Judul : The Hobbit
Judul Asli : The Hobbit
Pengarang : J.R.R. Tolkien
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 350 halaman
Diterbitkan pertama kali : Januari 2010
Format : Paperback
Target : Remaja
Genre : Fantasy
Bahasa : Indonesia
Status : Pinjam teman (thanks to A.S. Dewi :) )
Order di : Gramedia
Sinopsis
Gara-gara Gandalf, Bilbo jadi terlibat petualangan menegangkan. Tiga belas Kurcaci mendatangi rumahnya dengan mendadak, karena mengira ia seorang Pencuri berpengalaman, seperti kata Gandalf. Terpaksa ia bergabung dalam petualangan mereka: mengadakan perjalanan panjang dan berbahaya untuk mencari Smaug, naga jahat yang telah merampas harta kaum Kurcaci di masa lampau.
Dalam perjalanan, rombongannya dihadang pasukan goblin. Saat melarikan diri dari kejaran mereka, Bilbo tersesat ke gua Gollum dan menemukan Cincin yang bisa membuatnya tidak kelihatan. Cincin ini sangat membantunya ketika menghadapi Smaug, juga dalam perang besar yang berkobar kemudian, antara kelompok Peri, Manusia, dan Kurcaci melawan pasukan goblin dan Warg.
Dalam perjalanan, rombongannya dihadang pasukan goblin. Saat melarikan diri dari kejaran mereka, Bilbo tersesat ke gua Gollum dan menemukan Cincin yang bisa membuatnya tidak kelihatan. Cincin ini sangat membantunya ketika menghadapi Smaug, juga dalam perang besar yang berkobar kemudian, antara kelompok Peri, Manusia, dan Kurcaci melawan pasukan goblin dan Warg.
Review
Bilbo Baggins, seorang hobbit keturunan keluarga Took yang berjiwa petualang dan Baggins yang lebih memilih menikmati kenyamanan hidup, mendapatkan kunjungan yang menurutnya tak menyenangkan di usianya yang kelima puluh, di liang rumahnya yang bertempat di Bag's End. Gandalf sang penyihir, menawari Bilbo petualangan tak terlupakan, yang langsung ditolak oleh yang bersangkutan. Bilbo terlalu nyaman di comfort zonenya, walau darah Tooknya sebenarnya merindukan petualangan yang mendebarkan. Tak disangka, esoknya Gandalf malah mengenalkannya sebagai pencuri pada tiga belas kurcaci. Fili, Kili, Balin, Dwalin, Dori, Nori, Ori, Oin, Gloin, Bifur, Bofur, Bombur, dan pemimpin mereka, Thorin Oakenshield.
Thorin dan anak buahnya (yang bikin bingung, karena namanya hampir sama semua, ciri khas Tolkien kayaknya) ingin merebut harta kerajaan Kurcaci di Gunung Sunyi yang diklaim oleh Smaug, naga terakhir yang sangat kejam. Mereka mengajak Bilbo yang dianggap sebagai pencuri hebat, padahal Bilbo kan belum pernah jadi pencuri seumur hidupnya! Tapi dengan akal Gandalf yang licik dan lihai, lalu keberanian yang selama ini terpendam dalam diri Bilbo, berempatbelas mereka melintasi Bumi Tengah. Berusaha menembus Pegunungan Berkabut, singgah di Rivendell, tempat Lord Elrond bersemayam. Lalu diserang oleh troll, goblin dan serigala buas bernama Warg, kemudian ditolong seorang pengubah wujud bernama Beorn. Sebelumnya Bilbo terperosok ke suatu gua yang dihuni makhluk bernama Gollum, yang bagi fans Lords of The Ring, akan tahu peristiwa ini akan mengubah Bumi Tengah selamanya, setelah Bilbo menemukan dan mengklaim cincin ajaib milik Gollum.
Petualangan mereka masih berlanjut. Setelah bertemu Beorn, Bilbo dan kawan - kawan tersesat di hutan Mirkwood, karena Gandalf tak bersama mereka lagi. Parahnya Bilbo diserang laba - laba musuh para Peri, buruknya Thorin ditangkap oleh sang Raja Peri. Kecerdikan Bilbo lagi - lagi menyelamatkan mereka semua. Mereka lalu melintasi Esgaroth, dan sampai di Gunung Sunyi tempat Smaug bersemayam. Bisakah Bilbo, Thorin dan semua kurcaci mendapatkan harta mereka kembali? Sayangnya masalah belum selesai ketika Smaug tidak lagi menguasai harta Kurcaci, karena Bilbo akan menghadapi Perang Besar yang akan mengubah hidupnya!
Seru dan diluar dugaan, banyak humornya. Saya sempat khawatir ga bakal menikmati The Hobbit, karena banyak yang bilang buku LOTR, bahasanya susyaaah. Memang sih The Hobbit bertele - tele dan deskripsinya panjang kali lebar, tapi ga mengurangi kenikmatan baca. Lebih mendingan The Hobbit daripada Chronicles of Narnia, mungkin karena pas baca Narnia, saya belum terbiasa baca novel. Saya yang capek habis pulang kerja, langsung ketularan semangatnya Bilbo habis baca ini. Pertemuan pertamanya dengan Gandalf sangat lucu sekali, ternyata selamat pagi itu bisa punya banyak arti bagi mereka berdua :)). Dan kesukaan Bilbo akan makanan malah bikin saya baca The Hobbit sambil nyamil di tengah malam :))
Salah satu yang saya suka dari The Hobbit adalah saat Bilbo bertemu Gollum, dan main tebak - tebakan. Brilliant sekali pembaca! Atau mungkin sayanya aja yang lagi ga terlalu prima otaknya pas baca ini, jadi ga bisa nebak (halah). Gaya penceritaan di buku ini juga unik, kita seperti mendengar Tolkien yang sedang mendongeng, bukan dia yang sedang menulis buku hanya sekedar untuk dibaca. Setahu saya, Tolkien menulis The Hobbit untuk anaknya, makanya di dalamnya juga ada illustrasi buatan Tolkien sendiri. Karakter yang paling berkembang disini, tentu saja Bilbo sendiri. Dari yang ogah - ogahan bertualang, lalu menjadi penyelamat temannya para kurcaci. Sifat tamak Kurcaci juga digambarkan melalui Thorin Oakenshield, yang sayangnya sebagai pemimpin, harusnya dia bisa lebih bijaksana. 10 jempol (plus beberapa jempol pinjam tetangga) buat Pak A. Adiwiyoto yang sudah menerjemahkan The Hobbit dengan sangat bagus. Beberapa kata ada yang saya ga ngerti, tapi saya suka dengan terjemahan beliau terutama untuk lagu - lagu di dalam buku ini yang berima :D
Saya berpikir, seandainya YA fantasy sekarang seperti The Hobbit. Ga kebanyakan cinta segitiga, dunia ancur lebur, eksekusi cerita yang payah. Yang premisnya sederhana, namun kaya makna. Tolkien, lewat Bilbo Baggins, seakan ingin mengatakan bahwa kita, tak peduli orang penting atau bukan, kaya atau miskin, cantik atau jelek, punya pengaruh bagi dunia. Bilbo sebagai hobbit yang awalnya diremehkan, dianggap beban, malah menjadi yang paling pemberani, walau bersungut - sungut karena kehilangan kenyamanan liang rumahnya. Alangkah indahnya kalau buku fantasy terutama untuk anak - anak, seperti The Hobbit. Begitu seru dan mengajak pembacanya ikut terjun dalam petualangan dan humor khas ala Tolkien. Penggemar fantasy, baik bagi mereka yang menyukai Lords of The Rings ataupun belum pernah baca, wajib baca The Hobbit! :)
Catatan kecil :
Saya membaca The Hobbit, selain buat ngurangin daftar timbunan pinjaman, karena juga ada event Baca Bareng BBI yang selalu rutin diadakan tiap bulan. Saya suka sama event ini, karena mendorong saya untuk keluar dari zona nyaman saya, membaca buku dari berbagai genre. Event untuk bulan Agustus, adalah membaca "1001 buku yang harus dibaca sebelum mati". Huff, awalnya saya bingung mau pilih buku apa. Pertama mau baca Lolita, tapi ketebelan. Lalu The Story of O nya Pauline Reage, tapi bingung sama edisi Inggrisnya. Terakhir mau baca Delta of Venusnya Anain Nin. Sayang mood baca saya jeleek banget. Sampai melihat buku The Hobbit ini.
BTW, karena ada usulan memberikan alasan apakah buku yang dibaca emang layak masuk daftar 1001 buku itu, saya merasa bahwa The Hobbit sudah layak. Karya fantasy yang lebih sederhana dari LoTR ini sangat memikat dan seperti yang saya tulis sebelumnya, penuh makna. Pastinya bakalan nyesel kalau ga baca ini. Apalagi filmnya kan mau tayang :))
Trivia :
- The Hobbit akan difilmkan oleh Peter Jackson, sutradara yang juga membesut trilogy maha dasyat (saya ga lebay, emang keren kok, dilihat bolak balik juga ga bosen) Lords of The Ring. Dari awalnya yang hanya dibuat menjadi dua bagian, The Hobbit : An Unexpected Journey dan The Hobbit : Here and Back Again, sekarang malah jadi trilogy. Saya jadi bingung, karena The Hobbit itu ga setebel dan serumit LoTR, ngapain pula dibuat jadi Trilogy :p
- Di buku ini ada salah satu spesies unik yang baru saya tahu, yaitu burung srigunting . Saya kurang tahu nama inggrisnya apa, cuma nemu nama latinnya saja, ha ha ha. Masuk dalam genus Dicrucus, dan ada beberapa jenis seperti srigunting jambul rambut (dicrurus hottentus). Dari artikel ini, diketahui bahwa Srigunting punya kebiasaan mengganggu burung pemangsa, seperti elang.
Image source :
- The Hobbit poster : IMDB
- Srigunting pic : wikipedia
Favorite Quote :
- The Hobbit akan difilmkan oleh Peter Jackson, sutradara yang juga membesut trilogy maha dasyat (saya ga lebay, emang keren kok, dilihat bolak balik juga ga bosen) Lords of The Ring. Dari awalnya yang hanya dibuat menjadi dua bagian, The Hobbit : An Unexpected Journey dan The Hobbit : Here and Back Again, sekarang malah jadi trilogy. Saya jadi bingung, karena The Hobbit itu ga setebel dan serumit LoTR, ngapain pula dibuat jadi Trilogy :p
- Di buku ini ada salah satu spesies unik yang baru saya tahu, yaitu burung srigunting . Saya kurang tahu nama inggrisnya apa, cuma nemu nama latinnya saja, ha ha ha. Masuk dalam genus Dicrucus, dan ada beberapa jenis seperti srigunting jambul rambut (dicrurus hottentus). Dari artikel ini, diketahui bahwa Srigunting punya kebiasaan mengganggu burung pemangsa, seperti elang.
Image source :
- The Hobbit poster : IMDB
- Srigunting pic : wikipedia
Favorite Quote :
"Jangan menertawakan naga yang masih hidup, Bilbo tolol!"
Rating Cerita :