Kemaren sore, saya melihat tweet dari salah satu blog buku luar negeri favorit saya, yaitu Book Lovers Inc, yang bilang kalau mereka akan berhenti untuk ngeblog. Bukan hiatus , tapi untuk selamanya. Saya terdiam. Sedih? Jelas. Book Lovers Inc (atau BLI) itu adalah blog buku yang menurut saya sangaat keren. Dulu saya sering komen disana, hanya karena pengen menang giveaway mereka (iya, gini - gini saya itu juga GA hunter) yang rata - rata untuk semua peserta (alias international). Namun, saya melihat feature- feature blog dia yang lain, dimana mereka suka bahas cover, ngasih info new release -berhubung saya suka baca buku bahasa Inggris, genre fave saya juga pararom dan urban fantasy, maka saya selalu mencoba untuk uptodate trend buku di Amerika Serikat sana-, gosip - gosip dunia perbukuan internasional, dll. Bahkan mereka punya Genre 101, yang menjelaskan beberapa genre. Blog buku yang keren ini sudah ada lima tahun, dan pemiliknya adalah beberapa blogger dari penjuru dunia. Ada yang dari Bulgaria, Prancis, Jerman, Brazil sampai Australia. Saya bahkan berteman sama beberapa orang dari mereka, berbagi kegemaran kami akan buku, membahas semua hal - hal tentang buku. Seengganya tiap seminggu dua kali, saya sempatkan mampir, baca dan berkomentar. Dan mereka juga ga sombong, komentar saya dibalas. Senang banget rasanya.
But, all good things must come to end right?
BLI pun akhirnya harus say goodbye ke pembaca blognya, karena para bloggernya juga punya kehidupan di dunia nyata. Beberapa ada yang meneruskan ke blognya sendiri, beberapa memutuskan untuk tidak ngeblog sama sekali karena ada yang menikah atau tunangan. Membaca pengumuman mereka, saya sedikit meneteskan air mata. Rasanya seperti kehilangan teman lama. Apalagi BLI jadi salah satu jujugan saya setelah beberapa blog luar favorit saya kehilangan pesonanya (beberapa ada yang isinya cuma blog tour, beberapa terlalu banyak membahas pengarang, sampai reviewnya kehilangan "sinar").
Dan terlintas di benak saya..
Sampai kapan saya akan ngeblog?
Sampai kapan blog Ren's Little Corner ini akan bertahan?
Saya dulu membuat Ren's Little Corner (dengan penamaan yang terburu-buru, sangat khas saya emang) karena ingin mem-posting tulisan saya dari hasil iseng ikut- ikutan NaNoWriMo. Saat membaca tweet Sulis dan Vina, saya tahu BBI. Saya pun bergabung dengan BBI, and the rest is history. Blog ini sukses melewati tahun pertamanya, saya juga sukses bikin reading challenge, bahkan sampai tiga. Sebentar lagi, saya akan merayakan anniversary blog yang kedua. Dan lalu saya tersadar, tanpa BBI, saya ga akan punya komitmen sebesar ini dalam ngeblog, apalagi ngeblog full tentang buku.
Komitmen, fondasi utama untuk serius dalam satu hal...
Komitmen saya yang besar terhadap blog ini dan juga BBI yang tetap membuat saya ngeblog sampai sekarang. Di tahun kedua ngeblog, saya masih belum bosan, saya masih punya banyak ide - ide untuk ditulis. Banyak buku untuk direview. Dan saya melakukan itu semua sendirian. BLI ada lebih dari 5 blogger untuk membuat blog mereka jalan, Under the Covers yang dulu saya suka kunjungi (tapi sekarang sudah jarang), digawangi empat orang, beberapa blog luar negeri yang saya tahu juga biasanya dikelola 2-3 orang. Bagi saya blogger - blogger BBI itu hebat luar biasa, banyak yang sendirian seperti saya dalam mengelola blognya, beberapa juga bahkan punya blog lebih dari satu. Hanya sedikit blog di BBI yang dikelola dua orang. Beberapa blog juga usianya lebih tua dari blog saya, dan walau ada yang postingannya jarang - jarang, komitmen itu masih ada. Dan ini juga yang menjadi salah satu fondasi saya dalam ngeblog. If they can, I can do it too.
Mungkin, saya terlalu awal untuk menanyakan sampai kapan akan blogging. Sampai kapan blog kecil saya ini akan bertahan. Saya juga sadar, saat menulis ini saya sedang sedih karena salah satu blog favorit saya berhenti blogging dan itu sedikit banyak mempengaruhi suasana hati saya. Suatu saat, sama seperti para blogger BLI, kehidupan nyata akan membuat saya harus say goodbye to blogging. Tapi, saat ini, saya akan tetap semangat ngeblog, semangat membaca komentar - komentar yang ada di blog, membalasnya saat koneksi internet lagi stabil (yah, saya buka blog sukanya di kantor. Maaf kalau banyak komentar yang ngga kebalas >__<), semangat mereview buku, dan semangat untuk berinteraksi dengan blogger - blogger lain. Lagipula, ngeblog juga jadi semacam terapi, dan juga bisa dijadikan ajang curhat, kayak sekarang ini :') .
Ah.. saya jadi ngomong yang ga karuan gini ^-^. Semoga saya dan juga teman - teman blogger tetap diberi kekuatan untuk ngeblog, dan juga saling berinteraksi. Semoga rasa jenuh yang nantinya akan hadir dan juga ketika kehidupan nyata akhirnya membuat saya terpaksa jadi jarang ngeblog, tidak membuat saya mengucapkan selamat tinggal pada blog ini dalam waktu dekat. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca "curhat" saya tentang blogging :)
note : pic source
Reeen...semangaaat :) Ngeblog itu bagian dari kehidupan nyata juga menurutku sih.. Blog pribadiku saat ini umurnya udah 10 tahun, memang updatenya udah nggak sereguler dulu, tapi tetep aja blog itu buatku jadi bagian perjalanan hidupku, evolusi kehidupanku.. sama juga dengan blog bukuku, evolusiku sebagai pembaca.. mudah2an blog2 kita terus bertahan dan BBI juga terus berkembang ya :)
BalasHapusIyaaa.. makasih Mbak Astrid :'D . Semoga BBI juga terus berkembang sampai kapanpun
HapusKalau menurutku sih, jangan pernah say goodbye to blogging, dan JANGAN pernah menutup blogmu. Karena bagi aku, blog itu adalah juga jejak pemikiran kita. Kalaupun suatu hari kamu merasa jenuh atau terlalu sibuk di dunia nyata sehingga kamu merasa gak akan bisa update, biarkan blogmu tetap ada. Tak ada yg tahu apa yg akan terjadi esok. Siapa tahu setahun kemudian kamu ada kerinduan untuk ngeblog lagi? Sayang kan kalo harus mulai dari 0 lagi. Atau kalau misal toh kamu meninggalkan blog selama-lamanya, biarkan jejak pemikiranmu itu tetap ada dan menginspirasi banyak orang. Biarlah apa yg kita lakukan dapat berguna bagi yang lain, meski kita gak menyadarinya.
BalasHapusDuh....kok jadi komen sentimentil gini sore2... >,<
Baca postinganmu kok malah sedih ya Ren...
BalasHapusSaya sendiri sering kok mikir kayak kamu, sampai kapan saya bisa bertahan update review buku di blog? Kayaknya sampai saat dimana saya nggak bisa baca buku lagi.
ah sedihnya mbak ren sama kayak sedihku klo author fav di suatu fandom bilang dia mau berhenti nulis, sedih banget :))
BalasHapusBagi saya blogging pun adalah suatu kehidupan nyata :p dan syukurlah dari 2007 saat saya pertama kali ngeblog hingga sekarang saya belum bosan, malah bertambah semangat ^^
BalasHapusYa walaupun gak bisa seperti mbak Ren atau pun para blogger buku lainnya yang blognya emang khusus tentang buku ._.
Blog saya isinya campur aduk, memuat segala yang saya senangi. Aku banget pokoknya...
So... Tetap semangat ya mbak Ren ^^
Giveawaynya ditunggu~ #plak
Awal ngeblog th 2006 dulu semangat banget mo nulis apa aja. Campur aduk ga keruan, tp aku seneng. Tapi trus mulai jarang karena teman juga pindah ke mini blog en sosmed yg menjamur waktu itu. Ketemu dg teman BBI adalah anugrah untuk menghangatkan kembali semangat ngeblog meski hanya postingan buku dan meme. Jadi, Ren, jangan kau tutup blogmu ya. Tetep semangat blogging sampe titik darah penghabisan #duhterlalusemangat ;))
BalasHapusaku ngeblog dari tahun 2010. Bulan november nanti genap 3 tahun. Dulu seneng kalau bisa posting. Hanya terhambat sarana aja karena masih jadi 'gadis warnet'. Ke sini-sini mulai jarang ngupdate. Lebih karena bingung mau nulis apa. Tapi ngeblog itu ngangenin.
BalasHapusJadi jangan pernah say goodbye, mbak Ren....
Kadang kala aku justru merasa bersalah kalau sampe dalam satu bulan gak update apapun. Aku udah kecolongan sekali dan itu bikin aku sedih.
Lalu akhir tahun lalu buat blog baru karena mau gabung di BBI. Di sini aku coba bertahan untuk ngepost meski hanya seminggu dua kali (itupun yang satu memenya mbak Astrid). Kuncinya memang komitmen.
Kalau udah kebiasaan dan tiba-tiba terlewatkan, rasanya akan seperti ada yang hilang....
Dan jangan biarkan 'ada yang hilang' dari kehidupan mbak Ren....
sedih yaa kalau blog yang kita ikutin itu tau2 saying goodbye for good.. lebih sedihnya lagi kalau postingan2 lamanya itu dihapus total jadi ngga bisa baca2 and bernostalgia :(
BalasHapussetuju ama Fanda sihh.. andai mau berhenti ngeblog, baik untuk sementara ataupun for good.. tolong post2 lama-nya itu jangan turut dilenyapkan dari ruang publik.. karena masih banyak di luar sana yang membutuhkan pesan yang pernah dituliskan di masa lampau :)
Sayang sekali ya, padahal menurutku BLI itu salah satu blog buku yang paling bagus. Ya, mungkin mereka lama-lama jenuh juga. Blogging itu butuh dedikasi baik waktu maupun pikiran. Aju sih baru blogging 2 tahun, on and off. Aku sih pengennya bisa post tiap hari, tapi sebagai ibu dua anak dan pekerja full time, aku nggak punya waktu banyak lagi. Tapi, walaupun begitu, aku belum ada rencana berenti sih hehehe
BalasHapuskalau menurut saya, segala sesuatu bahkan yg mungkin kita suka sekalipun macam baca buku, blogging, pasti ada titik jenuhnya. Saya dulu suka nonton TV dan reality show barat tapi lihatlah tahun ini, semua waktu luang teralihkan untuk baca dan blogging. jadi boleh dibilang, tahun ini sayang ngga ikutin 1 pun serial barat.
BalasHapusMungkun suatu saat saya pun bisa jenuh ngeblog dan baca buku. Sekarang saja bikin review berasa monoton. Tapisetuku kata mbak Fanda. Berhenti gpp, tapi biarkan blog tetap open untuk dilihat siapapun. Selama ngga ada batas kadarluarsa, pasti suatu saat kita akan kembali nge-blog. Karena blog itu seperti menulis jurnal atau buku harian. Bentuk ekspresi dari pemikiran dan perasaan kita akan sesuatu.
Semangat Ren..!!!
BalasHapus