Setelah sekian lama tidak posting Random Thought, akhirnya di awal tahun ini bisa kesampaian juga :D. Apa itu Random Thought? Ini adalah sebuah artikel (atau postingan, atau apapun istilahnya deh) yang bersifat non opini (itu karena saya sudah ada feature Opini sendiri) yang akan menanyakan pada pembaca blog tentang topik tertentu. Topiknya random, tapi masih berhubungan dengan buku dong :D. Dan waktu postingannya sendiri juga random. Yah, when the mood strikes, kayak sekarang ini ;). Nah, pengen tahu apa tema "Random Thought" hari ini ? Yuk, mari :
Reading Speed
(Kecepatan Membaca)
(Kecepatan Membaca)
Goodreads membantu saya dalam melihat buku - buku apa yang saya baca selama beberapa tahun. Sejak saya gabung di tahun 2010 sampai tahun ini, saya melihat betapa jumlah buku yang saya baca menurun sangat drastis. Di tahun 2010, saya ga bercanda saat saya bilang baca buku sebanyak 300 lebih dalam setahun. Tapi setelah ayah saya menginstall modem di rumah dan saya punya akses internet selama 24 jam penuh, saya jadi jarang baca. Yah, ini korelasinya sudah jelas, sosial media memang bisa membuat kita terkadang mengalihkan waktu untuk baca buku menjadi baca status teman :))
Tahun 2013 ini, saya hanya baca 111 buku. Dengan perhitungan, jika setahun ada 365 hari, maka saya baca 1 buku itu rata - rata butuh waktu 3-4 hari. Dan sebulan bisa baca kira - kira 8 buku saja itu sudah sangat bagus. Bagi saya, ini sudah wajar mengingat saya sekarang kerja full time, dan juga sudah berumah tangga. Tapi bahkan sebelum menikah pun, saya bacanya juga lumayan lelet :S. Disini saya iseng - iseng membandingkan kecepatan membaca saya. Buku yang saya baca ada saya kategorikan menjadi 4 tipe yaitu, buku dalam bahasa Inggris dalam format ebook, dalam format paperback, buku terjemahan dan buku karya pengarang Indonesia (komik dan non fiksi tidak saya masukkan). Jumlah halaman standar (300-400 halaman), dan inilah perhitungan asal - asalan berapa jam saya selesai baca buku :
e-book : 3-4 jam
paperback : 5-6 jam
terjemahan : 4-5 jam
karya pengarang Indonesia : 2-3 jam
Note : kalau jumlah halamannya diatas 300 halaman (untuk buku bahasa Inggris) dan 500 halaman (buku terjemahan), waktu yang saya butuhkan lebih dari yang saya hitung diatas.
Kenapa kalau baca versi ebook lebih cepat daripada versi paperback? Analisa saya sih, saya baca ebook di laptop, dimana permukaannya lebih luas sehingga daya lihat saya juga lebih luas daripada kalau baca versi paperback. Selain itu saya lebih cepat baca karena tinggal scrolling saja. Bandingkan dengan paperback, yang saya harus balik halamannya, dan baca dengan perlahan - lahan. Inilah kenapa saat tahun 2010 buku yang saya baca sangat banyak, karena semuanya dalam format ebook, saya nyaris tidak baca paperback sama sekali (plus fakta saya saat itu masih skripsi, hahaha).
Kenapa saya baca karya pengarang Indonesia lebih cepet dari terjemahan? Karena bahasanya lebih gampang dimengerti, dan juga gampang dicerna. Tapi ini juga buku pengarang Indonesia yang saya baca hanya sedikit, jadi perbandingan ini rada ga valid :\. Jika membandingkan waktu baca antara versi asli sama terjemahan, jelas lebih cepat terjemahan, karena saya baca dalam bahasa saya sendiri. Bahkan walau jumlah halaman di edisi terjemahannya lebih banyak daripada edisi asli. Oh iya, kadang isi buku juga menentukan. Jika ceritanya seru, waktu baca saya jelas lebih cepat ketimbang kalau ceritanya boring dan gampang dilupakan.
Saya teringat dulu ada yang bilang jika ingin membaca dengan cepat, bisa skipping atau skimming. Kalau skipping yang saya tahu kan baca dengan cara di-skip, alias hanya baca point - point tertentu saja, tidak baca secara full (saya dulu kayak gini waktu baca J.D.Robb versi asli, hanya baca yang ada Roarkenya saja :)) ). Untuk skimming, saya menemukan artikel ini yang juga menjabarkan teknik membaca cepat lainnya yaitu scanning. Silakan klik linknya di sini dan sini .
Apakah saya jadi ingin pakai teknik membaca cepat? Hmm, ngga juga, karena rasanya sayang kalau kita baca buku itu cepat banget. Padahal membaca itu buat kesenangan pribadi, buat menghibur juga. Bukannya kejar setoran, hahaha :p. Lagian baca cepat malah kadang bikin saya jadi baca buku itu dua kali, kalau misal ingin direview. Padahal masih banyak buku yang mengantri untuk dibaca di timbunan. Tapi saya terus terang kagum sama teman yang bisa baca cepat, kayak Mbak Indah Treez yang sudah baca buku lebih dari 20 di penghujung tahun, dan menargetkan baca 2014 buku :O. Kapan - kapan kita tanya rahasia dia yuk :D.
Bagaimana dengan teman - teman? Berapa rata - rata kecepatan membaca kalian untuk satu buku? Lalu adakah faktor yang mempengaruhi kecepatan baca kalian (misal sudah kerja, keasikan browsing, sudah punya anak, dll?) ? Tertarikkah untuk membaca cepat atau lebih suka baca dengan kecepatan standar dan nyantai - nyantai aja?
Spill your random thought! :D
BTW.. ada test untuk mengetes kecepatan baca teman - teman . Silakan klik disini
Tahun 2013 kemarin saya baca 201 buku. menurun dari tahun sebelumnya. Kalau dihitung kayak Ren di atas, 1 buku bisa habis 1-2 hari. Tapi kadang kalau baca macam harlequin yang tipis gitu bisa 2 buku sehari :)
BalasHapusSoal baca cepat saya nggak begitu tertarik ya... soalnya nggak bisa dapat esensi bukunya. Tapi kadang ada sih buku yang terlalu panjang penjelasannya, nah itu bisa diskip aja
Saya dapat 73% dites tentang kecepatan membaca. hehee....
BalasHapusAku mah pembaca leleeeettt.. Satu buku bisa seminggu lebih. Ada juga yang dibaca sebulan baru beres. Hahaha. Gampang keganggu hal lain siiih.. Tapi kalo novel ringan bahasa Indonesia biasa cepet sih, sehari dua hari beres, soalnya biasa ceritanya ringan, kata-katanya juga gampang dimengerti.
BalasHapusNggak minat baca cepet, makin cepet selesein satu buku, makin cepet musti beli buku baru. Hahaha.
Aku baru ngeh sama reading test ini, mbak. Lumayan lah, 270 wpm n 80% comprehension :D
BalasHapusKalo bacaan fiksi aku jauh lebih cepet dibanding non-fiksi mbak, makanya skripsi masih molor :p
dapat 391 wpm dan 91% :D
BalasHapussaya juga kecepatan membacanya mirip Mbak Ren. Lebih cepat buku bahasa Indonesia ketimbang Inggris :D
kalau ebook/paperback gak ngaruh sih buat saya.
kalo gw tergantung genre nya si, kl romance ya mo eng/bahasa rata2 4-6 jam an lah, kl fantasi pasti lama.. apalagi kl fantasinya ude nyangkut2 sejarah atau mitologi wis, bakalan asik googling dan baca mitologi & sejarah aslinya juga.. jadi baca novelnya bakalan lamaaa... hmpfh
BalasHapus