Judul : Immersed in PleasurePengarang : Tiffany ReiszPenerbit : Harlequin Spice BriefTebal : 40 halaman
Diterbitkan pertama kali : Maret 2012
Format : E-bookTarget : Dewasa
Genre : Contemporary Erotic Romance
Bahasa : InggrisStatus : Dari Publisher (NetGalley)
Website Pengarang: Tiffany Reisz
(website hanya untuk 21 thn ke atas)
Sinopsis
Review
Sensualitas
Diterbitkan pertama kali : Maret 2012
Format : E-bookTarget : Dewasa
Genre : Contemporary Erotic Romance
Bahasa : InggrisStatus : Dari Publisher (NetGalley)
Website Pengarang: Tiffany Reisz
(website hanya untuk 21 thn ke atas)
Sinopsis
The Manhattan Mermaids: Believed to be the most beautiful women in the city, they entertain wealthy, powerful men in an exclusive club called Fathoms....and are all virgins.
Derek Prince doesn't believe they really exist, until he meets the stunningly sensual Xenia. She drives him wild with desire, but giving in to temptation means losing her position at Fathoms. Derek is incredibly turned on by the thought of being Xenia's first...but will he be willing to wait for her?
Derek Prince doesn't believe they really exist, until he meets the stunningly sensual Xenia. She drives him wild with desire, but giving in to temptation means losing her position at Fathoms. Derek is incredibly turned on by the thought of being Xenia's first...but will he be willing to wait for her?
Oke, kayaknya baru kali ini saya bahas masalah erotica di blog ini, hahaha :P. Tapi kalaupun dibilang Erotica, Immersed in Pleasure yang kalau diterjemahkan artinya "Tenggelam dalam Kenikmatan" ini (eaaa), sama sekali bukan erotica. Walau label penerbitnya adalah penerbit khusus erotica. Buku ini lebih ke contemporary romance biasa yang steamy. Walau mungkin yang membuatnya ga biasa adalah beberapa hal yang kalau diterapkan disini, bisa didemo. (dan moga2 post saya ini juga ga diblok :P)
Diceritakan dengan plot yang maju mundur, Derek Prince menceritakan pengalamannya memasuki klub eksklusif yang unik pada kedua temannya. Seperti halnya bujangan Amerika yang hedonis, Derek doyan pergi ke klub. Tapi klub satu ini sangatlah unik. Beda dengan klub striptease bias, dimana pengunjung bisa "pegang2", The Manhattan Mermaids justru melarangnya. Dan karena namanya mermaids, wanita penghibur yang disana berenang telanjang dalam suatu aquarium besar, tidak bisa disentuh, dan masih perawan. Tentu saja untuk kebudayaan Amerika yang sangat bebas, keperawanan adalah hal yang aneh. Tapi ini juga yang menarik perhatian Derek saat salah satu Mermaid disana, Xenia menunjukkan ketertarikannya.
Tidak butuh lama bagi Derek dan Xenia untuk saling mencintai. Tapi ada peraturan, jika Derek ingin membawa Xenia pergi, dia harus membayar dengan jumlah yang besar pada pemilik klub, Kingsley Edge. Bukan masalah besar sebenarnya bagi Derek, hanya saja Xenia enggan meninggalkan klub walau dia mencintai Derek. Xenia yang besar dan menggantungkan hidupnya pada klub itu, takut setelah dia pergi, Derek akan meninggalkannya dan bernasib seperti Putri Duyung dalam cerita. Ditinggal sang Pangeran, sakit hati dan menjadi buih dalam lautan. Derek mengakhiri ceritanya ini pada dua temannya, dan mereka jelas penasaran apakah Derek dan Xenia akhirnya bisa bersatu. Dan Derek pun hanya bisa tersenyum...
Cerita ini hanyalah sebuah novella atau cerpen, dan saya jarang banget kasih lima mangkuk mie, hanya untuk sebuah cerpen. Tapi entahlah, mungkin karena mood saya lagi bagus, dan menurut saya cerita cerpen ini, dibalik tingkat sensualitas yang tinggi, sangatlah romantis. Endingnya? Tentu saja bahagia. Tapi betapa romantisnya membaca Derek yang begitu menghargai keperawanan Xenia sampai dia bisa membawanya keluar dari klub dan menikahinya secara resmi. Hal yang sangat jarang dijumpai akhir - akhir ini.
Saya sendiri berharap ceritanya tidak sependek ini, dan masih bisa dikembangkan lagi, seperti apa saja rintangan yang dihadapi Derek dan Xenia dalam waktu setahun mereka bersama dan berusaha keluar dari klub. Walau begitu, sang pengarang Tiffany Reisz tetap bisa mengemasnya dengan sangat indah dan membuat saya sangat puas membacanya. Novella ini cocok untuk mereka yang mencari bacaan pendek ringan tapi memiliki cerita yang dalam.
Rating Cerita :Diceritakan dengan plot yang maju mundur, Derek Prince menceritakan pengalamannya memasuki klub eksklusif yang unik pada kedua temannya. Seperti halnya bujangan Amerika yang hedonis, Derek doyan pergi ke klub. Tapi klub satu ini sangatlah unik. Beda dengan klub striptease bias, dimana pengunjung bisa "pegang2", The Manhattan Mermaids justru melarangnya. Dan karena namanya mermaids, wanita penghibur yang disana berenang telanjang dalam suatu aquarium besar, tidak bisa disentuh, dan masih perawan. Tentu saja untuk kebudayaan Amerika yang sangat bebas, keperawanan adalah hal yang aneh. Tapi ini juga yang menarik perhatian Derek saat salah satu Mermaid disana, Xenia menunjukkan ketertarikannya.
Tidak butuh lama bagi Derek dan Xenia untuk saling mencintai. Tapi ada peraturan, jika Derek ingin membawa Xenia pergi, dia harus membayar dengan jumlah yang besar pada pemilik klub, Kingsley Edge. Bukan masalah besar sebenarnya bagi Derek, hanya saja Xenia enggan meninggalkan klub walau dia mencintai Derek. Xenia yang besar dan menggantungkan hidupnya pada klub itu, takut setelah dia pergi, Derek akan meninggalkannya dan bernasib seperti Putri Duyung dalam cerita. Ditinggal sang Pangeran, sakit hati dan menjadi buih dalam lautan. Derek mengakhiri ceritanya ini pada dua temannya, dan mereka jelas penasaran apakah Derek dan Xenia akhirnya bisa bersatu. Dan Derek pun hanya bisa tersenyum...
Cerita ini hanyalah sebuah novella atau cerpen, dan saya jarang banget kasih lima mangkuk mie, hanya untuk sebuah cerpen. Tapi entahlah, mungkin karena mood saya lagi bagus, dan menurut saya cerita cerpen ini, dibalik tingkat sensualitas yang tinggi, sangatlah romantis. Endingnya? Tentu saja bahagia. Tapi betapa romantisnya membaca Derek yang begitu menghargai keperawanan Xenia sampai dia bisa membawanya keluar dari klub dan menikahinya secara resmi. Hal yang sangat jarang dijumpai akhir - akhir ini.
Saya sendiri berharap ceritanya tidak sependek ini, dan masih bisa dikembangkan lagi, seperti apa saja rintangan yang dihadapi Derek dan Xenia dalam waktu setahun mereka bersama dan berusaha keluar dari klub. Walau begitu, sang pengarang Tiffany Reisz tetap bisa mengemasnya dengan sangat indah dan membuat saya sangat puas membacanya. Novella ini cocok untuk mereka yang mencari bacaan pendek ringan tapi memiliki cerita yang dalam.
Sensualitas
Eaaaaaaa, baru tahu kalo harlequin ada cerpennya juga, ceritanya kayaknya sweet deh ;-)
BalasHapusCerita ringan tapi manis... Iya aku juga baru tau klo Harlequin ada cerpennya...
BalasHapusCovernya keren... pertama kali liat covernya aku langsung suka... Beda gitu...
kalo novella, kemungkinjan diterbitkan di indo kecil ya, ren?
BalasHapus