Senin, 19 November 2012

Review : New York to Dallas oleh J.D.Robb

Judul : New York to Dallas
Pengarang : J.D.Robb
Penerbit : Berkley
Tebal : 400 halaman
Diterbitkan pertama kali : 6 Maret 2012
Format : Mass Market Paperback
Target : Dewasa
Genre : Thriller Suspense Romance
Bahasa : Inggris
 
Seri : In Death
Buku ke- : 33 (tiga puluh tiga)
Status : Punya sendiri

Web Pengarang
Order di : Bookdepository
English Review at Goodreads :
click here
Review buku no 17.5 : Big Jack
Review buku no 32 : Treachery in Death

Sinopsis


The new novel from the #1 New York Times-bestselling author, which takes readers deeper into the mind of Eve Dallas than ever before.

The number-one New York Times -bestselling author J. D. Robb presents an intense and terrifying new case for New York homicide cop Eve Dallas, one that will take her all the way to the city that gave her her name-and plunge her into the nightmares of her childhood.

When a monster named Isaac McQueen-taken down by Eve back in her uniform days-escapes from Rikers, he has two things in mind. One is to pick up where he left off, abducting young victims and leaving them scarred in both mind and body. The other is to get revenge on the woman who stopped him all those years ago.

Review



Baiklah. Pembaca dan pengunjung setia blog Ren's Little Corner, dan juga beberapa teman yang kenal saya pasti sudah paham betapa saya tergila - gila dengan serial In Death. Dan juga karakter utamanya, selain Eve Dallas sang polisi tangguh, juga ada Roarke yang Ya-Tuhan-Kenapa-Cowok-Ini-Hanya-Ada-Di-Dunia-Novel. Oke, saya akuin saya lebay, tapi Eve dan Roarke lah yang membuat saya setia membaca serial In Death. Dan tidak seperti kebanyakan seri yang setelah beberapa buku, kualitas ceritanya menurun, In Death justru sebaliknya. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah penerbitan seri ini, tidak ada embel-embel "In Death" di judulnya. Kenapa bisa begitu?

Melanjutkan cerita setelah buku terakhir, Treachery in Death (yang sudah direview di blog ini, dan buku no 32. Jangan, jangan pingsan liat urutan keberapa buat buku ini), Eve Dallas dan Delia Peabody menghadiri upacara penghormatan dan pemberian medali atas jasa mereka meringkus polisi korup. Seperti biasa, Eve mendapat kasus kejahatan. Namun kali ini berbeda, karena pelakunya adalah orang yang Eve ringkus 12 tahun yang lalu. Saat Eve masih baru lulus dari Akademi Kepolisian. Sang pelaku, Isaac McQueen adalah seorang yang sadis dan juga pedofil. Hobinya menculik anak kecil, lalu memerkosa dan menyiksa mereka selama bertahun - tahun. Saat itulah Eve yang baru berusia 20 tahun tanpa sengaja menanyai Isaac yang dianggapnya saksi untuk kejahatan di tempat Isaac. Eve yang menyadari ada yang tidak beres dengan tempat tinggal Isaac, menggerebek tempat itu dan menemukan kurang lebih 20 gadis kecil yang semuanya diculik dan diperkosa Isaac. Isaac pun dipenjara, dan kabur 12 tahun setelahnya dengan menggorok leher perawat penjara serta menyusun rencana balas dendam untuk Eve.

Setelah mengirimkan "souvenir" yang berupa seorang wanita yang diperkosa Isaac dan mempunyai tato berbentuk hati dan bertuliskan no "27" sebagai peringatan untuk Eve, sang Letnan pun langsung bertindak. Penyelidikan selanjutnya mengarahkan Eve ke tempat tujuan Isaac selanjutnya, yaitu Dallas. Hati Eve mencelos. Bagi pembaca setia buku ini, pasti tahu bahwa Dallas menyimpan banyak kenangan pahit bagi Eve. Dallas juga nama akhir Eve yang saat ditemukan tidak ingat namanya sendiri. Namun demi menghentikan Isaac, Eve pun pergi ke Dallas bersama Roarke. Penyelidikan di New York pun diserahkan pada Peabody, McNab dan Feeney. Sesampainya di Dallas, Eve segera bekerja sama dengan kepolisian Dallas, dan menyadari bahwa korban baru Isaac, Melanie Jones adalah kembaran Bree Jones, salah satu polisi disana. Melanie dan Bree dulunya juga korban Isaac saat mereka masih muda tapi diselamatkan oleh Eve. 

Eve mendapati bahwa Isaac dibantu oleh seorang wanita paruh baya dan pecandu bernama Sarajo Whitehead. Sarajo dulunya adalah klien Melanie yang bekerja sebagai konseling pasca pemerkosaan. Eve dan Roarke berusaha menyelidiki dan menangkap Sarajo, yang suka berganti - ganti identitas, kali ini dengan nama Sylvia Prentiss. Mereka yakin Sylvia akan membawa mereka selangkah lebih dekat dengan Isaac. Betapa terkejutnya Eve saat menangkap Sarajo/Sylvia dan menyadari identitas asli wanita itu. Wanita yang ternyata memiliki hubungan yang sangat erat dengan Eve di masa lalu. Sayangnya, terjadi hal yang tidak diinginkan pada Sarajo dan Isaac kembali kabur. Eve harus berpacu dengan waktu, berusaha melawan mimpi buruknya yang kembali muncul, dan menghentikan Isaac. Karena target Isaac sekarang adalah Eve sendiri.

Saya benar - benar puas membaca New York to Dallas. Walaupun pelaku kejahatannya sudah diketahui sejak awal, sama seperti Treachery in Death, tapi penyelidikan dan kejar - kejaran antara polisi dan pelaku yang membuat buku ini beralur cepat dan juga seru. Ada beberapa momen yang bikin saya terenyuh. Seperti saat Eve lagi - lagi mengalami mimpi buruk, dimana dia diperkosa ayahnya sendiri saat masih 8 tahun dan lalu membunuh pria bejat itu. Dan Roarke yang ga bisa apa - apa saat Eve harus tenggelam dalam keputus -asaannya setelah bermimpi, karena walau Roarke ingin membunuh ayah Eve atas perbuatan pria itu, bagaimana dia bisa kembali ke masa lalu? Disinilah kita diperlihatkan bahwa Eve hanya manusia biasa. Dia memang biasanya terlihat kuat, cerdas, bahkan cenderung dingin. Tapi Eve juga punya masalahnya sendiri, dia masih belum bisa berdamai dengan masa lalunya yang pahit. Bersyukurlah Eve punya Roarke, dengan cinta, komitmen dan kepercayaan di antara mereka berdua, Eve bisa bertahan. Dan walau ingatan Eve akan ibu kandungnya selalu memperlihatkan Stella (nama ibu Eve) yang membencinya, Eve punya Dr Mira yang bagaikan figur ibu baginya.

Penggemar seri In Death bakalan bernostalgia dengan buku ini. Ada beberapa momen yang sudah pernah kejadian di buku - buku sebelumnya seperti adegan Galahad yang menyelamatkan Eve seperti di akhir buku Naked in Death. Sayangnya bagi mereka yang ngefans Peabody-McNab dan semua detektif NYPSD, keberadaan mereka disini sangat kurang. Apalagi mereka yang menunggu adegan Eve yang beradu mulut dengan Summerset. Cuma 1-2 dialog saja. Sebaliknya kita akan diperlihatkan bagaimana Eve bekerja sama dengan kepolisian Dallas yang menurutnya sih terlalu bersih gedungnya dan semua orangnya doyan ngobrol sama sopan banget! Menarik melihat Eve yang biasanya memimpin operasi penangkapan sekarang harus mengesampingkan egonya dan menyesuaikan diri dengan kepolisian lain. Tapi, bagi saya yang juara di buku ini ya hubungan Eve dan Roarke. Mereka benar - benar pasangan ideal favorite saya. Sama - sama punya masa lalu pahit tapi saling mendukung agar tidak tenggelam di masa lalu itu.

New York to Dallas sekali lagi membuktikan kemampuan Nora Roberts aka J.D.Robb dalam menulis cerita. Misteri pembunuhan yang mengasyikkan untuk dibaca, drama dan romansa diantara tokoh - tokohnya yang tidak selalu sempurna. Salut buat tante Nora yang sanggup nulis 2 buku untuk J.D.Robb dalam setahun dan 2 buku lagi dengan namanya sendiri. Dan kualitasnya nyaris ga berkurang. Saya tahu mungkin banyak yang masih ragu baca seri In Death. Tunggu apa lagi? Suka karakter cewe yang kuat? Suka karakter billionaire yang jaaaaauhhhhhhhh lebih oke dan keren daripada si Grey di Fifty?(yah saya ga bisa ga bandingin Grey sama Roarke). Suka sama cerita detektif yang bersetting di masa depan? Seri In Death (diterjemahkan jadi "Dalam Kematian") patut buat dicoba. ;)


Favorite Quote :

- "Oh thank you, Jesus."
"It's Roarke." He tapped a finger on Eve's head. 

"You really shouldn't forget your own husband's name

Rating Cerita



Sensualitas
 

 Seperti biasa adegan olahraga tempat tidurnya amat sangat mild :)). Tapi yah, karena ini Eve dan Roarke, mau semild dan sevanilla apapun tetap aja bikin hati saya deg - deg ser.

15 komentar:

  1. cerita Eve yang mimpi soal bapaknya itu sama kayak di Reunion in Death ya (baru selese baca yang itu, jadi masih inget =P) dan lagi-lagi setting-nya di Dallas untuk kejadian itu.

    Eniwei, kenapa tante NR gak balik lagi ke gaya penulisan dia yang dulu ya? Nebak-nebak siapa pembunuhnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih ke Immortal in Death sebenarnya buat yang pas Eve mimpi buruk itu. Karena setelahnya Roarke jadi nyalahin diri sendiri lagi.

      Kalau ga salah, balik nebak siapa pembunuhnya lagi di buku selanjutnya :)

      Hapus
  2. aaaawwww eve n roarke emang pasangan spnjng masa buat aku, blum ad yg bisa ngalahin pasangan ini di novel2 laen !!!!
    baca novel in death series emang bikin kita "nyandu" ama perkmbangan hubungan roarke-eve tiap serinya ga ada matinya dah pokoknya d^.^b


    BalasHapus
  3. Beberapa kali tergoda untuk melirik serial ini gara-gara "promo Roarke" by Ren yang dimana-mana itu :D Tapi melihat serial ini 30 buku lebih, saya ga yakin bisa nyari lengkap serial ini (baca satu doang trus penasaran mampus.. nggak deh) :) Jadinya belum tertarik untuk membaca serial ini.
    Kecuali Ren mau minjamin koleksinya? #ditoyorRen
    Eh, koleksimu lengkap kan? (serius nanya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disini masih sampai 16 kok Mbak :D. Aku dulu malah sebulan baca ibuknya In Death dari no 8-27 nontsop X). Koleksiku lengkap sih, cuma ada di Malang kebanyakan :P

      Hapus
  4. wah dah ketinggalan jauh bgt,,,,udh smp ke 33,,,
    bca yg naked in death aja blm slsi,,,baru awal2 mengenal Eve n Roarke,,:-(

    BalasHapus
  5. Seperti biasa, cerita Eve - Roarke bener2 bikin penasaran, ya, kan?
    Kira2, si Sarajo aka Sylvia itu siapa, ya? Hubungannya dengan Eve?
    Aku ngikutin terjemahannya aja deh. Semoga GPU konsisten nerbitinnya sampe tamat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pengen tahu, kudu baca bukunya Liz >:D

      Semoga aja konsisten, tapi keknya mereka konsisten kok :)

      Hapus
  6. Saya juga mencintai Roarke >.< demi apa itu pria kenapa cuma ada di novel >.<
    aku bacanya yg versi Indonesia si ^^ jadi belum baca yg ini :(
    tokoh pria karangan nora roberts selalu membuat saya jatuh cinta si emang :*

    BalasHapus
  7. Huaaa....

    aku termasuk pecinta serial in death juga, tapi cuma versi terjemahan.
    soalnya kalau baca versi english akunya jadi frustasi. hehe

    baru baca sampai reunion in death sih, tapi gramedia tumben2an lagsung terbitin 2 buku november ini. dan belum sempet beli T.T

    dimana-maana aku cari temen cerita tapi ngga dapet, soalnya temen aku keburu jiper duluan pas tahu jumlah serinya =____=

    untung ketemu blog ini. hehe~~

    tapi masa musti nunggu 7 tahun lagi buat baca terjemahan buku ke 35??

    kenapa kak ren ngga bantu terjemahin aja? ayooooo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku lebih milih jadi pembaca aja daripada penerjemah :)

      Tenang aja, tiap abis baca In Death, aku posting reviewnya disini kok, walau re-read juga :D

      Hapus
  8. maaf mau nanya.
    tau gk tempat download ebook in death series tp yg versi indonya? soalnya baru baca satu trus ketagihan...hehe..
    makasih^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf aku ga punya untuk link donlod ebook.
      Tapi kan bukunya masih ada, baca bukunya aja :)

      Hapus
  9. Aku lagi cari novel'y in death yg dari seri pertama yg naked in death versi indo'y?

    Tpi knpa susah bget yh?
    Dh yg tw g ci?
    Toko mna yg msih jual thu buku?

    Penasaran bget gara2 liat blog nh?
    Tmen2 ku jga nnyain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba cari di webnya bukabuku atau bukukita :)
      Bisa juga kalau punya akun FB, cari OL Shop yang jual2 buku. Biasanya mereka masih bisa cariin kalau stocknya masih ada di gudang

      Hapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...