi hot pas tahun buku ini ditulis. Selain itu interaksi Heather sama teman kerjanya ga terlalu banyak, kecuali mungkin sama Sarah atau Tom dan pacarnya, Steven. Sarah ini gimana ya...saya serius kagum sama Heather yang masih sabar banget menghadapi Sarah yang lebay, dramatis dan suka menghakimi. Kayak Jordan, Sarah juga ga berhak jadi temannya Heather benernya, soalnya Heather terlalu baik ๐Ÿ˜†. Di sisi lain, Heather akhirnya dapat bos baru yang syukurlah sampe buku ini berakhir, nasibnya masih aman - aman saja, ๐Ÿ˜‚ Di sisi lain, pembaca bakal dikenalin sama keluarganya Cooper, yang semuanya ya "ajaib". Sepertinya cuma Cooper aja yang normal alias mikirnya agak bener dikit.

Size 12 and Ready to Rock bagi saya adalah buku TERBAIK dari seri Heather Wells, meskipun segi misterinya agak kurang (haha), simply karena pembahasan yang ada didalamnya yang terkoneksi ma kondisi saya saat ini (ya mungkin bagi orang lain biasa aja). Sisa satu buku lagi, dimana Heather dan Cooper bener - bener siap buat "tied the knot", dan ya jangan - jangan nasib buruk (atau baik?) Heather menjadi amateur sleuth dadakan masih berlaku.

"Heather, tak seorang pun boleh punya anak dengan tujuan agar ada yang membiayai mereka di hari tua. Itu salah satu alasan terburuk di dunia untuk punya bayi...hampir sama buruknya dengan punya bayi untuk menyelamatkan pernikahan. Orang seharusnya membiayai diri mereka sendiri. Apakah kau dan aku berencana membiayai orang tua kita di hari tua mereka?"
  


Story  Rate

Rating untuk Berukuran 12 dan Siap Mengguncang Dunia ini adalah: 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...