Senin, 29 Februari 2016

Review: Elantris oleh Brandon Sanderson (+ Giveaway!)


Judul: Elantris
Pengarang: Brandon Sanderson
Penerjemah: Nur Aini
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Mizan Fantasy

Tebal : 544 halaman
Diterbitkan pertama kali :April 2015

Format : Paperback
Target : Remaja Dewasa

Genre : Fantasy
Series: Stand-alone
Web Author: Click Here 

Beli di : Bukukita, Bukabuku


Sinopsis :

KARYA PENULIS YANG DIPERCAYA MELANJUTKAN SERI THE WHEEL OF TIME

Elantris, pusat dari Arelon, kota nan indah, bercahaya dan dihuni oleh makhluk abadi yang menggunakan kekuatan sihir mereka demi kemanusiaan. Penduduk Elantris berasal dari manusia biasa yang disentuh Shaod sehingga mereka dikaruniai kekuatan abadi. Sepuluh tahun lalu, tiba-tiba saja kekuatan Elantris musnah. Shaod mengubah penduduk Elantris menjadi penyakitan, berkeriput dan tak berdaya bagai penderita lepra. Kota yang dulu indah dan bercahaya kini kumuh, kotor, dan diambang kehancuran.

Putri Sarene dari Teod tiba di Arelon untuk menikahi pangeran Raoden demi kepentingan politik. Ternyata Raoden sudah meninggal dan Sarene harus hidup tanpa pelindung di bawah ancaman serangan kaum Fjordell yang fanatik. Tetapi, tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Raoden telah disingkirkan sang Ayah ke kota Elantris yang terkutuk. Karena Raoden telah ternoda oleh Shaod yang menyerang penduduk Elantris. Sementara itu, Hrathren dan para pendukung fanatiknya dari Fjordell ingin menghancurkan Elantris yang mereka anggap sebagai bukti kebusukan dan kejahatan penghuni kota itu. Bisakah Arelon bertahan dari serbuan Fjordell? Raoden harus menguak rahasia terpendam di Elantris demi menyelamatkan negara dan tunangannya.

Sebuah kisah fantasi epik yang lengkap, kuat dan penuh kejutan. Sebuah debut menyegarkan di dunia high-fantasy.

 Review


Reod diawali dengan badai- setidaknya begitulah yang Raoden ingat. Bumi terbelah, jurang besar muncul di selatan, seluruh Arelon dilanda gempa. Bersamaan dengan kehancuran itu, Elantris kehilangan kejayaannya. Para Elantrian berubah dari makhluk berambut putih terang menjadi makhluk dengan kulit bernoda dan berkepala botak- seperti penderita penyakit mengerikan yang mengalami pembusukan parah. Elantris tidak lagi memancarkan sinar dan berubah jadi gelap.

Salah satu teman saya yang juga anak Goodreads Indonesia regional Malang yaitu Idan, sangat menyukai karya Brandon Sanderson. Idan berkali - kali menyuruh saya membaca karya Brandon Sanderson yang berjudul Mistborn yang cuma saya tanggapi "he eh" saja. Karena cukup penasaran, saya membeli buku Mistborn, tapi seperti layaknya Hukum Kekekalan Timbunan yang dianut para tsundoku dan member BBI kebanyakan, Mistborn juga cuma dipajang di lemari yang makin berdebu. Brandon Sanderson terlupakan...sampai pada April tahun lalu Mizan Fantasy menerbitkan Elantris, karya debut Brandon Sanderson sebelum Mistborn dan juga sebelum yang bersangkutan dipercaya melanjutkan serial The Wheel of Time karya almarhum Robert Jordan (The Wheel of Time sudah diterjemahkan juga oleh Mizan, sayang hanya sampai buku no 2 saja). Kebetulan saya dapat harga promo untuk Elantris ini dan ngga butuh waktu lama buat beli. Sayangnya, pas itu saya lagi banyak pikiran, membaca Elantris malah bikin saya sumpek dan cuma beberapa halaman yang sanggup saya baca. Nanti saja bacanya dilanjutkan, begitulah pikir saya.

Ternyata, "nanti" itu  berkelanjutan sampai nyaris setahun kemudian X)). Akhirnya hari Sabtu kemaren saya membaca lagi Elantris, dengan harapan setelah Elantris selesai, saya akan akhirnya baca Mistborn. And guess what?

Untuk ukuran debut, ELANTRIS ADALAH BUKU FANTASY YANG LUAR BIASA!!!

Rabu, 17 Februari 2016

Pemenang Giveaway Sudut Mati oleh Tsugaeda

Selamat sore :D

Maaf banget karena pengumuman pemenang untuk giveaway Sudut Mati karya Tsugaeda sangat telat diposting :(. Saya sudah baca semua jawaban teman - teman, dan jujur semua opini kalian tentang anti-hero karakter itu bisa sangat variatif dan menarik! Saya jadi bingung mau milih jawaban yang paling oke, jadi saya baca bolak balik deh jawabannya ^.^. Anyway, tidak ada jawaban yang benar atau salah ya, karena pengertian tentang anti - hero memang bisa berbeda - beda dari tiap pandangan orang. Cuma, kesimpulan yang bisa saya tarik dari jawaban teman - teman adalah... banyak yang tidak keberatan dengan tokoh anti-hero dan justru beberapa memilih tokoh yang masuk dalam ranah abu - abu! Memang karakter anti-hero itu yang paling menarik ya ;).

Nah, karena saya cuma bisa milih satu dari semua komentar yang masuk, menurut penilaian saya, komentar terbaik adalah komentar milik:

Lina Riyanti

yang menjabarkan sosok anti-hero beserta contoh - contohnya. Lina berhak untuk mendapatkan buku Sudut Mati! ^_^

Untuk 5 pemenang yang mendapatkan buku Rencana Besar adalah:

Amre Lisha
Frida Kurniawati
Diddy Syaputra
Ezel T
Rico

Yay, selamat untuk para pemenang! :D. Saya akan mengemail kalian dan mohon dibalas dalam waktu 2 x 24 jam atau akan dipilih pemenang yang lain ya. Thanks for following Ren's Little Corner until now. Ditunggu ya GA - GA di blog ini selanjutnya :).

Selasa, 16 Februari 2016

Review: Sacked oleh Jen Frederick


Judul: Sacked
Pengarang: Jen Frederick

Bahasa : Inggris
Penerbit : self-published
Tebal : 300 halaman
Diterbitkan pertama kali :  6 September 2015

Format : e-book
Target : Dewasa

Genre : New Adult, Sport
Series: Gridiron (buku ke-1)
Web Author: Click here

Beli di : Kobo, Amazon


Sinopsis :

What he wants he gets...

Knox Masters is a quarterback's worst nightmare. Warrior. Champion. And...virgin. Knox knows what he wants--and he gets it. All American Football player? Check. NFL pros scouting him? Check. Now, he's set his sight on two things. The national title. And Ellie Campbell. Sure, she's the sister of his fellow teammate, but that's not going to stop him. Especially not when he’s convinced Ellie is the one.
 
...but he's never met her before.

But Ellie isn't as sure. She's trying to start a new life and she's not interested in a relationship...with anyone. Beside it's not just her cardinal rule of never dating her brother's teammates that keeps her away, but Ellie has a dark secret that would jeopardize everything Knox is pursuing.

Knox has no intention of losing. Ellie has no intention of giving in.

 Review

Genre New Adult dan saya itu seperti saudara tiri. Kami saling lirik satu sama lain dan tidak percaya, atau lebih tepatnya saya masih belum paham dengan genre ini. Saya sendiri sudah membaca beberapa buku dengan genre ini. Beberapa saya suka, seperti Painted Faces karya L.H. Cosway, tapi kebanyakan ada angstnya, seperti Chase Me karya Tesa Bailey, sampai saya lelah bacanya. Saya sampai mikir deh, emang dulu waktu kuliahan saya ngapain sih? Apa saya dulu sebegitu nyebelinnya seperti karakter di genre NA? Paling banter saya bikin ortu dulu marah - marah karena skripsi yang kelamaan sampai saya lulusnya paling telat (tapi kerjaannya paling enak juga :P). Masalah cinta? Well, saya cuma ngejalanin LDR sama mantan pacar-menjadi-suami. Jadi, masa kuliah saya cukup bosenin XD.

Eh, udahan deh tentang saya :P

Saya sudah mengenal Jen Frederick sejak lama tapi bukan dari karyanya melainkan dari nama aslinya. Si Jen Frederick aslinya adalah Jean Litte, pemilik website review romance Dear Author yang juga sering saya kunjungi. Saat itu banyak yang marah juga sih, karena Jean ini termasuk yang pedes banget kalau mereview romance, pun dia juga kena masalah hukum. But enough about her problem, saya lebih penasaran gimana seorang reviewer romance menulis buku romance, mengingat dia pasti udah tahu banyak aspek - aspek dalam novel romance.

Senin, 15 Februari 2016

Kenapa Saya Membaca Romance (dan masih sampai sekarang)

Dalam rangka ikutan Posting Bareng BBI 2016 (yang saya bertekad, pokoknya jangan sampai kayak tahun kemaren, tahun ini tiap bulan mesti ikut :P), bulan Februari ini divisi Event BBI memakai tema Valentine (ga heran, karena emang Februari identik dengan Valentine, walaupun ada Imlek :)) ). Banyak usulan untuk postingan menyambut Valentine Day yang sebenarnya sudah selesai kemaren, seperti top romantic books, film romantis, dll. Saya sendiri lebih memilih judul ini, kenapa saya membaca genre romance, karena sedikit banyak genre ini membentuk pribadi saya sebagai pembaca dan juga blogger.

Sejujurnya, saya dulu anti sama yang namanya romance, walau untuk komik bacanya ya komik shoujo yang ada romancenya. Bagi saya, romance identik dengan Harlequin (how I was wrong!) dan sebisa mungkin saya menghindari banget baca romance. Saya lebih memilih membaca novel fantasy, misteri atau genre lain yang pokoknya bukan romance. Hal ini berlangsung sampai saya kuliah, dimana buku - buku yang saya baca terbatas hanya pada genre yang sebut sebelumnya dan juga komik. 

Semua berubah ketika saya jatuh cinta.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...