Judul: Chase Me
Pengarang: Tessa Bailey
Bahasa: Inggris
Penerbit: Avon Impulse
Jumlah halaman: 272 hal
Terbit: 17 Maret 2015
Format : Mass Market Paperback
Genre : New Adult
Series: Broke and Beautiful, buku #1
Target Pembaca: Dewasa
Web Pengarang: Click Here
Buy Links : Periplus ; Open Trolley ; Bookdepository
Sinopsis :
College drop-out, Roxy Cumberland, moved to New York with dreams of becoming an actress, but her dwindling bank account is quickly putting the kibosh on that fantasy. To make some quick cash, she signs up to perform singing telegrams. Her first customer is a gorgeous, cocky Manhattan trust-funder if she ever laid eyes on one. And what could be more humiliating than singing an ode to his junk, courtesy of his last one night stand? Maybe the fact that she’s dressed in a giant, pink bunny costume...
After a night out to celebrate winning his last case, lawyer Louis McNally II isn’t prepared for the pounding in his head or the rabbit serenading him from the front door. But the sassy wit and sexy voice of the girl behind the mask intrigues him, and one look at her stunning face—followed by a mind-blowing kiss against his doorjamb—leaves Louis wanting more.
Roxy doesn’t need a spoiled rich boy who’s had everything in life handed to him on a Tiffany platter. But there’s more to Louis than his sexy surface and he’s determined to make Roxy see it...even if it means chasing her all over NYC.
After a night out to celebrate winning his last case, lawyer Louis McNally II isn’t prepared for the pounding in his head or the rabbit serenading him from the front door. But the sassy wit and sexy voice of the girl behind the mask intrigues him, and one look at her stunning face—followed by a mind-blowing kiss against his doorjamb—leaves Louis wanting more.
Roxy doesn’t need a spoiled rich boy who’s had everything in life handed to him on a Tiffany platter. But there’s more to Louis than his sexy surface and he’s determined to make Roxy see it...even if it means chasing her all over NYC.
Review
Yaaaay, setelah berbulan - bulan saya ngga pernah ngereview buku fiksi, akhirnya kesampaian juga nulis 1 judul fiksi di blog ini. Parah banget deh malesnya saya :)). Tapi memang seperti semesta lagi berkonspirasi untuk "menjauhkan" saya dari blog. Like, beberapa games yang saya mainkan lagi banyak event (sampai sekarang masih :v), saya yang memasuki masa "reading slump" sampai beberapa minggu ini cuma baca komik. Aslinya sih, saya juga pengen bahas komik - komik yang saya baca. Bukan sembarang komik lho, soalnya saya sekarang orangnya rada picky masalah komik. Cuma baca yang ceritanya emang bagus aja, ga sekedar shojo manga yang full of shojo heroine dengan mata berbinar - binar :v. Tapi nanti aja kalau saya sudah mood ya, hehehe ^.^
Okay, enough with the introduction dan basa basinya anyway :). Bagi saya liburan adalah ajang yang pas buat membabat timbunan, terutama saat lagi berada di moda transportasi. Ketimbang bengong ga tahu ngapain, ngejahilin misua juga udah, dan perjalanan pun masih panjang, maka baca buku itu is a must. Liburan kemaren saya bawa empat buku, tapi hanya berhasil baca dua buku. Itu juga satu buku bacanya kepotong - potong :v. Salah satu buku yang berhasil saya baca dan selesaikan adalah buku ini, Chase Me karya Tessa Bailey. Chase Me juga jadi sarana buat saya untuk berusaha memahami apa sih itu genre New Adult (atau dewasa baru. Atau menjelang dewasa. Dunno lah :v), mengingat genre ini lagi ngehits sekarang.
Chase Me sebenarnya tidak menawarkan sesuatu yang benar - benar baru. Ceritanya pun typikal genre contemporary romance, dimana girl meet boy, boy like the girl, boy decide to chase the girl, the girl avoid the boy but cannot resist him, yada yada yada #mendadakngenggres. Tapi memang itulah inti cerita Chase Me ini. Kalaupun ada yang menjadi bumbu, maka porsi angst yang walau masih dalam tahap wajar tapi agak bikin saya rada malas juga. Tokoh utama cewe adalah Roxy Cumberland yang DO kuliah demi mengejar karir sebagai aktris. Roxy ini lalu ketemu dengan calon love interestnya, Louis McNally the Second yang seorang pengacara saat Roxy berkostum kelinci gede dan menyanyikan "ode" buat anunya si Louis (beneran lho :P). Cerita selanjutnya pun mengikuti alur yang sudah saya kasihtahu di atas. Louis yang jatuh cinta setengah mati sama Roxy dan Roxy yang antisocialnya parah beud ditambah dengan insecurity berlebih berusaha untuk menolak perasaan Louis. Tapi ya... gagal dong. Kalau sukses, ceritanya selesai ntar :P
Tentunya biar ceritanya ga muter - muter sekitar Louis-Roxy aja, maka ada tokoh - tokoh tambahan yaitu teman sekamar Roxy, Honey dan Abby (ini kenapa semua tokoh cewenya namanya akhirannya "y" semua? x.x) dan juga teman - temannya Louis, Ben dan ga tahu satunya namanya saya lupa #tepokjidat. Bisa ditebak, kalau Honey dan Abby ini nantinya bakalan dapat bukunya sendiri di seri selanjutnya. Pasangan mereka? Ya temannya Louis dong, hahaha. Beneran muter juga akhirnya XD. Mungkin tokoh yang bagi saya memorable di buku ini justru kakak kembarnya Louis, Lena dan Celeste yang sedikit "gila". Ditulis sebagai "comic relief", nyatanya Lena dan Celeste jauh lebih menarik perhatian saya. Seandainya saja mereka lebih banyak diceritakan di buku ini.
Lalu, apa dong yang bikin Chase Me masuk kategori New Adult? Yaaah, dari pemahaman saya sih, lebih ke usia Roxy dan juga personalitynya ya. Yang menurut saya agak menjengkelkan juga sih, karena suka main tarik ulur, lalu insecurenya yang juga besar. Self pitynya juga agak banyak. Walau gitu, saya masih bisa relate ke Roxy, karena saya bisa melihat diri saya sama Roxy (selalu deh :v). Sayangnya, bagi saya walau Louis syukurlah: bukan type alpha hero yang songong, sok ngebully atau bikin saya pengen nendang dia, cowo ini kurang memorable. Memang sih Louis ini baik, perhatian bener sama Roxy walau cewe itu nolak, bahkan sebagai pengacara pun rela kerja tanpa dibayar. But, that's it. Jadinya terlalu baik.
Mungkin salah satu faktor yang bikin Chase Me unggul adalah...love scenesnya. Saya sih jujur aja, baca buku kayak gini juga kan pengen nikmatin adegan ranjangnya :P. Apalagi Tessa Bailey ini terkenal sebagai Queen of Dirty Talker, dimana hero- heronya naughty in bed :P. Plus dia juga suka menangin kejuaraan "adegan sex terpanas" yang diadakan di blog - blog (ada beneran lho). Walau Chase Me bergenre NA, ceritanya mah tetep hawt dong. Saya sih ga ngerti kadar hot genre NA itu seberapa hot kalau dibandingkan sama adult, dan saya pun jujur ga gampang kagetan orangnya baca hot love scene :P. Cuma, Chase Me emang beneran hot mendekati erotis, hahahaha XD.
Kesimpulannya? Chase Me ini ceritanya standar NA, jadi ada angstnya, ada semacam pencarian jati diri juga, dan konfliknya sendiri tidak begitu dalam. Jumlah halaman yang ga sampai 300 halaman dengan font yang dipakai pun sangat memanjakan mata (alias gede - gede) membuat buku ini bisa dibaca paling cepet 2-3 jam. Cocok untuk bacaan ringan atau jika tidak mau mikir terlalu keras lah :D. Atau kalau teman - teman suka genre New Adult, boleh banget dicoba.
Okay, enough with the introduction dan basa basinya anyway :). Bagi saya liburan adalah ajang yang pas buat membabat timbunan, terutama saat lagi berada di moda transportasi. Ketimbang bengong ga tahu ngapain, ngejahilin misua juga udah, dan perjalanan pun masih panjang, maka baca buku itu is a must. Liburan kemaren saya bawa empat buku, tapi hanya berhasil baca dua buku. Itu juga satu buku bacanya kepotong - potong :v. Salah satu buku yang berhasil saya baca dan selesaikan adalah buku ini, Chase Me karya Tessa Bailey. Chase Me juga jadi sarana buat saya untuk berusaha memahami apa sih itu genre New Adult (atau dewasa baru. Atau menjelang dewasa. Dunno lah :v), mengingat genre ini lagi ngehits sekarang.
Chase Me sebenarnya tidak menawarkan sesuatu yang benar - benar baru. Ceritanya pun typikal genre contemporary romance, dimana girl meet boy, boy like the girl, boy decide to chase the girl, the girl avoid the boy but cannot resist him, yada yada yada #mendadakngenggres. Tapi memang itulah inti cerita Chase Me ini. Kalaupun ada yang menjadi bumbu, maka porsi angst yang walau masih dalam tahap wajar tapi agak bikin saya rada malas juga. Tokoh utama cewe adalah Roxy Cumberland yang DO kuliah demi mengejar karir sebagai aktris. Roxy ini lalu ketemu dengan calon love interestnya, Louis McNally the Second yang seorang pengacara saat Roxy berkostum kelinci gede dan menyanyikan "ode" buat anunya si Louis (beneran lho :P). Cerita selanjutnya pun mengikuti alur yang sudah saya kasihtahu di atas. Louis yang jatuh cinta setengah mati sama Roxy dan Roxy yang antisocialnya parah beud ditambah dengan insecurity berlebih berusaha untuk menolak perasaan Louis. Tapi ya... gagal dong. Kalau sukses, ceritanya selesai ntar :P
Tentunya biar ceritanya ga muter - muter sekitar Louis-Roxy aja, maka ada tokoh - tokoh tambahan yaitu teman sekamar Roxy, Honey dan Abby (ini kenapa semua tokoh cewenya namanya akhirannya "y" semua? x.x) dan juga teman - temannya Louis, Ben dan ga tahu satunya namanya saya lupa #tepokjidat. Bisa ditebak, kalau Honey dan Abby ini nantinya bakalan dapat bukunya sendiri di seri selanjutnya. Pasangan mereka? Ya temannya Louis dong, hahaha. Beneran muter juga akhirnya XD. Mungkin tokoh yang bagi saya memorable di buku ini justru kakak kembarnya Louis, Lena dan Celeste yang sedikit "gila". Ditulis sebagai "comic relief", nyatanya Lena dan Celeste jauh lebih menarik perhatian saya. Seandainya saja mereka lebih banyak diceritakan di buku ini.
Lalu, apa dong yang bikin Chase Me masuk kategori New Adult? Yaaah, dari pemahaman saya sih, lebih ke usia Roxy dan juga personalitynya ya. Yang menurut saya agak menjengkelkan juga sih, karena suka main tarik ulur, lalu insecurenya yang juga besar. Self pitynya juga agak banyak. Walau gitu, saya masih bisa relate ke Roxy, karena saya bisa melihat diri saya sama Roxy (selalu deh :v). Sayangnya, bagi saya walau Louis syukurlah: bukan type alpha hero yang songong, sok ngebully atau bikin saya pengen nendang dia, cowo ini kurang memorable. Memang sih Louis ini baik, perhatian bener sama Roxy walau cewe itu nolak, bahkan sebagai pengacara pun rela kerja tanpa dibayar. But, that's it. Jadinya terlalu baik.
Mungkin salah satu faktor yang bikin Chase Me unggul adalah...love scenesnya. Saya sih jujur aja, baca buku kayak gini juga kan pengen nikmatin adegan ranjangnya :P. Apalagi Tessa Bailey ini terkenal sebagai Queen of Dirty Talker, dimana hero- heronya naughty in bed :P. Plus dia juga suka menangin kejuaraan "adegan sex terpanas" yang diadakan di blog - blog (ada beneran lho). Walau Chase Me bergenre NA, ceritanya mah tetep hawt dong. Saya sih ga ngerti kadar hot genre NA itu seberapa hot kalau dibandingkan sama adult, dan saya pun jujur ga gampang kagetan orangnya baca hot love scene :P. Cuma, Chase Me emang beneran hot mendekati erotis, hahahaha XD.
Kesimpulannya? Chase Me ini ceritanya standar NA, jadi ada angstnya, ada semacam pencarian jati diri juga, dan konfliknya sendiri tidak begitu dalam. Jumlah halaman yang ga sampai 300 halaman dengan font yang dipakai pun sangat memanjakan mata (alias gede - gede) membuat buku ini bisa dibaca paling cepet 2-3 jam. Cocok untuk bacaan ringan atau jika tidak mau mikir terlalu keras lah :D. Atau kalau teman - teman suka genre New Adult, boleh banget dicoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)
Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).
Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.
Terimakasih sudah mau berkunjung! :D