Selasa, 18 September 2012

Review : Menaklukkan Maut oleh Josh Bazell

Judul : Menaklukkan Maut
Judul Asli : Beat the Reaper
Pengarang : Josh Bazell 
Penerbit : Esensi
Tebal : 348 halaman 
Diterbitkan pertama kali : 2011
Format : Paperback
Target :  Dewasa
Genre : Suspense
Bahasa : Indonesia

Status : Dari Penerbit Esensi untuk direview



Sinopsis

“Apa jadinya bila seorang mafia dengan insting membunuh yang tinggi menjadi seorang dokter hebat yang bisa menyelamatkan banyak nyawa?”

Tujuh tahun lebih dr. Peter Brown tidak dipanggil dengan nama aslinya, Pietro Brnwa. Selama itu pula, hidupnya jauh dari bayang-bayang masa lalunya yang kelam. Tak ada baku tembak dan orang yang harus ia bunuh. Magdalena, kekasihnya, berhasil menghilangkan nafsu membunuh dalam dirinya. Selain itu, profesi barunya sebagai dokter menyembunyikannya dengan sangat baik dari mafia-mafia yang terus memburunya. Paling tidak, itulah yang Pietro pikirkan.

Namun, seorang mafia berhasil menemukannya, dan melaporkan keberadaan Pietro kepada bosnya. Nyawanya terancam. Waktunya tinggal sedikit. Ia harus melarikan diri, mengelak dari Sang Maut. Tapi bagaimana nasib pasien-pasien yang akan mati jika ia tinggalkan?


Yang pasti, dengan Sang Maut terus mengintai, hidup dr. Brown tak akan tenang lagi!

Review




Cerita tentang assasin? Ah, sudah biasa. Cerita tentang dokter? Walau saya jarang baca, itu juga udah jamak ada di dunia pernovelan. Cerita assasin yang berhenti dari kegiatan bunuh membunuh lalu menjadi dokter? Dari yang berkutat dengan kematian orang lalu sekarang menggunakan kemampuannya untuk menyelamatkan orang dari kematian? Mungkin hanya ada di diri Peter Brown, seorang dokter ahli bedah di sebuah rumah sakit di Amerika. Setelah tujuh tahun masuk dalam program WITSEC atau program perlindungan saksi dan mendapat identitas baru, Peter yang nama aslinya Pietro Brnwa (baca : Bronwa) tak menyangka karir dokternya bakalan segera tamat, karena dia bertemu dengan seseorang dari masa lalunya yang mengancam akan membuka identitas Peter ke mafia.

Cerita lalu berjalan dengan alur maju mundur. Bab ganjil menceritakan kejadian pada saat Peter menangani pasiennya, tak lupa dengan istilah kedokteran yang jujur saya yang awam ini tentu saja pusing (walau sudah ada glosarrium di bagian akhir buku). Bab genap menceritakan masa lalu Peter sebagai Pietro. Di masa kini Peter berjuang menyelamatkan nyawa Eddy Squillante, orang yang mengetahui masa lalunya, tentu saja dengan harapan agar si Eddy ini kalau nantinya selamat akan tutup mulut. Di masa lalu Peter mengenang dirinya pada masa muda, saat dia mendapati kakek neneknya yang orang Yahudi meninggal karena mafia. Lalu Pietro sendiri malah terlibat dengan David Alcano dan putranya Adam "Skinflick" Alcano, yang juga ada hubungannya dengan mafia. Karena Davidlah, Pietro menjadi pembunuh bayaran, dan disisi lain Pietro yang dekat dengan Skinflick, menjaga agar kawannya itu tetap waras, dan menuruti perintah David. Jangan sampai Skinflick masuk mafia!

Semua berubah setelah Pietro bertemu kekasihnya yang kini sudah tiada, Magdalena. Dari Magdalena yang polos, tapi sama nyentriknya (dari awal bertemu dengan Pietro, dia sudah menganggap dirinya itu sudah menikah dengan Pietro!), Pietro enggan meneruskan karir membunuhnya. Dia juga ingin lepas dari David. Sayangnya kasus terakhir yang diterima Pietro, membuatnya nyaris dipenjara oleh agen federal. Pietro terbukti tidak bersalah, tapi Skinflick yang menganggapnya sudah berkhianat merenggut milik Pietro yang paling berharga, yaitu Magdalena. Marah karena Magdalena tewas, Pietro pun dengan teganya menghabisi kawan dekatnya itu dengan melemparnya dari jendela tingkat enam. Kembali ke masa kini, disaat Peter berjuang menyelamatkan Squillante, setelah operasi yang kacau, Squillante justru ditemukan tewas. Siapa yang membunuh Squillante? Dan ternyata orang yang dihubungi Squillante saat mengetahui siapa Peter adalah Skinflick sendiri! Sanggupkah Peter menghindari maut kali ini?

Menaklukkan Maut adalah karya debut Josh Bazell, yang ternyata adalah seorang dokter juga. Maka wajar jika tokoh utama dalam bukunya adalah seorang dokter, dan begitu banyak istilah dunia kedokteran disini. Selain menceritakan profesi Peter, Josh Bazell juga menceritakan awal mula Pietro jadi pembunuh bayaran dengan solid. Jika saya kurang menikmati bab - bab masa kini Peter, saya suka membaca masa lalunya. Karena memang penuh aksi dan memberikan info tambahan, seperti kebencian orang Jerman pada Yahudi, kondisi Polandia. Sayang segi mafianya kurang tereksplor, tapi saya juga belum pernah baca novel mafia, jadi kurang bisa membandingkan.

Keunggulan buku ini adalah, selera humornya yang gelap. Ya, humor dewasa yang sarkastis, sadis, tapi juga mengundang senyum. Diceritakan dari sudut pandang orang pertama, saya merasa lebih bisa terhubung dengan Peter atau Pietro, terlepas bahwa penceritaan dengan sudut pandang ini adalah salah satu penceritaan yang saya kurang suka. Pietro/Peter cerdas, gila, sarkasmenya tinggi, tapi saya suka. Selain itu dedikasinya juga tinggi sebagai dokter. Ada suatu kejadian, dimana nantinya Peter tertangkap oleh Skinflick, dan menggunakan sesuatu yang tak diduga untuk menyelamatkan dirinya. Saya cuma bisa bilang "gila!" dan, pikiran tergila saya adalah "kayaknya keren nih kalau Peter dijadikan pacar" Tapi itu cuma angan - angan liar saya saja kok ;)

Terjemahan yang apik dan enak dibaca menambah kenikmatan membaca buku ini. Salut pada mbak Putri selaku penerjemah, yang bisa menulis ulang kembali buku dengan istilah kedokteran rumit dan juga budaya orang Eropa Timur yang tidak familiar ke bahasa kita. Salah ketiknya hampir tidak ada, cuma satu atau dua kata. Ada bagian catatan kaki yang menjelaskan beberapa hal dalam teks, tapi tidak sampai mengganggu. Disediakan pula glossarium di bagian akhir, walaupun bagi saya rasanya sia - sia aja. Karena ada catatan kaki, dan juga glossarium. Kenapa ga dijadikan satu aja yah? 

Penggemar yang menyukai novel aksi, mungkin sedikit kecewa, karena novel ini baru seru menjelang akhir cerita. Tapi bagi mereka yang menyukai novel aksi yang tidak biasa, dan dibumbui dengan humor satir plus tema kedokteran di dalamnya, maka Menaklukkan Kematian wajib untuk dibaca!

Note : Terimakasih untuk Penerbit Esensi dan Beatrice Cynthia Walker untuk review copy dari buku ini :)


Rating Cerita :

6 komentar:

  1. pengen baca buku ini juga... *masih nunggu bagi2 buku gratis season 2*

    BalasHapus
  2. sama.. saya juga nunggu season 2.
    Saya suka dengan fiksi yang tokoh utamanya dokter. apalagi ada intriknya :)

    BalasHapus
  3. aku pending nih baca bukunya :(
    Rada jenuh dgn buku yg punya tokoh utama dokter

    BalasHapus
  4. iya, suspensenya cuma di akhir aja
    tapi yang bikin surpise, senjatanya yang dipakai ama si dokter, kalo difilemin keren kayaknya #eh

    BalasHapus
  5. Aku pengen baca buku ini. Sama kayak kak Desty, aku juga suka baca kisah kedokteran XD

    BalasHapus
  6. aku selalu penasaran dengan buku yang menggabungkan sains dengan thriller, soalnya sejauh ini jarang ada tema kedokteran yang digabung dengan gaya detektif

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...