Jumat, 31 Agustus 2012

Review : The Hobbit oleh J.R.R. Tolkien


Judul : The Hobbit
Judul Asli : The Hobbit
 
Pengarang : J.R.R. Tolkien
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 350 halaman 
Diterbitkan pertama kali : Januari 2010
Format : Paperback
Target : Remaja
Genre : Fantasy
Bahasa : Indonesia

Status : Pinjam teman (thanks to A.S. Dewi :) )

Order di : Gramedia

Sinopsis


Gara-gara Gandalf, Bilbo jadi terlibat petualangan menegangkan. Tiga belas Kurcaci mendatangi rumahnya dengan mendadak, karena mengira ia seorang Pencuri berpengalaman, seperti kata Gandalf. Terpaksa ia bergabung dalam petualangan mereka: mengadakan perjalanan panjang dan berbahaya untuk mencari Smaug, naga jahat yang telah merampas harta kaum Kurcaci di masa lampau.

Dalam perjalanan, rombongannya dihadang pasukan goblin. Saat melarikan diri dari kejaran mereka, Bilbo tersesat ke gua Gollum dan menemukan Cincin yang bisa membuatnya tidak kelihatan. Cincin ini sangat membantunya ketika menghadapi Smaug, juga dalam perang besar yang berkobar kemudian, antara kelompok Peri, Manusia, dan Kurcaci melawan pasukan goblin dan Warg.

Review


Bilbo Baggins, seorang hobbit keturunan keluarga Took yang berjiwa petualang dan Baggins yang lebih memilih menikmati kenyamanan hidup, mendapatkan kunjungan yang menurutnya tak menyenangkan di usianya yang kelima puluh, di liang rumahnya yang bertempat di Bag's End. Gandalf sang penyihir, menawari Bilbo petualangan tak terlupakan, yang langsung ditolak oleh yang bersangkutan. Bilbo terlalu nyaman di comfort zonenya, walau darah Tooknya sebenarnya merindukan petualangan yang mendebarkan. Tak disangka, esoknya Gandalf malah mengenalkannya sebagai pencuri pada tiga belas kurcaci. Fili, Kili, Balin, Dwalin, Dori, Nori, Ori, Oin, Gloin, Bifur, Bofur, Bombur, dan pemimpin mereka, Thorin Oakenshield.

Thorin dan anak buahnya (yang bikin bingung, karena namanya hampir sama semua, ciri khas Tolkien kayaknya) ingin merebut harta kerajaan Kurcaci di Gunung Sunyi yang diklaim oleh Smaug, naga terakhir yang sangat kejam. Mereka mengajak Bilbo yang dianggap sebagai pencuri hebat, padahal Bilbo kan belum pernah jadi pencuri seumur hidupnya! Tapi dengan akal Gandalf yang licik dan lihai, lalu keberanian yang selama ini terpendam dalam diri Bilbo, berempatbelas mereka melintasi Bumi Tengah. Berusaha menembus Pegunungan Berkabut, singgah di Rivendell, tempat Lord Elrond bersemayam. Lalu diserang oleh troll, goblin dan serigala buas bernama Warg, kemudian ditolong seorang pengubah wujud bernama Beorn. Sebelumnya Bilbo terperosok ke suatu gua yang dihuni makhluk bernama Gollum, yang bagi fans Lords of The Ring, akan tahu peristiwa ini akan mengubah Bumi Tengah selamanya, setelah Bilbo menemukan dan mengklaim cincin ajaib milik Gollum.

Petualangan mereka masih berlanjut. Setelah bertemu Beorn, Bilbo dan kawan - kawan tersesat di hutan Mirkwood, karena Gandalf tak bersama mereka lagi. Parahnya Bilbo diserang laba - laba musuh para Peri, buruknya Thorin ditangkap oleh sang Raja Peri. Kecerdikan Bilbo lagi - lagi menyelamatkan mereka semua. Mereka lalu melintasi Esgaroth, dan sampai di Gunung Sunyi tempat Smaug bersemayam. Bisakah Bilbo, Thorin dan semua kurcaci mendapatkan harta mereka kembali? Sayangnya masalah belum selesai ketika Smaug tidak lagi menguasai harta Kurcaci, karena Bilbo akan menghadapi Perang Besar yang akan mengubah hidupnya!

Seru dan diluar dugaan, banyak humornya. Saya sempat khawatir ga bakal menikmati The Hobbit, karena banyak yang bilang buku LOTR, bahasanya susyaaah. Memang sih The Hobbit bertele - tele dan deskripsinya panjang kali lebar, tapi ga mengurangi kenikmatan baca. Lebih mendingan The Hobbit daripada Chronicles of Narnia, mungkin karena pas baca Narnia, saya belum terbiasa baca novel. Saya yang capek habis pulang kerja, langsung ketularan semangatnya Bilbo habis baca ini. Pertemuan pertamanya dengan Gandalf sangat lucu sekali, ternyata selamat pagi itu bisa punya banyak arti bagi mereka berdua :)). Dan kesukaan Bilbo akan makanan malah bikin saya baca The Hobbit sambil nyamil di tengah malam :))

Salah satu yang saya suka dari The Hobbit adalah saat Bilbo bertemu Gollum, dan main tebak - tebakan. Brilliant sekali pembaca! Atau mungkin sayanya aja yang lagi ga terlalu prima otaknya pas baca ini, jadi ga bisa nebak (halah). Gaya penceritaan di buku ini juga unik, kita seperti mendengar Tolkien yang sedang mendongeng, bukan dia yang sedang menulis buku hanya sekedar untuk dibaca. Setahu saya, Tolkien menulis The Hobbit untuk anaknya, makanya di dalamnya juga ada illustrasi buatan Tolkien sendiri. Karakter yang paling berkembang disini, tentu saja Bilbo sendiri. Dari yang ogah - ogahan bertualang, lalu menjadi penyelamat temannya para kurcaci. Sifat tamak Kurcaci juga digambarkan melalui Thorin Oakenshield, yang sayangnya sebagai pemimpin, harusnya dia bisa lebih bijaksana. 10 jempol (plus beberapa jempol pinjam tetangga) buat Pak A. Adiwiyoto yang sudah menerjemahkan The Hobbit dengan sangat bagus. Beberapa kata ada yang saya ga ngerti, tapi saya suka dengan terjemahan beliau terutama untuk lagu - lagu di dalam buku ini yang berima :D

Saya berpikir, seandainya YA fantasy sekarang seperti The Hobbit. Ga kebanyakan cinta segitiga, dunia ancur lebur, eksekusi cerita yang payah. Yang premisnya sederhana, namun kaya makna. Tolkien, lewat Bilbo Baggins, seakan ingin mengatakan bahwa kita, tak peduli orang penting atau bukan, kaya atau miskin, cantik atau jelek, punya pengaruh bagi dunia. Bilbo sebagai hobbit yang awalnya diremehkan, dianggap beban, malah menjadi yang paling pemberani, walau bersungut - sungut karena kehilangan kenyamanan liang rumahnya. Alangkah indahnya kalau buku fantasy terutama untuk anak - anak, seperti The Hobbit. Begitu seru dan mengajak pembacanya ikut terjun dalam petualangan dan humor khas ala Tolkien. Penggemar fantasy, baik bagi mereka yang menyukai Lords of The Rings ataupun belum pernah baca, wajib baca The Hobbit! :)

Catatan kecil :
Saya membaca The Hobbit, selain buat ngurangin daftar timbunan pinjaman, karena juga ada event Baca Bareng BBI yang selalu rutin diadakan tiap bulan. Saya suka sama event ini, karena mendorong saya untuk keluar dari zona nyaman saya, membaca buku dari berbagai genre. Event untuk bulan Agustus, adalah membaca "1001 buku yang harus dibaca sebelum mati". Huff, awalnya saya bingung mau pilih buku apa. Pertama mau baca Lolita, tapi ketebelan. Lalu The Story of O nya Pauline Reage, tapi bingung sama edisi Inggrisnya. Terakhir mau baca Delta of Venusnya Anain Nin. Sayang mood baca saya jeleek banget. Sampai melihat buku The Hobbit ini.

BTW, karena ada usulan memberikan alasan apakah buku yang dibaca emang layak masuk daftar 1001 buku itu, saya merasa bahwa The Hobbit sudah layak. Karya fantasy yang lebih sederhana dari LoTR ini sangat memikat dan seperti yang saya tulis sebelumnya, penuh makna. Pastinya bakalan nyesel kalau ga baca ini. Apalagi filmnya kan mau tayang :))


Trivia :

- The Hobbit akan difilmkan oleh Peter Jackson, sutradara yang juga membesut trilogy maha dasyat (saya ga lebay, emang keren kok, dilihat bolak balik juga ga bosen) Lords of The Ring. Dari awalnya yang hanya dibuat menjadi dua bagian, The Hobbit : An Unexpected Journey dan The Hobbit : Here and Back Again, sekarang malah jadi trilogy. Saya jadi bingung, karena The Hobbit itu ga setebel dan serumit LoTR, ngapain pula dibuat jadi Trilogy :p 

- Di buku ini ada salah satu spesies unik yang baru saya tahu, yaitu burung srigunting . Saya kurang tahu nama inggrisnya apa, cuma nemu nama latinnya saja, ha ha ha. Masuk dalam genus Dicrucus, dan ada beberapa jenis seperti srigunting jambul rambut (dicrurus hottentus). Dari artikel ini, diketahui bahwa Srigunting punya kebiasaan mengganggu burung pemangsa, seperti elang.

Image source :
- The Hobbit poster : IMDB
- Srigunting pic : wikipedia

Favorite Quote :

"Jangan menertawakan naga yang masih hidup, Bilbo tolol!"

Rating Cerita :

20 komentar:

  1. Waaahh...pada suka ma Hobbit yak.
    Aku malah mabok baca buku ini.
    Susah banget dilahapnya >.<
    Nggak sabar nunggu filmnya.

    BalasHapus
  2. Huah beneran pengen baca. Nggak sabar nunggu filmnya juga.
    I'm #TeamThorin btw #abaikan

    BalasHapus
  3. hihihi aku juga suka banget baca The Hobbit :D:D walaupun skrg jdi lebih suka seri LOTR krn jauh lebih seru xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga senang sekali, baca The Hobbit sebelum baca LoTR jadinya ceritanya bisa urut gt *pdhal mo beli yg LOTR ga kuat waktu itu msh tongpes bm kerja.

      Saking sukanya, saya pake ni novel buat skripsi lo *hasyah pamer

      Hapus
  4. yang paling aku suka juga waktu Bilbo ketemu Gollum, bener-bener seru :)

    BalasHapus
  5. My hobbit ... hobbit :D klo ketemu pengen elus-elus kepalanya *salah-fokus* dan bermimpi punya rumah seperti bilbo baggins *tambah-salah* semoga bukunya bisa bikin pencerahan sebelum filmnya rilis :D (btw membayangkan Peter jackson jadi salah satu hobbit menarik juga ya) ... ocehan orang yang sudah teler tengah malam ...

    BalasHapus
  6. Aku baca buku ini mabok deh saking tebelnya.. tapi ceritanya bagus sih emang. Ayo nonbar filmnyaaaa!!

    BalasHapus
  7. buku Hobbitku kemana yah? arghhhh....

    BalasHapus
  8. kok 4,5* sih, bukannya itu 4,5 mangkok pangsit yah? #salahfokus :D

    BalasHapus
  9. review kedua tentang Hobbit! dan makin nggak sabar nungguin filmnya keluar =)

    BalasHapus
  10. Wakakaka.. Quotenya mantap surantap.. Blm baca nih tp kudu ntn filmnyaaa

    BalasHapus
  11. Mumpung filmnya belum keluar, aku juga pengen baca bukunya niiihhh <3

    Ren, tertarik untuk exchange links? Blogku di: http://fennywongjournal.blogspot.com

    Aku juga lagi ngadain giveaway nih di http://t.co/SUIHJM3m :)

    BalasHapus
  12. Maaf melenceng dr subjek.sy nyari2 ebook kiss of snow nalini Singh.kalau ada mohon dikirim k email sy Mbak Ren ; pipit.abiyoso@yahoo.com

    BalasHapus
  13. aku pengen buku ini ren..dari dulu pengen baca cuma gk pernah kesampaian beli..sepertinya memang lebih sederhana ketimbang LOTR yaa

    BalasHapus
  14. Mbak, kalau nggak salah pertama kali terbit bukan 2010, soalnya saya baca ini waktu SMP (dan itu sudah bertahun-tahun yang lalu, hehe...) Saya pengen buku ini soalnya memorable bgt, pinjem dari Perpus Daerah waktu itu. Awalnya iseng-iseng aja pengen baca (karena sebelumnya temen saya juga baca), ternyata saya nggak bisa berhenti. Ceritanya bagus, seruuu... Apalagi mau ada filmnya sekarang, jadi pengen baca lagi. Semoga saya dapet buku ini :)

    BalasHapus
  15. aku pengen buku ini..Penasaran karena masuk daftar 1001 buku yg mesti dibaca, dan dari review ini kayaknya mernarik ini buku :))

    BalasHapus
  16. filmnya keluar kapan ya? mau baca bukunya dulu nih. Mau bukunya dong mba :D

    BalasHapus
  17. ups (buat komen diatasnya) -annisa fitri-

    BalasHapus
  18. reviewnya jadi pengen bikin gw ambil challenge untuk baca setelah kegagalan baca LOTR

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...