Bosan sama cerita paranormal romance yang mengisahkan tentang vampire, werewolf, shifter atau malah zombie? Gimana dengan gargoyle? Eh, tunggu deh, bukannya gargoyle yang banyak jadi hiasan di Gereja Notradame itu kayak begini?
Tapi... gimana kalau gargoylenya.. memiliki tubuh yang gagah dan wajah yang walau sedikit creepy, tapi menawan di bawah ini? ;)
Stone Guardian diawali dengan awal terjadinya sebuah event yang disebut Great Collision, yaitu saat dimana dunia manusia dan dunia sihir- yang penuh dengan makhluk yang hanya ada dalam imaginasimu- bergabung menjadi satu. Peristiwa itu membuat Jack Miller, seorang polisi, harus kehilangan istrinya, namun di sisi lain bayi yang dikandungnya selamat dan diberi nama Larissa. 26 tahun kemudian, manusia sudah bisa menerima kalau dunia mereka dihuni makhluk supranatural, Larissa telah tumbuh menjadi wanita cantik dengan ayah plus empat kakak laki - laki yang super protektif. Larissa yang sedari kecil tidak pernah menemui makhluk supranatural karena kotanya dilindungi dengan kubah sihir, tidak sadar kalau dirinya dilindungi oleh seorang gargoyle bernama Terak.
Terak melindungi Larissa karena sebuah ramalan. Dan saat Larissa diserang zombie, mau tidak mau Terak harus menampakkan wujudnya. Terak berjanji untuk melindungi Larissa, tapi ada pihak lain, yaitu The Guild yang rupanya juga ingin melindungi Larissa dan punya agenda tersendiri pada wanita itu. Larissa mendadak jadi incaran banyak makhluk jahat macam goblin, orcs dan necromancer. Apa lagi di sisi lain Terak tak bisa selalu melindungi gadis itu, karena dia adalah pemimpin klan Gargoyle. Layaknya cerita pararom, perasaan antara Terak dan Larissa pun berkembang, walau disisi lain Terak aslinya sudah punya tunangan. Tapi ada hal lain yang lebih penting. Siapa yang mengincar Larissa? Dan apa maksud The Guild, yang merupakan organisasi makhluk supranatural, dalam melindungi Larrisa, padahal mereka juga tidak begitu mengenal gadis itu.
Sebenarnya bagi saya,
Stone Guardian ini layaknya cerita paranormal romance yang ada seperti biasanya. Bedanya sih, mengambil gargoyle sebagai karakter utamanya. Yah, bayangin seorang cowok dengan kulit kayak batu, punya sayap bagai kelelawar.. dan punya ekor. Saya sih rada geli - geli gimana gitu XD. Tapi saya seneng soalnya personalitinya Terak ini, walau alpha tapi ngga nyebelin. Emang sih dia udah tunangan, tapi dia akhirnya lebih memilih Larissa dan bahkan rela berkorban demi cewek itu, salah satunya dengan berubah jadi manusia. Padahal bagi Gargoyle, berubah jadi manusia itu dianggap kelemahan, karena mereka jadi rentan dibunuh.
Ada beberapa faktor yang membuat
Stone Guardian ini "stand out" dari kisah pararom yang lain. Kayak, ngga ada semacam perkumpulan cowok - cowok ganteng macam
"Black Dagger Brotherhood" yang suka umum dipakai. Malah diganti sama kumpulan cewek - cewek super keren dari The Guild, dimana mereka ini juga jadi semacam karakter pendukung yang ga asal tempelan aja. Ada Fallon , seorang swordwoman yang hobi pake baju ala goth style dengan pedang bernama Tenro yang tipikal
redhead, yaitu emosian Kemudian ada Laire, seorang mage (penyihir) dengan darah Asia yang super nyentrik dan Lady Gaga-wannabe. Dan ada Aislynn, seorang elf pemanah. Nah, mereka berdua ini mau ngga mau jadi ngingetin saya sama trio
Lords Of The Ring, dimana Fallon itu macam Aragorn, Aislynn adalah Legolas dan Laire kayak gabungan Gandalf dan Gimli X)) (soalnya Laire mungil banget). Tapi... Larissanya sendiri hampir kayak tipe
"damsel in distress" . Emang Larissa itu tipenya adalah
"scholar" alias mereka yang lebih suka dengan ilmu ketimbang bertempur, dan Larissa sendiri sih ga gitu aja nyerah sama keadaan. Cuma, dia emang rada "polos" gitu :/
Sayangnya sih, jadi banyak pertanyaan juga di buku ini. Kayak, The Guild itu apaan sih? Kok ga dijelaskan dengan detail, dan kesannya kayak jadi semacam tokoh yang tiba - tiba muncul gitu. Lalu, apa alasan adanya Great Collision, kok dunia sihir tiba - tiba gabung aja sama dunia manusia. Trus, ada misteri yang disembunyikan sama salah satu kakak Larissa, dan ngga ada penjelasannya juga. Aksinya sendiri pas menjelang akhir - akhir itu terlalu cepat. Saya ga keberatan kalau bukunya agak tebelan dikit, biar beberapa pertanyaan saya terjawab.
Khas pararom, adegan ranjangnya lumayan bikin kipas - kipas XD. Sukanya sih, baik Larissa sama Terak tuh sama - sama ngga punya pengalaman sex, alias masih "virgin" #uhuk. Cuma.. yah saya ngga tahu gimana rasanya bercinta sama makhluk kayak batu gitu. Tapi namanya juga fantasy, dan imaginasi X)). Senengnya, cliche pararom kayak salah satu karakter (biasanya si cowok) punya usia panjang, disini ngga ada. Karena rentang umur gargoyle dan manusia itu sama, jadi Terak dan Larissa bisa jadi tua sama - sama deh :)
Pengarangnya sendiri bilang kalau dirinya semacam "geek" dan emang itu terlihat dari karyanya ini. Yang paling kentara menurut saya sih, karena ada tokoh Laire yang seorang wanita Asia, dimana
Danielle Monsch sendiri juga seorang
otaku. Lalu trio Fallon-Laire-Aislynn yang macam
Aragorn-Gimli-Legolas. Plus nama pedang Fallon, yaitu Tenro, dan ada satu tokoh bernama Kyo, membuat saya jadi mikir apa Monsch suka sama
Samurai Deeper Kyo yah? :D
Verdict
Walau ada beberapa kekurangan dan cliche yang kentara banget, saya menikmati Stone Guardian. Karena ada beberapa hal yang juga membuatnya berbeda dengan pararom lain. Plus, girl powernya dapat banget disini.
Kavernya sendiri menurut saya sangat bagus, dimana tidak ada model dengan pose aneh - aneh, atau sok seksi :P (walau entahlah saya kok ya suka aja gitu, apa mungkin karena modelnya Paul Marron XD). Misterius, tapi menggambarkan Terak dengan sifat protektifnya. Kaver ini didesain oleh Nathalia Suellen, seorang desainer dari Brazil yang sangat berbakat. Kalian bisa melihat karyanya di webnya, Deviantartnya (Lady Symphonia), atau di Facebook pagenya (Nathalia Suellen) lho :).