Rabu, 09 November 2022

Review: Mempelai Berukuran 12 oleh Meg Cabot

 

Judul: The Bride Wore Size 12
Judul Terjemahan: Mempelai Berukuran 12
Pengarang: Meg Cabot
Penerjemah: Barokah Ruziati
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 384 halaman
Diterbitkan pertama kali : 9 Oktober 2014

Format : Paperback
Target Pembaca : Dewasa

Genre : Cozy Mystery, Amateur Sleuth
Series: Heather Wells, buku 5
Review buku pertama: Ukuran 12 Tidak Gemuk
Review buku kedua : Ukuran 14 Pun Tidak Gemuk
Review buku ketiga : Bertulang Besar
Note: Buku dibaca April 2021
 
 Sinopsis :

Pernikahannya dengan detektif swasta, Cooper Cartwright, tinggal beberapa minggu lagi, dan Heather sangat stres. Dengan kematian mahasiswa baru yang cantik, Jasmine Albright, Heather yakin masalah tak akan bertambah buruk lagi. Sampai ketika semua mahasiswa menjadi tersangka dan ibunya yang telah lama pergi, muncul kembali.

Heather tak punya waktu untuk menangani air mata buaya ibunya. Ada rencana pernikahan yang harus diurus dan misteri pembunuhan yang harus diselesaikan. Karena bukan lonceng yang terdengar di pernikahannya melainkan desing peluru, Heather pun bertekad si penjahat harus mendapatkan hukuman setimpal jika itu hal terakhir yang bisa dilakukannya... dan kali ini, itu mungkin saja.

 Review

Akhirnya setelah hampir 2 minggu, selesai juga saya binge reading serinya Heather Wells. Lucunya, saya beli buku ini sekitar 7 tahun lalu, jadi ini bisa dibilang mengurangi timbunan juga, ๐Ÿ˜‰. Di The Bride Wore Size 12, Heather akhirnya bener - bener dapet HEAnya bersama sang cowok idaman, Cooper Cartwright. Seriusan, Cooper itu dreamy. Overprotective tapi dengan alasan yang bagus soalnya Heather emang pengundang masalah, tapi juga goofy, humoris. Black sheep pula di keluarganya, yang artinya, cowo rebel banget. What's not to love, hehehe ๐Ÿ˜. Cuma, bukan Heather namanya kalau ga dapat masalah. Masalahnya, sebulan lagi dia mau menikah. Masa ga bisa hidupnya agak tenang dikit atau minimal jadi bridezilla?

Setelah buku 4 yang berasa cerita crime dan suspense, buku 5 ini balik lagi ke pakem cerita Heather selama ini, yaitu whodunnit. Sama seperti buku 1 dan 2, misterinya solid dan cara penyelesaiannya juga lebih make sense dan lebih enak dibaca ketimbang buku 3 yang tahu-tahu Heather nemu aja siapa pelakunya. Masih sama juga pakemnya ma buku - buku sebelumnya, Heather sekali lagi harus terancam nyawanya oleh pelaku, walau untuk buku ini agak sedikit berbeda. Tapi intinya, Heather masih ga kapok jadi amateur sleuth di asrama, eh gedung tinggal Fischer Hall.

Heather Wells ini sebenarnya punya potensi bisa jadi buku berseri - seri cuma bahas Heather memecahkan masalah pembunuhan di asramanya. Tapi Tante Meg tahu kalau "all good things must come to an end". Jadi ya udah cukup disini aja kisah Heather, ๐Ÿ˜‚. Saya merasa kalau tone PoV Heather agak berubah dan ini sebenarnya sudah kentara dari buku 4. Heather terasa lebih dewasa, kuat dan matang ketimbang buku 1-3 yang cenderung suka drama. Saya merasa ini juga artinya style tulisan tante Meg sudah berkembang ke arah yang lebih baik. Saya akan selalu merindukan "keajaiban" komen - komen Heather di buku 1-3, tapi sayajuga suka sama perkembangan karakter Heather di buku ini.

Bicara tentang bos, minimal bos Heather sekarang sudah ga ganti lagi, setelah tiga kali ganti. Yang pertama agak ga beres; yang kedua, Tom Snelling, walau kompeten tapi saking kompetennya malah dipromosikan jadi direktur asrama, eh, gedung tinggal saingannya Fischer Hall. Sementara yang ketiga malah tewas ditembak. Untungnya, Heather dengan bos keempatnya, cewe Asian Amerika bernama Lisa Wu, akrab banget dan kompak. Udah bukan third times the charm, tapi four times!! Yang mengejutkan, Sarah udah agak "kalem" dan ga semenyebalkan buku - buku sebelumnya. Ini cewe emang sepertinya PMS setiap tahun, ๐Ÿ˜œ. Gavin masih tetap berharap Heather menikahi cowok ini, walau banyakan sebagai comic relief, tapi Gavin juga salah satu tokoh penting. Teman - teman Heather yang lain seperti Magda, Pete dan juga Patty pun tetap dibahas, dan ada tambahan adik kembar Cooper yang walau kembar, beda sifatnya bagai bumi dan langit.

Sayangnya, saya kurang suka sama tokoh si pangeran Rashid dari negara Qalif, soalnya lebay dan agak stereotip. Saya sampe mikir, ini kayak berasa Harlequin ga sih, ๐Ÿ˜‚. Saya juga merasa subplot dengan si Pangeran ini agak over the top dan sebenarnya bisa aja diganti sama tokoh VVIP dari negara lain. Entahlah kenapa yang dipilih malah dari negara Arab, saya mah positive thinking ya ga ada agenda tertentu. Selain itu Heather juga kedatangan emaknya secara tiba - tiba, dan subplot ini kurang dibahas, tapi menurut saya ini ga masalah. Soalnya ya ga semua ibu itu emang jadi ibu yang baik, dan ibunya Heather emang bukan "Ibu Terbaik Tahun Ini", walau penyelesaian masalahnya sih untungnya tidak banyak dramanya, karena dramanya lebih di masalah pembunuhan di asrama, eh, gedung tinggalnya Heather.

Secara pesan kesan, berbeda dengan buku 4 yang membahas isu parenthood dan anak dengan cukup apik (bagi saya, bisa jadi bagi yang lain preachy, ๐Ÿ˜Š), buku 5 ini ga banyak yang dibahas. Bener - bener whodunnit biasa yang tidak ada "agenda" tertentu (mengesampingkan subplot si pangeran ya). Paling yang lucu, karena buku 5 ini ditulisnya jaraknya cukup jauh dengan buku 1-3 (namun cuma setahun dari buku 4), mau ga mau isinya mencerminkan budaya saat itu. Makanya lucu juga ada "Twitter" (saya yakin setting waktu buku 1-3 itu belum ada Twitter), bahkan disebut - sebut Heather nonton series tv Castle. Bagi saya, ya ini sama kasusnya kayak manga Hai Miiko. Setting waktu ceritanya ga terlalu lama tapi pengarangnya mungkin antara sadar atau ga sadar memasukkan referensi - referensi budaya modern yang bisa jadi ga nyambung sama setting bukunya.

Terlepas dari kurang lebihnya, Tante Meg berhasil menutup kisah Heather dengan baik. Tidak bisa dibilang sempurna karena kesempurnaan itu milik Tuhan , tapi toh saya tetap terhibur baca kisah Heather. Apalagi kisah cintanya dengan Cooper itu bikin senyum - senyum sendiri. Saya emang lemah baca tokoh cowo yang sangat "devoted" dan kelihatan cinta banget ke cewenya ๐Ÿ’‹. Adegan pernikahan mereka berdua juga bagi saya manis banget ๐Ÿ˜๐Ÿ˜˜ .

Thanks Meg Cabot and Heather Wells for the ride!!! Yang mau baca buku dengan genre cozy misteri campur chiclit campur humor, harus banget nyobain series Heather Wells ini. Apalagi kalau kamu juga fansnya Meg Cabot, sayang rasanya series ini buat dilewatkan.
 


Story  Rate

Rating untuk Mempelai Berukuran 12 ini adalah: 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...