Selasa, 10 Juni 2014

Kenapa Saya Membaca Buku Bahasa Inggris




Selamat siang wahai pembaca blog Ren's Little Corner :D


Mungkin teman - teman sering banget melihat saya membaca dan mereview buku bahasa Inggris (atau English book, atau buku Impor. Yah, apapun deh :P) di blog dan Goodreads. Mungkin banyak juga yang kagum (jyah, pede amat saya XD) melihat saya baca buku yang bukan dalam bahasa Indonesia. Lalu saya teringat, kayaknya saya belum pernah cerita kenapa saya baca buku bahasa Inggris ya? Percayalah, bahkan sampai saat ini saya tidak pernah menyangka akan lebih banyak membaca buku dalam bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Seandainya saya ga mengalami kecelakaan -dan ini beneran kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa saya- mungkin saya ga akan pernah mencoba membaca buku dalam bahasa yang sempat membuat saya jiper ini.

Awal perkenalan saya dengan bahasa Inggris sebenarnya biasa saja. Cuma ikutan les percakapan bahasa Inggris di SMA yang kemudian langsung lupa semua saat kuliah. Lalu waktu masa kuliah saya kerap membaca manga scanlation yang tentunya semua dialognya dalam bahasa Inggris. Berhubung manga itu kan 100% isi gambar, jadi tanpa memperhatikan dialog pun saya ngerti - ngerti aja ceritanya. Percobaan pertama saya membaca buku bahasa Inggris adalah saat saya begitu penasaran dengan ending cerita Harry Potter and The Deathly Hallows. Saya nekat baca endingnya dalam bahasa Inggris ala British.. dan langsung megap - megap ga ngerti. Sejak saat itu saya semacam kapok. Udah lah, pikir saya, mending baca novel terjemahan saja.

Dan.. suatu hari di bulan Desember tahun 2010, sebuah peristiwa mengubah hidup saya.

Saat itu motor yang saya kendarai menyerempet truk, membuat saya tidak bisa jalan selama satu bulan. Kemana - mana saya harus pake kruk, dan perjalanan terpanjang yang saya jalani hanya dari kamar tidur ke kamar mandi. Bayangkan betapa bosannya saya. Semua buku yang ada di kamar udah saya baca berkali - kali sampai bosan. Hiburan saya cuma internet, dan saat itu saya cukup frustasi karena lini Harlequin Nocturne GPU tidak mengeluarkan judul baru. Maka saya pun iseng - iseng browsing, dan mendownload beberapa ebook HQ Nocturne. Saya nekad baca ebook dalam bahasa Inggris, saat itu yang saya ingat saya baca karya Pamela Palmer dan Michelle Hauf,  dengan bekal kamus tentunya. Awal saya baca, saya lebih ke baca cepat karena banyak juga kata yang saya terus terang ngga paham. Hebatnya, saya selesai baca ebook itu dan beranjak ke judul selanjutnya.

Sejak saat itu, saya seperti kesetanan. Saya jadi menyukai genre paranormal romance dan menelusuri banyak situs download ebook untuk mengunduh beberapa judul. Saya yang penasaran dengan beberapa pengarang pun mulai browsing sana - sini. Dari situlah saya mengenal nama Gena Showalter, Kresley Cole, J.R.Ward, Jeaniene Frost, Nalini Singh, Sherrilyn Kenyon dan banyak lagi. Tentunya kalau pembaca ada yang mengikuti novel terjemahan terbitan GPU dan Dastan pasti klik dengan beberapa nama pengarang yang saya sebutin ya? Hehehe, sebelum buku - buku mereka terbit disini, saya sudah baca duluan :D.

Gara - gara keranjingan baca ebook bahasa Inggris ini juga lah, saya jadi nemu banyak teman. Utamanya sih di forum Lautan Indonesia yang sekarang entah gimana kabarnya. Dari mereka saya dapat banyak rekomendasi, tahu gimana caranya beli buku impor yang jujur, dulu saya ngiranya susah banget beli buku impor dan juga mahalnya minta ampun. Lalu sejak itulah saya bikin akun Goodreads, dapat banyak kenalan lagi, lalu juga mulai belajar mereview dalam bahasa Inggris. Bahasa yang awalnya bikin saya jiper dan cuma saya pelajari biar lulus UAN ini, perlahan - lahan menjadi bagian dari diri saya yang tak bisa dilepaskan. Saya pun sudah tidak terlalu membutuhkan kamus lagi, dan kali ini saya baca artikel dalam bahasa Inggris tanpa skip/skimming, karena saya udah ngerti dong maksud artikelnya apa, hehehe.

Bukan berarti lantas semuanya berjalan begitu indah bagi saya. Saya kemudian menyadari, setelah baca begitu banyak buku dalam bahasa Inggris, saya langsung kagok saat baca buku terjemahan. Bilang saya konyol, tapi saat itu saya bolak balik nerjemahin kata - kata dalam buku terjemahan itu ke bahasa aslinya! Untunglah keadaan ini ga berjalan lama, mungkin lebih tepatnya kayak orang yang hangover gitu kali ya :). Saat ini saya sudah terbiasa berganti bacaan dari buku bahasa Inggris ke buku terjemahan dan juga sebaliknya, dan tidak merasa kagok sama sekali.

Membaca buku bahasa Inggris juga membuat saya dulu sempat nekad melamar menjadi penerjemah, yang kemudian saya nyerah deh. Nerjemahin memang sulitnya bukan main. Lalu ada juga sedikit "hambatan" karena banyak baca buku bahasa Inggris, salah satunya adalah saat saya mencoba menulis cerita, seorang teman bilang gaya bahasa cerita saya kayak gaya bahasa terjemahan. Hahaha, saya jadi malu, karena di pikiran saya semua tokoh rekaan saya itu ngomongnya bahasa Inggris, tapi saya berusaha bikin mereka ngomong dalam bahasa Indonesia XD. Mungkin memang butuh latihan ya :D

Saya melihat bahwa untuk beberapa waktu ke depan saya akan tetap baca buku dalam bahasa Inggris. Mengingat koleksi saya juga banyakan buku impor dan genre favorit saya pun ga terlalu laku diterbitkan di Indonesia :'). Berhubung selama ini saya banyakan baca buku bahasa Inggris dengan genre romance dan YA yang menurut saya bahasa Inggrisnya lumayan gampang dimengerti, saya berusaha menantang diri saya untuk membaca buku bahasa Inggris dengan genre macam thriller murni, epic fantasy dan lain - lain. Bisakah saya? Pasti bisa lah :D. Lagian juga masih ada kamus :P. Oh ya, saya juga lagi berusaha mempelajari bahasa Inggris teknik. Karena pasti jauh lebih sulit daripada bahasa Inggris yang dipakai sehari - hari :).

Saya sering mendengar beberapa kenalan yang mengaku jiper atau tidak pede membaca buku bahasa Inggris. Akibatnya mereka jadi nyari versi terjemahannya. Iya deh kalau versi terjemahannya udah diterbitkan. Kalau belum? Jadi baca versi illegalnya 'kan? Okedeh emang udah penasaran abis sama ceritanya, tapi saya disini pengen ngajak teman - teman yang masih jiper/tidak pede untuk memberanikan diri membaca dalam bahasa aslinya. Memang butuh proses, tapi percayalah suatu saat kalian akan terbiasa. Masih enggan buka kamus? Kan sekarang udah ada kamus elektronik dan google. Saya juga masih sering buka kamus kok kalau nemu kata - kata yang saya kurang paham. Selain memperluas jenis bacaan, membaca buku dalam bahasa Inggris juga menambah vocabs kita, membuat kita belajar tentang grammar dan structure. Tentunya karena bukan bahasa ibu kita, pasti tetap ada kesulitan ya, tapi saya yakin teman - teman pasti bisa :)

Yuk, mari baca buku dalam bahasa Inggris :D. Dan semoga saja kedepannya nanti ga cuma buku dalam bahasa Inggris aja yang saya baca, tapi juga bahasa lain seperti Jepang, Jerman, Latin dsb! ^_^

Apakah teman - teman juga membaca buku dalam bahasa Inggris? Share dong pengalaman yang menarik yang kamu alami saat membaca buku bahasa Inggris. Share juga kapan kalian pertama kali membaca buku itu dan juga tips - tips biar orang ga segan membaca buku di luar bahasa Indonesia :)

35 komentar:

  1. "saya bolak balik nerjemahin kata - kata dalam buku terjemahan itu ke bahasa aslinya" << eh, kok sama yaa? Aku juga sering gini lho, jadinya proses baca malah lebih lama, hahaha...

    Dan untunglah sekarang juga ada Google Translate, jadi kalo lagi baca di kantor (upss ketauan! X_X) tetep bisa nyontek kalo ada kata2 yang gak ngerti. Dan dengan begitu secara gak langsung perbendaharaan kata Bhs Inggris kita juga makin bertambah. Kalau rutin baca buku Bhs Inggris, lama-lama makin sedikit pula buka kamusnya. Kalau mau lebih praktis lagi, baca di ebook (tapi utk yg udah free-rights, atau yang ada ebooknya). Karena begitu menjumpai kata 'asing', tinggal arahkan kursor ke kata itu, langsung keluar kamusnya deh.

    BalasHapus
  2. Aku pertama kali baca buku bhs Inggris pas SMP, buku2 klasik yg disederhanakan (abridged) yg mmg tujuannya buat belajar bahasa. Awalnya masih buka kamus yg berat itu, yg semakin berat kalo aku bacanya sambil tiduran, haha. Lama2 aku males, kuterabas aja bacanya, yg penting paham inti ceritanya, kalo mentok baru buka kamus.
    Sekarang aku baca dlm bahasa Inggris utk alasan yg sama dgn Ren, ditambah, ternyata aku baru sadar kalo gaya bahasa itu ga akan pernah bisa diterjemahkan, kudu baca aslinya.

    Buat yg masih jiper, saranku coba baca buku anak2 dulu yg bahasanya relatif sederhana, kalo sudah pede bisa deh naik tingkat terus. Aku pun sampai sekarang ga lancar2 amat baca bhs Inggris, apalagi bacaanku variasi banget, yg British classic, British modern, American classic, American modern itu gaya bahasanya beda. Pernah aku berurutan baca British classic & American classic, loadingnya jadi lama. Kayanya setting di otakku harus bisa diubah2 dgn cepat biar lancar. Caranya ya banyak baca, seperti kata Ren.

    BalasHapus
  3. Saya dulu juga agak takut baca buku dalam bahasa Inggris, takut nggak ngerti, nggak paham, mengerutkan dahi sampai berlaci-laci (?), dan alasan seabrek lainnya :))

    Saya ingat sekali, buku (atau tepatnya novel, bahasa Inggris pertama yang saya baca adalah The Mediator: Shadowland karya Meg Cabot. Dan sungguh mengejutkan ternyata saya... paham. Lebih mengejutkan lagi saya tertawa pada setiap humornya! Humor yang. entah kenapa--saya tidak bisa menjelaskan, saya yakin bakal tidak lucu kalau sudah dialih-bahasakan. Dan yang makin lebih mengejutkan lagi kamus yang saya siapkan, yang tebel dan bisa dipakai buat pengganti bantal, jarang terpakai >.<

    Dan sama seperti saran dari kak Bzee, mulailah membaca di buku anak-anak, atau buku remaja, atau buku young-adult. Tentu sama seperti semua hal, semuanya butuh proses. Dan seperti peribahasa, alah bisa karena biasa. Di awal mungkin kita akan menemui banyak "polisi tidur" yang menghambat perjalanan kita, tapi percayalah, lama-kelamaan, saat kita sudah terbiasa, polisi tidur itu akan bangun (?) dan tidak lagi menjadi penghalang perjalanan kita :D

    *omong-omong, ini ngomong soal buku atau polisi tidur ya? x)))

    BalasHapus
  4. Pertama kali baca novel bahasa inggris pas kuliah gara2 swap sama ndari :) judul bukunya the body finder, YA

    Sejak itu jadi suka baca novel bahasa inggris walaupun kebanyakan adalah ebook ilegal karena harga novel bing yang mahal

    BalasHapus
  5. postingan kk selalu menarik :)

    aku mulai suka baca buku bahasa Inggris sejak ketemu sama para blogger buku di dunia maya... ketika kak Ren bikin post ttg baca buky Impor, why not... ketika kak ren dicerca bahasa ing nya jelek tp ga patah semangat... akhirnya aku beraniin jg mulai baca buku ing, dikasi tau mba lely ebook diepub.bud wow langsung terbuka mataku karena begitu banyak novel bagus dan banyak yg blum diterjemahin. aku seneng banget dpt ebook tp tentu semua dlm bhs ing. mengingat aku masi jauh dalam jago b.ing beraniin baca buku yg aku suka pengarangnya. eh ternyata bisa ya aku ngerti ceritanya..walau lama nyelesainnya dan sering ngira2 artinya.
    aku juga kagum sm kak Fanda yg bacaan nya klasik inggris, klasik kn berat ing nya.. akhirnya twit kak fanda buat tips baca ing.. seneng banget klo dapet support dr temen2 semua yg pecinta buku.. semoga suatu saat aku bisa masuk ke periplus dan tobuk import lainnya dan sedang sale tentunya.. kadang tinggal di daerah kecil jd envy sm temen2 semua yg bisa ke JBF.. kopdar.. seru pastinya.. tp biarlah saat ini aku baca dari blog kk semua :) salam buku selalu kak ^O^

    BalasHapus
  6. Sama! Aku juga suka baca komik online yang bahasa Inggris. kalo nyoba novel Inggris itu udah cukup lama, tapi gak pernah sampai selesai, selalu berhenti di perempatan karena males bolak-balik ke kamus, jadi malah sering baca kamus daripada novelnya sih-_- Terus tahun lalu, pertama kalinya aku nyelesain novel Inggris., karyanya John Green, The Fault in Our Stars. Dan seneng banget banget pas akhirnya, untuk pertama kalinya bisa nyelesain itu novel, bangga, terharu dan nagiihhh, jadi pengen baca novel bahasa Inggris lainnya. hehe.
    Enaknya baca versi asli dibanding terjemahan adalah, kita tahu keseluruhan ceritanya. Kan kalau terjemahan suka ada bagian yang dihapus ._. hehehe.
    Setuju, baca novel begini tuh nambah vocabs, tapi kalo masalah grammer dan structure aku tetep gak ngerti-_- mungkin nanti, karena yang aku baca juga baru dikit.

    BalasHapus
  7. Yang bikin aku pengen baca buku bahasa Inggris adalah buku karya Enid Blyton. Entah kenapa, setiap kali membaca buku karya beliau yang sudah diterjemahkan, aku merasa bahwa mustinya lebih bagus lagi dari ini. Jadilah, saya pengen baca buku dalam bahasa inggris. Sayangnya, sampai sekarang belum kesampaian baca buku beliau karena mahal dan susah dapet yang saya mau. Mungkin saya aja yang kurang niat carinya ya :D

    Kebetulan, orangtua saya juga sangat mendukung anaknya buat belajar bahasa inggris. Dulu suka dibeliin Gladstone, komik donal bebek yang bilingual. Banyak juga kartu bergambar bahasa inggris biar anaknya gak kagok bahasa inggris (yang gak sukses banget juga sih, hasilnya XD)

    Baca buku sambil ditemenin kamus? Pernah banget! Yang pertama itu waktu sok-sokan pengen baca Kitab Suci versi NKJV. Mau doa pagi aja musti mikir XD Akhirnya sekarang diganti deh, buku renungannya aja yang inggris. Belajar dikit-dikit.

    Terus, sekarang buat memperlancar, aku mulai biasakan baca buku anak/young adult dalam bahasa inggris. Kan bahasanya masih sederhana ya. Walau masih ada juga sih yang aku gak ngerti, tapi masih paham garis besarnya :D

    Dan sama kayak Kak Ren, aku jg suka banget baca manga di internet. Dulu suka baca Death Note, Liar Games sama beberapa judul lainnya. Buat nonton film juga berguna nih mengasah bahasa inggris, untuk film/tv series yang belum ada di indonesia dan udah keburu penasaran >_<

    Halah, jadi curhat panjang lebar :D

    BalasHapus
  8. Saia juga lebih suka baca buku dengan bahasa aslinya. Translation is like a filter, not everything gets through. Buatku terjemahan itu agak kurang luwes ya.

    Yang bikin males baca terjemahan juga jumlah halamannya. Buku terjemahan biasanya jauh lebih tebal, makanya mendingan yang bahasa asli, jumlah halamannya nggak bikin ciut hati hehehe.

    BalasHapus
  9. Kalau baca buku dalam bahasa Inggris sudah dimulai dari baca textbook sejak kuliah. Tapi ga rutin sih. Trus pas mulai kerja, baca jurnal berbahasa Inggris minimal 1 jurnal per hari untuk keperluan riset. Dari yang bacanya didampingi kamus, sampai akhirnya buka kamusnya semakin jarang.
    Nah... kalau baca novel, seingat saya sejak iseng request di NetGalley. Awalnya baca yang tipis, yang halamannya ga lebih dari 100. Rekor terpecahkan waktu baca bareng FSOG :)) Semakin rajin baca buku berbahasa Inggris sejak punya tablet. Ternyata lebih enakan baca versi aslinya. Apalagi untuk buku kipas....hehe...

    BalasHapus
  10. emang bener ya baca buku bahasa inggris itu musti dibiasakan, karena kerasa bangets jarang baca buku impor, sekali baca tuh 'loading'-nya lama XD

    and sama seperti Zelie, buku2 inggris yang paling pengen gua baca itu buku2nya enid, karena kalau ngeliat2 di kino, banyaaak bangets yang ngga pernah liat versi terjemahannya :)) pengen baca agatha juga sih, tapi yang terjemahan aja kadang ngga mudeng, kalau baca versi english kira2 ngerti ga yaa, hahahaha :D

    BalasHapus
  11. kalo saya, awalnya males baca cerita bahasa inggris. tapi, karena saya suka baca fanfiction dan kebanyakan fanfiction bagus pake bahasa inggris, ya saya jadi baca deh. awalnya, emang agak aneh. tapi, lama kelamaan jadi biasa. dan baca buku bahasa inggris pada akhirnya bikin ketagihan. entah kenapa kalau baca versi aslinya lebih dapet feelnya. karena kadang ada beberapa kalimat yang emang kalau diartiin ke bahasa indonesia jadi aneh. yang nggak enaknya dari baca buku bahasa inggris sih kantong lebih cepat jebol. TT_TT *ratapan anak kosan*

    BalasHapus
  12. Aaarghr.... saya termasuk orang yang jiper setengah mati sama yg namanya bahasa inggris mbak... aduuuhhh, beneran minder. Tapi mulai ngrasa saya butuh belajat tu bahasa. Tapi sukaaa bingung darimana mulainyaa :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau aku boleh saran, ambil dari Mbak dan Mas diatas. Baca dari yang paling simpel, misalnya Donal Bebek bilingual. Kan udah ada terjemahannya tuh, baru naik ke yang lebih sulit. Aku coba terapin ke adikku, thankfully sekarang bahasa inggrisnya lancar dan malah dia sering ikutan baca bukuku ^^ (padahal adikku cowok...)

      Hapus
    2. Waaahh.... makasiiihhhh mbaakkk sarannya. Insya Allah akan dicoba :)

      Hapus
  13. Ahaha, awalnya aku juga baca bahasa inggris karena penasaran berlebih sama bukunya Cassandra Clare :D Waktu Indo selesai nerjemahin CoG, US ud nerbitin CoFA. Terus karena kayanya aku udah terlalu kepincut, beli deh akhirnya yg bahasa inggris (Wlopun bacanya waktu itu setengah mati kayanya gaberesberes ahaha)
    Tapi kalo ud biasa baca inggris, malah kalo aku baca yg terjemahannya, malah jadi aneh deh, hehe. Banyak momen2 yg kurang dapet gitu dehh.

    Tapi menurut aku baca dalam bahasa inggris itu banyak plusnya kok, hehe. Yang paling utama sih jadi fasih bahasa inggris sih (minimal pasifnya lah :D), soalnya dulu waktu aku belom pernah baca, inggris aku bener deh parah bangett, tes aja nilainya 18 -_-

    Anyway, nice topic Ren!

    Neysa @ Papier Revue

    BalasHapus
  14. Kok sama Ren, aku baca buku bahasa inggris pertama kali itu waktu Harry Potter and The Deathly Hallows. Bacanya lamaaaa banget karena diselingi buka kamus XD

    BalasHapus
  15. Halo Mbak Ren ^^
    kasus awal baca buku inggrisku itu kayaknya rada mirip sama Mbak Ren. Tahun 2011, aku baca If I Stay dalam versi terjemahan, dibelikan oleh seorang teman. Kemudian aku sakit, tiga minggu recovery di rumah sakit. Dua hari pertama rasanya pengen nyakar tembok saking bosennya, apalagi aku gak doyan nonton TV. Akhirnya Mama ngebeliin laptop dan aku jadi asik main Goodreads. Trus iseng beli Where She Went, waktu itu masih lewat Amazon karena ada kerabat yg dulu tinggal di Miami. Selama di RS aku juga minjemin koleksi buku impor saudara aku. Sejak saat itu aku mulai ngedownload buku-buku bahasa Inggris, terutama buku-buku yang kayaknya lama banget terbitnya di Indonesia. Setelah 'kenal' The Book Depository, makin menggila deh aku. Sekarang koleksi buku imporku lebih banyak dari buku asli indonesia :D

    Dan nggak tahu kenapa, sampai saat ini aku prefer buku asli yang kadang dibelain nunggu berminggu-minggu daripada buku terjemahan. Ada rasa aneh pas baca buku terjemahan, apalagi kalau ternyata nggak cocok sama buku aslinya (terbukti setelah membandingkan Bared to You asli vs. terjemahan).

    Menurutku baca buku bahasa inggris itu penting, cara termudah meningkatkan vocab dan nilai tes TOEFL tanpa perlu kursus atau belajar giat (yeah, soalnya aku masih kuliah dan butuh TOEFL tinggi XD). Memang sih ada yang terintimidasi baca buku imporan, tapi ya jangan diliat dari sisi 'waduh, pasti susah nih'. Mendingan dinikmati aja baca bukunya. Kan ada Google Translate :D Kalau nggak ngerti juga, toh bisa dibaca berulang-ulang. Kalau sudah kebiasaan, lama-lama nggak akan butuh Google Translate lagi, hehe

    BalasHapus
  16. Hai, mbak Ren. Kalo buku berbahasa inggris pertama yang saya baca kayaknya Diary of Wimpy Kid ke lima: Ugly Truth, bacanya waktu kelas 3 SMA. Awalnya sih karena nonton filmnya, terus penasaran pengen tahu gimana cerita lain di novelnya yang belum difilmkan. Iseng-iseng baca deh versi bahasa inggrisnya, yah walaupun akibatnya saya malah jadi bolak-balik buka kamus yang segede tuyul *halah*. Ya gitu deh gara-gara ga paham. Belum lagi kebentur sama slang atau idiom-idiom yang ga ada di kamus. Mesti ngubek-ngubek google deh akhirnya. Tapi setelah itu rasanya pengen lagi, nagih.

    Terus saya mulai baca fiksi lain yang ringan, mulainya dari buku yang tebelnya kurang dari 100 halaman dan nggak terlalu banyak kata-kata sulit. Sudah beberapa buku saya naikin lembar halamannya, terus ... terus sampai sekarang berani baca yang agak tebelan dikit, dikiiiiitt. Hihihi. Tapi belum berani sama yang klasik-klasik bener, soalnya baru satu halaman bacanya ternyata banyak kata-kata yang sulit. Baca yang ringan aja saya masih buka" kamus apalagi yang berat begitu :p Mungkin nanti kalo bahasa inggris saya udah rada bener baru deh. :D

    Keuntungan baca buku berbahasa inggris ya sama kaya yang udah dipaparin semua masyarakat di atas: nambah vocab, sekaligus bisa belajar bahasa inggris lewat hal yang saya sukai. Disamping musik, sama nonton film pastinya.

    Dan ... banyak banget ebook bahasa inggris yang buat saya ngiler, pengen ngelahap cepat-cepat. Tapi apa daya, belum sempat ditengah-tengah tugas kuliah yang membludak begini. Dan masih banyak pula novel bahasa indonesia yang mesti saya tamatin sebelumnya. :D

    BalasHapus
  17. saya sih kebanyakan baca fanfic, bukan fanfic yang dibuat sama anak yang grammarnya kacau tentunya. Kebanyakan author yang saya sukai udah di atas 30than semua dan berpendidikan di bidang literasi atau hukum dll xD

    BalasHapus
  18. Halo... halo... ikut numpang komentar nih. Kalo menurut sejarahnya kapan pertama kali membaca dalam bahasa Inggris, pertama kali aku baca tulisan dalam bahasa Inggris waktu SMP. Waktu itu lagi getol-getolnya suka nonton MTV dan ngikuti lagu-lagu luar, jadinya aku suka cari lirik lagu Barat di internet, aku baca, terus iseng-iseng aku coba terjemahin sendiri. Selain itu biasanya cuma baca-baca berita dalam bahasa Inggris doang, walo ga mudeng-mudeng amat sih, hehe. Kalo kapan pertama kali baca buku bahasa Inggris, ya waktu kuliah, coz semua textbook, referensi, dan bahan-bahan kuliah dalam bahasa Inggris. Agak-agak pusing juga pas itu, apalagi semua bahan sastra serba klasik semua. Bahannya nggak ada yg sastra modern *tepar*. Sampe sekarang aku baca dan nulis dalam bahasa Inggris juga masih pake kamus. Apalagi kalo kerja *halah*.

    Kalo soal terjemahan, aku sependapat kalo terjemahan tuh ga bakalan ada yg sempurna. Karena penerjemahan tuh bukan cuma soal mengalihkan bahasa, tapi juga mentransfer budaya. Sedangkan yg namanya mentransfer budaya tuh susahnyaaaa... minta ampun (pembelaan diri ini ceritanya, haha). Bisa jadi apa yg kita anggap lucu, nggak lucu menurut orang Barat. Sedangkan apa yg orang Barat anggap lucu, belum tentu lucu menurut kita. Yah, minimal yg bisa dilakukan penerjemah adalah menerjemahkan dengan baik dan benar sesuai arti dan bisa dibaca. Walopun pasti ada yg kurang.

    Dulu aku baca buku-bukunya Orhan Pamuk yg versi terjemahan dari bahasa Turki ke bahasa Inggris. Rasanya juga aneh banget, bahasa Inggrisnya agak-agak gimanaaa... gitu. Padahal keluaran penerbit besar macam Vintage Books lho. Yah, itulah yg namanya penerjemahan. Terus malah curhat begini, hehehe.

    BalasHapus
  19. Halo.. Halo..
    Waah sepertinya kita anak 2000an yah. Rata2 pemicu-nya adalah Harry Potter. Aku juga lho, krn dr kelas 1 SMP ngikutin Harry Potter, ampe kuliah seri ke 5 uda ga tahan nungguin buku terjemahan yang jaraknya bisa 4 ampe 6 bulan.

    Pertama baca buku ke 5 Harry Potter cuma ngerti 60 percent. Waktu kuliah S1 cuma stuck di Harry Potter doang. Finally sempet kerja penempatan di Malang gtau mau ngapain. Gajian ke Gramedia tapi buku2 ChickLit ga lengkap. Frustasi deh, trus tiba2 booming lah 50 Shades of Grey, akhirnya coba download ebook-nya, secara order di Internet nunggu sampe nya 2 bulan, akhirnya sejak saat itu baca ebook terus deh.

    Karena dr SMP uda suka ChickLit2, join Goodreads, beli ebook reader --Amazon Kindle. Finally everyday I read and read. Trus kebuka deh mata jd suka banget ama Historical (romance) dan Drama Contemporary. Tapi sekarang mau keluar dr Zona nyaman mau semua genre di baca, kagum bgt ama Avid reader di "luar" sana yang banyak support self-publish author. Dan rata2 buku favorite Wiwo sih emang yg self-publish. Jd ga bakalan mungkin juga diterbitkan di Indonesia.

    Ohya sekarang Wiwo ga pernah lagi baca buku Indonesia, apalagi hasil terjemahan, akhirnya jd banyak re-read ChickLit yang dibaca pas SMP-SMA and I feel so silly soalnya Joke-nya orang Inggris jd aneh bgt di artiin ke Indonesia. Dan wiwo juga jarang beli Paperback (kecuali bener2 Fav book). Selain mengusung go-green menghemat kertas, baca di Kindle more effective and efficient, ratusan buku bs tersimpan dg apik di gadget yg tipis dan hanya sepanjang pensil. (Tp jd harus saving juga ngisi giftcard buat beli ebook di Amazon)

    Tips baca bahasa inggris? Ga usah ragu2 baca aja langsung, ga usah mengerti per kalimat, tapi mengerti apa yg di sampaikan / diceritakan. Waktu SD Wiwo juga paling benci koq ama bahasa Inggris. Keringat dingin kalo mau ujian Bahasa Inggris. Hihihi

    Salah itu biasa, grammar urusan nanti, yang penting baca aja dulu. Aku juga ngelancarin bahasa inggris otodidak, sama caranya kyk yg uda d sebutin di atas, ada lagu bahasa inggris di browsing dan di baca jd sekalian tau pronunciation / cara bacanya. To be honest inggrisku ga lancar until 2012, lancarnya krn baca buku bahasa inggris terus, jd mau ga mau pasti nempel cara nulisnya. Sampai skrg aja Wiwo masih bikin note untuk new Vocabulary2 baru / ga pernah di baca /denger kalo pas baca buku baru.

    Kalo sekarang sih Alhamdulilah lumayan lancar, ngomong, nulis, bikin tugas, bikin paper, ngitung, mikir, berdoa, even marah dan arguing pake Inggris soalnya skrg lanjut sekolah terpilih masuk kelas International krn berdasarkan nilai tes TOEFL yang lagi2 nilainya tinggi karena banyak baca buku berbahasa Inggris.

    Hayooo... Pokoknya yang penting langsung baca ya, jangan ragu-ragu.

    PS : I re-read my comment and I feel so awkward because it's been awhile since I write in bahasa Indonesia. My words sound so stiff and not really convincing enough to encourage people to read in English. Hohoho.. But at least I've try :)


    Regards, Wiwo

    BalasHapus
  20. Awalnya agak malas mau baca tulisan dalam bentuk versi inggrisnya. Tapi karena banyak e-book bagus yang belum diterjemahin, mau nggak mau tetep baca deh.
    Buku versi inggris pertama yang kubaca adalah The Mortal Instrument (e-book). Bahasanya 'njlimet' dan harus sering buka kamus. Tapi karena penasaran, akhirnya bertahan buat menyelesaikannya sampai akhir.

    Tapi gara-gara itu aku jadi ketagihan juga kak ^^
    Banyakin review tentang buku-buku yang belum ada versi terjemahannya ya kak, biar aku ikut penasaran membacanya.

    BalasHapus
  21. Pertama kali baca buku bahasa Inggris jaman SMP, buku Harry Potter ke-3 yang The Prisoner of Azkaban. Pas baca terjemahannya langsung kagok gitu, dan sejak saat itu ga pernah baca Harry Potter yang edisi Indonesia. Kalau baca versi Inggris saya ga pernah pake kamus. Kalau ada kata yang ga dimengerti ya di-skip aja. Biasanya setelah beberapa kali baca kata yang sama akan ngerti sendiri maksudnya apa.
    Setelah kuliah dan mampu beli buku sendiri, jadi lebih sering baca versi Inggris untuk beberapa buku tertentu: Eragon, The Mortal Instrument, Hunger Games, dll. Mulai rajin searching ebook kalau buku impornya belum ada di gramedia. Pas tahu ada toko buku online yang jual buku impor (periplus, opentrolley) makin keranjingan beli dan baca buku impor.

    BalasHapus
  22. pernah sih novel yang judulnya to kill a mockingbird. baru prolognya udah nyerah haha. emang bahasa inggris teknik gmn sihh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahasa inggris teknik ya...bahasa Inggrisnya orang teknik, hahaha :)). Coba google aja jurnal2 yang terkait teknik kayak ASCE dll

      Hapus
  23. Reccomend dong judul buku bahasa inggris yang ringan soalnya baru mau belajar hehe kalau komik atau dongeng udah biasa tapi belum pernah sampai baca novel atau y lebih berat gitu. Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa coba baca buku yang diperuntukkan kalangan middle grade atau children. Sebenarnya bahasa Inggris di scanlation manga itu termasuk mudah juga. Cuma lebih gampang dimengerti karena ada bantuan gambar.

      Cari yang tipis2 aja juga boleh

      Hapus
  24. Ya ampunnn ceritanya sama bgt ky aku kak... sama" bosen bca buku yg udh ada trus beralih ke novel inggris. Bedanya cmn kakak b a harpot, aku twilight... hahaha..

    Dlu d android ada ebook app gratis gituh yg ngasih cuma" novel keluaran baru pula. Sayangnya app nya kek ada mslh gitu jdi udh dissabled lama bangt. Pffft..

    Rekomen plis beli buku impor dimana. Oia klo ska romance cobain bella andre kak... klo gena and jr ward aku udh nyerah soalnya terlalu panjang series mereka (LOTU and blackdagger brotherhood), kekeke.

    Oia akun d goodreads nya apah? Aku juga punya akun soalnya kekeke.

    Tx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Twilight baca versi terjemahan, dan menurutku terjemahannya oke. Padahal para pembaca luar sana banyak yang mengeluh karena tulisannya jelek. Mesti makasih ma penerjemahnya nih :))

      Untuk beli buku impor, untuk paperback ada ulasanku tentang Open Trolley di blog ini. Kalau untuk ebooks ada postingan tersendiri juga.

      Bella Andre ya? Ntar deh, lagi mood fantasy sih ^^

      Ada akun Goodreads. Namanya Ren, linknya bisa dicek di blog ini kok. Kan ada Goodreads RCnya juga :)

      Hapus
  25. Kasusku baca novel bahasa Inggris adalah karena frustasi seri Vampire Academy ga dilanjut diterjemahin. Jadi donlot deh. Dan sekarang keranjingan beli buku Inggris tapi yang pengen pengen banget dibaca (terutama kalo ada diskon!!!). Efeknya sih lebih enak baca buku bahasa Inggris sih dan setiap baca buku bahasa Indonesia, di otak malah dibaca dalam bahasa Inggris! Sampe tiap mau jelasin isi novelnya jadi bingung sendiri karena susah nemuin padanan kata yang tepat :')
    Karena masih suka baca novel YA atau fantasinya om Rick Riordan, alhamdulillah sih jarang buka kamus. Buka kamus kalo ada kata yang penasaran banget pengen tau artinya apa, hihihihi...

    BalasHapus
  26. Duh kalo saya aneh, bisa nerjemahin tapi ga bisa ngomong lues bahasa inggris, baca buku sih engga cuman referensi dari cerita-cerita wettpad b inggris mulai bisa, tapi kadang suka bingung sendiri,

    Novel terjemahan itu yang dari inggris ke b indo kan ya? *duh jadi katro* padahal sering ngomong novel terjemahan tapi asal nimbrung aja *ketawan deh ga taunya*

    Biar lancar ngomong b inggris gimana ya? Saya susah ngatur kosakata biar ngomongnya bisa *ngerti ga? Ga ngerti ya , saya aja bingung ngejelasinnya gimana*

    Pokoknya saya tau arti sedikit tapi ga bisa nyampai balik lewat b inggris.. Gitu deh, gimana biar bisa ngomong yang bener? *frustasi, mau menjelang UN SMA*

    BalasHapus
  27. Hai Mbak Ren :D
    *dadah dadah

    Ceritanya aku lagi jalan-jalan di Little Corner-nya Mbak Ren ^^

    Aku dulu pertama kali baca novel Bhs Inggris waktu SMP kelas 2 apa 3... lupa (waktu SMP dan awal SMA aku les Bhs Inggris), dua novel tipis judulnya Letter from The Grave (Felicity Everet) dan Dracula (versi retold by Mike Stokes). Setiap ada kosa kata yang aku ngga ngerti, aku tulisin artinya pake pensil, jadi bukunya penuh corat-coret gitu hahaha. Makin ke belakang jadi makin sedikit tulisannya karena makin banyak arti kosa kata Bhs Inggris yang diingat (dan juga karena aku jadi malas, kalau ada yang aku ngga ngerti artinya, aku lewat aja :p).

    Pengalaman yang lumayan lucu waktu baca buku Bhs Inggris adalah waktu SMA... aku lagi baca buku Harry Potter di angkot, di sebelahku ada beberapa anak SD... mereka lirik2 terus dan ngobrol keras2 "itu kan Bhs Inggris, emangnya ngerti gitu artinya?" XD Aku antara pengen nabok dan pengen ketawa...

    BalasHapus
  28. Haloo kak, seneng deh nemu tulisan ini. Aku baru berencana baca buku dalam bahasa inggris mulai April ini. Targetnya, satu buku aja per bulan cukup deh. Soalnya masih mulaaai banget. hehe xD

    BalasHapus
  29. Dulu gw jg jiper...
    Dulu itu ya 5 th ylu hehehe...
    Awalnya gak pede abis. Maklum, enggres-ku levelnya anak TK mw nekat baca novel? Haish! Pede betul. Tp toh akhir nya nekat jg.
    Buku eng pertama yg gw bc itu Practice Makes Perfect nya Julie James yg wkt itu blom ada terjemahannya. Krn penasaran jd nekat baca. Awalnya bolak-balik buka kamus. Capek sih...
    Tp cukup mengasyikan bagi kutu buku kek gw gini.
    Pertamanya kagok. Tp seiring berselangnya wkt & jam terbang baca tabrak lari, segalanya jd terasa mudah skrg.

    Sempet ngalamin perasaan asing ketika mencoba baca buku terjemahan lagi. Dan gw ngalamin hal ini juga...

    "Bilang saya konyol, tapi saat itu saya bolak balik nerjemahin kata - kata dalam buku terjemahan itu ke bahasa aslinya!"

    Ternyata ya, sama aja kasusnya...

    Jd buat yg masih blm berani, ayo... Lawan rasa ragu & tidak pede kalian dan cobalah keluar dr zona aman kalian dg membaca buku berbahasa Inggris.
    Itung2 ningkatin kemampuan, kosa kata & frase dlm berbahasa Inggris.
    FYI, sampe skrg, meski baca sdh lagi gak ada masalah, tp soal nulis review dlm bhs Inggris gw jujur - masih tabrak-lari. Grammar ancur, tp cuek aja. Org bule sana tau itu bukan bhs ibu kita. Mrk paham & ngerti bahkan menghargai dan tidak mengkritik soal grammar.
    Lucunya yg banyakan ngritik justru dr org kita sendiri & sesama org Asia. Wkwkwkwk...
    Tp cuek ajalah. Hajaaar lah pokoknya ��

    BalasHapus
  30. Nice post..selain baca buku inggris, nonton filem - filem with english substitle bisa improve English juga lho..Tapi yang penting jgn pernah mnyerah dalam mempelajari bahasa inggris..start with a positive mindset in learning English will help you got a great deal of result.

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...