Judul : Magic Burns
Pengarang : Ilona Andrews
Penerbit : Ace
Tebal : 260 halaman
Diterbitkan pertama kali : 1 April 2008
Format : Mass Market Paperback
Target : Dewasa
Genre : Urban Fantasy
Bahasa : Inggris
Seri : Kate Daniels
Buku ke- : 2 (dua)
Status : Punya sendiri
Web Pengarang : Click here
Order di : Bookdepository ; Kinokuniya Jakarta
English Review at Goodreads : click here
Review buku ke -1 : Magic Bites
Sinopsis
Down in Atlanta, tempers – and temperatures – are about to flare…
As a mercenary who cleans up after magic gone wrong, Kate Daniels has seen her share of occupational hazards. Normally, waves of paranormal energy ebb and flow across Atlanta like a tide. But once every seven years, a flare comes, a time when magic runs rampant. Now Kate’s going to have to deal with problems on a much bigger scale: a divine one.
When Kate sets out to retrieve a set of stolen maps for the Pack, Atlanta’s paramilitary clan of shapeshifters, she quickly realizes much more at stake. During a flare, gods and goddesses can manifest – and battle for power. The stolen maps are only the opening gambit in an epic tug-of-war between two gods hoping for rebirth. And if Kate can’t stop the cataclysmic showdown, the city may not survive…
Review
Ada selang 6 bulan, setelah saya baca buku pertamanya yaitu Magic Bites (dan sudah saya review di blog ini juga), jadi saya agak bingung waktu baca buku kedua seri Kate Daniels yang berjudul Magic Burns. Dan sama kayak buku pertamanya, ga ada glossarium yang menjelaskan istilah - istilah penting di buku ini. Tapi, setelah beberapa bab, akhirnya saya bisa ngerti juga. Bagi saya, Magic Burns ini lebih bagus dari buku pertama. Karena kali ini sang pengarang (yang sejatinya merupakan pasangan suami istri) Ilona Andrews memasukkan unsur mitologi Celtic didalamnya.
Sebelumnya, kita kilas balik sedikit. Dunia di seri Kate Daniels adalah semacam dunia magis, bertempat di Atlanta, dulunya sihir menguasai Amerika dan makhluk supernatural berkeliaran. Namun pada suatu waktu, teknologi modern mengalahkan sihir. Walau begitu sihir tetap kembali mempengaruhi Atlanta. Dan setiap tujuh tahun sekali, terjadi "ledakan" sihir yang mempengaruhi para makhluk supernatural yang kali ini hidup berdampingan dengan manusia. Di Atlanta inilah Kate Daniels, seorang ahli sihir yang juga piawai dalam menghunus pedangnya yang bernama Slayer tinggal dan membereskan masalah supranatural yang ada. Melanjutkan event dari buku pertama (saya sih saranin mending baca buku pertama. Kalau ga mau bingung), Kate kali ini menjadi semacam agen penghubung antara agensinya yang lama yaitu Mercenary Guild dan organisasinya yang baru, The Order of Merciful Aid. Untuk lebih jelasnya, nanti saya jelasin di post trivia ya. Kate dan partnernya Jim, dari Pack (organisasi para makhluk pengubah wujud) mendapat tugas untuk membereskan seorang arsonist yang menggunakan salamander untuk membakar bangunan di Atlanta. Namun ada orang lain yang memanah sang arsonist dan membunuhnya. Jim lalu mendapat tugas lain, dimana seseorang tak dikenal menerobos markas Pack dan mencuri peta milik mereka. Kate terpaksa membawa jasad si arsonist sembali menyelidiki siapa sang pemanah.
Tak berapa lama kemudian, Kate bertemu dengan Red, anak jalanan yang dulu pernah membantunya. Bersama Red, ada Julie, seorang remaja berusia 13 tahun yang memohon Kate untuk mencari ibunya. Ibu Julie, Jessica adalah seorang penyihir yang bergabung dalam perkumpulan sihir (coven) bernama Sisters of The Crow. Para penyihir ini menghilang, dan di tempat Esmeralda sang pemimpin, Kate mendapati sang penyihir mempraktekkan sihir druid dengan menggunakan pengorbanan darah. Praktek gelap yang sudah dijauhi oleh para druid modern. Kate yang kelelahan pulang ke rumah bersama Julie, hanya untuk diserang oleh makhluk semacam vampire di rumahnya. Sang makhluk tak berotak, berambut panjang yang juga beracun bernama reeve ini dikendalikan oleh mahluk bermana Bolgord the Shepherd. Para reeve mengincar Julie, yang punya kelebihan khusus bisa melihat warna sihir orang. Kate yang kewalahan, pingsan karena terkena racun. Beruntung dia kemudian ditemukan oleh Derek, sahabat (atau semacam sidekick Kate) dari Pack yang membawa Kate untuk disembuhkan. Disinilah Kate kembali bertemu Curran Lennart, pemimpin Pack yang bisa berubah jadi singa hutan. Pria yang juga bikin hati Kate dag dig dug ga karuan :)).
Curran sendiri terkena efek "ledakan sihir" yang membuat rambutnya tumbuh terus (seperti surai singa) dan temperamennya gampang meledak. Dia juga geram karena lagi - lagi peta di tempatnya dicuri orang. Kate mengetahui identitas sang pencuri yang bernama Bran. Dari Bran juga, Kate mendapati kalau ibu Julie menyembah Morrigan, dewi gagak dari legenda orang Celtic. Morrigan dulunya berperang melawan Formorians, iblis laut musuh para dewa dewi Celtic. Kate lalu mengerti kalau Bolgord adalah Formorians, karena baunya amis, dan bahwa Bolgord ingin membangkitkan dewanya,"The Great Crows" dengan bantuan cauldron of rebirth (atau kuali kelahiran kembali) milik Morrigan. Dengan dibantu oleh Derek, dan vampire anak buah Ghastek, master dari People (atau necromancer. Pengendali mayat), Kate pergi menemui The Oracle. The Oracle adalah pemimpin semua penyihir. Mereka menyembah Hekate, dan terdiri dari tiga orang yang mewakili kepribadian Hekate. Perawan, Ibu dan Nenek. Penyihir yang mewakili "Perawan" menjanjikan Kate untuk melacak keberadaan "The Great Crows" dengan imbalan Kate harus mengambil darah Bran. Kate harus berjuang dengan waktu, dengan dibantu Curran, dia harus mencegah kebangkitan "The Great Crows" kalau tidak mau Atlanta diserang oleh para Formorians. Saya tidak tahu kenapa penerbit Indonesia ga jadi nerbitin seri Kate Daniels, karena menurut saya dunianya unik. Istilahnya pun tidak macam - macam dan namanya juga ga yang aneh - aneh. Walau memang bacanya musti konsentrasi tinggi, biar mengerti isinya. Ditambah lagi dengan huruf yang masih kecil - kecil. Jumlah halamannya memang hanya sedikit, cuma 260an halaman. Tapi itu membuat ceritanya jadi efisien. Tidak ada filler atau adegan g penting. Semua adegannya penting dan berhubungan. Magic Burns masih sama dengan pendahulunya, diceritakan dari sudut pandang Kate Daniels. Untungnya saya suka sama Kate, jadi saya ga bete baca ini. Kate ini tangguh, sarkastik dan humornya juga garing kriuk - kriuk. Hidupnya susah dan selalu sendiri, tapi hanya sekali Kate mengungkapkan hal ini dan dari semua orang dia memilih Curran. Kate sendiri sepertinya punya masa lalu yang misterius dan juga punya kemampuan lebih. Ada suatu waktu saat Kate berkata kalau ayahnya yang sudah meninggal, sebenarnya bukan ayah kandungnya. Kemampuan Kate dalam menguasai sihir kata yang bisa menguasai orang juga disembunyikannya mati - matian dari orang lain. Selain beberapa karakter lama dari buku ke 1 (Curran, Jim, Derek, Ghastek, Saiman dll. Saya sendiri ada beberapa orang yang lupa), ada tambahan karakter juga di buku ini. Salah satunya adalah Andrea Nash, sahabat Kate yang ternyata adalah were-hyena. Di buku ini kita diperkenalkan dengan hierarki para hyena (klan mereka disebut Bouda), yang bersifat matriarkal. Dipimpin oleh Beatrice (yang dipanggil Aunt B), Kate mempercayakan Andrea yang sebenarnya adalah beast kin (anak yang lahir dari ayah seorang binatang. Biasanya dibunuh saat lahir) pada para hyena sinting, punya kecenderungan seksual yang aneh namun perhatian pada Andrea. Tokoh lain adalah Bran, yang dikenal dengan nama Morrigan's Hound atau pengawal Morrigan. Bran yang separuh dewa ini sepertinya naksir Kate, sayangnya Kate tidak membalas perhatiannya. Kalau ada karakter yang saya ga suka di buku ini, itu adalah Julie dan Red. Mereka beneran anak kecil yang ga tahu diuntung! Julie yang cinta mati sama Red, sampai rela berhubungan intim dengan Red supaya energi magisnya tersalur ke Red. Kate (dan juga saya) tentunya cuma bisa geleng - geleng kepala, mereka berdua kan masih anak - anak! Apalagi Red begitu egois dan Julie hanya memikirkan perasaannya sendiri padahal Kate dan Curran berjuang mati - matian buat nyelamatin Julie yang ditawan para Formori. Dari segi romance sendiri, hmmm, bolehlah kecewa kali ini. Hubungan Kate dan Curran bikin saya gemes setengah mati. Mereka berdua saling nyindir satu sama lain, tapi ga memungkiri kalau aslinya mereka saling tertarik. Ada adegan dimana Curran membawakan sup ayam untuk Kate yang sakit, dan saat Kate menceritakan itu pada Andrea dan Aunt B, mereka bilang kalau itu tandanya Curran menginginkan Kate! Hihihi, aspek romancenya emang ga terlalu kerasa dan bikin geregetan, tapi saya suka yang kayak gini. Bosen kan selalu baca kisah cinta yang serba cepat ;). Magic Burns sangat saya rekomendasikan buat mereka yang suka baca kisah fantasi dengan tokoh wanita yang sangat kuat dan ga nyebelin. Keunikan dunia di dalamnya, bagaimana sang pengarang bisa menyampurkan mitologi dengan alur cerita, lalu juga karakter - karakter yang semuanya berpotensial untuk disukai pembaca. Sayang banget kalau serial ini dilewatkan :). Note : Kalau ga pengen nunggu lama buat beli Magic Burns (kali yah tertarik beli abis baca review saya ;) ), buku ini ada di Kinokuniya, Jakarta. Saya sendiri sih dulu pesen di Periplus, karena harga di Kino masih mahal (dan sampai sekarang kayaknya masih ga didiskon tuh)
Trivia :
Berikut ini adalah istilah - istilah dan juga aspek mitologi yang ada di novel ini : - Mercenary Guild : Organisasi awal tempat Kate berada. Kate awalnya adalah mercenary (orang bayaran) - The Order of Merciful Aid : Organisasi tempat Kate sekarang bekerja. Awalnya Kate sudah didaftarkan oleh walinya Greg (yang sudah meninggal saat di buku 1) di Academy milik Order, tapi Kate menolak dan masuk ke Mercenary Guild. Pegawai di Order ini disebut "knight" dan mereka melayani permintaan yang berhubungan dengan dunia supranatural. Tentunya syarat dan uang berlaku ;).- People : Organisasi kumpulan Necromancers, atau pengendali mayat. Di dunia ini, para vampire dikendalikan oleh para Master dari People. Jadi vampire tidak punya kehendak bebas, mereka bagaikan boneka untuk para masternya. Untuk menjadi vampire, orang harus mendaftar terlebih dahulu.- Pack : Organisasi pengubah wujud (shape-changer) terbesar di Atlanta. Saat ini dipimpin oleh Curran Lennart. Para pengubah wujud punya dua pilihan, menjadi loup yaitu menyerahkan diri sepenuhnya pada jiwa binatang dan tidak punya pikiran sendiri layaknya manusia. Atau hidup sesuai dengan Code, dimana sisi manusia mereka menekan sisi binatangnya. Para pengubah wujud ini beberapa ada yang manusia biasa, tapi dijangkiti oleh virus Lyc-V yang membuat mereka berubah wujud. Tapi ada kasus khusus, dimana binatang asli berubah jadi manusia, dan bisa punya anak (biasanya mereka steril). Anak mereka ini disebut beast-kin dan biasanya dibunuh saat lahir. Andrea adalah salah satu dari mereka, ayahnya adalah hyena yang berubah jadi manusia bukan sebaliknya.- The Coven : Mereka adalah pemain baru di buku ini. Kumpulan penyihir yang menyembah dewa - dewi patron mereka- The Morrigan : Dewi yang disembah oleh coven milik ibu Julie. Kate berkata kalau Morrigan punya tiga wujud, yaitu Annan (dewi kesuburan dan penghubung orang mati ke Dunia Bawah Tanah), Macha (dewi para raja, pemerintahan dan kuda - kuda) dan yang terakhir adalah Badb, gagak perang yang paling agung. Tapi The Great Crows yang dilawan Kate di buku ini bukanlah Morrigan, melainkan dewa lain yang juga berwujud gagak seperti Morrigan. Morrigan sendiri bisa berarti Ratu Bayangan. Pengawalnya yang bernama Bran, dalam bahasa Irlandia kuno berarti Gagak.- The Formorians : Formorians adalah iblis dari laut, dan dulunya diceritakan menghuni Irlandia, sebelum akhirnya para dewa - dewi Celt mengusir mereka dari tanah Eire (nama kuno Irlandia). Seperti halnya dalam semua mitologi. Formorians adalah musuh abadi para dewa - dewi Celts.- Hekate : Atau Hecate. Pemimpin para penyihir, The Oracle menyembah Hekate yang merupakan dewi para penyihir. Hekate aslinya bukanlah dewi Yunani, dia jauh lebih tua dari para dewa - dewi mitologi Yunani dan kemungkinan berasal dari Asia atau Turki. Hekate memiliki tiga wujud, yaitu maiden (perawan), mother (ibu) dan crone (nenek/wanita tua).
Favorite Quote
“Not only will you sleep with me, but you will say 'please.'"
I stared at him, shocked.
The smile widened. "You will say 'please' before and 'thank you' after."
Nervous laughter bubbled up. "You've gone insane. All that peroxide in your hair finally did your brain in, Goldilocks.”
(Kate to Curran)
Rating Cerita :