Judul : Badai Es
Judul Asli : Ice
Pengarang : Linda Howard
Penerjemah : Rahmani Astuti
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 224 halaman
Diterbitkan pertama kali : October 2013
Format : Paperback
Target : Dewasa
Genre : Thriller Suspense, Romance
Beli di : Grazera, Bukabuku
Sinopsis :
Gabriel McCain tidak sabar lagi menghabiskan masa liburan ke Wilson Creek bersama orang-orang tercinta. Sayangnya sambutan yang diterimanya bukanlah seperti yang diharapkan. Kota kelahirannya menghadapi ancaman badai es dan ia terpaksa menghadapi risiko badai demi memastikan keselamatan Lolly Helton. Gadis yang dibencinya.
Lolly tak pernah menyangka hari terakhirnya di rumah masa kecil akan dipenuhi teror. Ketika perampok mendatangi rumahnya, Lolly dipaksa memilih untuk melarikan diri ke tengah badai es. Untungnya sang penyelamat datang, meskipun dia merupakan pria yang dibencinya: Gabriel McCain.
Lolly tak pernah menyangka hari terakhirnya di rumah masa kecil akan dipenuhi teror. Ketika perampok mendatangi rumahnya, Lolly dipaksa memilih untuk melarikan diri ke tengah badai es. Untungnya sang penyelamat datang, meskipun dia merupakan pria yang dibencinya: Gabriel McCain.
Linda Howard adalah salah satu pengarang favorit saya, tapi tidak bisa saya pungkiri kalau masa - masa keemasan beliau sudah lewat. Fans Linda Howard pasti tahu beberapa judul yang saya sebut seperti Mr Perfect (yang lebih dari 20 cm hanya untuk pamer :)) ), Open Season (partypak :)) ), Heartbreaker (koboy berkumis) sampai ke Sarah's Child dimana saya pengen nendang aja tuh si cowoknya. Ciri khas tante Linda akhir - akhir ini adalah membuat novel dengan genre thriller yang dibumbui dengan romance dan juga hubungan layaknya "anjing dan kucing" antara kedua karakter utamanya. Bumbu ini selalu beliau pakai, dan so far saya sama sekali ngga keberatan, malah seneng banget. Cuma, seperti yang saya bilang di awal, tante Linda seolah sudah kehilangan sentuhan emasnya, dan itu juga terasa pada karyanya yang baru saja diterbitkan Gramedia di bulan Oktober, yaitu Badai Es
Badai Es sebenarnya bisa jadi masterpiece tante Linda Howard, kalau saja tidak ada masalah yang besar Apa itu? Jumlah halaman yang sangat, sangat sedikit! Saya awalnya kaget saat dulu melihat versi asli Badai Es, dengan judul Ice, yang hanya 200 halaman. Itu sih cuma sepanjang novella aja, tapi kaget lagi saat tahu diterbitkan dalam bentuk hardcover. Ini artinya buku ini dianggap full-length novel alias novel yang utuh. Untuk novella diterbitkan dalam format HC, itu sangat jarang sekali, dan biasanya hanya pengarang - pengarang yang sudah terkenal dan ada di list #1 bestseller dimana - mana. Tante Linda sih setahu saya, masih belum :P.
Baiklah, mari kita kesampingkan tentang jumlah halamannya. Cerita Badai Es ini sangat seru sebenarnya. Dimulai dari Gabriel McQueen (bukan McCain kayak di sinopsisnya! :( ) yang pulang ke Maine untuk mendapati dirinya harus menembus badai es untuk menjemput musuh masa SMPnya, Lorelei "Lolly" Helton. Lolly ini adalah anak mantan walikota dan suka bikin Gabriel keki karena Lolly memandang rendah dirinya. Tapi karena permintaan ayah Gabriel yang seorang polisi, dengan berat hati Gabriel melakukannya. Di luar dugaan, Lolly yang hanya berniat untuk berlibur menghadapi situasi hidup dan mati, dimana dua pecandu Met (semacam Narkoba) berniat merampok Lolly. Salah satu perampok, yaitu Darwin bahkan berniat memerkosa Lolly, seandainya teman Darwin, Niki tidak menghalanginya.
So, Lolly mulai merencanakan untuk melarikan diri, dan syukurlah Gabriel datang tepat pada waktunya. Sementara badai es semakin kencang, mereka berdua harus pergi untuk menyelamatkan diri. Tapi Niki dan Darwin tentu saja tidak ingin mereka lolos begitu saja. Apalagi sebagai pecandu narkoba, mereka sudah ga bisa merasakan apapun. Gabriel dan Lolly harus berpacu dengan waktu, agar bisa lepas dari pemburu mereka, atau keduanya harus merasakan ganasnya badai es yang mengancam akan membekukan mereka. Jika Gabriel dan Lolly tidak terbunuh tentu saja.
Yang saya suka, sejak dari awal pembaca sudah diajak deg - deg ser saat membaca buku ini. Aksi yang terus menerus, tensi yang naik turun, dan juga penjahat yang ngga bisa dianggap remeh, bahkan sampai akhir cerita! Pembaca bener - bener diajak untuk tidak beristirahat saat baca buku ini. Walau begitu, masih ada aspek romancenya kok, walau memang tidak terlalu banyak. Dan lumayan hot juga, yah standarnya tante Linda Howard sih, hehehe. Yang saya sayangkan adalah tidak adanya perkembangan karakter secara mendalam, mungkin karena Gabriel dan Lolly sudah kenal sejak lama.
BTW, saya agak geli sama penamaan tokohnya, terutama yang cewek. Dari semua buku tante Linda Howard, nama tokoh di buku ini emang rada aneh. Padahal Lorelei itu nama yang bagus, kenapa pula harus disingkat jadi Lolly :( . Saya merasa buku ini bisa dikembangkan lebih banyak lagi, seperti di hubungan Gabriel dan Lolly, dan juga hubungan mereka dengan anak Gabriel, yaitu Sam. Saya menduga, mungkin tante Linda menulis buku ini saat beliau sedang terkena penyakit (dia pernah mengaku di akun FBnya. Dimana dia sakit dan meminta maaf atas kualitas buku - bukunya), sehingga ceritanya jadi kurang maksimal. Yah, saya masih berharap dia akan kembali ke masa jayanya dulu :(
Baiklah, mari kita kesampingkan tentang jumlah halamannya. Cerita Badai Es ini sangat seru sebenarnya. Dimulai dari Gabriel McQueen (bukan McCain kayak di sinopsisnya! :( ) yang pulang ke Maine untuk mendapati dirinya harus menembus badai es untuk menjemput musuh masa SMPnya, Lorelei "Lolly" Helton. Lolly ini adalah anak mantan walikota dan suka bikin Gabriel keki karena Lolly memandang rendah dirinya. Tapi karena permintaan ayah Gabriel yang seorang polisi, dengan berat hati Gabriel melakukannya. Di luar dugaan, Lolly yang hanya berniat untuk berlibur menghadapi situasi hidup dan mati, dimana dua pecandu Met (semacam Narkoba) berniat merampok Lolly. Salah satu perampok, yaitu Darwin bahkan berniat memerkosa Lolly, seandainya teman Darwin, Niki tidak menghalanginya.
So, Lolly mulai merencanakan untuk melarikan diri, dan syukurlah Gabriel datang tepat pada waktunya. Sementara badai es semakin kencang, mereka berdua harus pergi untuk menyelamatkan diri. Tapi Niki dan Darwin tentu saja tidak ingin mereka lolos begitu saja. Apalagi sebagai pecandu narkoba, mereka sudah ga bisa merasakan apapun. Gabriel dan Lolly harus berpacu dengan waktu, agar bisa lepas dari pemburu mereka, atau keduanya harus merasakan ganasnya badai es yang mengancam akan membekukan mereka. Jika Gabriel dan Lolly tidak terbunuh tentu saja.
Yang saya suka, sejak dari awal pembaca sudah diajak deg - deg ser saat membaca buku ini. Aksi yang terus menerus, tensi yang naik turun, dan juga penjahat yang ngga bisa dianggap remeh, bahkan sampai akhir cerita! Pembaca bener - bener diajak untuk tidak beristirahat saat baca buku ini. Walau begitu, masih ada aspek romancenya kok, walau memang tidak terlalu banyak. Dan lumayan hot juga, yah standarnya tante Linda Howard sih, hehehe. Yang saya sayangkan adalah tidak adanya perkembangan karakter secara mendalam, mungkin karena Gabriel dan Lolly sudah kenal sejak lama.
BTW, saya agak geli sama penamaan tokohnya, terutama yang cewek. Dari semua buku tante Linda Howard, nama tokoh di buku ini emang rada aneh. Padahal Lorelei itu nama yang bagus, kenapa pula harus disingkat jadi Lolly :( . Saya merasa buku ini bisa dikembangkan lebih banyak lagi, seperti di hubungan Gabriel dan Lolly, dan juga hubungan mereka dengan anak Gabriel, yaitu Sam. Saya menduga, mungkin tante Linda menulis buku ini saat beliau sedang terkena penyakit (dia pernah mengaku di akun FBnya. Dimana dia sakit dan meminta maaf atas kualitas buku - bukunya), sehingga ceritanya jadi kurang maksimal. Yah, saya masih berharap dia akan kembali ke masa jayanya dulu :(
Verdict?
Penyuka thriller suspense dengan sedikit bumbu romance akan menyukai ini, walau memang jumlah halamannya sangat sedikit. Tapi, cocok juga jika menginginkan bacaan yang cepat, namun punya banyak aksi. Penggemar Linda Howard, tentunya tidak ingin melewatkan Badai Es untuk ditambahkan dalam koleksi mereka :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)
Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).
Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.
Terimakasih sudah mau berkunjung! :D