Selasa, 01 November 2022

Review: Daughter of the Deep oleh Rick Riordan

 

Judul: Daughter of the Deep
Pengarang: Rick Riordan
Penerjemah: Reni Indardini
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Mizan Fantasi

Tebal : 416 halaman
Diterbitkan pertama kali : 5 Oktober 2021

Format : Paperback
Target Pembaca : Remaja

Genre : Science Fiction
 
 Sinopsis :

Ujian sudah seharusnya menegangkan, tetapi bukan berarti berbahaya apalagi sampai mengancam nyawa. Namun, tepat itulah yang dialami para murid kelas 9 Akademi Harding-Pencroft (HP), sekolah yang telah menghasilkan para ilmuwan dan prajurit laut terbaik di dunia.

Sekolah rival menyerang dan perang resmi meledak. Keempat asrama Akademi HP harus bersatu untuk menguak rahasia mengenai kekuatan teknologi dahsyat yang diperebutkan kedua kubu. Ujian naik kelas itu kini menjadi misi mematikan yang dipenuhi teka-teki dan taktik militer rumit.
 
Namun, satu perintah resmi yang diumumkan sang profesor pembimbing membuat seluruh murid kebingungan: Ana Dakkar harus selamat, apa pun yang terjadi.

Ana hanya gadis 15 tahun biasa. Dia memang mampu membaca gerak bibir, tetapi dia jelas bukan murid unggulan. Kenapa mendadak dia menjadi sangat istimewa?
Kenapa nyawanya harus dilindungi?
Kenapa Ana Dakkar tidak boleh mati?

 Review

" Baru sekarang aku menyadari bahwa peran sebagai pemimpin mengharuskan kita belajar untuk berlagak percaya diri padahal sebenarnya kita takut bukan kepalang"

Kesimpulan setelah baca karya terbaru Rick Riordan ini adalah: Agak TIDAK MASUK DI AKAL tapi ceritanya memang SANGAT menghibur.

Agak kontradiktif? Mungkin, ๐Ÿ˜‚. Saya berpendapat fiction itu sebenarnya kudu make sense. Tapi yah...emang agak outlandish ceritanya Daughter of the Deep ini. Buku ini (mungkin) adalah karya Rick Riordan pertama yang berbau science fiction setelah beliau berkutat dengan banyak mitologi untuk dunia Percy Jackson (dan serial turunannya) serta Kane Chronicles. Daughter of Deep bisa dibilang sangat terinspirasi karya Jules Verne, terutama tentang Captain Nemo. Halah, nama keluarga Ana saja sudah jelas ada hubungannya dengan Nemo yang bernama asli Prince Dakkar. Apalagi pendahuluan dari Roshani Choksi dan Rick Riordan sendiri di awal buku ini juga menyatakan demikian (jadinya mayan agak spoiler dikit bahkan sebelum cerita dimulai).

Wait...Captain Nemo bukannya karakter fiksinya Jules Verne? Nah, di karangan fiksinya Rick Riordan, Nemo ini tokoh nyata (apakah ini yang dinamakan Fictiception? Fiksi dalam fiksi?). Walau anak istrinya tewas dibunuh tentara Inggris, ternyata ada salah satu anak Captain Nemo yang selamat dan beranak pinak sampai akhirnya ke Ana Dakkar. Di buku ini memang kisahnya tentang asrama sekolah menengah yang singkatannya aja diamini oleh tokoh2nya yaitu HP, ๐Ÿ˜‚. Sama - sama empat asrama dengan simbol hewan laut yaitu lumba-lumba, hiu, sefalopoda (cumi atau gurita-like, mungkin aja bingung ini hewan apa) dan orca. Mungkin kalau di Indonesia, yang jadi maskotnya bisa jadi lele, mujaer, kakap atau rajungan (kamu laper, Ren? ๐Ÿ˜Œ). HP yang singkatan dari Harding-Pencroft ini adalah sekolah menengah atas dengan fokus pada dunia kelautan, baik dari segi observasi maupun militer. Teknologinya pokoknya canggih. Apalagi ternyata beberapa teknologi yang diajarkan mengambil sedikit warisan dari Nemo.

Saya emang bilang ceritanya agak ga masuk akal karena ya...Ana and the gank ini masih umur 15 tahunan dan bahkan Gemini dari asrama Hiu (dan juga temen- temennya) kayak gampang banget bawa pistol. Saya yakin, dulu waktu dulu seumur Ana yang saya pikirkan hanya main setelah sekolah selesai dan hal paling menakutkan itu ujian akhir. Tapi nyatanya bagi Ana, ujian itu juga menakutkan, ๐Ÿ˜„. Diceritakan dari sudut pandang orang pertama, saya sempat berpikir apa Ana bakal jadi Mary Sue. Apalagi keahliannya sebagai prefek asrama Lumba-lumba itu bisa dibilang keren. Bisa baca gerak bibir orang, polyglot, ilmu spionasenya jalan. Tapi ya itu mungkin emang yang dia pelajari. Yang menyelamatkan Ana dari kategori Mary Sue adalah dia juga penuh kebimbangan dan ketidak pastian apalagi waktu dikasih tanggung jawab cukup besar di pertengahan cerita. Saya juga suka sama sarkasnya Ana, dan yah dia emang berlaku seperti anak umur 15 tahun (dengan kemampuan huebaat dan warisan Captain Nemo). Yang saya apresiasi disini, Rick Riordan ga segan menjabarkan kondisi Ana pas lagi menstruasi. Jarang2 lho saya baca hal kayak beginian di novel fiksi yang saya baca dan saya juga tentunya merasa terkoneksi sama Ana. Karena ya, saya tahu rasanya gimana pas lagi ada kerjaan penting (atau peristiwa penting), terus malah dapat tamu bulanan.

Pesona Daughter of the Deep tentunya bukan cuma Ana aja. Saya suka sama sisterhoodnya Ana dan dua temen deketnya, Nelinha de Silva dan Ester Harding. Ester sendiri autis dan Rick Riordan tampaknya cukup hati-hati dalam menceritakan tentang Ester. Tapi ga cuma trio ini saja karena interaksi Ana dengan temen2nya yang lain juga cukup bagus. Mungkin agak terlalu ideal karena 16 orang di angkatan kelas 9 ini (tidak termasuk Nelinha, Ester dan Gemini) bisa begitu percaya sama Ana sebagai pemimpin baru mereka tanpa ada usaha sabotage. Tapi ya sudahlah, mungkin remaja sebenarnya lebih bisa saling memahami satu sama lain ya ketimbang orang dewasa.

Baca buku ini tentunya jadi bikin saya pengen baca karya Jules Verne, terutama 20000 Leagues Under the Sea dan The Mysterious Island. Yang pertama sudah diterjemahkan Elex, yang kedua gue ga tahu. Rick Riordan memasukkan banyak element dari kedua buku itu. Paling kentara tentunya selain Nemo, adalah kapal selamnya yang juga sama terkenalnya yaitu Nautilus. Pendiri Harding-Pencroft adalah tokoh dari Mysterious Island, sementara sekolah saingan HP yaitu Land Institute (LI) dan kapal selam mereka yang dinamai Aronnax diambil dari 20k leagues. Banyak juga unsur lain yang kalau dijabarin malah jadi spoiler entar. Unsur romansanya ga ada walau ada hints menuju kesana. Rasanya juga ga perlu ada, mengingat ini novel kan ditujukan untuk pembaca muda yah. Tapi unsur kekerasannya sendiri sudah lumayan, mengingat anak - anak usia tanggung sudah dibebani tanggung jawab luar biasa dan salah satunya adalah penggunaan senjata. Jadi memang perlu pendampingan ortu ya buat yang masih sekolah dasar dan menengah bawah kalau mereka coba baca buku ini (kalau saya sih ngga yah, udah dewasa juga inih hahaha).

Meskipun ini dibilang stand alone, endingnya sendiri menunjukkan akan ada banyak kemungkinan ceritanya lanjut. Saya sih pengen ada lanjutannya ya, karena petualangan Ana, Nautilus dan teman-teman angkatan 9 sayang rasanya kalau ga dilanjutkan. Apalagi bakal menarik kalau ada adegan submarine warfare lagi dan entah ada keajaiban laut dalam apalagi yang bakal Ana dan kawan - kawan temukan.
 
"Aku meyakini bahwa komunikasi dapat memecahkan persoalan apapun jika pihak - pihak terkait memiliki kehendak dan kecerdasan untuk belajar saling memahami"
  

Story  Rate

Rating untuk Daughter of the Deep ini adalah: 
  


2 komentar:

  1. Rick Riordan dulu itu kayak jadi auto buy and read author banget buat aku, cuma setelah baca semua bukunya aku merasa ada pola tersendiri di setiap bukunya Rick Riordan yang bikin aku hapal dengan alurnya. Apalagi bukunya kan middle grade ya aku sekarang kurang minat baca buku MG. Aku belum baca buku ini tapi satu hal yang menarik buatku aku karena buku ini didasarkan dari bukunya Jules Verne, aku suka dengan dunia indah yang dibikin Jules Verne makanya penasaran tapi ternyata ini jadi lebih ke sci-fi ya, aku pikir masih sama kayak bukunya Rick yang lain.

    Terima kasih untuk review jujurnya ๐Ÿ˜†

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Tika, terimakasih atas kunjungannya :)

      Iya, ini jatuhnya lebih ke sci-fi, tapi masih bisa dipahami istilahnya. Mungkin lebih ke arah soft science fiction. Kalau buku Rick Riordan, bacanya baru PJO pertama, sama Kane Chronicles yang pertama. Belum lanjut lagi, hehehe. Kalau alurnya sama, mungkin karena emang itu yang bikin buku dia selalu laris kali yah.

      Hapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...