Selasa, 29 Mei 2012

Opini : Gaya Menulis Review

Ini hanya semacam opini pribadi atau basa basi aja, karena sudah lama ga ngeblog dan juga bingung mau ngeblog tentang apa, hehehe. Bisa juga dibilang curahan hati.

Beberapa hari ini, salah satu teman di Goodreads mengkomentari review saya yang cukup "sadis" tentang sebuah buku (bisa dilihat di link ini, tapi pakai bahasa Inggris) Dia bilang bahwa saya cukup sopan dan ga "jahat" banget saat mengkritik betapa boringnya buku yang saya baca. Saya jadi tertegun. Padahal untuk ukuran mengkritisi, saya ini sebenarnya cukup sadis (sampai pernah dibully dulunya). Tapi orang lain melihatnya bisa jadi berbeda.

Di hari lain, beberapa orang mengatakan saya selalu menulis review yang lucu dan bikin mereka ketawa. Lucunya lagi yang bilang tentang ini adalah teman - teman yang saya kenal di GR, FB, dan Twitter, yang domisilnya semua di US. Saya jadi mikir lagi, apa yang dianggap biasa sama teman - teman di Indonesia, malah dianggap lucu sama mereka.

Saya lalu menyadari bahwa gaya menulis review saya sangat berbeda di Goodreads dan di blog. Di blog saya terkesan formil, kurang bercanda, teratur ; dimana bisa dilihat bahwa review saya selalu punya susunan tertentu, mau nyindir pun mikir - mikir, karena bisa jadi nanti ada yang tersinggung pas baca review saya. Sementara di Goodreads, saya cenderung bebas. Saya bisa berkata semau saya tanpa terpaku oleh susunan review di blog. Saya bisa nyindir seenaknya sendiri pakai bahasa Inggris, bikin semacam casting tokoh - tokohnya, pakai emoticon yang lucu - lucu. Walau untuk yang terakhir ini saya tinggalkan, karena banyak yang ikutan. Hahaha, saya kan ga mau sama gitu :D.

Akhirnya saya sampai pada keputusan, bahwa jauh lebih fun mereview di Goodreads, karena saya mereview tanpa beban. Mungkin juga karena saya suka ngereview asal - asalan, kadang hanya bilang " bagus neh buku", "keren bangeeet!", "haduh heronya bikin mimisan parah!". Sementara saya ga bisa seperti itu pas ngereview di blog. Karena rentang pembacanya jauh lebih luas daripada Goodreads. Di Goodreads kan, yang baca review cuma orang yang kenal saya aja , sementara di blog, pembaca dari Sabang sampai Merauke bisa baca. Mana mungkin saya kasih mereka review yang "ngasal"?

Apakah ini berarti saya jadi malas ngereview di blog? Nggak juga, hanya saya merasa kurang "fun" saja saat melakukannya. Saya jujur aja, setiap membuat review di blog, selalu berpikir apakah review yang saya tulis ini cukup menarik? Apakah bisa memancing pembaca untuk berkomentar? Apakah reviewnya kepanjangan? Yah banyak sekali hal - hal yang saya pikirkan saat mulai mengetik review di blog. Mungkin ini juga yang membuat saya terkesan jarang mengupdate di blog. Selain beberapa hal yang sudah saya sebutkan di atas, buku yang saya review di blog juga kebanyakan yang belum beredar di Indonesia. Alias buku bahasa Inggris.

Postingan ini sebenarnya hanya semacam sedikit "pelampiasan" atas apa yang saya pikirkan akhir - akhir ini? Untuk pembaca setia blog ini, apakah gaya menulis review saya sudah oke? Apakah kepanjangan? Atau terlalu formil dan kaku? Lalu untuk buku - buku yang direview, apa lebih memilih yang terjemahan atau bebas saja?

Pendapat teman - teman akan sangat membantu bagi saya untuk membuat blog ini lebih baik =). Dan terimasih banyak sudah meluangkan waktu untuk mendengarkan curhat colongan saya di siang hari ini.

10 komentar:

  1. Lhaaa.... saya mah suka2 aja sama style nulis review Ren, merupakan hak kita sebagai penikmat buku untuk berkata apa saja tentang buku yang kita baca... mo dibilang sadis, manis, lucu, bagus, extra ordinary. Berarti kalau kita mereview buku, akan ada "review" lagi tentang review yang kita tulis ya? :P

    BalasHapus
  2. kalo aku pribadi, duluuuu, jaman masih ngeblog di mul*iply, nulis blog/ review bisa panjaaang banget. Tapi sekarang cenderung nulis lebih pendek dr dulu. Klo menurutku sih Ren, nulisnya asik aja, cuma masih panjaaangg (menurutku sih). Biasanya dr review, yg kucari bukan cerita bukunya, tp opini si penulisnya. Suka klo opininya sadis tapi lucu...

    BalasHapus
  3. Menurut aku sih kalo kamu mau review sadis pun gak masalah, Ren. Itu kan opini jujur dari kamu sebagai pembaca. Lagipula, pembaca review juga nyarinya opini jujur si reviewer ^^
    Just be yourself, Ren =)

    BalasHapus
  4. saya termasuk yang suka intip reviewnya Ren di GR. Gaya penulisannya lucu. Kalo yg di blog saya malah jarang baca. Menurut saya sih review di GR emang biasanya lebih jujur dan apa adanya.

    BalasHapus
  5. jadi diri sendiri aja Ren, gimana nyamannya kamu, aku juga gitu kalo nulis, nggak peduli gimana tanggapan orang, yang penting aku suka dan puas. kalo kebanyakan mikir pendapat orang kadang kita tidak bisa memilih apa yg nyaman buat diri sendiri tapi apa yg mereka inginkan. kita nulis untuk happy kan? :D

    BalasHapus
  6. hmmm... aku juga banyak ngikutin review orang2 yg di US, dan memang review mereka kebanyakan lebih teratur dan agak formal, tapi ada juga yg ngga (opini pribadi yah), dan review kamu di GR memang unik sih. tapi itulah yang membuat review kamu lebih fun and refreshing.

    Review di blog kamu bagus. it's nice that you consider your readers. ga kaku kok. ga kepanjangan. wah karena sy pecinta roman terjemahan jadi jawabannya ya sy lebih milih yg terjemahan.


    opini tambahan sy: menjadi reviewer - terutama dengan follower/reader yang banyak - tentu harus memiliki semacam social responsibility, karena apa yg mereka tulis akan mempengaruhi pendapat dan keputusan orang tentang buku tsb. Memang harus jujur, tetapi seharusnya tidak terlalu "kasar" dalam pengungkapan-nya. sy suka membaca review yang tidak terlalu subjektif, reviewer yang memaparkan poin positif dan negatif dari buku tsb.(sori kalo jadi sotoy, sy juga masih belajar jadi reviewer sih)

    kalo lg mau ketawa ya sy tinggal liat review GR kamu. kalo mau aga serius ya baca di sini. masalah selera masing2 lah...

    BalasHapus
  7. kadang malah bingung, review yang di blog apa dimuat di GR ya? apa bikin model review sendiri, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku sih cukup kopas aja, dari GR kopas kesini. Klo nulis lagi, ga mungkeeeennn

      Hapus
  8. secara pribadi aku suka dengan gaya reviewnya Ren di blog. Di GR aku belum berteman dengan Ren, jadi aku belum tahu bagaimana review Ren di GR.

    reviewnya Ren nggak terlalu panjang kok... normal aja... dan apa adanya... Masalah buku terjemahan atau buku asli, buatku nggak ada masalah... itu kan tergantung si pembaca... kalau memang lebih nyaman membaca yang versi asli ya nggak masalah...

    aku sih sebenarnya cukup sering jadi silent reader blognya Ren... karena menurutku reviewnya Ren asik... dan sempat kecewa juga waktu beberapa bulan ini Ren nggak bikin review... walau buku yang Ren review asing bagiku tapi lagi-lagi nggak masalah tuh... malah nambah tahu tentang buku-buku terbitan luar...

    ditunggu Ren... review kamu...

    BalasHapus
  9. aku sih sebagai penadah review, suka dengan gaya review ren. setiap review yang kubaca ada ciri khasnya masing2. jadi enak aja ngikutinnya. kadang ada satu buku yg direview oleh beberapa orang berbeda jadi beda2 juga nikmatinnya. *kok njelimet gini yah, aku ngomong (eh nulis)nya? hehehe..

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...