Selamat siang wahai pembaca blog Ren's Little Corner :D
Mungkin teman - teman sering banget melihat saya membaca dan mereview buku bahasa Inggris (atau English book, atau buku Impor. Yah, apapun deh :P) di blog dan Goodreads. Mungkin banyak juga yang kagum (jyah, pede amat saya XD) melihat saya baca buku yang bukan dalam bahasa Indonesia. Lalu saya teringat, kayaknya saya belum pernah cerita kenapa saya baca buku bahasa Inggris ya? Percayalah, bahkan sampai saat ini saya tidak pernah menyangka akan lebih banyak membaca buku dalam bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Seandainya saya ga mengalami kecelakaan -dan ini beneran kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa saya- mungkin saya ga akan pernah mencoba membaca buku dalam bahasa yang sempat membuat saya jiper ini.
Awal perkenalan saya dengan bahasa Inggris sebenarnya biasa saja. Cuma ikutan les percakapan bahasa Inggris di SMA yang kemudian langsung lupa semua saat kuliah. Lalu waktu masa kuliah saya kerap membaca manga scanlation yang tentunya semua dialognya dalam bahasa Inggris. Berhubung manga itu kan 100% isi gambar, jadi tanpa memperhatikan dialog pun saya ngerti - ngerti aja ceritanya. Percobaan pertama saya membaca buku bahasa Inggris adalah saat saya begitu penasaran dengan ending cerita Harry Potter and The Deathly Hallows. Saya nekat baca endingnya dalam bahasa Inggris ala British.. dan langsung megap - megap ga ngerti. Sejak saat itu saya semacam kapok. Udah lah, pikir saya, mending baca novel terjemahan saja.
Dan.. suatu hari di bulan Desember tahun 2010, sebuah peristiwa mengubah hidup saya.
Saat itu motor yang saya kendarai menyerempet truk, membuat saya tidak bisa jalan selama satu bulan. Kemana - mana saya harus pake kruk, dan perjalanan terpanjang yang saya jalani hanya dari kamar tidur ke kamar mandi. Bayangkan betapa bosannya saya. Semua buku yang ada di kamar udah saya baca berkali - kali sampai bosan. Hiburan saya cuma internet, dan saat itu saya cukup frustasi karena lini Harlequin Nocturne GPU tidak mengeluarkan judul baru. Maka saya pun iseng - iseng browsing, dan mendownload beberapa ebook HQ Nocturne. Saya nekad baca ebook dalam bahasa Inggris, saat itu yang saya ingat saya baca karya Pamela Palmer dan Michelle Hauf, dengan bekal kamus tentunya. Awal saya baca, saya lebih ke baca cepat karena banyak juga kata yang saya terus terang ngga paham. Hebatnya, saya selesai baca ebook itu dan beranjak ke judul selanjutnya.
Sejak saat itu, saya seperti kesetanan. Saya jadi menyukai genre paranormal romance dan menelusuri banyak situs download ebook untuk mengunduh beberapa judul. Saya yang penasaran dengan beberapa pengarang pun mulai browsing sana - sini. Dari situlah saya mengenal nama Gena Showalter, Kresley Cole, J.R.Ward, Jeaniene Frost, Nalini Singh, Sherrilyn Kenyon dan banyak lagi. Tentunya kalau pembaca ada yang mengikuti novel terjemahan terbitan GPU dan Dastan pasti klik dengan beberapa nama pengarang yang saya sebutin ya? Hehehe, sebelum buku - buku mereka terbit disini, saya sudah baca duluan :D.
Gara - gara keranjingan baca ebook bahasa Inggris ini juga lah, saya jadi nemu banyak teman. Utamanya sih di forum Lautan Indonesia yang sekarang entah gimana kabarnya. Dari mereka saya dapat banyak rekomendasi, tahu gimana caranya beli buku impor yang jujur, dulu saya ngiranya susah banget beli buku impor dan juga mahalnya minta ampun. Lalu sejak itulah saya bikin akun Goodreads, dapat banyak kenalan lagi, lalu juga mulai belajar mereview dalam bahasa Inggris. Bahasa yang awalnya bikin saya jiper dan cuma saya pelajari biar lulus UAN ini, perlahan - lahan menjadi bagian dari diri saya yang tak bisa dilepaskan. Saya pun sudah tidak terlalu membutuhkan kamus lagi, dan kali ini saya baca artikel dalam bahasa Inggris tanpa skip/skimming, karena saya udah ngerti dong maksud artikelnya apa, hehehe.
Bukan berarti lantas semuanya berjalan begitu indah bagi saya. Saya kemudian menyadari, setelah baca begitu banyak buku dalam bahasa Inggris, saya langsung kagok saat baca buku terjemahan. Bilang saya konyol, tapi saat itu saya bolak balik nerjemahin kata - kata dalam buku terjemahan itu ke bahasa aslinya! Untunglah keadaan ini ga berjalan lama, mungkin lebih tepatnya kayak orang yang hangover gitu kali ya :). Saat ini saya sudah terbiasa berganti bacaan dari buku bahasa Inggris ke buku terjemahan dan juga sebaliknya, dan tidak merasa kagok sama sekali.
Membaca buku bahasa Inggris juga membuat saya dulu sempat nekad melamar menjadi penerjemah, yang kemudian saya nyerah deh. Nerjemahin memang sulitnya bukan main. Lalu ada juga sedikit "hambatan" karena banyak baca buku bahasa Inggris, salah satunya adalah saat saya mencoba menulis cerita, seorang teman bilang gaya bahasa cerita saya kayak gaya bahasa terjemahan. Hahaha, saya jadi malu, karena di pikiran saya semua tokoh rekaan saya itu ngomongnya bahasa Inggris, tapi saya berusaha bikin mereka ngomong dalam bahasa Indonesia XD. Mungkin memang butuh latihan ya :D
Saya melihat bahwa untuk beberapa waktu ke depan saya akan tetap baca buku dalam bahasa Inggris. Mengingat koleksi saya juga banyakan buku impor dan genre favorit saya pun ga terlalu laku diterbitkan di Indonesia :'). Berhubung selama ini saya banyakan baca buku bahasa Inggris dengan genre romance dan YA yang menurut saya bahasa Inggrisnya lumayan gampang dimengerti, saya berusaha menantang diri saya untuk membaca buku bahasa Inggris dengan genre macam thriller murni, epic fantasy dan lain - lain. Bisakah saya? Pasti bisa lah :D. Lagian juga masih ada kamus :P. Oh ya, saya juga lagi berusaha mempelajari bahasa Inggris teknik. Karena pasti jauh lebih sulit daripada bahasa Inggris yang dipakai sehari - hari :).
Saya sering mendengar beberapa kenalan yang mengaku jiper atau tidak pede membaca buku bahasa Inggris. Akibatnya mereka jadi nyari versi terjemahannya. Iya deh kalau versi terjemahannya udah diterbitkan. Kalau belum? Jadi baca versi illegalnya 'kan? Okedeh emang udah penasaran abis sama ceritanya, tapi saya disini pengen ngajak teman - teman yang masih jiper/tidak pede untuk memberanikan diri membaca dalam bahasa aslinya. Memang butuh proses, tapi percayalah suatu saat kalian akan terbiasa. Masih enggan buka kamus? Kan sekarang udah ada kamus elektronik dan google. Saya juga masih sering buka kamus kok kalau nemu kata - kata yang saya kurang paham. Selain memperluas jenis bacaan, membaca buku dalam bahasa Inggris juga menambah vocabs kita, membuat kita belajar tentang grammar dan structure. Tentunya karena bukan bahasa ibu kita, pasti tetap ada kesulitan ya, tapi saya yakin teman - teman pasti bisa :)
Yuk, mari baca buku dalam bahasa Inggris :D. Dan semoga saja kedepannya nanti ga cuma buku dalam bahasa Inggris aja yang saya baca, tapi juga bahasa lain seperti Jepang, Jerman, Latin dsb! ^_^
Apakah teman - teman juga membaca buku dalam bahasa Inggris? Share dong pengalaman yang menarik yang kamu alami saat membaca buku bahasa Inggris. Share juga kapan kalian pertama kali membaca buku itu dan juga tips - tips biar orang ga segan membaca buku di luar bahasa Indonesia :)