Tidak biasanya saya membuat postingan opini sampai dua kali dalam seminggu apalagi sampai berturut - turut. Tapi ada beberapa hal yang terus ada dalam pikiran saya dan membuat saya mesti menyuarakan opini kalau pengen suara - suara itu diam :P. Jadi, di hari Rabu kemaren saya melihat postingan Jessica Clare, seorang penulis dengan genre NA (New Adult) yang mungkin beberapa pengunjung blog Ren's Little Corner tahu siapa dia. Usut punya usut ternyata Jessica Clare sedang membela Jen Frederick, salah satu author genre NA yang juga co-author dengan Clare. Frederick sendiri ternyata adalah nama pena dari Jane Litte, pemilik blog Dear Author, blog yang sangat saya suka kunjungi karena review mereka yang bagus, to the point dan suka mengulas isu - isu terkini di dunia literatur. Mereka juga menunjukkan bahwa sebagai penggemar romance, contrary to popular believe bahwa otak kami cetek secetek cerita romance, we are intelligent people, dan itulah yang dibawa oleh Dear Author. Saya juga follow twitter Jane dan selalu menghibur membaca tweetnya yang kadang suka provokatif tapi juga sarat informasi
Ceritanya sendiri dimulai dari artikel berikut ini (A Letter to the DA Readership), dimana Jane Litte menjabarkan alasannya untuk membuka identitas nama penanya. Jane menjelaskan jika awalnya dia adalah blogger, dan mungkin karena lelah dituding "kenapa menulis banyak banget review negatif? gimana kalau kamu mencoba menulis ceritamu sendiri?", Jane mengambil keputusan dengan mengikuti event Nanowrimo dan dengan dorongan dari Jessica Clare akhirnya menerbitkan sendiri bukunya dengan nama pena Jen Frederick. Di artikel itu terpampang nyata betapa memisahkan personanya sebagai blogger dan writer adalah hal yang cukup sulit. Di satu sisi Jane ingin tetap mempertahankan integritasnya sebagai blogger, di sisi lainnya jika dirinya ketahuan sebagai penulis juga, penulis atau fans buku yang direview negatif olehnya akan semakin mencemooh Jane. Saya sendiri mengacungkan jempol pada keberanian Jane untuk blak - blakan walaupun dia tahu akan ada beberapa orang yang tidak senang (bisa dibaca di komen - komennya). Apalagi Jane adalah seorang pengacara, istri, ibu, blogger, dan kali ini writer!
Tentu saja opini ini bukan tentang saya yang memuja - muja Jane yang sudah jujur akan identitasnya, tapi membahas tentang sebuah pemikiran yang cukup menggelitik...
Apakah ada semacam kode etik atau kode tak tertulis yang menyatakan jika penulis tidak boleh mereview negatif buku penulis lain? (apalagi kalau ternyata mereka temenan)
Dan,
Apabila seorang blogger/reviewer buku yang selama ini terkenal dengan opini/reviewnya yang kritis kemudian menjadi seorang penulis, apa dia tidak boleh mereview lagi? Atau katakanlah tetap mereview, tapi reviewnya harus yang full of sunshine, rainbow and unicorn sing a song?