Ini adalah postingan pertama setelah libur lebaran, so I want to said :
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434H. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN :D
Saya mohon maaf jika ada postingan review di blog yang kurang berkenan, opini yang mungkin agak menohok hati, dan juga kalau giveaway suka telat announcementnya (dan kadang kirimnya juga nelat). Maafin saya yaa man, teman, hehehe.
Dan, karena hari ini adalah tanggal 13 Agustus, dimana mengandung angka 3, it's time for Scene on Three. Meme yang dibuat oleh Bacaan B-Zee . Selama liburan kemaren saya cukup anteng baca 1 buku saja, yaitu The Golem and The Jinni. Yang menurut saya tuh keren banget! Banyak sekali adegan - adegan dalam buku ini yang ditulis dengan sangat indah dan memorable. Seandainya bisa, mungkin akan saya masukkan semuanya ke meme ini. Karena cuma boleh milih salah satu, jadi ini adegan dalam buku The Golem and The Jinni yang sangat berkesan bagi saya :
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434H. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN :D
Saya mohon maaf jika ada postingan review di blog yang kurang berkenan, opini yang mungkin agak menohok hati, dan juga kalau giveaway suka telat announcementnya (dan kadang kirimnya juga nelat). Maafin saya yaa man, teman, hehehe.
Dan, karena hari ini adalah tanggal 13 Agustus, dimana mengandung angka 3, it's time for Scene on Three. Meme yang dibuat oleh Bacaan B-Zee . Selama liburan kemaren saya cukup anteng baca 1 buku saja, yaitu The Golem and The Jinni. Yang menurut saya tuh keren banget! Banyak sekali adegan - adegan dalam buku ini yang ditulis dengan sangat indah dan memorable. Seandainya bisa, mungkin akan saya masukkan semuanya ke meme ini. Karena cuma boleh milih salah satu, jadi ini adegan dalam buku The Golem and The Jinni yang sangat berkesan bagi saya :
The next morning, the ship awoke to warmer weather and a welcome sight: a thin line of gray between ocean and sky. Passengers drifted to the deck, watching westward as the line thickened and stretched. It meant all their wishes granted, their fears forgotten, if only for the moment; and down in the hold the Golem felt an unexpected and blissful relief.
The constant thrum of the ship’s propellers quieted to a purr. The ship slowed. And then came the distant sound of voices, yelling and cheering. Curiosity made the Golem rise at last from her crate, and she emerged onto the foredeck, into the noonday sun.
The deck was crowded with people, and at first the Golem didn’t see what they were waving at. But then, there she was: a gray-green woman standing in the middle of the water, holding a tablet and bearing aloft a torch. Her gaze was unblinking, and she stood so still: was it another golem? Then the distance became clear, and she realized how far away the woman was, and how gigantic. Not alive, then; but the blank, smooth eyes nevertheless held a hint of understanding. And those on deck were waving and shouting at her with jubilation, crying even as they smiled. This, too, the Golem thought, was a constructed woman. Whatever she meant to the others, she was loved and respected for it. For the first time since Rotfeld’s death, the Golem felt something like hope.
The constant thrum of the ship’s propellers quieted to a purr. The ship slowed. And then came the distant sound of voices, yelling and cheering. Curiosity made the Golem rise at last from her crate, and she emerged onto the foredeck, into the noonday sun.
The deck was crowded with people, and at first the Golem didn’t see what they were waving at. But then, there she was: a gray-green woman standing in the middle of the water, holding a tablet and bearing aloft a torch. Her gaze was unblinking, and she stood so still: was it another golem? Then the distance became clear, and she realized how far away the woman was, and how gigantic. Not alive, then; but the blank, smooth eyes nevertheless held a hint of understanding. And those on deck were waving and shouting at her with jubilation, crying even as they smiled. This, too, the Golem thought, was a constructed woman. Whatever she meant to the others, she was loved and respected for it. For the first time since Rotfeld’s death, the Golem felt something like hope.
Adegan di atas diambil saat The Golem pertama kali datang ke Amerika. Just FYI, setting The Golem and The Jinni adalah di New York pada abad ke 19. Awalnya, seperti sang Golem, saya tidak mengerti apa yang dimaksud olehnya. Saya sama seperti sang Golem, mengira itu golem lain. Tapi, aneh dong kalau ada golem yang disoraki oleh penumpang kapal? Dan.. setelah membaca kalimat berikutnya, saya sadar benda apa yang dimaksud oleh sang penulis, yang dia tuliskan melalui pandangan sang Golem. Apakah kalian juga menebaknya sama seperti saya?
Kalau kalian bilang, itu Patung Liberty, that's right! Saat saya membaca bagian "And those on deck were waving and shouting at her with jubilation, crying even as they smiled", barulah saya sadar apa yang dimaksud penulis. Dan sama seperti sang Golem, saya terkagum - kagum dibuatnya. Bagaimana perasaan sang Golem, yang begitu naif dan masih terguncang karena kematian masternya, melihat Patung Liberty, yang selain ikon dari kebebasan, juga penanda munculnya harapan.
Pengen ikutan meramaikan meme Scene on Three? Ini dia caranya :
- Tuliskan suatu adegan atau deskripsi pemandangan/manusia/situasi/kota dan sebagainya ke dalam suatu post.
- Jelaskan mengapa adegan atau deskripsi itu menarik, menurut versi kalian masing-masing.
- Jangan lupa cantumkan button Scene on Three di dalam post dengan link menuju blog Bacaan B.Zee.
- Masukkan link post kalian ke link tools yang ada di bawah post Bacaan B.Zee, sekalian saling mengunjungi sesama peserta Scene on Three.
- Meme ini diadakan setiap tanggal yang mengandung angka tiga, sesuai dengan ketersediaan tanggal di bulan tersebut (tanggal 3, 13, 23, 30, dan 31).
Patung Liberty emang simbol tanah kebebasan alias amerika ya. apalagi buat para pengungsi/imigran jaman dulu...duh, buku ini salah satu wishku. semoga cepet keluar paperbacknya :)
BalasHapusPaperbacknya baru keluar taun depan Mbak :). Jadiin WW aja hardcovernya, siapa tau ada yang mau kasih ;D
Hapusaku ngga ngeh itu patung liberty (entah akunya lagi telmi, Inggris masih cupu atau imajinasi melenceng jauh) padahal jelas ada kata2 "holding a tablet and bearing aloft a torch"
BalasHapusNext year sepertinya harus baca banyak buku Inggris.
Wah, kok aku jadi penasaran sama buku ini ya. Reviewnya juga bagus2
BalasHapusEeh. Jadi makin penasaran sama buku ini. Cari ebooknya ah. #gitu
BalasHapus