Di Hari Kasih Sayang ini (eciee :)) ), saya melihat banyak taburan kutipan - kutipan romantis, baik di Goodreads, Facebook ataupun Twitter. Yang udah punya pasangan dan berjiwa romantis, pasti lagi berbunga - bunga hatinya sambil mikirin dapat kado apa hari ini dari pasangan. Yang ga punya pasangan merayakan Single Awareness Day atau kalau boleh saya interpretasi secara bebas, Hari Jomblo Sedunia X). Oke, jangan timpuk saya ya, hehehe. Nah bagi yang sudah punya pasangan dan sama sekali ga berjiwa romantis, dimana Valentine baginya ya cuma hari - hari biasa sama kayak kemaren dan besok (kayak saya misalnya) waktunya untuk membahas tema yang sering banget dipakai di novel romance. Apa itu? Seperti yang saya tulis di judulnya , cinta segitiga.
Cinta segitiga, cinta yang terjadi pada lebih dari dua orang (ya iyalah). Bisa dua cewek yang memperebutkan cowok populer di lingkungan mereka, ataupun cewek biasa - biasa aja tapiiii membuat dua cowok ganteng berpaling dunianya (aissshh!). Tema cinta segitiga ini bisa bikin orang suka atau malah jengkel setengah mati. Yup, siapa sih yang ga bete liat cewenya, atau cowonya plin plan dalam menentukan pilihan? Saya melihat trend cinta segitiga, utamanya di novel romance untuk remaja dan dewasa muda (YA) bermula dari Twilight. Lucunya, pas saya baca buku pertama sampai ketiga dari seri Twilight, saya g merasa terganggu. Saya sudah tahu kalau Bella dah pasti milih Edward, Jacob cuma dijadikan pelarian (kasihan amat yak, Jacob). Tapi, kejengkelan saya memuncak saat baca Breaking Dawn. Bella yang sudah menikah masih aja punya perasaan ke Jacob yang lebih dari teman. Dan puncaknya saat sang pengarang, Stephenie Meyer membuat Jacob akhirnya bahagia. Dengan membuat cowok itu jadi pasangan anaknya Bella dan Edward. Lihat apa yang ingin saya utarakan disini? Dalam cinta segitiga, seakan suatu kewajiban jika ada salah satu pihak yang g bahagia, maka buatlah dia dapat jodoh juga di akhir - akhir. Pokoknya semua bahagia deh.
Cinta segitiga tidak hanya ada di novel remaja, novel dewasa juga ada. Dan masih tetap dengan seorang cewek biasa - biasa diperebutkan dua lelaki super keren. Percaya atau tidak, alasan saya berhenti nonton True Blood adalah saat tahu Sookie ga jadian sama Bill, tapi malah sama Eric (walau akhirnya saya mulai nonton lagi). Oke, bilang saya naif, tapi saya penganut paham kalau seorang tokoh itu harus setia sama pasangannya. Saya lalu mengamati beberapa novel yang ada element cinta segitiganya. Dan mengambil kesimpulan kalau temanya kebanyakan satu cewek dua cowok. Saya lalu berasumsi, karena ini novel romance dan targetnya adalah wanita, maka akan lebih dramatis (atau menarik) kalau kita sebagai kaum wanita diperebutkan oleh pria?
Coba kalau tema ini dibalik, dua cewek mencintai satu cowok (atau cowoknya punya mantan yang masih cinta sama si cowok), kadang diceritakan cewek yang jadi rival tokoh utama cewek lebih cantik, tapi lebih bitchy, jahat, pokoknya yang jelek - jeleknya deh. Saya merasa ini kayak ga adil. Dengan satu cewek dua cowok, cowok - cowoknya seakan semua sempurna (biasanya kombinasi cowok baik dan cowok bad boy), kalaupun ada kekurangannya, ga yang jahat banget gitu. Kenapa beda yah kalau temanya dua cewek dan satu cowok? Saya pengen tuh seandainya ada element cinta segitiga, kalau bisa sih yang kayak ada di Lords of The Ring ataupun Harry Potter. Aragorn yang dicintai baik oleh Arwen maupun Eowyn dan keduanya adalah wanita yang hebat. Harry yang awalnya kencan dengan Cho dan akhirnya dengan Ginny, kedua gadis itu juga bukan yang bitchy abis lho. (walau Cho sempat buat Harry jadi semacam pelarian setelah Cedric meninggal sih)
Saya mengakui, element cinta segitigalah yang membuat saya sering malas baca novel YA romance. Ataupun novel dewasa dengan genre urban fantasy yang entah kenapa formulanya juga selalu dibumbui cinta segitiga. Bagi saya, konflik yang menyangkut cinta kan tidak melulu harus ada pihak ketiga, walau hanya dua orang sebagai pasangan pun juga bisa ada konflik. Saya bahkan sampai bercanda kalau threesome di genre erotica itu usaha pengarangnya biar pada bahagia semua, hehehe.
Apakah kalian suka jika ada element cinta segitiga di novel yang kalian baca? Atau justru menghindarinya habis - habisan? Apa yang membuat kalian tertarik baca tentang cinta segitiga di novel (atau film)? Atau kalian juga sama seperti saya yang merasa cinta segitiga saat ini formulanya itu - itu saja? Share pendapatmu disini ya :)
Cinta segitiga? Hmmmm...
BalasHapusAku sih suka baca cinta segitiga dan senang kalau ceweknya yang diperebutkan. Bingung kan dia mau milih yang mana kalo cowoknya dua-duanya baek, dua-duanya perhatian, dsb.
Dan aku lebih senang kalau dari awal ceweknya udah tentukan mau ama yang mana, jangan tengah-tengah pindah, atau malah dia memanfaatkan cowok lain (alias di-keset-in). Itu ngeselin abis. Kalo ada yang kayak gitu, ceweknya minta digaplok.
Cinta segitiga emang itu-itu aja sih jenis ceritanya. Abis mau dimodifikasi seperti apa lagi? Hahahahahaha... Yah, palingan yang membuatku tetap senang membaca cerita seperti ini adalah perjuangan cowoknya supaya bisa dapetin cewek itu =)
Bosen sama cinta segitiga, kadang malah jadi cinta segiempat. duh coba kalo bikin cinta segilima atau segi enam ya.. *dipikir pentagon atau benzene XD
BalasHapusAku sih lebih suka cerita yang cinta-cintaannya bedua aja. apa gitu halangannya asal bukan cowok atau cewek lain yang juga jatuh cinta. :))
saya sama seperti Ren yang kadang naif .tapi saya paling tidak suka kalau tokoh favorit saya tidak berakhir dengan orang yang saya inginkan haha .dan akhirnya saya akan berhenti membaca bukunya atau menonton filmnya .pembaca yang egois memang :p
BalasHapusenggak terlalu suka ama cinta segitiga.
BalasHapuskecuali kalo memang perlu ya, bukan sekedar bikin seru cerita karena udah tak tahu harus apa lagi.
Aduh, padahal satu cerita yang fokusnya ama pasangannya aja sebenarnya bisa banyak kok konflik yang tergali.
Dan setuju banget, banyak pengarang yang 'meminta maaf' dengan memberikan pasangan di ujung cerita sama tokoh yang tersisih :))
Bagiku, kisah cinta mau segitiga, mau segiempat, mau segitujuh, segisebelas (?) asal diceritakan dengan baik dan benar (?) nggak ada masalah, hahah.
BalasHapussaya sepaham sama Ren, saya juga ngga suka tema cinta segitiga, bacanya tuh melelahkan dan kadang pengarang sengaja pake cinta segitiga sebagai konflik buat sekedar memanjangkan cerita (bukan nambah bobot isi cerita tapi manjangin cerita). Mungkin karena saya juga termasuk yang mengagungkan kesetiaan juga. Kalau saya dalam situasi jatuh cinta sama cowo lain yg juga ada hati sama cewe lain dan ada hati sama saya juga, saya lebih baik mundur dan ngalah serta move on & cari cowo lain. Sebaliknya kalau saya sedang dalam status in relationship tapi bisa tertarik sama cowo lain, pasti ada yang ngga beres sama hubungan saya dan lebih baik saya akhiri atau diperbaiki kalau mau dipertahanhan.
BalasHapusDaripada cinta segitiga, saya lebih pilih star-crossed lovers, love & hate relationship atau unrequited love sekalian, kalau unrequited love itu biasanya ceritanya sedih dan bedanya sama cinta segitiga, karena sejak awal, orang yg disuka emang ngga pernah menunjukkan ketertarikan sama si unrequited love ini, tapi si unrequited love ini ngga bisa menahan perasaan cintanya, salah satu yg kisahnya indah itu di Harry Potter & Deathly Hallow chapter The Prince's Tale yg menurut saya kisahnya indah dan sedih pada saat bersamaan, dan sukses bikin seluruh pembaca simpati sama Snape (termasuk saya). Eh maaf ya jadi OOT
Kadang suka, kadang nggak.
BalasHapusKalau cinta segitiganya antara 1 cewek 2 cowok, aku suka. Karena, terkadang kalau aku baca kisah 2 orang cowok yang memperebutkan 1 cewek itu seru, bikin ngiri. Pengen juga direbutin kayak cewek itu XD
Kalau cinta segitiganya antara 1 cowok 2 cewek, aku kurang suka. Soalnya, aku nggak suka baca cerita kalau pada akhirnya ada cewek yang disakiti. Trus aku kurang suka ngeliat cewek ngejar-ngejar cowok. Yang lebih pantes itu, cowok yang ngejar-ngejar cewek.
Itu poto yang dipili Mba Ren bikin pengen nabok xD
BalasHapusAku sih suka-suka aja dengan tema cinta segitiga asal ceritanya menarik dan dipikir-pikir kayanya belum ada deh buku dengan tema cinta segitiga yang aku benci. Memang terkadang suka muter-muter dihubungan segitiga aja, apalagi yang dilama-lamain cape juga sih. Cuma aku seringnya jatuh cinta sama pemeran utama cowo kedua jadi ya tambah menikmati banget ceritanya asal jadiannya ga sama pemeran cowo utama xD
suka mangkel ama cerita cinta segitiga, tapi emang kayaknya daya jual nya maknyus...baru nyadar juga kata ren kalo kebanyakan cowo diceritakan badboy tapi kalo cewe kejam n bitchy...
BalasHapuscinta segitiga tuh bikin gemes emang...
aku lebih milih cinta antara dua orang aja sih, orang terkadang permasalahan dlm hubungan dua orang lebih kompleks dari cinta segitiga, tapi mungkin orang-orang lebih seneng cerita cinta segitiga krn ngebayangin bagaimana sih kl ada dua orang yang sangat menginginkan kita.
sekali dua kali baca sih okay, lama-lama huek deh...boooring...
tapi ya suka-suka yang nulis sih, tergantung kita nya juga mau baca ya baca, ga mau ya tinggalin...
Dulu2 sih suka aja sama cinta segitiga, toh bukan formula yang baru-baru amat.
BalasHapusTapi sejak jadi mainstream dan pakemnya ala-ala twilight banget (dimana kedua cowoknya gorgeous sekali dan ceweknya plin plan banget), udah mulai bosen juga.
Kalo sekarang sih, prefer yang gak pake cinta segitiga. Kalo pun ada, please bikin ceweknya gak plin plan dan si second male lead-nya bisa cepat move on
Dari jaman klasik sampai kontemporer modern, cinta segitiga itu selalu ada di novel romance. Sepertinya itu adalah konflik yang mumpuni untuk mengangkat rating novel, karena masih banyak yang suka.
BalasHapusKalau saya... udah mulai bosan. Ya apalagi kalau ceweknya plin-plan. Eh, tapi kalau cowoknya yg plin plan milih antara dua cewek masih jarang ya..
Aku gak punya masalah dengan hal ini. Terserah deh mau siapa merebutkan siapa. Tapi terkadang yang seperti ini terkesan klise. Ada yang mudah ditebak dan akhirnya jadi membosankan... Terkadang lho ya :))
BalasHapusKalo cinta segitiga (di buku) aku paling inget sama yang dibawah ini.
BalasHapus1. Ron-Lavender-Hermione di Harry Potter. Nggak tahu juga sih apa alasan Ron mau sama Lavender. I mean, she's so ewww. Kalo kisah cinta segitiga ini sih bikin ngakak gegulingan, apalagi pas Lavender manggil Ron "Won-Won" dan ngasih dia kalung emas gede bertulisan "My Sweetheart" (what the...???) Yang jelas hubungan singkat yang geje itu bikin Ron sadar kalo dia cuma mencintai Hermione (ceileh) dan akhirnya Ron sama Hermione pun jadian (iyeeeeeeey!!! Bye bye, Lav-Lav!)
2. Marius-Cosette-Eponine di Les Miserables. Mumpung filmnya masih anget nih. Kalo dari cerita ini sih justru yang bikin pembaca (dan penonton) simpati adalah Eponine. Soalnya cinta Eponine kepada Marius bertepuk sebelah tangan, Marius nya nggak sadar sama sekali kalo Eponine suka sama dia, karena perhatian Marius cuma tercurah buat Cosette dan malah Marius nge-friendzone Eponine habis-habisan. Udah denger lagu "On My Own" di musikal Les Mis ato di filmnya yang terbaru? "On My Own" itu jauh lebih galau daripada semua lagu Adele, IMHO.
3. Di novel klasik juga ada sih kisah cinta segitiga yang melibatkan 1 cewek dan 2 cowok, yaitu di A Tale of Two Cities nya Charles Dickens. Kalo kamu berniat baca buku ini, jangan terusin baca komen ini ya karena MENGANDUNG SPOILER. Jadi pasangan kita adalah Charles Darnay dan Lucie Manette, yang mana yang cowok sebenernya masih anggota keluarga kerajaan Prancis yang lagi nyamar dan yang cewek adalah anak seorang dokter. Lalu ada seorang pengacara namanya Sydney Carton yang secara fisik mirip sama Darnay, dan dia jatuh cinta sama Lucie. Tapi dari awal Carton sudah tahu kalo memang dia nggak ditakdirkan untuk Lucie. Ketika masyarakat Prancis ngejar-ngejar Darnay, Carton dengan suka rela bertukar posisi dengan Darnay dan akhirnya mengorbankan nyawanya supaya Darnay & Lucie bisa bersatu. Sedih? Emang. Kalo bagiku sih kisah cinta segitiga yang seperti ini yang lebih "kena" di hati. :)